Anda di halaman 1dari 157

ASPEK HISTOLOGIS DALAM

NEUROSAINS
All images in this document is removed
due to copyright restriction

dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD


Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2009

PENGANTAR

Fragmen kehidupan I

Pujo, mhs FKUI tk IV

berangkat ke kampus dgn mengendarai mobil. Sesaat sebelum berangkat ia berdoa


agar selamat dalam perjalanan.
Pagi itu jalan tampak ramai sekali. Sambil menyetir ia mendengarkan lagu klasik
kesukaannya. Dengan trampil ia menggunakan kedua kakinya untuk mengatur laju
kendaraannya. Kedua tangannya tak kalah trampilnya mengendalikan kemudi. Sekalisekali tanganya mengambil makanan atau minuman ringan yang tersedia di dekat
kemudi. Kadang-kadang ia bersiul ikut menirukan melodi lagu tersebut.
Walaupun begitu pikirannya berusaha untuk mengingat patofisologi dan terapi
penyakit-penyakit saraf yang telah dipelajarinya semalam. Yah .. Hari itu ternyata ia
akan ujian neurologi.
Tiba-tiba ia teringat akan Surti, gadis desa yang manis, lincah dan ramah, anak pak
Camat yang dijumpainya saat ia dan teman-temannya melakukan bakti sosial 3 bulan
silam. Terbayang di benaknya beberapa peristiwa manis bersama gadis tersebut. Ingin
sekali ia berkenalan lebih lanjut dengan gadis pemikat hatinya tersebut, tetapi sayang
mereka berada di kecamatan tersebut hanya untuk 1 minggu. Meskipun begitu ia
sempat mencatat nomer telepon rumah pak camat tersebut.
Tiba-tiba ia tersadar dari lamunannya ketika klakson dari mobil dibelakangnya
menyalak dengan sangat bersemangat. Ternyata lampu merah didepannya telah
berubah menjadi hijau

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR

Fragmen Kehidupan II

Wiji, anak seorang petani penggarap di daerah yang tandus, usia 8


th

Sudah 5 hari terbaring lemah di tempat tidur di ruang ICU salah satu RS di
daerah. Tampak selang makanan terpasang melintas di salah satu lubang
hidungnya, sementara selang nafas terpasang langsung ke dalam trakea
melintasi rongga mulutnya. Di tangan dan kakinya terpasang selang-selang
infus.
Mukanya tampak tegang, sementara sekujur tubuhnya yang tadinya kaku
mulai melemas, begitu juga mulutnya yang tadinya terkatup erat mengancing
mulai melemas. Kejang-kejang sekujur tubuhnya kadang masih muncul.
Luka akibat menginjak paku berkarat pada telapak kaki kanannya mulai
membaik.
Yah, ia merupakan salah seorang penderita penyakit tetanus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR

Pikirkan

Bagaimana aktivitas-aktivitas yang terjadi pada fragmen I


dan II dapat terjadi ?
Bagaimana begitu banyak aktivitas dapat berlangsung
sekaligus ?
Struktur apa yang mengatur semua aktivitas tersebut ?
Mengapa dapat terjadi aktivitas yang tidak normal pada
fragmen II ?
Mengapa luka di kaki dapat mempengaruhi sistem saraf
di tubuh anak tersebut ?

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR
Semua Aktivitas kehidupan sehari-hari tidak

terlepas dari kontrol, kerja dan berfungsinya


jaringan saraf
Terganggunya aktivitas jaringan saraf akan
berdampak luas terhadap kerja jaringan atau
organ tubuh lainnya.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR
Semua Aktivitas kehidupan sehari-hari tidak

terlepas dari kontrol, kerja dan berfungsinya


jaringan saraf
Terganggunya aktivitas jaringan saraf akan
berdampak luas terhadap kerja jaringan atau
organ tubuh lainnya.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR
Tujuan khusus modul
Struktur

mikroskopik, histofisiologis dan


histodinamika jaringan saraf
Definisi dan klasifikasi jaringan saraf
Embriologi sistem saraf
Sel saraf

Inti dan sitoplasma


Akson dan dendrit
Transportasi aksonal

Sinaps
Sel penyokong (neuroglia)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

PENGANTAR
Tujuan khusus modul
Struktur

mikroskopik susunan saraf pusat

Serebrum (Cerebrum)
Serebellum (Cerebellum)
Medula spinalis (spinal cord)

Struktur

mikroskopik susunan saraf tepi

Ganglia
Serat saraf
Selubung serat saraf
Badan akhir saraf

Regenerasi

Sunday, January 17,

serat saraf
Aspek Histologi Dalam
Neurosains/AAJ/Histologi

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf

Jaringan Saraf

Nervous = dapat dirangsang


Salah satu dari 4 jaringan dasar penyusun tubuh
Disusun oleh sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel
penyokong (neuroglia/sel glia)
Fungsi: komunikasi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf

Jaringan Saraf di seluruh


tubuh manusia

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

10

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Klasifikasi

Anatomis

Susunan saraf pusat

Otak
Medula spinalis

Saraf kranialis . 12
Saraf spinalis .. 31
Sistim saraf otonom

Sensoris

Susunan saraf tepi

Fungsional
Somato-sensoris
Visero-sensoris

Motoris

Somato-motoris
Visero-motoris (Sistem
saraf otonom)

Simpatis
parasimpatis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

11

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Klasifikasi
SSP

Sunday, January 17,

SST

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

12

Struktur mikroskopik, histofisiologis dan


histodinamika jaringan saraf
Klasifikasi

Sistem Saraf Autonom

Parasimpatis

Sunday, January 17,

Simpatis

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

13

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Embriologis

Minggu ke 3
Proses pembentukan

Lempeng saraf (neural plate)


Lipatan saraf (neural folds)
Alur saraf (neural groove)
Tabung saraf (neural tube)

