Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)

MEDIS RSIA NUN SURABAYA


2014 2016
No. Dokumen:

No.Revisi:

Halaman :1/6

KEJANG DEMAM
1. Definisi

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena


kenaikan

suhu tubuh (di atas 38C), yang disebabkan oleh suatu

proses ekstrakranium. Dibagi menjadi 2 yakni kejang demam


sederhana dan kejang demam kompleks
2. Anamnesis

1. Didapatkan riwayat panas disertai kejang


2. Biasanya didapatkan riwayat kejang demam pada anggota

3. Diagnosis

keluarga yang lain.


tidak spesifik
pemeriksaan neurologi dalam batas normal

4. Diagnosa
Banding

Diagnosis banding untuk kejang demam pertama kali:


1. Meningitis
2. Ensefalitis
3.

5. Pemeriksaan
Penunjang

Abses otak

1. Pemeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk


mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab (darah
lengkap dan gula darah).
2. X-ray kepala, CT-Scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya
dikerjakan atas indikasi adanya kejang fokal atau hemiparese.
3. Tindakan pungsi lumbal direkomendasikan untuk pemeriksaan
CSS untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan
meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka
tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai
berikut :

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


MEDIS RSIA NUN SURABAYA
2014 2016
No. Dokumen:

No.Revisi:

Halaman :1/6

KEJANG DEMAM
a. Bayi < 12 bulan : diharuskan
b. Bayi antara 12-18 bulan : dianjurkan
c. Bayi > 18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tanda menigitis.
4. EEG tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang
tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia >
6 tahun atau kejang demam fokal.
6. Tata Laksana

1. Penanganan Pada Saat Kejang, Menghentikan kejang: Diazepam


dosis awal 0,3-0,5 mg/KgBB/dosis IV (perlahan-lahan) atau 0,40,6mg/KgBB/dosis rektal suppositoria. Bila kejang masih belum
teratasi dapat diulang dengan dosis yang sama 20 menit
kemudian.
1.1 turunkan demam dengan :
a. Antipiretik : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau
Ibuprofen 5-10 mg/KgBB/dosis PO, keduanya diberikan
sehari 3-4 kali
b. Kompres : suhu >39C : air hangat; suhu > 38C : air
biasa
1.2 Pengobatan penyebab : antibiotik diberikan sesuai indikasi
dengan penyakit dasarnya.

2. Pencegahan berkala (intermiten) untuk KDS dan KDK dengan


Diazepam 0,1 m g/KgBB/dosis PO dan antipiretik pada saat anak
7. Edukasi

menderita penyakit yang disertai demam.


1. Meyakinkan penderita bahwa kejang demam mempunyai prognosis

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


MEDIS RSIA NUN SURABAYA
2014 2016
No. Dokumen:

No.Revisi:

Halaman :1/6

KEJANG DEMAM
yang baik.
2. Memberikan cara penanganan kejang yang benar.
3. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali.
4. Tidak ada kontra indikasi pemberian vaksinasi pada penderita
kejang demam
5. Pemberian obat untuk mencegah frekuensi memang efektif tetapi
8. Prognosis
9.

harus diingat adanya efek samping obat.


Dubia ad Bonam

Tingkat

Eviden
10. Tingkat

4A

Rekomendasi
11. Penelaah Kritis

SMF Kesehatan Anak

12. Indicator

Klinis dan laboratoris

13. Kepustakaan

1. Pedoman Diagnosis dan Terapi bag/smf ilmu kesehatan anak edisi


III, 2008 Rumah sakit umum dokter sutomo surabaya Hal. 56-58.
2. Buku Saku Pelayan Kesehatan Anak di Rumah Sakit ,2009 World
Health Organization

Ketua Komite Medik

Ketua SMF

( dr. Danu Maryoto Teguh, SpOG (K) )

( DR.dr.Rudi Irawan, Sp.A(K) )


Direktur

RSIA NUN Surabaya

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


MEDIS RSIA NUN SURABAYA
2014 2016
No. Dokumen:

No.Revisi:

KEJANG DEMAM
(Numbi Mediatmapratia, dr)

Halaman :1/6

Anda mungkin juga menyukai