Hilang
Dompetku
Pada Trip Nestapa Menuju Jogja, aku menceritakan ayah kehilangan dompet
saat perjalanan menuju Jogja. Pernah suatu kali aku melihat seorang yang
kehilangan dompet saat Jember Fashion Carnaval, dia kebingungan. Ada
seorang wanita nyletuk, "Di dompet uangnya berapa mas?", dia menjawab "Bukan
masalah uangnya mbak, surat-suratnya ngurusnya susah, ATMnya aja dua". Setelah
orang itu agak jauh, mbak itu dengan sinis nyletuk lagi, "Halah pasti dompetnya gak
ada isinya, mangkanya malu mau jawab". Aku pikir mbak-mbak tadi emang gak
pernah ngurusi surat-surat macam SIM, KTP, atau STNK sendiri mungkin. Makanya
dia ngremehin gitu.
Dompet ayah isinya gak banyak, buat makan keluarga kami seminggu bisa. Yang
banyak itu surat-suratnya, ada SIM, KTP ayah, KTPku, STNK, ATM Bank Mandiri,
ATM BRI, dan KTA BS. Melati. Sepulang dari jogja ayah langsung mengurusi surat
kehilangan di kepolisian setempat untuk persyaratan mengurusi semua itu. Ternyata
harus
melampirkan
beberapa
dokumen.
Berikut dokumen
yang
harus
Yang perlu diperhatikan adalah untuk mengurusi semua surat tersebut diatas, surat
kehilangan yang dapat digunakan adalah surat berstempel asli (bukan Fotocopy).
Jadi jika ada 5 surat yang harus diurus, jadi jangan lupa minta 5 surat berstempel
asli. Mintalah surat kehilangan brestempel asli sejumlah surat yang hilang. Karena
disetiap tempat pengurusan akan dimintai 1 surat kehilangan berstempel asli.
(Karena di Kota Jember E-KTP belum mencakup semua warga, jadi jika hilang tidak
menggunakan E-KTP tapi KTP biasa)
BPKB asli.
Pada poin 7 dan 8, kita diharuskan membuat berita kehilangan di surat kabar dan
radio setempat. Setelah memberitakan, kita akan mendapat stempel bukti telah
memberitakan pada media tersebut. Pemberitaan di radio gratis, sedangkan
pemberitaan pada surat kabar dikenakan biaya Rp 25.000 (biaya iklan baris).
Kalo diliat dari teorinya saja sih gampang bukan? Tapi eksekusinya ribet. Antrinya
lama... Butuh waktu banget deh pokoknya. Nah karena SIM, KTP, dan STNK
adalah dokumen penting nih, saranku coba simpen fotocopy-an suratsurat itu. Bukannya mau berdo'a kehilangan, tapi sebagai antisipasi saat semua itu
hehehhe...
Barrakallahu...