Bab I - V PBL Fix
Bab I - V PBL Fix
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Puskesmas Mangkang adalah unit organisasi fungsional yang
melaksanakan tugas teknis Dinas Kesehatan, yang berada dikecamatan
Tugu dengan wilayah kerja kelurahan Mangkang Kulon, Mangkang
Wetan
dan
kelurahan
Mangunharjo
kota
Semarang.
Sebagai
yang
dilaksanakan
mahasiswa
Universitas
mahasiswa
Fakultas
Kedoktteran
Universitas
akhir
kegiatan
diharaapkan
mahasiswa
dapat
MANFAAT PBL
A. Manfaat bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah atau upaya Puskesmas yang belum
memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM).
2. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari
upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
3. Membantu Puskesmas dalam
penyelesaian
terhadap
upaya
memberikan
Puskesmas
yang
alternatif
belum
wawancara
langsung
dengan
petugas
Puskesmas
Mangkang dan data sekunder diperoleh dari data tertulis yang ada
di Puskesmas Mangkang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
puskesmas
bertanggung
jawab
dalam
ORGANISASI
A. Struktur Organisasi
Puskesmas dikepalai oleh seorang kepala Puskesmas yang
dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh kelompok jabatan
fungsional dan sub bagian tata usaha. Kelompok jabatan
fungsional terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan,
sanitarian, perawat gigi, perawat, asisten apotek, pelaksana
laboratorium, petugas epidemiologi dan penyuluh kesehatan
serta pelaksana gizi. Sedangkan sub bagian tata usaha terdiri
dari kepala bagian tata usaha, umum, kepegawaian serta
keuangan.
B. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi di
Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala
Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang
sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya
mencakup kesehatan masyarakat.
C. Eselon Kepala Puskesmas
pembangunan
kesehatan
di
tingkat
Sehat,
Puskesmas
bertanggung
jawab
dan
meningkatkan
kesehatan.
Tujuan
dicapai
dalam
mengatasi
permasalahan
tujuan
untuk
5. Upaya
Pencegahan
Menular
Pencegahan
dan
dan
Pemberantasaan
pemberantasan
penyakit
Penyakit
menular
dan
penanggulangan wabah
e. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi,
pencegahan dan pemberantasan penyakit.
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan merupakan segala bentuk pelayanan
pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk
menghilangkan penyakit atau gejala yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi khusus
sesuai kebutuhan.
Tujuannya untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
apabila
suatu
puskesmas
tidak
mampu
menjadi
kebutuhan
masyarakat.
Apabila
suatu
mampu
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
Puskesmas
dilengkapi
dengan
instrumen
memberikan
pandangan
adalah
proses
berikut
10
i
ii
iii
iv
Bulanan
11
Lokakarya
Mini
dilakukan
Tribulan
sebagai
pelaksanaan
kerjasama
ini
pemantau
lintas
Mini
Tribulan
Pertama
Lokakarya
Mini
Tribulan
Rutin
3. Evaluasi Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas.
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan.
Bahan yang dipakai dalam penilaian kinerja Puskesmas
adalah
hasil
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
MASALAH
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pemecahan Masalah Pengambilan Keputusan adalah suatu
proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan
berbagai metode.
Skema PM-PK :
Skema hubungan antar komponen pendekatan sistem
12
Pembantu,
Puskesmas
Keliling,
kesehatan
dasar
tanpa
13
4. Merupakan
indikator
kinerja,
standar teknis.
5. Dinamis.
6. Dalam
kerangka
pelayanan dasar.
c. Indikator dan target
bukan
penyelenggaran
Standar
Minimal (terlampir).
