Anda di halaman 1dari 14

Ni Komang Ayu Wulandari

10700203

1. Seorang pria berusia 50 tahun, datang dengan keluhan gatal-gatal di punggungnya.


Terdapat bercak keputihan dan sisik halus di punggung. Pemeriksaan sinar Wood
menunjukkan fluoresensi kuning keemasan. Apakah diagnosa kasus ini?
A. Eritrasma
B. Tinea Versikolor
C. Pitriasis rosea
D. Kandidiasis
Jawaban : B
Tinea versikolor adalah infeksi jamur superfisal yang ditandai dengan adanya makula di
kulit, skuama halus disertai rasa gatal. Penyebab adalah Malassezia furfur. Penyakit ini
menyerang hamper semua usia, baik pria maupun wanita. Faktor risikonya meliputi
kurang hygiene, keadaan basah, atau berkeringat banyak.
Lokalisasi dapat terjadi di mana saja di permukaan kulit, lipatan paha, ketiak, punggung,
dada, lengan, dll. Efloresensi berupa makula yang dapat hipopigmentasi, kecokelatan,
keabuan atau kehitaman dalam berbagai ukuran, dengan skuama halus diatasnya.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan fluoresensi kuning keemasan dengan sinar
Wood. Pada pemeriksaan mikroskopik dengan preparat KOH dari kerokan lesi kulit,
tampak kelompok-kelompok hifa pendek tebal berukururan 3-8 mikron yang dikelilingi
spora berkelompok berukuran 1-2 mikron. Pada pemeriksaan dengan KOH parker,
tampak hifa dan spora tersebut berbentuk seperti spaghetti dan meat ball.
Pemeriksaan sinar Wood pada eritrasma menunjukkan fluoresensi coral red,
sedangkan pemeriksaan sinar Wood pada pitriasis rosea negatif.
Pada kandidiasis dijumpai daerah eritematosa, erosive dengan lesi satelit. Pada kerokan
kulit KOH 10%, ditemukana adanya pseudohifa.
Pada tinea, secara khas dijumpai lesi berbentuk makula merah atau hiperpigmentasi,
berbentuk sinar, kadang polisiklik, dengan tepi aktif (terdapat papula ataupun vesikel).
Pada sentral, lesi cenderung menyembuh. Dengan kerokan KOH 10%, dijumpai adanya
hifa.

Referensi
Penerbit buku kedokteran EGC, 2002, Atlas Saripati Ilmu Penyakit Kulit, edisi 2.

2. Seorang pasien wanita berusia 30 tahun mengeluh berulangkali timbul kemerahan dan
gatal pada pergelangan tangan kirinya. Pasien mengatakan kalau timbulnya
kemerahan terutama bila ia mengenakan jam tangan dari logam. Pada pemeriksaan di
daerah lesi, dijumpai adanya eritema dan papula multiple. Selain itu, dijumpai juga
adanya erosi. Apakah diagnosis kerja yang tepat ?
A. Dermatitis kontak iritan toksik
B. Dermatitis kontak alergi
C. Dermatitis atopic
D. Dermatitis numularis
Jawaban: B
Dermatitis kontak alergi adalah suatu peradangan kulit yang timbul setelah kontak
dengan allergen memalui proses sensitisasi. Alergen atau sensitizer biasanya berupa
bahan logam berat, kosmetik, bahan perhiasan(kaca mata, jam tangan, anting-anting),
nikel, obat-obatan misalnya obat kumur, karet (sepatu,sandal jepit,pakaian dalam), dll.
Pemeriksaan penunjang dapat berupa pemeriksaan eosinofil, immunoglobulin E, uji
temple, uji gores, maupun uji tusuk.
Dermatitis seboroik dapat dijumpai di daerah seboroik dengan skuama berminyak dan
berwarna kekuningan.
Dermatitis kontak iritan toksik timbul setelah kontak dengan iritan melalui proses
toksis, tidak melalui sensitisasi. Bahan iritan biasanya adalah asam atau basa, serta pelarut
organik.
Dermatitis atopik umumnya timbul pada individu dengan riwayat atopic, baik pada diri
sendiri bisa juga pada keluarganya, yaitu riwayat asam bronchial, rhinitis alergi, ataupun
urtikaria (gabag). Jarang dijumpai di satu sisi pergelangan tangan.
Dermatitis numularis bentuk lesinya menyerupai uang logam (nummular).
Referensi Buku Kedokteran EGC, 2002, Atlas Saripati Ilmu Penyakit Kulit, edisi 2.