Gelembung otak utama


(primary brain vesicle) dan
medula spinalis---- SSP
Sel-sel neural krest (Neural
Crest cells)--- saraf tepi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

14

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Embriologi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

15

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Embriologi

Histogenesis sel-sel di SSP

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

16

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Embriologi

Sel-sel Krista Neuralis (Neural Crest cells)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

17

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
Embriologi
Perkembangan sel-sel neural krest (neural crest cells)

Sel-sel saraf Tepi

Dorsal root ganglia


Saraf kranial
Saraf simpatis dan
parasimpatis
Ganglia enterikus
Ganglia sakralis
Ganglia Vesikalis

Sunday, January 17,

Melanosit
Sel Schwann
Sel-sel kromafin di medula
adrenal
Odontoblas
Beberapa tulang rawan dikepala
dan lengkung faring

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

18

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf

Komponen jaringan saraf

Sel saraf (neuron)


Sel Penyokong atau neuroglia (sel glia)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

19

Struktur mikroskopik, histofisiologis


dan histodinamika jaringan saraf
SEL SARAF (NEURON)

Saraf (Gr. Neuron=nerve)

Differensiasi paling tinggi


Tidak dapat membelah lagi
Jumlahnya diduga 14 milyar
Histologis

Badan sel (Perikarion)


Juluran / taju saraf (prosesus saraf)

Akson
Dendrit

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

20

SEL SARAF (NEURON)

Badan sel saraf (Perikarion)

Ukuran 4-135 mm
Bentuk: piramid, lonjong,
bulat
Struktur

Inti (mata burung hantu / owl


eye)
Bulat, lonjong
Pucat
Di tengah perikarion
Sitoplasma

Organel
Badan inklusi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

21

SEL SARAF

Sitoplasma

Organel

Sitoskeleton

Apparatus Golgi
Mitokondria
Retikulum endoplasmik kasar
(Badan Nissl)

Neurofilamen (penyokong)
Mikrotubulus (transportasi zatzat)

HE: basofilik
Substansia Tigroid

Sentriol

Pasca lahir ( - )

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

22

SEL SARAF
Badan inklusi
Vesikel
Granula

Hormon
Pigmen
Lipofuksin
Besi
Tetes lemak
glikogen

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

23

JULURAN SARAF
Juluran saraf
Akson
Dendrit

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

24

DENDRIT

Jumlahnya bisa lebih dari satu


Pangkalnya tebal dan makin ke
distal makin tipis
Duri atau tonjolan (spike /
gemullae)
Badan Nissl, ribosom,
mitokondria, neurofilamen,
mikrotubulus (+)
Fungsi: menerima rangsang
saraf dari akson dan
meneruskannya ke perikarion.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

25

AKSON

Pangkal akson (Akson Hillock)


Jumlahnya satu
mitokondria, neurofilamen dan
mikrotubulus (+)
Badan Nissl, ribosom, kompleks
Golgi (-)
Sebagian besar bermielin
Telodendria
Terminal boton (Boutons
terminaux
Fungsi: membawa impuls saraf
dari badan saraf

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

26

Jenis Neuron

Berdasarkan jumlah juluran saraf

Neuron unipolar

Neuron bipolar

Ganglion vestibular
Ganglion koklear
Neuron olfaktoris

Neuron pseudo-unipolar

Neuron unipolar masa embrio

Ganglion kraniospinal

Neuron multipolar

Neuron motoris kornu anterior


medula spinalis
Sel Purkinje di otak kecil
Sel piramid pada korteks serebri

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

27

TRANSPORTASI AKSONAL

Akson tidak dapat mensintesa protein

Komponen yang terlibat

Endoplasmik retikulum kasar (Badan Nissl), ribosom,


kompleks Golgi (-)
Mikrotubulus
Protein penggerak (motor protein)
Vesikel transport

Arah transportasi aksonal

Anterograde
retrograde

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

28

TRANSPORTASI AKSONAL
Mikrotubulus

Organel sel berbentuk silindris

dibentuk oleh hasil polimerisasi subunit-subunit protein tubulin


yang berbentuk globular
Diameter 24 nanometer
Tersusun oleh
Dinding dengan ketebalan 9 nanometer
Lumen dengan ketebalan 15 nanometer
13 protofilamen protein tubulin yang tersusun secara paralel
membentuk dinding mikrotubulus (singlet microtubule)
1 protofilamen: kumpulan beberapa heterodimer protein
tubulin alfa (+) dan beta (-) yang masing-masing
berukuran 4 nanometer dan mengikat GTP
Polimerisasi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

29

MIKROTUBULUS

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

30

TRANSPORTASI AKSONAL
Mikrotubulus
Struktur

2 kutub

Kutub negatif : dekat dengan perikarion


Kutub positif : dekat dengan ujung akson

Fungsi

lintasan (track)

vesikel transport yang mengandung zat-zat tertentu dari


perikarion ke ujung akson dan sebaliknya
diperantarai oleh protein penggerak atau motor protein dan
membutuhkan energi yang besar yang berasal dari ATP

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

31

MIKROTUBULUS

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

32

TRANSPORTASI AKSONAL

Protein penggerak (motor protein)

Kinesin

Mempunyai aktivitas ATP-ase


Struktur

Kepala: berikatan dengan mikrotubulus dan ATP


Badan
Ekor: berikatan dengan vesikel transport via reseptor kinesin

Bergerak dari kutub negatif ke kutub positif ( dari perikarion ke


ujung akson) sepanjang mikrotubulus
Memerlukan ATP untuk pergerakan

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

33

KINESIN

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

34

TRANSPORTASI AKSONAL

Dynein

Mempunyai aktivitas ATP-ase


Struktur

Kepala berikatan dengan mikrotubulus dan ATP


Badan
Ekor : berikatan dengan membran vesikel transpor via reseptor
dynein

Bergerak sepanjang lintasan mikrotubulus dari kutub


positif (dekat dengan ujung akson) ke kutub negatif
(dekat dengan perikarion) sepanjang mikrotubulus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

