Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik Ibu Pasangan Usia Subur Dan Partisipasi

Suami Tentang Pemilihan


Alat Kontrasepsi Di Puskesmas Polonia
Medan Tahun 2010
ABSTR
AK
Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara
15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan suami-istri yang istri berumur kurang dari 15
tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan).
Partisipasi suami dalam ber-KB adalah tanggung jawab suami dalam kesertaan berKB,serta berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan dan
keluarganya.
Desain Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran
karakteristik ibu pasangan usia subur (PUS) dan partisipasi suami tentang pemilihan alat
kontrasepsi di Puskesmas Polonia Medan tahun 2010. Sampel penelitian adalah seluruh ibuibu pasangan usia subur yang berada dikelurahan Sari Rejo Wilayah Puskesmas Polonia
Medan tahun 2010 yaitu sebanyak 44 orang dengan tehnik Cluster sampling.
Hasil penelitian karakteristik ibu pasangan usia subur dan partisipasi suami tentang
pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Polonia Medan
tahun 2010 berdasarkan
karakteriistik adalah karakteristik berdasarkan umur Sangat Baik sebanyak 39 orang
(88,6%), karakteristik berdasarkan pendidikan Sangat Baik sebanyak 26 orang (59,0%),
karakteristik berdasarkan pekerjaan Sangat Baik sebanyak 20 (45,5%) dan Baik sebanyak 20
orang (45,5%), karakteristik berdasarkan sosial ekonomi Baik Sebanyak 24 0rang (54,5%),
karakteristik berdasarkan suku Sangat Baik sebanyak 25 orang (56,8%), Partisipasi
berkamauan Sangat Baik sebanyak 25 orang (58,6%), Partisipasi yang berkemampuan Baik
sebanyak 22 orang (50%), dan pemilihan alat kontrasepsi Sangat Baik sebanyak 36 orang
(81,8%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang
berguna untuk mengetahui karakteristik ibu pasangan usia subur dan partisipasi suami
tentang pemilihan alat kontrasepsi.

Kata Kunci

: Ibu pasangan usia subur, Partisipasi suami, pemilihan


alat kontrasepsi.

Pendahuluan
Keluarga berencana (KB) adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang
sangat
diinginkan,
mengatur
interval
diantara
kehamilan,
mengontrol
waktu
saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga ( Suratun, 2008).
Pasangan usia subur (PUS) adalah
pasangan suami istri yang istrinya berumur
antara 15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan
suami-istri yang istri berumur kurang dari 15
tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih
dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan).
dan semakin meningkat angka kelahiran akan
berpengaruh terhadap kesehatan ibu, dan
juga berpengaruh terhadap keluarga itu sendiri.
( BKKBN, 2005)
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2008,
persentase wanita berumur 10 tahun keatas yang
perna kawin dengan jumlah anak yang
dilahirkan hidup besar adalah 0-2 orang
(49,72%) dan 3-5 orang (35,83%) untuk daerah
perkotaan dan pedesaan. masa subur seorang
wanita memiliki peran penting bagi terjadinya
kehamilan sehingga peluang wanita biasanya
antara 15-49 tahun. oleh karna itu untuk
mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita atau pasangan ini lebih
diperioritaskan untuk menggunakan alat atau
cara ber KB.( Depkes, 2008)
Metode kontrasepsi yang digunakan
antara lain IUD, vasektomi, tubektomi, kondom,
implan (susuk), suntik, dan pil. Untuk pil,
jumlah penggunanya paling besar di angka
15.946 PUS, suntik 12.097, kondom 11.605 dan
implan 3.480 PUS.( Gembeng, 2009)

mengetahui Karakteristik ibu pasangan usia


subur dan partisipasi suami tentang pemilihan
alat Kontrasepsi berdasarkan pendidikan,
untuk mengetahui Karakteristik ibu
pasangan usia subur dan partisipasi suami
tentang pemilihan alat Kontrasepsi
berdasarkan pekerjaan, untuk mengetahui
Karakteristik ibu pasangan usia subur dan
partisipasi suami tentang pemilihan alat
Kontrasepsi berdasarkan sosial ekonomi,
untuk mengetahui Karakteristik ibu pasangan
usia subur dan partisipasi suami tentang
pemilihan alat Kontrasepsi berdasarkan budaya.
Untuk mengetahui Karakteristik ibu pasangan
usia subur dan partisipasi suami tentang
pemilihan
alat
Kontrasepsi
berdasarkan
kemauan, untuk mengetahui Karakteristik ibu
pasangan usia subur dan partisipasi suami
tentang pemilihan alat Kontrasepsi
berdasarkan kemampuan.