3. Bagaimana terapi pada kasus No.2 di atas ?


A. Hindari faktor penyebab, antihistamin, steroid topikal

B.
C.
D.
E.

Hindari faktor penyebab, steroid topical, antibiotik oral


Steroid topikal antibiotik topikal
Antijamur, antihistamin
Antivirus, antihistamin

Jawaban: A
Penyebab kasus ini adalah alergen. Hal ini dicuragai karena adanya kadnungan nikel pada
jam tangan. Pengobatannya terutama adalah menghindari faktor penyebab, yaitu jam
tangan logam. Selain itu, untuk meringankan gejala dapat diberikan antihistamin dan
steroid. Antibiotik, antijamur, ataupun antivirus tidak diperlukan dalam kasus ini, kecuali
pada kasus-kasus tertentu dimana terdapat infeksi sekunder, antibiotic dapat diberikan.
Referensi Buku Kedokteran EGC, 2002, Atlas Saripati Ilmu Penyakit Kulit, edisi 2.
4. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang bersama ibunya. Anak ini mengeluh
gatal dan terdapat borok di mukanya. Pada pemeriksaan dijumpai adanya makula
eritema di pipi kanan dan di atasnya dijumpai pustule milier, serta krusta kuning
kecokelatan berlapis-lapis. Krusta ini mudah diangkat. Diagnosa yang paling
mendekati adalah
A. Impetiog bulosa
B. Ektima
C. Varisela zoster
D. Impetigo krustosa
E. Herpes zoster
Jawaban: D
Impetigo krustosa merupakan saah satu bentuk pioderma. Penyebabnya adalah
Staphylococcus aures, atau Streptokokus beta-hemolitikus. Penyakit ini menyerang
epidermis, dan terutama menyerang anak-anak. Serangan lebih sering terjadi di daerah
tropis, daerah bermusim panas, berhawa lembap dan juga pada individu dengan hygiene
yang kurang.
Keluhan utaman adalah gatal. Lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2mm,
dan segera berubah menjadi vesikel atau bula. Dinding vesikel tipis sehingga mudah
pecah dan mengeluarkan secret seropurulen berwarna kuning kecokelatan yang
selanjutnya mongering dan membentuk krusta yang berlapis-lapis. Krusta ini mudah
dilepaskan. Dibawah krusta ini, terdapat daerah erosif yang mengeluarkan secret,
sehingga krusta kembali menebal.

Impetigo bulosa gejala utamanya ialah lepuh-lepuh berisi cairan kekuningan dengan
dinding tegang. Kadang cairan tampak hipopion.
Varisela zoster memiliki cirri vesikel dengan umbilikasi. Herpes zoster memiliki cirri
vesikel yang berkelompok di badan dengan pola zosteriformis (mengikuti dermatom
tubuh)
Pada ektima, vesikel lebih besar, lebih dalam dan peradangannya lebih berat. Vesikel
ditutupi krusta keras yang jika diangkat akan berdarah secara difus.
Referensi Buku Kedokteran EGC, 2002, Atlas Saripati Ilmu Penyakit Kulit, edisi 2.
5. Bagaimana terapi pada ksus no 4. Di atas ?
A. Asiklovir tablet
B. Mupirosin krim
C. Hidrokortison krim
D. Ketokonazol krim
E. Amoksisilin oral
Jawaban: B
Impetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Streptokokus betahemolitikus. Pengobatannya ialah dengan antibiotic. Pengobatan dapat diberikan topikal
maupun sistemik, tetapi pengobatan sistemik lebih efektif. Pengobatan topikal yang
dianjurkan adalah dengan krim mupirosin atau asam fusidat, sedangkan pengobatan
sistemik dapat dengan penisilin yang resisten beta-laktamase,, yaitu amoksisilinklavulanat, dan dikloksasilin. Pengobatan dapat juga dengan eritromisin, doksisiklin,
maupun sefalosporin.
Referensi McGraw-Hill, Appleton & Lange, Current Medical Diagnosis and Treatment,
2005.

