Anda di halaman 1dari 5

Karlina Megawati

10700175/F
PERTANYAAN REFERAT

Pertanyaan dr. Buih Amartiwi, sp. KK


1. Superficial White Onychomycosis apakah bisa dimulai dari distal?
Bisa, karena pada tipe ini lempeng kuku merupakan bagian utama dari kuku yang
terkena. Pada kuku bisa terinfeksi pada semua bagian lempeng kuku.

Piracini Bianca M, Tosti Antonella. 2004. White Superficial


Onychomycosis Epidemiological, Clinical, and Pathological Study
of 79 Patients. The Jama Network.
http://archderm.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=480625

2. Buatkan contoh seorang pasien onikomikosis dengan sistem denyut?


Tn. X pada tanggal 1 september 2014 di diagnosa onikomikosis tipe DLSO pada
digitalis 1 dan 2 pedis dextra akan diterapi dengan Itrakonazole dosis 3 denyut.
Pengobatan dimulai pada tanggal 1 september.
Dosis denyut 1
Minggu 1 (tanggal1 -7 September)
: 2 x 200 mg Itrakonazole
Minggu 2,3,4 (tanggal 8-28 September)
: istirahat tidak minum obat
Dosis denyut 2
Minggu 1 (tanggal 29, 30 september, 1-4 Oktober) : 2 x 200 mg Itrakonazole
Minggu 2,3,4 (tanggal 5-25 Oktober)
: istirahat tidak minum obat
Dosis denyut 3
Minggu 1 (tanggal 26-31 Oktober, 1 November) : 2 x 200 mg Itrakonazole
Minggu 2,3,4 (tanggal 2-22 November)
: istirahat tidak minum obat
Kontrol tanggal 23 November, apabila masih belum sembuh total, terapi
denyut dilanjutkan dosis denyut ke 4.

3. Terangkan tentang terapi laser dan keberhasilannya?


Beberapa perangkat laser telah digunakan untuk mengobati onikomikosis, termasuk
Nd: YAG laser dan dioda laser. Sinar laser dapat menembus jaringan kuku dan
mengganggu jamur dan cukup untuk membunuh mereka patogen lainnya. Laporan

menunjukkan bahwa terapi laser adalah sebagai efektif sebagai terapi medis.
Beberapa pasien mungkin memerlukan lebih dari satu pengobatan. Perawatan ini bisa
sangat mahal. Data mengenai keefektifan terapi laser yang berbeda masih sedikit.
Tosti Antonella, et al. 2014. Onychomycosis. Medscape.

http://emedicine.medscape.com/article/1105828-overview
Davis Charles P., 2012. Onychomycosis. emedicinehealth.
http://www.emedicinehealth.com/onychomycosis/page8_em.htm#treatment_of_o
nychomycosis

4. Apakah terapi dengan pencabutan kuku bisa menyelesaikan infeksi jamur?


Tidak. Pengangkatan lempeng kuku (kuku tangan atau kuku kaki) tanpa terapi
tambahan bukan pengobatan yang efektif untuk onikomikosis tanpa terapi tambahan.
Apabila jamur sudah mengenai jaringan kulit disekitar kuku, infeksi jamur tetap akan
berlanjut. Prosedur ini harus dianggap sebagai terapi ajuvan (tambahan). Pengobatan
dikombinasikan dengan terapi medis oral. Kombinasi terapi oral, topikal, dan bedah
dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi biaya perawatan
berkelanjutan.
Davis Charles P., 2012. Onychomycosis. emedicinehealth.
http://www.emedicinehealth.com/onychomycosis/page8_em.htm#treatment_of_o
nychomycosis
5. Terangkan kekambuhan akibat trauma?
Saat terjadi trauma dapat terjadi luka yang dapat menjadi pintu untuk masuknya
segala infeksi, termasuk jamur. Pada pasien yang sudah sembuh dari onikomikosis
dan terjadi trauma pada jari kuku yang pernah terinfeksi dan memiliki faktor resiko
untuk terjadinya infeksi jamur, maka dapat lebih mudah untuk terjadi kekambuhan.
6. Jelaskan kata-kata 20% pasien tidak menanggapi terapi?
Diagnosis dan pengobatan optimal, satu dari lima pasien onikomikosis tidak
disembuhkan dengan terapi saat ini. Sekitar 20% pasien tidak akan menanggapi
pengobatan. Alasan dari 20% tingkat kegagalan terapi adalah diagnosis yang tidak
akurat, kesalahan identifikasi patogen, karakteristik kuku, adanya inokulum jamur
tinggi dan/atau mikroorganisme yang resistan terhadap obat, sistem kekebalan tubuh,
diabetes mellitus atau penyakit pembuluh darah perifer.
R Kaur, B Kashyap, P Bhalla. 2008. Onychomycosis - epidemiology, diagnosis

and management. New Delhi: Indian Journal of Medical Microbiology.


James William D., Berger Timothy G., Elston Dirk M. 2011. Andrew's Diseases
of The Skin: Clinical Dermatology (11th ed). Philadelphia: WB Saunders Co.