35

DYNEIN

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

36

VESIKEL TRANSPORT
Berfungsi sebagai kontainer
Mengangkut

Protein
Glikoprotein
Faktor-faktor untuk pertumbuhan sel saraf
Protein-protein neurotransmiter
Dsbnya

Mempunyai reseptor kinesin atau reseptor


dynein

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

37

TRANSPORTASI ANTEROGRAD
Dari perikarion ke ujung akson
Komponen yang terlibat

Mikrotubulus
Vesikel transpor
Protein kinesin

Berdasarkan kecepatan pengangkutannya

Fast anterograde: 50-400 mm/ hari

Glikoprotein, glikolipid, protein membran vesikel sinaps,


bahan-bahan untuk sintesa neurotransmiter

Slow anterograde: 1-4 mm/ hari

Aktin, clathrin, calmodulin, enolase, neurofilamen, tubulin

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

38

TRANSPORTASI RETROGRAD
Dari ujung akson ke perikarion
Komponen yang terlibat

Mikrotubulus
Vesikel transport
Protein dynein

Materi yang diangkut

Sisa-sisa membran vesikel sinaps


Faktor pertumbuhan untuk sel saraf
Zat-zat sisa
Zat-zat ekstraselular termasuk toksin dan virus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

39

TRANSPORTASI AKSONAL

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

40

Fungsi Neuron
Komunikasi
Sifat khas neuron

Iritabilitas

Rangsang fisik
Rangsang kimiawi

Konduktivitas
Beberapa neuron di hypothalamus dapat mengeluarkan
sekret neural berisi hormon vasopressin dan oksitosin

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

41

SINAPS
Tempat transmisi impuls saraf dari satu neuron ke
neuron lain atau dari neuron ke reseptor perifer
Transmisi impuls saraf

Kimiawi

penerusan impuls saraf lewat senyawa kimia (neurotransmiter)

Paling umum
Neuron ke otot

Listrik

penerusan impuls saraf melalui ion-ion yang melintas bebas melalui


saluran-saluran pada gap junction atau nexus

Jarang terdapat pada SSP mammalia


Ditemukan di beberapa tempat di batang otak, retina dan korteks
serebrum

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

42

SINAPS

Komponen pembentuk

Pra-sinaps (bouton sinaps)

Celah sinaps

Gelembung (vesikel sinaps) 40-60 nanometer


neurotransmiter
Lebar 20-30 nanometer
Filamen-filamen halus

Post-sinaps

Reseptor neurotransmiter

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

43

SINAPS

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

44

SINAPS

Neurotransmitter

Disintesa di perikarion atau dekat dengan ujung akson


Macam-macam neurotransmiter

Asetil kolin
Norepinefrin
Gamma amino butyric acid
Enkefalin
dsbnya

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

45

SINAPS
Transmisi impuls saraf pada sinaps

aksi potensial yang tiba di ujung akson akan membuka kanal


ion kalsium.
Ion kalsium kemudian akan masuk ke dalam ujung akson.
Disamping itu ion natrium dan senyawaan kolin serta
senyawaan asetat juga akan masuk ke dalam akson lewat
pompa natrium.
Senyawa asetat akan di aktivasi menjadi ko-ensim A di dalam
mitokondria.
Kolin bersama asetil ko-ensim A (dihasilkan oleh mitokondria)
dan ensim kolin asetil transferase akan membentuk asetil
kolin.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

46

SINAPS

Asetil kolin kemudian akan dibungkus oleh membran vesikel


sinaps yang diinternalisasi kembali lewat proses endositosis
membentuk vesikel sinaps. Kedalam vesikel ini juga
dimasukkan ATP sebagai sumber energi.
Vesikel sinaps lalu bergerak ke membran akson terminal
(bouton terminaux), menyatu dengan membran akson.
Proses ini distimulus oleh ion kalsium
Neurotransmiter akhirnya akan dikeluarkan ke dalam celah
sinaps lewat proses eksositosis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

47

SINAPS

Asetilkolin kemudian akan berikatan dengan reseptornya di postsinaps.


Penyatuan asetil kolin dengan reseptornya akan menimbulkan
respons listrik di neuron post- sinaps
Ensim asetil kolin-esterase akan melepaskan ikatan asetil kolin
dengan reseptornya dan menghidrolisis asetil kolin menjadi
senyawaan kolin dan asetat.
Asetat dan kolin dapat masuk kembali ke ujung akson dan
dipergunakan untuk membentuk vesikel sinaps yang baru
Membran vesikel sinaps juga akan dipergunakan kembali untuk
membuat vesikel yang baru dengan proses endositosis.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

48

SINAPS

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

49

SINAPS

Jenis Sinaps

Akso-dendritik
Akso-somatik
Akso-aksonik
Dendro-dendritik
Akson-serat otot

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

50

NEUROGLIA/ SEL GLIA

Rudolf Virchow (1846) : nerve glue (perekat neuron)


70-80% dari seluruh sel yang ada di SSP
Selnya kecil dengan inti 3-10 m
Jenisnya

Astrosit
Oligodendroglia
Ependim
Sel Schwann
Sel Satelit
Mikroglia

(ektoderm)
(ektoderm)
(ektoderm)
(krista neuralis/ektoderm)
(krista neuralis/ektoderm)
(?)