6. Ny. Wati berusia 59 tahun mengeluh adanya bercak merah pada pelipatan paha kanan
dan kiri sejak 3 minggu yang lalu, yang disertai rasa gatal terutama kalau udara panas.
Penderita sedang mendapat pengobatan diabetes militus. Pada pemeriksaan daerah

inguinal terdapat macula eritematosa berbatas jelas dengan bentuk teratur. Skuama
tipis dan satelit papula. Diagnosis Ny. Wati adalah
a.
b.
c.
d.
e.

Tinea kruris
Dermatitis seboroik
Kandidiasis
Psoriasis vulgaris
Tinea korporis
Pada penderita diabetes militus, infeksi jamur sering mengenai penderita terutama
yang mengalami diabetes militus yang tidak terkontrol. Pilihan jawaban A, C dan E
merupakan jamur. Dilihat dari predileksi lesi yang ada dan wujud kelainan kulit
berupa satelit papula, maka diagnosis mengarah pada Kandidiasis.
Tinea kruris berupa bercak makula eritematus, batas tegas, tepi aktif, central healing,
tertutup skuama tipis.
Dermatitis seboroik khas pada daerah seboroik dengan makula kemerahan atau
kekuningan, skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering sampai basah /
berminyak.
Pada psoriasis vulgaris, lesi timbul pada tempat yang mudah trauma (siku, lutut,
sacrum, kepala dan genital ) berupa makula eritematus dengan batas jelas, tertutup
skuama tebal dan transparan, yang lepas bagian tepi dan lekat dibagian tengah.
Tinea korporis adalah infeksi tinea pada daerah badan.

7. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan timbul tukak pada leher
kiri. Setahun kemudian tukak tersebut pecah tidak begitu nyeri dan meluas.
Pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Dari pemeriksaan PA di dapatkan masa
folikel yang di lapisi sel epitel yang kuboid. Diagnosis yang paling tepat adalah?
a.
b.
c.
d.
e.
Definisi

MH lepra
MH tuberculosa
TBC kutis
SLE (Sindrom Lupus Erytematus)
Skrofuloderma

SLE
Kemerahan

TBC Kutis
merupakan

pada pipi dan penyakit

Skrofuloderma
MH TB
Suatu
bentuk Infeksi
kulit gangguan

hidung,

yang di sebabkan akibat

terdapat

oleh

demam,
sendi,

nyeri Mycobacterium
dan tuberculosis

rambut rontok

MH lepra
Infeksi menahun yang

kulit menahun yang ditandai


rusaknya ditandai dengan adanya

jaringan
penyangga
terutama
serat kolagen

adanya
kulit kerusakan saraf
serat-

saraf

dengan
kerusakan

perifer,

testi dan mata

kulit,

Efluoresensi plak eritematus bagian epidermis makula


batas

tegas, tampak

atrofi
tepi

adanya lonjong atau linier, ruam kulit 1 hypipigmentasi, kulit

dengan hiperkeratosis(pe
yang nebalan

makula

daerah

putih

lesi kulit anastesi,

an lapisan epitel ada


bagian

beberapa anastesi

dan mirip parut luka, yanastesi

akantosis(penebal
di

atau

lapisan hipopigmentasi,

kemerahan atau keratin)


hyperpigmentasi

bentuk ditandai dengan makula

fenomena

bawahnya), Raynaud(vasospas
dermis m)yang

tampak abses

menyebabkan jari
menjadi
kemudian

pucat
jadi

sianosis
Terapi

Obat topical :
hidrokortison
cream
Obat oral

metilprednisol
one, kloroquin,
azathioprine,
siklosfosfamid
8.
a.
b.
c.
d.
e.

Pada dermatitis atopik, jenis imunoglobulin yang meningkat adalah.


IgA
IgE
IgG
IgM
IgD
Pada sebagian besar penderita dermatitis atopik (80%), ditemukan peningkatan
jumlah IgE di dalam serum, terutama bila terjadi bersamaan dengan asma bronkial
atau rhinitis alergi.IgE juga meningkat sesuai dengan tingkat keparahan dermatitisnya.
IgA dan IgD tidak meningkat pada proses alergi, sedangkan IgM dan IgG sering
sebagai marker antibody terjadinya infeksi.