B. Prioritas Masalah
Untuk mempropritas masalah
di
Pelayanan
masyarakat
besar
masalah
dan
data
untuk
yang
14
c. Biaya
3. Kriteria C = Kemudahan penanggulangan
Menilai masalah tersebut dalam penanggulangan
tentang keberadaan sumber daya (tenaga, alat,
obat, biaya, fasilitas, kesehatan) dan teknologi
yang
digunakan
tersedia,
kemampuan
dan
faktor
yang
saling
angka
tersebut
perhitungan
akan
maka
masalah
diprioritaskan
untuk
ditanggulangi.
C. Analisis penyebab masalah
Penyebab masalah di puskesmas dapat di analisis
menggunakan pendekatan sistem. Analisis penyebab
masalah
adalah
suatu
pendekatan
atau
cara
dan
meningkatkan
kualitas
15
perencanaan
tingkat
puskesmas,
pemantauan
wilayah
setempat,
protap,
penyuluhan
kesehatan
pada
dari
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
5. Impact (dampak)
Dampak dari outcome yang terjadi misalnya di
Puskesmas yaitu data kelahiran, data kesakitan
dan data kematian
6. Environtment (lingkungan)
Lingkungan dikelompokkan menjadi dua yaitu
lingkungan fisik (jarak, cuaca, dan lain-lain) dan
lingkungan non-fisik (kebijakan pemerintahan,
peraturan daerah, dan lain-lain).
D. Alternatif kegiatan dan pengambilan keputusan
Alternatif kegiatan dan pengambilan keputusan di
puskesmas menggunakan lokakarya mini (LOKMIN)
yang
bertujuan
meningkatkan
kemampuan
16
BAB III
GAMBARAN UMUM
KONDISI PUSKESMAS MANGKANG
I. KONDISI LINGKUNGAN
17
Kota
Semarang
yang
bertanggung
jawab
Program
pengembangan
yang
dilaksanakan
puskesmas
Mangkang :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Posyandu Pratama : 0
18
Posyandu Madya : 0
Posyandu Purnama : 19
Posyandu Mandiri : 9
Posyandu Lansia : 3
B. Geografi
Kondisi geografis di wilayahkerja Puskesmas Mangkang
yang merupakan daerah pantai serta pemukiman yang padat
merupakan
ancaman
dalam
penyelenggaraan
pelayanan
besar
JumlahPenduduk
L
P
1845
1850
2792
2814
3288
3112
7925
7776
penduduk
beragama
Jumlah KK
Jumlah
3695
5606
6400
15701
islam,
1576
1595
1750
4921
mata
19
kesehatan
individu,
20
yang
meliputi
kepegawaian,
atas
penyakit
pencegahan
menular
dan
dan
tidak
jawab
kegiatan imunisasi
g. Perawat gigi
1 Membantu dalam pelayanan pengobatan
2
gigi
Melaksanakan kegiatan UKS dan UKGMD
21
kesehatan lingkungan
Mengerjakan pencatatan
dan
pelaporan
kesehatan lingkungan
iii.
Membina wilayah kerja
iv. Membantu kegiatan loket
v. Membantu kegiatan puskesling dan posyandu
j. Petugas gizi
i.
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan gizi
ii. Membina wilayah kerja
iii.
Puskesling dan Posyandu
iv. Membantu PE dan pemantauan PSN
v. Koordinator SIMPUS dan SP3
k. Analis kesehatan
i.
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
laboratorium
Membina wilayah kerja
Membantu PE dan pemantauan PSN
Merangkap
sebagai
bendahara
ii.
iii.
iv.
pembantu
pengeluaran
l. Staf administrasi
i.
Penanggung jawab dan pelaksana loket
ii. Membina wilayah kerja
iii.
Membantu PE dan pemantauan PSN
iv. Membantu kegiatan Puskesling dan Posyandu
v. Sebagai bendahara penerimaan
C. Sumber Dana
1 APBD
2
Kota
Semarang
untuk
Kegiatan
Operasional
BOK
22
D. Sarana Prasarana
Terlampir
E. Proses Manajemen
a. Metode Kerja
Pelaksanaan pelayanan
kesehatan
wajib
maupun
a.
b.