Impregnasi perak dan pulasan Gold

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

51

ASTROSIT

Astro = bintang
Berasal dari ektoderm
Gambaran histologis

Berbentuk seperti bintang (astro)


Inti bulat, lonjong, besar
Banyak cabang sitoplasma

Ribosom, kompleks Golgi, lisosom, neurofilamen

2 tipe

Astrosit Protoplasmatik

Cabang sitoplasmanya pendek dan gemuk mirip lumut


Substansia grisea

Astrosit Fibrosa

Cabang sitoplasmnya lurus, langsing mirip lidi atau landak


Substansia alba

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

52

ASTROSIT
Astrosit protoplasmatis

Sunday, January 17,

Astrosit fibrosa

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

53

ASTROSIT
Salah satu komponen pembentuk sawar darah
otak (blood-brain barrier)
Terdapat di substansia alba dan grisea
Fungsi:

Menyerap kelebihan ion kalsium yang lolos dari sel


saraf selama proses konduksi impuls saraf.
Berperan dalam transportasi zat-zat metabolisma
Berperan dalam pembentukan jaringan parut di SSP

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

54

OLIGODENDROGLIA

Oligo = sedikit
Gambaran histologis

Lebih kecil dari astrosit


Cabang sitoplasma lebih sedikit (oligo= sedikit) dan
pendek
Mengandung ribosom, kompleks Golgi, mikrotubulus dan
neurofilamen.

Terdapat di substansia grisea dan alba


Fungsi:

Penyokong
Pembentuk selubung mielin di SSP.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

55

OLIGODENDROGLIA

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

56

MIKROGLIA
Berasal dari mesoderm
Gambaran histologis

Selnya kecil, badan sel gepeng dengan inti yang sukar


dilihat
Sitoplasma bercabang besar (cabang primer), yang
kemudian dari cabang primer bercabang-cabang lagi.
Cabang-cabang ini saling tegak lurus

Terdapat di substansia alba dan grisea


Fungsi

fagositosis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

57

MIKROGLIA

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

58

SEL EPENDIMA
Melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis

medula spinalis
Gambaran histologis
Sel

silindris rendah atau kuboid, permukaannya


terdapat silia dan mikrovili

Membentuk epitel pleksus khoroideus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

59

SEL EPENDIMA

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

60

PLEKSUS KHOROIDALIS

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

61

SUSUNAN SARAF PUSAT

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

62

SUSUNAN SARAF
Susunan

saraf pusat
Susunan saraf perifer

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

63

Susunan Saraf Pusat


Otak dan medula spinalis
Fungsi

menerima, mengintegrasikan, mengolah dan


memberi jawaban terhadap semua rangsang yang
diterima baik yang berasal dari dalam maupun
luar tubuh.
Menyimpan impuls yang diterima sebagai memori

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

64

Susunan Saraf Pusat

Struktur histologis

Neuron
Medula Spinalis -------- Kolumna berbentuk
huruf H (Substansia grisea)
Otak ---- Korteks Serebri dan Serebellum
(substansia grisea) dan nukleus
Neuroglia
Serat saraf - - - Traktus
Struktur tambahan
Pembuluh darah
Likuwor serebrospinal (LCS)
Selaput otak

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

65

Susunan Saraf Pusat

Terdiri atas 2 lapisan

Substansia grisea (abu-abu)

Perikarion
Serat saraf tak bermielin

Substansia alba (putih)

Serat saraf bermielin


Dendrit

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

66

MEDULA SPINALIS

Substansia Alba (White


matter)

Kumpulan serat-serat saraf


(Funikulus)

Anterior (ventral)
Lateral
Posterior (dorsal)

Funikulus terbagi atas


kelompokan kecil lagi
(Fasikulus) / traktus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

67

MEDULA SPINALIS

Funikulus Posterior

Fasikulus Gracilis
Fasikulus cuneatus
Traktus Intersegmental
Posterior

Funikulus Lateral

Traktus Spinocerebellar
posterior
Traktus Spinocerebellar
anterior
Traktus Spinothalamikus
lateral
Traktus Spinotektal

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

68

MEDULA SPINALIS

Funikulus Lateral

Traktus Posterolateral
(Lissauer tract)
Traktus Spinoretikular
Traktus Spinoolivary
Traktus kortikospinal lateral
Traktus rubrospinal
Traktus retikulospinal lateral
Descending autonomic fibers
Traktus olivospinal
Traktus Intersegmental lateral

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

69

MEDULA SPINALIS

Funikulus Anterior

Traktus Spinothalamikus
anterior
Traktus Kortikospinal
anterior
Traktus Vestibulospinal
Traktus Tectospinal
Reticulospinal fibers
Traktus Intersegmental
Anterior

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

70

MEDULA SPINALIS

Substansia Grisea

Perikaryon, neuroglia,
pembuluh darah
Daerah berbentuk
huruf H atau kupukupu
Terdiri atas

Kornu Anterior
Kornu Posterior
Kornu Lateralis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

71

Medula Spinalis

Kornu Anterior

Bagian yang paling banyak


mengandung neuron
Sel saraf multipolar Besar

Inti bulat besar


Perikarion dan dendrit mengandung
badan Nissl
Akson hilock dan akson tidak
mengandung badan Nissl
Akson keluar sebagai serat alfa
efferen yang mempersarafi otot skelet

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

72

Medula Spinalis

Kornu Anterior

Sel saraf multipolar yang lebih kecil

Akson keluar sebagai gamma efferen


yang mempersarafi serat otot
intrafusal Gelendong otot (Muscle
Spindle)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

73

MEDULA SPINALIS

Kornu Posterior

4 group sel saraf

Grup Substansia
gelatinosa
Grup Nucleus Proprius
Grup nucleus dorsalis
(Clarks column)
Grup visceral eferent

Kornu Lateralis

Kelompokan sel saraf


terletak dari Th1-L3
Sel saraf kecil

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

74

Medula Spinalis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

75

OTAK

Serebrum

Terdiri atas hemisfer kiri dan kanan


Struktur histologis

Substansia grisea (Korteks)------ perikarion


Substansia alba (Medula)----- akson bermielin
Bagian terdalam serebrum (nukleus)---- perikarion