9. Seorang pria berusia 45 tahun mengaku badannya menjadi kemerahan setelah minum
obat dari dokter. Selain itu, pasien juga mengalami sariawan yang luas, mata merah

dan berair, serta nyeri saat buang air kecil. Antibiotik yang dapat diberikan pada
a.
b.
c.
d.
e.

pasien ini adalah.


Gentamisin
Klindamisin
Penisilin
Amoksiklav
Kotrimoksazol
Diagnosis kasus ini adalah sindrom Stevens-Johnson. Pasien yang mengalami
sindrom ini akan rentan terhadap infeksi. Antibiotik profilaksis yang diberikan adalah
antibiotika spektrum luas, biasanya dipergunakan gentamisin 5mg/kgBB/hari
intramuskular dalam dua dosis. Pemberian antibiotik selanjutnya berdasarkan hasil
biakan dan uji resistensi kuman dari sediaan lesi kulit dan darah.

10. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan rambut rontok sejak satu
Minggu yang lalu. Pada pemeriksaan loyalis ditemukan area tidak berambut, dengan
batas tegas, berbentuk vocal atau bulat-bulat kecil. Diagnosis yang tepat pada kasus
a.
b.
c.
d.
e.

ini adalah...
Alopesia totalis
Alopesia universalis
Alopesia areta
Alopesia androgenik
Traction alopecia
Pembahasan:
Alopesia totalis : mengenai seluruh rambut kepala
Alopesia universalis : mengenai seluruh rambut pada tubuh
Alopesia areta : Kebotakan setempat yang berbatas tegas
Alopesia androgenik : Kebotakan yang muncul mulai dari verteks lalu secara bertaap
memanjang ke belakang
Traction alopecia : Kondisi dimana rambut rontok yang terlokalisasi pada daerah
yang kecil terjadi karena pencabutan akar rambut yang terus menerus.

11. Seorang laki laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak
putih di dada. Bercak terkadang disertai rasa gatal. Dari hasil pemeriksaan tanda
vital, didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekwensi nadi 80kali/menit,
frekwensi nafas 20kali/menit, dan suhu 36,50 C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
ada tiga lesi yang sama, tanpa rasa nyeri, perbesaran n.auricularis magnus dan BTA
a.
b.
c.
d.

(+). Pasien tinggal di pesisir Jawa. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah?
Makula hipopigmentasi pasca inflamasi
Morbus Hansen
Pitiriasis Versicolor
Pitiriasis Alba

e. Vitiligo
Makula

Morbus Hansen Ptiriasis

hipopigmentas
i

Ptiriasis alba

Vitiligo

Makula

Maku;a

hipopigmentasi

hipopigmentas

versicolor

pasca

inflamasi
Eflouresens

Makula

Makula

hipopgmentasi

hipopigmentasi
/

eritematus,

lesi

anastesi,

penebalan saraf

Gatal
Makula
eritema
Papula

Skuama

, skuama tipis, i batas tidak


bulat, oval dan jelas
tidak teratur

dengan
anastesi, atrofi
Terapi

Terapi MDTL

Ketokenazole
Miconazole
crem

Kortikosteroid

Kenacort

oral dan topikal

cream

12. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun datang denagn keluhan gatal-gatal ditangan,
badan, dan genetalia sejak satu bulan terakhir. Gatal terutama terjadi pada malam hari.
Teman-temannya jg mengalami keadaan yang sama. Diagnosis kelainan in adalah ?
a. Prurigo hebra
b. Scabies
c. Pedikulosis coerporis
d. Gigitan serangga
e. Dermatitis alergi
Skabies
Banyak menyerang anak-anak, walaupun orang dewasa dapat pula terkena. Dapat
langsung maupun tidak langsung ditransmisikan melalui pakaian, tempat tidur,
handuk, dan lain-lain. Daerah kumuh, dengan kebersihan hygene yang buruk
mempermudah penularan
Gejala :
Penderita selalu mengeluh gatal, terutama pada malam hari. Kelainan kulit mulamula berupa papula dan vesikel milier sampai lentikuler yang disertai ekskoriasi
(scratch mark). Akibat garukan akan timbul infeksi sekunder sehingga terjadi pustula.