Tujuan Penelitian
Untuk mendapatkan karakteristik ibu
pasangan usia subur (PUS) dan partisipasi suami
tentang pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas
Polonia
Medan
tahun
2010.
Dengan
memperhatikan masalah dan permasalahan yang
dikemukakan diatas maka tujuan khusus dari
penelitian ini adalah, untuk mengetahui
Karakteristik ibu pasangan usia subur dan
partisipasi suami tentang pemilihan alat
Kontrasepsi
berdasarkan
umur.
Untuk

Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yang
bertujuan untuk melihat karakteristik ibu
pasangan usia subur (PUS) dan partisipasi suami
tentang pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas
Polonia Medan tahun 2010, Lokasi Penelitian ini
dilakukan di Kelurahan Sari Rejo Wilayah
Binaan Puskesmas Polonia, waktu penelitian
dilakukan pada bulan juni 2010. Populasi adalah
seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu- ibu
pasangan
usia
subur
yang
berada

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai sumber informasi bagi Ibu
Pasangan
Usia Subur (PUS ) serta partisipasi suami untuk
mengetahui alat-alat kontrasepsi yang cocok
untuk
dipakai,
diharapkan
dapat
membawa
wawasan
dan
pengetahuan
tentang
pasangan
usia subur (PUS) dan partisipasi suami tentang
pemilihan alat kontrasepsi, sebagai masukan dan
informasi
bagi peneliti yang melakukan
penelitian berikutnya, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi masukan bagi puskesmas,
khususnya
tenaga kesehatan yang ada
dipuskesmas, juga
Penelitian
ini
diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pasangan usia subur tentang pemilihan alat
kontrasepsi yang tepat.

dikelurahan Sari Rejo Wilayah Binaan


Puskesmas Polonia Medan tahun 2010 yaitu
sebanyak 174 orang, Sampel adalah bagian dari
populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (
Hidayat, 2007). Tehnik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Cluster sampling dengan cara pengelompokan
data berdasarkan wilayah / lokasi populasi,
dimana dari 5 kelurahan diambil hanya 1
kelurahan ( Setiadi, 2007). Jumlah populasi
dalam kelurahan yang diteliti sebanyak 174
orang, maka sampel dalam penelitian ini
digunakan berdasarkan Arikunto (2006), yaitu
diambil 25% dari populasi.
Landasan Teori
Menurut BKKBN (2005), Pasangan usia
subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang
istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49
tahun atau pasangan suami-istri yang istri
berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid
atau istri berumur lebih dari 50 tahun, tetapi
masih haid (datang bulan). Sedangkan menurut
Andi (2008), defenisi pasangan usia subur (PUS)
adalah pasangan suami istri yang masih
berpotensi untuk mempunyai keturunan atau
biasanya ditandai dengan belum datang waktu
menopause (terhenti mentruasi bagi istri).
Peserta KB (akseptor) adalah pasangan usia
subur
(PUS)
dimana
salah
seorang
menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi
untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik
melalui program maupun non program.
Menurut
Wiknjosastro
(2007),
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat
sementara, dapat pula bersifat permanen.
Pengguna kontrasepsi merupakan satu variabel
yang mempengaruhi fertilitas. Sedangkan
menurut Suratun (2008), Kontrasepsi adalah
menghindari/ mencehah terjadinya kehamilan
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur
dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan
maksut dan tujuan kontrasepsi, maka yang
membutukan kontrasepsi adalah pasangan yang
aktif melakukan hubungan seks dan keduaduanya memiliki kesuburan normal namun tidak
menghendaki kehamilan.

Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan
Umur,
Pendidikan
dan
Pekerjaan, Sosial Ekonomi, dan Suku di
Puskesmas Polonia Periode Juni 2010
Hasil menunjukan bahwa responden
mayoritas berumur 15-49 tahun sebanyak 42
orang (95,4%), kemudian masih ditemukan 2
orang (4,5%) berumur > 50 tahun keatas.
Berdasarkan pendidikan paling banyak adalah
tingkat SMA sebanyak 18 orang (40,9%),
kemudian rata-rata pendidikan SD dan SMP
sebanyak 22 orang (50%), Dan perguruan tinggi
sebanyak 4 orang. Berdasarkan Pekerjaan
Responden mayoritas bekerja sebagai Ibu
Rumah Tangga sebanyak 30 orang (68,1%),
kemudian Wiraswasta 10 orang (22,7%), dan
ditemukan PNS sebanyak 4 orang (4,5%).
Berdasarkan Sosial Ekonomi yaitu digolongkan
< Rp.900 000 sebanyak 25 orang (56,8%).
Kemudian >Rp.900 000 sebanyak 19 orang
(41,3%). Dan berdasarkan Suku yang dianut
oleh responden mayoritas yang paling banyak
yaitu suku jawa 27 orang (61,3%), kemudian
ditemukan suku batak sebanyak 14 orang
(31,8%), dan ditemukan india sebanyak 3 orang
(6,8%).
Distribusi Frekuensi Umur Pasangan Usia
Subur Di Puskesmas Polonia Medan Periode
Juni 2010.
No
Umur
Frekuensi Persentase
1
Sangat
39
88,6
Baik
2
Baik
5
11,3
3
Tidak
0
0
Baik
4
Sangat
0
0
Tidak
Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan umur
kategori Sangat baik sebanyak 39 orang
(88,6%). Kemudian yang baik sebanyak 5 orang
(11,3%). Artinya semakin tinggi umur ibu maka
semakin mudah juga untuk memahami
pemilihan alat kontrasepsi yang digunakan.

Distribusi
Frekuensi
Pendidikan
Ibu
Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Polonia
Medan Periode Juni 2010.

Namun masih ditemukan 1 orang (2,2%) Tidak


Baik..

Pendidikan Frekuensi Persentase


Sangat Baik
26
59,0
Baik
15
34,0
Tidak Baik
0
0
Sangat
3
6,8
Tidak Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Sangat baik sebanyak 26 orang (59,0%), dan
yang Baik sebanyak 15 orang (34,0%), namun
masih ditemukan 3 orang (6,8%) sangat
tidak baik.

Distribusi Frekuensi Suku Ibu Pasangan Usia


Subur Di Puskesmas Polonia Medan Periode
Juni 2010.
No
Suku
Frekuensi Persentase
1
Sangat
25
56,8
Baik
2
Baik
17
38,6
3
Tidak
2
4,5
Baik
4
Sangat
0
0
Tidak
Baik
44
100
Jumlah

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Pasangan


Usia Subur Di Puskesmas Polonia Medan
Periode Juni 2010.
No
Pekerjaan Frekuensi Persentase
1
Sangat Baik
20
45,5
2
Baik
20
45,5
3
Tidak Baik
4
9,1
4
Sangat
0
0
Tidak Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Sangat Baik sebanyak 20 orang (45,5%), dan
yang Baik sebanyak 20 orang (45,5%), namun
masih ditemukan 4 orang (9,1%) Tidak Baik.

Dari tabel diatas menunjukan bahwa


karakteristik responden berdasarkan Suku yang
Sangat Baik dapat dikategorikan sebanyak 25
orang (56,8%), Dan baik sebanyak 17 orang
(38,6%), kemudian masih ditemukan 2 orang
(4,5%) Tidak baik.