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

76

SEREBRUM

Korteks Serebri

Neuron, neuroglia,
serat saraf dan
pembuluh darah
5 tipe sel saraf

Sel Piramid
Sel Stelata
Sel Fusiform
Sel Horizontal
(Cajal)
Sel Martinotti

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

77

SEREBRUM
Korteks

Serebri

6 lapisan

Lapisan Molekular
(Plexiform)

Lapisan Granular Luar

Dendrit sel piramid


dan sel fusiform
Akson sel stelata
Sel-sel Horizontal of
Cajal
Sel-sel Pyramid kecil
dan sel Stellata

Lapisan Pyramid Luar

Sel-sel Pyramid besar

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

78

SEREBRUM

Korteks Serebri

6 lapisan

Lapisan Granular Dalam

Lapisan Pyramidal Dalam


(Ganglionik)

Sel-sel Stellata
Sel-sel Pyramid

Sel-sel pyramid
berukuran sedang dan
sangat besar (sel Batz)
Sel-sel Stellata dan selsel Martinotti

Lapisan Multiform (Sel-sel


Polymorfik)

Sel-sel Fusiform,
modifikasi sel-sel
Pyramid, sel Martinotti

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

79

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

80

SEREBELLUM

Permukaan tampak berlipat-lipat --- Folia yang


tersusun paralel terhadap fissura (alur)
Terdiri atas bagian kiri dan kanan yang terpisahkan
oleh bangunan berbentuk cacing disebut Vermis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

81

SEREBELLUM

Substansia grisea (Korteks) & substansia alba (Medula)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

82

SEREBELLUM

Korteks

Lapisan Molekular

Lapisan Purkinje/Ganglion

Sel stellata (luar) dan sel


Basket (dalam)
Akson dan dendrit
Neuroglia
sel-sel Purkinje

Lapisan granular

sel-sel saraf kecil-kecil

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

83

SEREBELLUM
Medula
Serat

saraf
Serat jaringan ikat
Neuroglia
fibrosit

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

84

SEREBELLUM

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

85

Meninges

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

86

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

87

Meninges

3 lapisan

Duramater

Lapisan luar yang keras


Terbagi atas 2 lapisan

Lapisan periosteum duramater


Lapisan fibrosa
Pada medula spinalis di antara
keduanya terdapat ruang epidural
terisi oleh jaringan ikat longgar,
pembuluh darah, sel lemak.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

88

Meninges

Kedua lapis duramater di dalam tengkorak orang dewasa menyatu,


kecuali pada beberapa tempat tertentu terpisah membentuk sinussinus venosus
Ruang potensial untuk terjadi perdarahan epidural hematom

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

89

Meninges

Arachnoid

Membran tipis, halus, avaskular


Membentuk trabekula dalam ruang ruang subarachnoid
Ruang subarachnoid berisi LCS
Villus arachnoid

Menyalurkan cairan LCS ke sinus venosus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

90

Meninges

Piamater

Membran halus,
lembut.
2 lapisan

Luar: serat kolagen,


pembuluh darah
Serat retikular dan
elastin halus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

91

Cairan Serebrospinal

Cerebrospinal fluid (CSF)


Terdapat di

Ruang subarachnoid
Ventrikel otak
Kanal sentralis medula spinalis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

92

Cairan Serebrospinal

Dihasilkan oleh

Pleksus khoroideus
yang terdapat pada

atap ventrikel III, IV dan


dinding medial ventrikel
lateral
Paranchyma of the
brain
Area postrema at the
caudal margin of the 4th
ventricle

Proses aktif

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

93

Cairan Serebrospinal

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

94

Likuwor serebrospinal

Aliran likuwor serebrospinal

Ventrikel lateral ---- ventrikel III ----- aquaeductus


Sylvii---- ventrikel IV ----- foramen Magendie dan
Luschka ----- ruang subarachnoid (melingkupi otak
dan medula spinalis) ------ villus khoroideus ----sinus venosus (darah)

CSF akan dikeluarkan ke dalam darah di


sinus venosus via villus khoroideus
Limbah metabolisma otak akan berdifusi
bebas dari ruang ekstraselular menembus
ependima , masuk ke CSF di ruang ventrikel

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

95

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

96

Likuwor serebrospinal

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

97

Likuwor serebrospinal

Kandungan CSF

Fungsi

Air, glukosa, asam-asam amino, mineral, vitamin


(vit B, vit C), asam folat, albumin, globulin
Mempertahankan lingkungan cairan sesuai untuk
otak
Memberi bantalan perlindungan terhadap otak dan
medula spinalis dari benturan

Dihasilkan dengan kecepatan 500 ml/ hari

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

98

Pleksus khoroideus

Dibentuk oleh selsel ependima


yang menempel
langsung di
permukaan dalam
lapisan piamater
dan membentuk
lipatan-lipatan
yang menonjol ke
dalam lumen
ventrikel

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

99

Pleksus khoroideus

Sel-sel ependima

Pada permukaan apikal sel-sel ependima


terdapat taut sekap (tight junction) yang
akan mencegah lolosnya CSF ke dalam
darah melintasi celah antar sel.
Di antara sel-sel ependima juga terdapat
taut lekat (adherens junction) dan taut rekah
(gap junction) untuk melekatkan 2 sel yang
berdekatan dan menjaminnya adanya
perlintasan zat-zat antara 2 sel yang
berdekatan.
Pada sel ependima juga terdapat pompa
natrium untuk masuknya air dan garamgaram ke dalam LCS.