Lesi yang khas adalah terowongan (kanalikus) milier, tampak berasal dari salah satu
papula atau vesikel, dengan panjang kira-kira 1 cm, berwarna putih abu-abu.
Lokasi :
Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar pusat, paha bagian dalam,
genitalia pria, dan bokong. Pada bayi : kepala, telapak tangan dan kaki.
Diagnosis banding :
Prurigo : biasanya berupa papula-papula yang gatal; predileksi pada bagian
ekstensor ekstremitas. Bersifat kronik, akibatnya kulit menjadi hitam dan menebal

(likenifikasi) karena sering digaruk.


Gigitan serangga : biasanya jelas timbul sesudah ada gigitan, berupa urtikaria

papular
Folikulitis : nyeri, berupa pustula milier yang di kelilingi daerah yang eritema
Pedikulosis korporis : papul-papul milier disertai bekas garukan yang menyeluruh

di daerah pinggang, ketiak dan inguinal


Dermatitis kontak alergi : kemerahan pada daerah kontak, kemudian timbul
eritema, papula, vesikel, dan erosi. Penderita selalu mengeluh merasakan gatal.

13. Susilo mengeluhkan adanya 10 bercak merah di badan, lengan, kaki serta pantat yang
terasa tebal sejak 7 bulan yang lalu. Kedua telapak kaki dan kedua telapak tangannya
sering kesemutan serta terasa kebas. Ibunya mempunyai penyakit yang ditandai
dengan alis ronto dan ujung jari-jari tangan kiri hilang. Pengobatan untuk Susilo
adalah ?
a. Rifampisisn, ofloksasin, minosiklin selama 12 bulan.
b. Rifampisisn 600 mg/hari, DDS 100 mg/hari selama 12 bulan
c. Isoniazid 300 mg + rifampisin 600 mg/hari selama 6 bulan, etambutol 1000
mg/hari selama 12 bulan.
d. Rifampisin 600 mg/bulan, lampren 300 mg/bulan, DDS 100 mg/bulan +
lampren 50 mg/hari, DDS 100mg/hari selama 12 bulan.
e. Rifampisin 600 mg/bulan, lampren 100 mg/hari selama 12 bulan.
Pedoman utama untuk menetukan tipe lepra menurutWHO yaitu :
Tanda Utama
Bercak kusta
Penebalan saraf tepi dengan gangguan fungsi
Apusan kulit

PB
Jumlah 1-5
Hanya 1 saraf
BTA negatif

MB
>5
>1
BTA positif

Pengobatan Lepra
a. Penderita PB (dewasa)
Pengobatan bulanan : hari pertama (dosis yang diminum di depan petugas)
2 kapsul rifampisin @ 300 mg, total 600mg

1 tablet dapson/DDS 100 mg

Pengobatan hari ke-2 sampai 28 : 1 tablet dapson/DDS 100 mg


Blister selama 1 bulan, total pengobatan 6 blister selama 6-9 bulan
b. Penderita MB (dewasa)
Pengobatan bulanan : hari pertama (dosis yang diminum di depan petugas)
2 kapsul rifampisin @ 300 mg, total 600mg
3 tablet lampren/klofszimin @ 100 mg (total 300 mg)
1 tablet dapson/DDS 100 mg
Pengobatan hari ke-2 sampai 28 : 1 tablet dapson/DDS 100 mg dan 1 tablet
lampren/klofazimin 50 mg.

Blister selama 1 bulan, total pengobatan 12 blister selama 12-18 bulan

14. Seorang pria berusia 30 tahun datang bersama istrinya kepuskesmas dengan keluhan
keluar nanah dari alat kemaluannya. Pasien tersebut bekerja sebagai sopir truk antar
provinsi. Istrinya tidak mengalami keluhan apa-apa. Vital sign keduanya normal.
Pemeriksaan pada suaminya didapatkan orifisium uretra eksternum eritema dan
edema. Tampak pula duh tubuh mukopurulen. Komplikasi GO pada wanita yang
sering terjadi adalah
Cowperitis
Bartolini
Sifilis
Tysonitis
Proktitis
Pembahasan :
o Cowperitis = adalah infeksi pada kelenjar cowper dapat terjadi abses. Keluhan berupa
a.
b.
c.
d.
e.