No
1
2
3
4

Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi Ibu


Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Polonia
Medan Periode Juni 2010.
Sosial
No
Frekuensi Persentase
Ekonomi
Sangat
1
19
43,1
Baik
2 Baik
24
54,5
3 Tidak Baik
1
2,2
Sangat
4
0
0
Tidak Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan Sosial
Ekonomi Baik sebanyak 24 orang (54,5%), dan
yang Sangat Baik Sebanyak 19 orang (43,1%),

Distribusi Frekuensi Kemauan Ibu Pasangan


Usia Subur Di Puskesmas Polonia Medan
Periode Juni 2010.
No Partisipasi Frekuensi Persentase
1
Sangat
25
56,8
Baik
2
Baik
16
36,3
3
Tidak Baik
3
6,8
4
Sangat
0
0
Tidak Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan kemauan
Sangat baik dapat dikategorikan sebanyak 25
orang (58,6%), Dan Baik 16 orang (36,3%),
Kemudian Masih ditemukan 3 orang (6,8%)
Kategori Tidak Baik. Artinya Responden
Banyak yang berkemauan untuk diberikan
dukungan dari keluarga dalam pemilihan alat
kontrasepsi.
Distribusi Frekuensi Kemampuan Ibu
Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Polonia
Medan Periode Juni 2010.
No Partisipasi Frekuensi Persentase
1
Sangat Baik
19
43,1

2
3
4

Baik
22
50
Tidak Baik
0
0
Sangat
3
6,8
Tidak Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik
responden
berdasarkan
kemampuan dapat dikategorikan Baik sebanyak
22 orang (50%), Dan
yang Sangat Baik
19
orang (43,1%), Kemudian masih ada 3
orang (6,8%) Sangat Tidak Baik.
Distribusi
Frekuensi
Pemilihan
alat
Kontrasepsi Ibu Pasangan Usia Subur Di
Puskesmas Polonia Medan Periode Juni
2010.
Pemilihan
Frekue
Alat
No
Persentase
nsi
Kontrasepsi
1
Sangat Baik
36
81,8
2
Baik
8
18,1
3
Tidak Baik
0
0
4
Sangat Tidak
0
0
Baik
44
100
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
karakteristik responden berdasarkan pemilihan
alat kontrasepsi dapat dikategorikan Sangat Baik
sebanyak 36 orang (81,8%), Kemudian masih
ditemukan kategori Baik sebanyak 8 orang
(18,1%)..
PEMBAHA
SAN
Karakteristik berdasarkan umur
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan umur menunjukan kategori Sangat
Baik sebanyak 39 orang (88,6%), Baik 5 orang
(11,3%)..
Hal ini selaras dengan pendapat
Notoadmodjo (2007), umur adalah variabel yang
selalu diperhatikan dalam penyelidikanpenyelidikan
epidemiologi
Angka-angka
kesakitan maupun kematian di dalam hampir
semua keadaan menunjukan hubungan dengan
umur.
Karakteristik
berdasarkan
Pendidikan
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan
tingkat
pendidikan
ibu
terhadap
pemilihan
alat
kontrasepsi
menunjukan
kategori
Sangat Baik sebanyak 26 orang (59,0%), Baik