Tidak adanya tight junction pada sel-sel


ependim yang melapisi ventrikel ventrikel
otak dan canalis centralis memungkinkan
terjadinya pembuangan sampah
metabolisma secara langsung dari sel saraf
ke cairan likuor serebrospinal

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

100

Pleksus khoroideus
Fungsi : menghasilkan
likuwor serebrospinal
Cara sekresi:

Difusi yang difasilitasi :


glukosa dan asamasam amino
Transpor aktif: vitamin
B, C dan asam folat

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

101

Villus Subarachnoid

Penonjolan lapisan arachnoid menembus lapisan


fibrosa duramater
Cairan yang terdapat diruangan subarachnoid pada
villus subarachnoid dipisahkan dari darah di sinus
venosus hanya oleh selapis tipis arachnoid dan
endotel yang terdapat di atas yang membatasi sinus
venosus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

102

Villus Subarachnoid

Villus subarachnoid
merupakan jalan untuk
keluarnya cairan serebrospinal
dan berfungsi sebagai katup

Tergantung pada perbedaan


tekanan pada setiap sisi
dinding villus
Bila tekanan CSF lebih besar
daripada vena, CSF akan
masuk ke dalam darah ,
sebaliknya bila tekanan vena
lebih besar dari CSF, villus
subarachnoid akan kolap dan
mencegah unsur-unsur darah
masuk kedalam CSF

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

103

Sawar Darah Otak

Sawar darah otak (blood


brain barrier)
Komponen pembentuk

Dinding sel endotel

Keberadaan taut sekap


(tight atau occluding junction
di antara sel-sel endotel
kapiler darah akan melapisi
ruang antar sel-sel endotel
dan mencegah lewatnya zatzat melalui ruang-ruang ini.
Zat-zat harus melewati
dinding kapiler darah lewat
mekanisme
mikropinositosis.

Lamina basal sel endotel


Kaki perivaskular astrosit
(end feet astrosit)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

104

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

105

Sawar Darah Otak

Sawar darah otak

Fungsi:

Melindungi SSP dari perubahan konsentrasi ion yang terjadi


secara tiba-tiba di cairan ekstrasellular
Mencegah masuknya molekul-molekul dari sirkulasi ke
dalam LCS yang dapat menggangu fungsi normal neuron di
dalam SSP

Cara menembus sawar darah otak

Mikropinositosis, bila zat tersebut mempunyai reseptor pada


dinding endotel yang memungkinkan terjadinya transport
secara mikropinositosis.
Diffusi yang difasilitasi (facilitated diffusion)

Transport aktif

Glukosa, asam-asam amino, vitamin-vitamin, nukleosida


Ion-ion dan mineral

Kerugian

Antibiotik dan obat-obatan tidak dapat masuk kedalam otak

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

107

BLOOD BRAIN BARRIER

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

108

SUSUNAN SARAF TEPI

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

109

SUSUNAN SARAF TEPI


Susunan Saraf Tepi
Serat

saraf
Ganglia
Selubung mielin
Selubung Schwann
Ujung saraf
Cakram motorik (Motor end plate)
Gelendong otot (Muscle spindle)
Badan Vater Paccini (Paccinian corpuscle)
Badan Meissner (Meissner corpuscle)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

110

Sistem Saraf Perifer


Komponen motorik serat saraf

perifer
Sistem

saraf somatik
Sistem saraf otonom

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

111

Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf somatik

Komponen motorik
Volunter
Terdiri atas

Badan sel saraf: multipolar

Nukleus motorik pada


otak
Tanduk depan medula
spinalis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

112

Sistem Saraf Perifer


Sistem

Serat saraf

Saraf Somatik
Saraf Kranial : III, IV, VI and XII
Saraf Spinal : 31 pasang

Efektor

Otot rangka melalui cakram motorik

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

113

Sistem Saraf Perifer


Sistem

Saraf Otonom

Komponen

motorik

involunter
Mengontrol

organ dalam tubuh melalui serat


saraf eferen umum (visceral motor) yang
mempersarafi
Otot polos
Otot jantung
kelenjar

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

114

Sistem Saraf Perifer


Sistem saraf Otonom

Berhubungan dengan pusta-pusat persarafan yang lebih tinggi di otak


Berada di bawah kontrol

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

115

Sistem Saraf Perifer


Sistem Saraf Otonom
Terdiri

atas

2 badan sel saraf


Sel saraf Pertama
Terletak pada SSP
Aksonnya biasanya bermielin
Sel saraf kedua
Terletak pada ganglia otonom
Aksonnya biasanya tidak bermielin

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

116

Sistem Saraf Perifer

Serat Saraf

Serat saraf pra ganglionik


Bersinaps dengan serat srat post ganglionik

Serat Saraf Post ganglionik


Aksonnya keluar dari ganglion untuk mencapai
organ efektor

Efektor

(otot polos, otot jantung, kelenjar)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

117

Susunan Saraf Autonom

Digolongkan dalam susunan saraf tepi (SST)

Fungsi: mempertahankan keseimbangan fungsifungsi tubuh (homeostasis)


Yang diatur

Simpatis
Parasimpatis

Sekresi kelenjar
Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung
Kontraksi dan kecepatan kontralsi otot polos
Sistim sirkulasi darah

Walaupun berfungsi secara otomatis (tak dipengaruhi


kehendak), tetapi tetap dibawah kendali SSP
Pusat koordinasi antara sistim autonom dengan
sistim persarafan lainnya terdapat di hipotalamus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

118

Sistim persarafan simpatis

Serat Preganglion: Th1-L3


Divisi torakolumbar Susunan
saraf autonom
Keluar dari medula spinalis
melalui akar depan (radiks
ventral) saraf spinal
Bersinaps dengan postganglionik di ganglia simpatis
Serat post-ganglionik menuju ke
organ sasaran

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

119

Sistim persarafan parasimpatis

Ciri khas

Serat preganglion

keluar bersama saraf kranial III, VII, IX dan X


Saraf sakral 2,3,4
Divisi kraniosakral SSO

Serat saraf preganglionik yang berjalan bersama saraf kranial III,


VII, dan IX mempunyai serat postganglionik yang mempersarafi
kelenjar (kelenjar lakrimal, kelenjar liur dsbnya)
Serat saraf preganglionik yang berjalan bersama saraf kranial X
mempunyai serat postganglionik yang mempersarafi organ-organ
yang terdapat di rongga abdomen dan toraks
Serat saraf preganglionik yang keluar dari segmen sakral
mempunyai serat postganglionik yang mempersarafi organ-organ
di rongga pelvis: kolon, rektum, vesika urinarius