Posyandu Balita
Posyandu lansia
Puskesling
Klinik IMS di Resos Rowosari atas
UKS
23
15.701
kepada
pelayanan
puskesmas
pengunjung
umum,
ini
meliputi
ASKES/HI,
24
25
permanen
ditargetkan
100%
namun
Dampak
A. Data Kelahiran
Data kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Mangkang tahun 2013
sebanyak 226 jiwa
B. Data Kesakitan
10 besar penyakit di Puskesmas Mangkang tahun 2013
1. Faringitis akut
: 4016 kasus
2. Infeksi saluran nafas atas akut
: 2555 kasus
3. Pemeriksaan umum terhadap tanpa keluhan : 2068 kasus
4. Hipertensi esensial (primer)
: 1244 kasus
5. Gangguan-gangguan otot yang lain
: 1220 kasus
6. Pengawasan kehamilan normal
: 928 kasus
7. Kebutuhan vaksinasi terhadap penyakit bakteri: 893 kasus
8. Gastritis dan duodenitis
: 611 kasus
9. Penyakit pulpa dan periapikal
: 716 kasus
10. Kebutuhan vaksinasi terhadap penyakit virus tertentu:
697
kasus
BAB IV
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
I.
II.
26
Economic,
Program
Sasaran (%)
Hasil
Sasaran
Selisih (%)
100%
1.
2.
3.
Cakupan K4
Cakupan Pelayanan persalinan
Cakupan Kunjungan nifas
Kesehatan balita dan anak
4.
pre sekolah
Pelayanan tumbuh kembang
5.
balita
Pelayanan tumbuh kembang
Prasekolah
KIA dan KB
96
95
93
83,4
90,9
100
12,6
4,1
7
100
73,8
26,2
100
91,53
8,47
90
80
87
69,5
3
10,5
100
26,76
73,27
90
GIGI
84,9
5,1
100
100
13,7
40,3
86,3
59,7
P2M
6.
7.
Pelayanan imunisasi
Imunisasi HB0
Imunisasi lengkap pada bumil
Pencegahan dan
penanggulangan PMS dan
8.
HIV aids
Penemuan pengobatan kasus
PMS
GIZI
9.
Perbaikan gizi
Pemberian Fe 90 pada bumil
Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
10.
11.
gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang ditambal
permanen
27
KRITERIA
Sangat Kecil
Kecil
Cukup Besar
Besar
Sangat Besar
No
MASALAH
3
19,66
2
1.
2.
Cakupan K4
Cakupan
PROGRAM
Interval
19,67
36,34 53,01
36,33
4
KIA dan KB
53,00
Nilai
6
69,67
8
NILAI
69,68
86,34
10
X
X
2
2
Pelayanan
3.
persalinan
Cakupan
Kunjungan nifas
Kesehatan
balita dan anak
4.
pre sekolah
Pelayanan
tumbuh kembang
5.
balita
Pelayanan
tumbuh kembang
Prasekolah
P2M
Pelayanan
imunisasi
28
6.
7.
Imunisasi HB0
Imunisasi
X
X
2
2
lengkap pada
bumil
Pencegahan
dan
penanggulanga
n PMS dan HIV
8.
aids
Penemuan
10
pengobatan
kasus PMS
GIZI
9.
Perbaikan gizi
Pemberian Fe 90
pada bumil
GIGI
Pencegahan
dan
penanggulanga
10.
n penyakit gigi
Gigi tetap yang
10
11.
dicabut
Gigi tetap yang
10
ditambal
permanen
Kegawatan Masalah
Keganasan
Tingkat
1.
2.
Cakupan K4
Cakupan Pelayanan
Urgensi
KIA dan KB
4
4
3
2
3.
persalinan
Cakupan Kunjungan
Biaya yang
Dikeluarkan
Nilai ()
3
2
11
7
nifas
Kesehatan balita dan
4.