sebanyak 15 orang (34,0%), Dan yang Sangat


Tidak Baik sebanyak 3 orang (6,85).
Karakteristik berdasarkan Pekerjaan
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan pekerjaan menunjukan kategori
Sangat Baik sebanyak 40 orang (90,8%),
Kemudian masih ditemukan 4 orang ( 9,0%)
Sangat Tidak Baik.
Begitu juga pendapat Ahmadi (2003),
yang menyatakan bahwa kesempatan kerja
diperoleh merupakan modal hidup untuk
memperoleh kelayakan hidup dalam keluarga.
Karakteristik
berdasarkan
Sosial
Ekonomi
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan sosial ekonomi menunjukan
kategori Baik sebanyak 24 orang (54,5%),
Sangat Baik sebanyak 19 orang (43,1%),
Kemudian masih ditemukan 1 orang (2,2%)
kategori Tidak Baik. Penelitian ini didukung
dengan observasi selama melakukan penelitian
dimana sosial ekonomi adalah keseimbangan
ekonomi mempengaruhi seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal ini
responden
mengatakan
walaupun
sosial
ekonomi rendah pun namun masih bisa
memanfaatkan untuk menggunakan pemakaian
alat kontrasepsi demi kesehan diri sendiri dan
kesehatan keluarga. Artinya Lapisan sosial
ekonomi berbeda-beda
tingkatannya
atau
kedudukan setiap golongan ekonomi.
Hal ini selaras dengan pendapat
Notoatmodjo (2003), yang menyatakan bahwa
sosial ekonomi adalah lapisan-lapissan sosial
atau kedudukan ukuran yang berbeda
tingkatanya. Maka diakui pula adanya anggapan
umum bahwa ukuran kemampuan bagi tiap-tiap
golongan atau lapisan dalam masyarakat
berbeda.
Dapat disimpulkan bahwa sosial
ekonomi mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat terutama pada pasangan usia subur
dalam penentuan pemilihan alat kontrasepsi
yang tepat dan aman utnuk digunakan.
Sosial ekonomi yang semakin baik akan
berkonstribusi terhadap pemeliharaan kesehatan
dimana responden dengan mudah mendapat
informasi dan pelayanan KB yang ada disekitar
mereka. Dan semakin tinggi pendapatan
keluarga maka semakin mudah keluarga
tersebut mendapatkan

informasi yang mereka inginkan sehingga


dengan banyaknya informasi yang di dapat
membawa wawasan responden.
Partisipasi
berdasarkan
kemauan
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan
kemauan
menunjukan
kategori
Sangat Baik sebanyak 25 orang (58,6%), Baik
16 orang (36,3%), masih ditemukan kategori
Tidak Baik sebanyak 3 orang (6,8%). Data ini
didukung dari observasi penelitian dimana
Responden Banyak yang berkemauan untuk
diberikan dukungan dari keluarga dalam4).
pemilihan alat kontrasepsi.
Dari hasil penelitian diata dapat
disimpulkan
bahwa antara hasil penelitian
dengan teori diatas ada keterkaitan yang mana
kemauan responden dalam menggunakan
kontrasepsi sangat besar, dapat kita lihat dari
hasil penelitian yang didapat rata-rata responden
ada kemauan untuk menjadi akseptor KB
demikian juga kemauan suami dalam memberi
dorongan atau motivasi dan ikut dalam6).
menggunakan alat kontrasepsi.
Partisipasi
berdasarkan
kemampuan
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan
menunjukan
kemampuan
menunjukan kategori Baik sebanyak 22 orang
(50%), Sangat Baik 19 orang (43,1%), Dan
masih ditemukan kkategori Sangat Tidak Baik
sebanyak 3 orang (6,8%).
Pemilihan
alat
kontrasepsi
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
berdasarkan
pemilihan
alat
kontrasepsi
menunjukan kategori Sangat Baik sebanyak 36
orang (81,8%), Baik sebanyak 8 orang (18,1%).
Data ini didukung dari observasi penelitian yang
mana rata-rata responden
suda tahu cara
pemakaian alat kontrasepsi yang digunakan,
dimana hal ini memerlukan partisipasi keluarga
serta dukungan atau tindakan keluaga.
Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
mengenai
Karakteristik Ibu Pasangan Usia Subur Dan
Partisipasi Suami Tentang Pemilihan Alat
Kontrasepsi Di Puskesmas Polonia Medan 2010,
maka dapat disimpulkan bahwa:
Karakteristik ibu pasangan usia subur
dan partisipasi suami tentang pemilihan alat