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

120

Ganglia

Ganglia : kumpulan neuron yang terdapat diluar SSP


Nukleus: kumpulan neuron di SSP yang mempunyai
fungsi tertentu
Macamnya

Ganglia Kraniospinal
Ganglia Autonom

Simpatis
parasimpatis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

121

Ganglia Kraniospinalis

Ganglia kranial

Jenis neuronnya adalah


pseudounipolar

Satu cabang ke perifer


(reseptor) disebut serat
eferen
Satu cabang ke otak,
disebut serat aferen
Perikarion globular, besar
dengan cabang yang
bermielin atau tanpa mielin

Sel-sel satelit atau sel kapsul


atau amfisit
Ganglia trigeminal, fasialis
(geniculatum), vestibularis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

122

Ganglia Kraniospinalis

Ganglia spinal

Jenis neuronnya pseudounipolar

Satu cabang ke medula spinalis (serat aferen)


Satu cabang ke perifer via saraf spinal (serat eferen)
Perikarion besar dengan cabang yang bermielin atau tanpa mielin.

Sel-sel sateli atau sel kapsul atau amfisit


Letaknya di radiks atau akar posterior saraf spinal

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

123

Ganglia Autonom

Jenisnya

Simpatis (adrenergik)
Parasimpatis (kolinergik)

Karakteristik

Bersimpai jaringan ikat


Lebih kecil daripada ganglia kranio-spinal.
Multipolar
Mempunyai sel-sel satelit yang jumlahnya lebih sedikit

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

124

Ganglia Simpatis

Ganglia

Ganglia paravertebralis

Anterolateral medula
spinalis
C1-S2-3
Bentuk trunkus simpatis
Ada hubungan trunkus
kanan dan kiri
Serat postganglion:
sirkulasi darah dan
kelenjar

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

125

Ganglia Simpatis

Ganglia prevertebra

Letaknya di daerah anterior kolumna vertebralis


Pleksus abdominalis
3 buah ganglia prevertebralis

Ganglia seliaka (celiac ganglion)


Ganglia mesenterika superior
Ganglia mesenterika inferior

Serat saraf keluar dari medula spinalis melalui


akar atau radiks ventral dan selanjutnya menuju
ganglion prevertebralis melintasi trunkus simpatis
yang dibentuk oleh ganglion paravertebralis

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

126

Ganglia Simpatis

Ganglia terminalis

Letaknya paling perifer, dekat dengan organ yang


akan dipersarafi
Mempersarafi otot polos

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

127

Ganglia Parasimpatis

Ganglion terletak dekat


dengan organ sasaran
Tidak tersusun dalam suatu
bentuk rantai, tetapi tersebar
Ciri khas

Badan sel saraf membentuk


kelompokan yang tersebar
dikelilingi oleh jaringan ikat
Di sekeliling sel-sel
ganglion terdapat sel-sel
satelit

Ganglia siliaris, genikulata,


submandibula, otik,
pterigopalatina, ganglia
Meissner dan Aurbach,
ganglia vesikalis.

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

128

SELUBUNG SERAT SARAF

Berdasarkan ada/ tidaknya selubung mielin, serat


saraf (akson) di SSP dan SST terbagi menjadi 2

Serat saraf bermielin (myelinated nerve)

SSP: dibentuk oleh sel oligodendroglia

SST: dibentuk oleh sel Schwann

1 sel oligodendroglia membentuk selubung mielin untuk beberapa


serat saraf
1 sel Schwann membentuk hanya 1 selubung mielin

Serat saraf tak bermielin (unmiyelinated nerve)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

129

Selubung serat saraf (akson)

Seluruh serat saraf (akson) di SST akan diselubungi


di bagian luar oleh selubung sel Schwann

Pada serat saraf bermielin

1 sel Schwann menyelubungi 1 serat saraf

Pada serat saraf tak bermielin

1 sel Schwann menyelubungi beberapa serat saraf

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

130

Selubung Mielin

Lapisan

MC

Melingkari akson
Tersusun secara konsentris
Dibentuk oleh lipid dan
neurokeratin
Silinder yang terputus-putus
Celah antar selubung mielin
(nodus atau pinggetan Ranvier)
Pada pulasan perak nodus
Ranvier akan terisi oleh
endapan perak dikenal sebagai
palang Ranvier

ME

Lapisan konsentris membran


plasma sel Schwan atau
oligodendroglia

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

131

Selubung Mielin

Terjadi invaginasi serat saraf ke


dalam sitoplasma sel Schwann
Kedua ujung sitoplasma sel Schwann
menyatu dan membungkus serat
saraf . Tempat penyatuan awal di
sebut mesaxon interna
Mesaxon kemudian meluas ke arah
dalam, membentuk lapisan-lapisan /
lamel-lamel
Sitoplasma kemudian menghilang
dan sisi dalam membran sitoplasma
menyatu. garis perioda
Membran ekstrasellular kemudian
mendekat tetapi tidak menyatu
garis intrerperioda
Tempat penyatuan akhir sitoplasma
sel Schwann . Mesaxon eksterna

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

132

Selubung mielin

Pada saat penyatuan ke dua


sisi dalam membran
sitoplasma sel Schwann,
terdapat kegagalan di
beberapa tempat sehingga
meninggalkan sejumlah kecil
sitoplasma yang terjerat
dalam selubung mielin
celah atau insisura Schmidtlanterman
Fiksasi osmium tetraoksida
bisa terlihat celah Schmidt
Lanterman