5.
kembang balita
Pelayanan tumbuh
4
4
3
3
3
3
10
10
kembang Prasekolah
P2M
6.
7.
Pelayanan imunisasi
Imunisasi HB0
Imunisasi lengkap pada
bumil
Pencegahan dan
penanggulangan PMS
8.
GIZI
9.
Perbaikan gizi
Pemberian Fe 90 pada
bumil
GIGI
Pencegahan dan
penanggulangan
30
10.
11.
penyakit gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang
3
3
2
3
4
3
9
9
ditambal permanen
Sulit ditanggulangi
Cukup sulit ditanggulangi
Tidak mudah ditanggulangi
Mudah ditanggulangi
Sangat mudah ditanggulangi
:1
:2
:3
:4
:5
Nilai
Jumlah
31/7
31/7
4
4
24/7
25/7
3
3
28/7
29/7
4
4
22/7
30/7
32/7
31/7
4
4
KIA dan KB
Cakupan K4
Cakupan Kunjungan nifas
Kesehatan balita dan anak pre
sekolah
Pelayanan tumbuh kembang balita
Pelayanan tumbuh kembang
Prasekolah
P2M
Pelayanan imunisasi
Imunisasi HB0
Imunisasi lengkap pada bumil
Pencegahan dan penanggulangan
PMS dan HIV aids
Penemuan pengobatan kasus PMS
GIZI
Perbaikan gizi
Pemberian Fe 90 pada bumil
GIGI
Pencegahan dan penanggulangan
penyakit gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang ditambal permanen
31
P
E
KIA dan KB
1
1
1
1
Hasil Kali
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
GIZI
1
GIGI
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Cakupan K4
Cakupan Kunjungan nifas
Kesehatan balita dan anak pre
sekolah
Pelayanan tumbuh kembang balita
Pelayanan tumbuh kembang
Prasekolah
P2M
Pelayanan imunisasi
Imunisasi HB0
Imunisasi lengkap pada bumil
Pencegahan dan
penanggulangan PMS dan HIV
aids
Penemuan pengobatan kasus PMS
Perbaikan gizi
Pemberian Fe 90 pada bumil
Pencegahan dan
penanggulangan penyakit gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang ditambal permanen
MASALAH
Cakupan K4
NPD
KIA dan KB
52
NILAI
PEARL
1
NPT
PRIORITAS
52
IV
32
2.
3.
95
36
1
1
4,1
36
XI
IX
39
27
1
1
39
27
VIII
X
48
48
1
1
48
48
V
VI
54
GIZI
44
GIGI
54
III
44
VII
76
76
1
1
76
76
I
II
sekolah
Pelayanan tumbuh kembang balita
Pelayanan tumbuh kembang
4.
5.
Prasekolah
P2M
Pelayanan imunisasi
Imunisasi HB0
Imunisasi lengkap pada bumil
Pencegahan dan penanggulangan
6.
7.
8.
9.
10\.
11.
penyakit gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang ditambal
permanen
Gigi tetap
SDM, dana,
RTP
Dokumen
Proses
Pelaksanaan
Tidak semua pasien
yang
sarana,
perencanaan
pendekatan
dicabut
metode, dan
2013 lengkap,
giginya bersedia
kepada
sasaran baik
tahap persiapan,
pasien
analisis
mengenai
situasipenyusun
ekonomi dan
kesehatan
Masalah
Input
Evaluasi
Melakukan
33
an RUK daN
kurangnya
gigi dan
RPK
pengetahuan tentang
mulut
dilaksanakan
kesehatan gigi
melalui
dengan baik
media
Ada beberapa pasien
promosi
kesehatan.
giginya memiliki
keadaan klinis yang
tidak mendukung
(hipertensi, Diabetes
Melitus)
Kurangnya
pengetahuan
mengenai pentingnya
kesehatan gigi dan
mulut.