nyeri dan adanya benjolan pada daerah perineum disertai rasa penuh dan panas, nyeri
pada waktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati abses akan pecah melalui kulit
perineum, uretra atau rektum dan mengakibatkan proktitis.
o Bartolini = labium minor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan nyeri tekan.
Kelenjar bartholini membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan dan
penderita sukar duduk. Bila saluran kelenjar tersumbat dapat timbul abses dan dapat
pecah melalui mukosa atau kulit. Kalu tidak diobati dapat menjadi rekuren atau menjadi
kista.
o Sifilis = penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum yang dapat
menyerang hamper seluruh organ dalam tubuh.
o Tysonitis = kelenjar tyson ialah kelenjar yang menghasilkan smegma. Infeksi biasanya
terjadi pada penderita dengan preputium yang sangat panjang dan kebersihan yang

kurang baik. Diagnosa dibuat berdasarkan ditemukannya butir pus atau pembengkakan
pada daerah frenulum yang nyeri tekan. Bila duktus tertutup akan timbul abses dan
merupakan sumber infeksi laten
o Proktitis = adalah penyakit pada pria dan wanita yang bersifat asimtomatik. Pada
wanita dapat terjadi karena kontaminasi dari vagina dan kadang-kadang karena
hubungan genitoanal seperti pada pria. Keluhan pada wanita biasanya lebih ringan dari
pada pria, terasa seperti terbakar pada daerah anus dan pada pemeriksaan tampak
mukosa eritematosa, edematosa, dan tertutup pus mukopurulen.
15. Seorang wanita datang dengan keluhan gatal pada daerah leher bagian belakang sejak
1 minggu yang lalu. Keluhan disertai bintik-bintik merah pada daerah punggung, pada
pemeriksaan fisik didapatkan lesi papul eritematosus, serpiginosa, timbul dan
membentuk terowongan. Penyebabnya adalah
a.
b.
c.
d.
e.

Scabies scabiei
Ptriasis pubis
Trichuris trichiura
Ancylostoma caninum
Pediculosis capitis
Pembahasan :
Scabies scabiei : parasit yang menyebabkan penyakit skabies. Penyakit kulit menular,
ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan ditularkan
melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui alas tempat tidur
dan pakaian.efloresensinya

Gatal pada malam hari, Makula eritema,

Berkelok, Papula, pustul, ekskoriasis.


Pityriasis pubis : kutu yang menyebabkan pedikulosis pubis. Infeksi kulit / rambut
pada manusia. Gatal dipubis dan sekitarnya, gatal dapat meluas sampai ke
abdomen dan dada, bercak berwarna abu-abu atau kebiruan (makula
serulae), black dot pada celana dalam putih.
Trichuris trichiura : adalah cacing yang menyebabkan trichuriasis. Menginfeksi
usus besar manusia.
Ancylostoma caninum : adalah larva yang menyebabkan creeping eruption.
Masuknya larva biasanya disertai rasa gatal dan panas. Mula-mula
berbentuk papul, diikuti bentuk yang khas yaitu lesi berbentuk
linieratau berkelok-kelok., menimbul dengan diameter 2-3 mm,
dan berwarna kemerahan. Adanya lesi papul yang eritematosa ini
menunjukkan bahwa larva tersebut telah berada di kulit selama
beberapa hari. Perkembangan selanjutnya, papul merah ini
menjalar seperti benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa,

menimbul, dan membentuk terowongan (burrow), mencapai


beberapa sentimeter.
Pediculosis capitis : kutu yang menyebabkan pedikulosiskapitis. Infeksi kulit /
rambut pada manusia. Gatal daerah oksiput dan temporal dan
meluas seluruh kepala. Garukan menyebabkan erosi dan eskoriasi.
Bila terjadi infeksi sekunder terjadi pus dan krusta.
16. Seorang wanita berusia 25 tahun mengeluh pernah timbul tukak pada daerah kelamin,
hilang sendiri tanpa berobat. Tiba-tiba dua minggu kemudian muncul bintik-bintik
merah menyebar ke seluruh tubuhnya. Adanya riwayat kontak seksual kurang lebih 3
minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 80x/mnt, frekuensi napas 20 x/mnt, dan suhu 36,50C. Diagnosis keadaan
a.
b.
c.
d.
e.