Pertanyaan Agung
7. Bagaimana mekanisme pada penderita diabetes mudah terkena onikomikosis?
Pada penderita diabetes terjadi penurunan sistem imun dan gangguan pada pembuluh
darah perifer. Pada diabetes asidosis dan hiperglikemi terjadi gangguan kemoktasis
leukosit, adhesi, dan fagositosis. Pada penelitian lain Fungsi sel-T pada kulit dan
respon terhadap serangan antigen menurun. Semua gangguan ini menyebabkan fungsi
pertahanan tubuh turun sehingga mudah terjadi infeksi termasuk infeksi jamur kuku.
Wolff Klaus, et al. 2008. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine (7th
edition). McGrawHill Medical.
Pertanyaan Lisa
8. Indikasi dilakukan ekstraksi kuku? Ektraksi kuku dilakukan apabila pasien tidak
toleran terhadap antijamur oral.
Apabila praktek di puskesmas pemeriksaan penunjang yang paling mudah dilakukan
untuk menegakkan diagnosa?
Pemeriksaan penunjang paling mudah dilakukan di puskesmas adalah kultur jamur.
Namun pemeriksaan ini memerluka waktu yang cukup lama yaitu sekita 1-2 minggu.
Sampel dari kuku yang terinfeksi diinokulasi ke medium dengan atau tanpa
cycloheximide. Medium dengan cycloheximide (contoh: Mycosel agar), digunakan
untuk mendeteksi dermatofita. Medium tanpa cycloheximide (contoh: Subouraud
glucose agar) digunakan untuk mengisolasi ragi dan molds.
Tosti Antonella, et al. 2014. Onychomycosis. Medscape.
http://emedicine.medscape.com/article/1105828-overview
Pertanyaan Faizatul
9. Apakah pengobatan yang disebutkan tadi bisa digunakan untuk berbagai macammacam infeki jamur kuku? Bisa
Terbenafine efektif terhadap dermatofit dan beberapa jamur kapang (molds) tetapi
memiliki aktivitas kurang untuk infeksi C. albicans. Flukonazole efektif untuk
onikomikosis karena ragi (yeast) dan kurang efektif untuk onikomikosis karena
dermatofita.
Kemudian apa terapi atau obat yang paling efisien?
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa terbinafine merupakan obat oral
paling efektif dalam mengatasi onikomikosis.
R Kaur, B Kashyap, P Bhalla. 2008. Onychomycosis - epidemiology, diagnosis

and management. New Delhi: Indian Journal of Medical Microbiology.


Weedon David. 2010. Weedon's skin Pathology (3rd Edition). Elsevier.
Wolff Klaus, Johnson A. Richard. 2009. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology (6th ed). The McGraw-Hill Companies.

Pertanyaan Yohanneta
10. Apakah pada jenis TDO, kukunya bisa kembali bagus dan apakah terapi yang
diberikan? Pada TDO merupakan stadium akhir dari 4 tipe infeksi jamur, pada TDO
infeksi melibatkan seluruh unit kuku. TDO dapat menyebabkan jaringan parut yang
permanen pada matriks kuku. Pada kebanyakan orang akan memiliki beberapa
perubahan kuku seperti perubahan warna kuku. Terapi yang digunakan pada tipe TDO
prinsipnya sama dengan tipe yang lain. Terapi diberikan secara topikal dan oral agar
memberikan efek sinergis.
Davis Charles P., 2012. Onychomycosis. emedicinehealth.
http://www.emedicinehealth.com/onychomycosis/
Pertanyaan Lucy
11. Apakah selalu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa? atau bisa
melalui gejala dan efloresensi saja?
Menurut Wolff Klaus, diagnosis klinis pada onikomikosis tidak pernah adekuat.
Diagnosis ditegakkan apabila telah ditemukan jamur pada pemeriksaan.
Wolff Klaus, Johnson A. Richard. 2009. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology (6th ed). The McGraw-Hill Companies.
12. Cara menDD pasien onikomikosis dengan liken planus, apakah ada pemeriksaan
tambahan yang dapat membedakannya?
Pada liken planus terdapat keterlibatan matriks kuku dengan jaringan parut atau
pterygium pembentukan proksimal membagi lempeng kuku menjadi dua. Selain itu
pada liken planus mungkin melibatkan mukosa mulut atau kulit. Pada liken planus
dapat mengenai semua kuku jari (twenty-nail syndrome).
Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan adalah dengan histopatologi pada liken
planus tidak ditemukan elemen jamur (hifa, spora, atau filamen) namun ditemukan
gambaran hiperkeratosis, hipergranulosis, sel basal yang bergigi hiperplasia
menyusup dermoepidermal junction.
Wolff Klaus, Johnson A. Richard. 2009. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology (6th ed). The McGraw-Hill Companies.
Pertanyaan Dyah
13. Apa penyebab onikomikosis lebih mungkin terjadi pada orang dewasa daripada anakanak?
Studi menunjukkan bahwa orang dewasa adalah 30 kali lebih mungkin untuk
menderita onikomikosis daripada anak-anak. Onikomicosis telah dilaporkan terjadi

pada 2,6% anak-anak berusia kurang dari 18 tahun tetapi sebanyak 90% dari orang
tua. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa prevalensi onikomikosis meningkat
dengan usia, alasan yang mungkin termasuk sirkulasi yang buruk perifer, diabetes,
trauma kuku berulang, paparan lama untuk jamur patogen, fungsi kekebalan sub
optimal, tidak aktif atau ketidakmampuan untuk memotong kuku jari kaki atau
mempertahankan perawatan kaki yang baik.
R Kaur, B Kashyap, P Bhalla. 2008. Onychomycosis - epidemiology, diagnosis

and management. New Delhi: Indian Journal of Medical Microbiology.


Tosti Antonella, et al. 2014. Onychomycosis. Medscape.
http://emedicine.medscape.com/article/1105828-overview

Anda mungkin juga menyukai