IV.
ALTERNATIF KEGIATAN
34
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan alternatif kegiatan yang telah kami usulkan, maka
untuk memilih alternatif kegiatan dilakukan perhitungan dengan
kriteria Mutlak dan kriteria keinginan.
Kriteria Mutlak
Kegiatan
I
II
III
IV
V
Main
1
1
1
1
1
Input
Material
1
1
1
1
1
Money
1
1
1
1
1
Methode
1
1
1
1
1
Marketing
1
1
1
1
1
Output
Ket
1
1
1
1
1
L
L
L
L
L
Kriteria Keinginan
Mudah (60)
I
II
III
IV
V
7 x 60 = 420
7 x 60 = 420
7 x 60 = 420
7 x 60 = 420
7 x 60 = 420
Berkembang (40)
5 x 40 = 200
7 x 40 = 280
4 x 40 = 160
3 x 40 = 120
2 x 40 = 80
Berkelanjutan
(20)
7 x 20 = 140
6 x 20 = 120
3 x 20 = 60
1 x 20 = 20
2 x 20 = 40
760
820
640
560
540
Uraian
Pelaksana
Waktu
Tempat
Biaya
35
Kegiatan
Persiapan
dan sasaran
(When)
(Where)
(How Much)
(What)
Pencarian
(Who)
Mahasiswa
Sabtu, 01
Puskesmas
Penyuluhan
dan
dibantu oleh
Februari
Mangkang
dengan
pengumpulan
Petugas
2014
materi
puskesmas
alat
peraga
(pelaksana)
Pasien dan
gigi
yang
dan
media
promosi
menggunakan
tersedia
pengunjung
kesehatan
di
puskesmas,
puskesmas
sehingga
(sasaran)
tidak
membutuhka
n biaya.
Pelaksanaan
Penilaian
Pembelajaran
Mahasiswa
Sabtu, 01
Puskesmas
materi
dibantu oleh
Februari
Mangkang
media
Petugas
2014
promosi
Puskesmas
kesehatan
Penilaian
Kepala
Sabtu, 01
Puskesmas
Puskesmas
Februari
Mangkang
materi
metode
dan
dan
2014
promosi
kesehatan
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
A. Masalah utama Puskesmas Mangkang terletak pada Cakupan
Gigi tetap yang dicabut.
B. Kendala yang menyebabkan belum tercapainya target cakupan
gigi tetap yang dicabut antara lain, Tidak semua pasien yang harus
dicabut giginya bersdia untuk dicabut giginya, karena takut, masalah
ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan ada
beberapa pasien yang harus dicabut giginya memiliki keadaan klinis
yang tidak mendukung (hipertensi, Diabetes Melitus).
C. Dengan disusunya Plan Of Action (POA) ini diharapkan dapat
maupun diluar
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. 2005. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomer
128/ Menkes/ SK/ II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat. Dinkes Propinsi Jawa Tengah.
2. Depkes RI. 2002. ARRIME Pedoman Manajemen Puskesmas.
Jakarta:
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi Departemen Kesehatan.
3. Sulaeman, Endang Sutisna. 2009. Manajemen Kesehatan: Teori dan
Praktik di Puskesmas. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
4. Suparyanto.2010.KonsepPuskesmas.http://drsuparyanto.blogspot.co
m/201
0/03/konsep-puskesmas.html(diakses pada tanggal 22 Januari
2012)
5. Trihono.2005.Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma
Sehat.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
6. Balai Pelatihan Kesehatan. 2000. Pedoman Praktis Pelaksanaan
Kerja di
Puskesmas. Magelang: Podorejo Offset.
7. Departemen Kesehatan RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid
III. Jakarta :
Depkes RI.
8. Elmart,Ziegma. 2010. Upaya-upaya Kesehatan
Wajib.http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/77 (diakses pada
tanggal 23 januari 2012)
38