kontrasepsi berdasarkan umur dikategorikan


Sangat Baik sebanyak 39 orang (88,6%). Dan
tidak ada yang ditemukan kategori Sangat Tidak
Baik. Karakteristik ibu pasangan usia subur dan
partisipasi suami tentang pemilihan alat
berdasarkan pendidikan kategori Sangat Baik
sebanyak 26 orang (58,0%). dan
masih
ditemukan kategori Sangat Tidak Baik
sebanyak
3 orang (6,8%). Karakteristik ibu pasangan usia
subur dan partisipasi suami tentang pemilihan
alat kontrasepsi berdasarkan pekerjaan kategori
Sangat Baik sebanyak 20 orang (45,5%), namun
masih ditemukan 4 orang (9,1%) Tidak Baik.
Karakteristik ibu pasangan usia subur dan
partisipasi suami tentang pemilihan alat
kontrasepsi berdasarkan Sosial ekonomi Baik
sebanyak 24 orang (54,5%) dan tidak ada
ditemukan
kategori
Sangat
Tidak
BaikKarakteristik ibu pasangan usia subur dan
partisipasi suami tentang pemilihan alat
kontrasepsi berdasarkan Suku kategori Sangat
Baik sebanyak 25 orang (56,8%) dan tidak ada
yang ditemukan kategori Sangat Tidak Baik.
Partisipasi ibu pasangan usia subur tentang
pemilihan alat
kontrasepsi berdasarkan
kemauan dikategorikan Sangat Baik sebanyak
25 orang (56,8%) dan tidak ada yang
ditemukan
kategori Sangat Tidak Baik.Partisipasi ibu
pasangan usia subur tentang pemilihan alat
kontrasepsi berdasarkan Kemampuan kategori
Baik sebanyak 22 orang (50%). dan Sangat
Tidak Baik sebanyak 3 orang (6,8%).
Pemilihan alat kontrasepsi kategori Sangat Baik
sebanyak 36 orang (81,8%) dan tidak ada yang
ditemukan kategori Sangat Tidak Baik.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada
beberapa yang perlu diperhatikan
yaitu:
Kepada keluarga agar memberi dukungan
atau
ikut
berpartisipasi
kepada
ibu
untuk
berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi yang
digunakan. Kepada bidang pendidikan agar
dapat memberi masukan bagi peneliti yang
lebih lanjut tentang tujuan, dan kegiatan dalam
keperawatan komunitas.
Kepada
bidang kesehatan/ puskesmas agar memberikan
informasi yang jelas tentang pentingnya
pemakaian alat kontrasepsi dan memberikan
waktu untuk memberikan penyuluhan kepada
ibu ibu terutama pada pasangan usia subur.

Kepada peneliti selanjutnya


melanjutkan penelitian ini dimana yang
datang untuk mengetahui faktor-faktor
mempengaruhi
tentang
pemakaian
kontrasepsi.

agar
akan
yang
alat

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2003). Ilmu Social Dasar, Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi.
(2006).
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta,
BKKBN. (2004). Peningkatan Partisipasi Pria
Dalam Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, Jakarta.
Everet, S. (2008). Buku Saku Kontrasepsi dan
Kesehatan
Seksual
Reproduksi:
Jakarta: EGC.
Hartanto Hanafi. (2004) Keluarga Berencana
dan Kontrasepsi, Jakarta:
Pustaka Sinar harapan.
Hidayat, A, Aziz. (2007). Metodologi penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisa
Data, Jakarta: edisi pertama , Salemba
Hidayati, R. (2009). Metode dan Teknik
Penggunaan Alat Kontrasepsi, Jakarta:
Salemba Medika.
Karsidi, Ravik. (2005).
Surakarta.

Sosiologi Pendidikan,

Notoadmodjo, S. (2003).
Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmodjo,
S.
(2007).
Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta:
Rineka Cipta.
Pendit Brahm, U. (2007). Ragam metode
Kontrasepsi, Jakarta: EGC.
Nugraha Boike Dian. (2010). It,s All About A-z
Tentang Sex, Jakarta: Edisi Pertama,
Bumi Aksara.

Saifuddin. (2005). Buku Panduan Prakatis


Pelayanan
Kontrasepsi,
Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Suratun.
(2008).
Pelayanan
keluarga
Berencana & Pelayanan Kontrasepsi,
Jakarta- Timur: Trans Info Media.
Setiadi. (2007). Konsep Dan Penulisan Riset
Keperawatan,
Yogyakarta:
Edisi
Pertama, Graha Iimu.
Wikonjosastro, H. (2007). Ilmu Kandungan,
Jakarta: Edisi Kedua, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Wikonjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan,
Jakarta: Edisi Ketiga, Yayasan Bina
Pustaka sarwono Prawihardjo ,

Anda mungkin juga menyukai