di atas adalah.....
Sifilis
Gonorrhoe
Limfogranuloma venerum
Ulkus molle
Herpes genitalia
Penjelasannya:
Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh terponema pallidum yang
kronik dan sistemik.sifilis terbagi menjadi sifilis primer dan sekunder. Memiliki
gejala klinis yang berbeda.
Sifilis primer,Umumnya menjadi ulkus yang bulat,dasar jaringan granulasi
berwarna merah dan bersih, dan di atasnya hanya tampak serum. Dinding tidak
bergaung. Terdapat ulkus durum.
Bentuk lesi dapat berupa bercak-bercak berwarna kemerahan bulat atau
lonjong.terdapat papul dan pustul. Gejala penting untuk membedakannya adalah
kelainan kulit pada sifilis sekunder tidak gatal.
Gonore adalah Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Insiden tersering pada homoseksual, remaja dan dewasa
muda. keluhan antara 2-5 hari setelah infeksi.
Rasa gatal, panas ,disuria, polikisuria,keluar duh tubuh dari ujung uretra yang
kadang-kadang disertai darah,nyeri saat ereksi
Ulkus molle
Infeksi genital akut setempat yang dapat di autoinokulasi sendiri di sebabkan
oleh Haemophilus ducreyi.
terdapat nyeri tekan, dasar kotor, mudah berdarah,tepi ulkus menggaung, kulit
sekitar ulkus memerah.lesi makula, papul dan berubah menjadi pustula.
Herpes genitalia

penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus herpes simplek (HSV).
Vesikel bergerombol. Makula eritem, mengenai permukaan mukokutaneus.
Pada daerah orogenital dan orofacial.
Limfogranuloma venerum
merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri obligat
intraseluler chlamydia trachomatis
17. Basuki mengeluh adanya 2 bercak putih di pipi kiri yang terasa tebal. Saat diperiksa,
saraf leher kirinya membesar. Hasil laboratorium ternyata negatif. Diagnosa bagi
penyakit Basuki adalah ?
a. MH tipe BL dengan BTA negatif
b. MH tipe MB dengan BTA negatif
c. MH tipe PB dengan BTA negatif
d. MH tipe BB dengan BTA negatif
e. MH lesi tunggal dengan BTA positif.
Penjelasannya:
Morbus hansen Lepra adalah penyakit infeksi kronik yang di sebabkan
oleh bakteri tahan asam (BTA) mycobacterium leprae yang menyerang
saraf tepi, kulit, dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan saraf
pusat. Tanda-tanda MH yaitu lesi kulit (hipopigmentasi/eritematosa)
yang mati rasa (anastesia), penebalam saraf tepi disertai gangguan
fungsi saraf, dan BTA positif dalam kerokan jaringan kulit. MH dibagi
dua tipe yaitu Lepra pausibasiler (PB) BTA negative dan Lepra
multibasiler (MB) BTA positif.

18. Seorang anak laki berusia 8 tahun mengeluh muncul bintil-bintil (papul) pada lipat
siku dan lipat lutut setelah pasien bermain diatas karpet. Pasien pernah mengalami hal
serupa pada saat berusia 5 tahun. Kakak pasien juga sering mengalami bersin-bersin.
Tes yang dapat dilakukan yaitu
a.
b.
c.
d.
e.

Intradermal
Subkutis
Subdermal
Tes tusuk
Tes temple
Pembahasan :
Diagnosa: Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit kronik yang hilang timbul
yang ditandai dengan rasa gatal, kulit kering, peradangan dan eksudasi. Biasa
terjadi pada bayi dan anak-anak. Riwayat atopinya adalah rhinitis alergik, asma
bronkial, dermatitis topik.

Penjelasan:
Tes tusuk (Pick Test)
Digunakan untuk mengevaluasi Ig-E reaksi menengah pada antibiotik beta
laktam. Kelainan kulit yang berupa papul gatal dan kemudian mengalami
ekskoriasis dan likenifikasi
Tes tempel (Patch Test)
untuk pasien dengan suspek dermatitis kontak alergi, juga berguna pada
dermatitis reaksi yang lambat

Anda mungkin juga menyukai