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

133

Selubung Mielin

Di SSP

Proses pembentukan serupa


1 sel oligodendroglia
membentuk selubung mielin
untuk beberapa serat saraf

Fungsi selubung Mielin

Sebagai insulator

Arus listrik meloncat dari


nodus Ranvier yang satu ke
yang lain secara cepat
(Saltatory conduction)
Kecepatan rambat listrik lebih
cepat dibanding serat tak
bermielin

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

134

Serat saraf tak bermielin

Di SST serat saraf tak


bermielin diselubungi oleh
selubung sel Schwann,
sedangkan di SSP tak ada
selubung

1 sel Schwann membentuk


selubung Schwann untuk
beberapa serat saraf tak
bermielin

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

135

Selubung Schwann
Membungkus seluruh serat saraf
tepi bermielin atau tanpa mielin
Disebut neurilema, tersusun dari
sitoplasma sel schwann
Pada pinggetan Ranvier akson
hanya diselubungi oleh juluranjuluran sel Schwann yang terpisah
oleh suatu celah atau gap
Sel Schwann

Sel dengan init gepeng


Mitokondria, mikrotubulus,
mikrofilamen, endoplasmik
retikulum, kompleks Golgi

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

136

Pembungkus serat saraf tepi

Selain diselubungi oleh


selubung mielin dan
selubung Schwann, serat
saraf tepi juga dibungkus
oleh jaringan ikat
3 lapisan

Endoneurium

Membungkus satu serat


saraf
Serat kolagen dan retikulin
halus serta sel fibroblas
Berhubungan dengan
selubung Schwann

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

137

Pembungkus serat saraf Tepi

Perineurium

Membungkus satu berkas


serat saraf (fasikulus) yang
terdiri atas beberapa serat
saraf
Serat-serat kolagen dan selsel fibroblas

Epineurium

Membungkus satu bundel


serat saraf (bundles of nerve
fibers) yang terdiri atas
beberapa fasikulus

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

138

Ujung Saraf (Nerve Ending)

3 kelompok ujung saraf

Pada otot skeletal

Pada Epitel

Cakram motorik (motor end plate). Motorik (efektor)


Gelendong otot (muscle spindle) . Sensorik (aferen)
Ujung akhir saraf bebas

Pada jaringan

Badan Vater Paccini, Badan Meissner dll

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

139

Cakram Motorik (motor end plate)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

140

Badan Meissner dan Vater Paccini

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

141

Gelendong Otot (muscle spindle)

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

142

REGENERASI
JARINGAN SARAF

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

143

Regeneration in the nervous


tissue
Regeneration

in the peripheral nerve

tissue
Regeneration in the central nervous
tissue

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

144

Regeneration in the peripheral


nerve
When

a peripheral nerve fiber is


injured/transected
Initiate

a series of structural and metabolic

events

Axon reaction

Repair the damage


Regenerate the process
Restore the function

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

145

Regeneration in the peripheral nerve

Reaction to the
trauma is
characteristically
localized

Local changes
Anterograde changes
Retrograde changes

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

146

Regeneration in the peripheral nerve

Local reaction

At the site of damage

Severed ends retract away


from each other
Cut membrane of each
stump fuses

Cover the opened damage


ends
Preventing loss of
axoplasm

Accumulation of material
delivered by axoplasmic
flow
Invasion of macrophage to
the damage area and
phagocytose the debris

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

147

Regeneration in the peripheral nerve

Anterograde reaction

Distal to the site of damage

Hypertrophy and degeneration of


axon terminal within 1 week
Contact with the postsynaptic
membrane is terminated
Proliferation of Schwann cells

Phagocytose the remnants of the


axon terminal and myelin sheath
Occupy the synaptic space

The connective tissue covering of


the nerve is unaltered

Also called as Wallerian


degeneration

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

148

Regeneration in the peripheral nerve

Retrograde reaction

proximal to the site of damage

Hypertrophy of perikaryon of
the damage neuron

Also called as chromatolysis


reaction
Last several month
Actively produce ribosome and
various macromolecules
Nissl bodies disperse
Nucleus displace

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

149

Regeneration in the peripheral nerve

Retrograde reaction

proximal to the site of damage

Degeneration of the proximal


axon stump and surrounding
myelin sheath
Several sprouts of axon emerge
from the proximal axon stump

Enter the connective tissue


sheath guided by Schwann cells
to the target cell
The sprout reaches the target
cell fist forms a synapse
whereas the other sprouts
degenerate

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

150

Regeneration in the peripheral nerve

Neuroma

A swelling in the terminal of


nerve fiber at the site of
damage

When there is an extensive


gap between the distal and
proximal segments
when the distal segment
disappears altogether ( as
in the case of amputation
of a limb)
Formed by the newly
grown nerve fibers
can be the source of
spontaneous pain

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

151

Regeneration in the peripheral nerve

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

152

Regeneration in the peripheral nerve

Transneuronal
degeneration

Degeneration of the
cell or tissue due to
the defect/ injury
occurred in its
neuronal cell or its
nerve fiber

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

153

Regeneration in the peripheral nerve


Several

factors influenced the


regeneration of nerve fiber
The

distance between proximal and distal


stumps of axon
Infection
Scar tissue
Nutrition

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

154

Regeneration in the central nervous


tissue

Damage in the central nervous tissue is


permanent

The neuronal cells have no capacity to proliferate


The connective tissue is absent in the CNS
Reaction of Glial scar

Injured cells within the CNS are phagocytosed by


microglia
The liberated space is occupied by proliferation of glial
cells which forms a cell mass called glial scars

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

155

Regeneration in the nervous


tissue
In contrast to the nerve cells, neuroglia of the
central nervous system and Schwann cell and
ganglionic satellite cells of the peripheral
nervous system are able to divide by mitosis
The space in the central nervous system left
by nerve cells lost by injury or disease are
invaded by neuroglia

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

156

Sunday, January 17,

Aspek Histologi Dalam


Neurosains/AAJ/Histologi

157

Anda mungkin juga menyukai