LOGO
ASPAL -
DEFINISI
JENIS-JENIS
KOMPOSISI
SIFAT-SIFAT
PENGUJIAN
Contents
ASPAL
I. DEFINI
SI
ASPAL
Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal
yang umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal
sering juga disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi
perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil.
Umumnya 4 10 % dari berat campuran. Tetapi
merupakan komponen yang relatif mahal,
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi
minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal
Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat
agregat pada campuran aspal beton dan memberikan
lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh
asam, Basa dan garam,
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur,
aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya
daya adhesinya terhadap partikal agregat akan
berkurang.
Proses
Penyulingan
minyak bumi
untuk
menghasilkan
aspal
ASPAL
II. JENIS
ASPAL
Aspal Alam :
-Aspal Gunung
(Rock Asphalt)
ex : Aspal P.
Buton
-Aspal Danau
(Lake Asphalt)
ex : Aspal
Bermudez,
Trinidad
Berdasarkan cara
mendapatkannya
Aspal Buatan :
-Aspal Minyah
Merupakan hasil
destilasio minyak
bumi
-Tar
Merupakan hasil
penyulingan batu
bara dan kayu
(tidak umum
dugunakan, peka
terhadap
perubahan
temperatur dan
beracun)
ASPAL
Aspal Minyak
Berdasarkan bentuknya
ASPAL
Aspal Keras (asphalt
cemen, AC)
ASPAL
Aspal cair (Cut Back
Asphalt)
ASPAL
Aspal cair (Cut Back
Asphalt)
E
m
u
l
s
i
f
e
r
A
g
n
t
A
irA
A
s
p
a
l
r(u
e
s
ip
fa
tn
s
p
a
lE
m
u
s
iB
lb
k
o
d
)
ASPAL
Aspal
Emulsi
ASPAL
Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik
(Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
Partikel aspal melayang-layang dalam air karena
partikel aspal diberi muatan listrik.
ASPAL
Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan
atas ;
1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi
yang bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi
yang bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi,
berarti
tidak mengantarkan listrik.
Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah
aspal emulsi anionik dan kationik.
Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan
atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan
pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan
untuk
Tack Coat
ASPAL
Aspal
Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal
ddari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen
dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka
kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai
tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton
dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30
(Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar
bitumen rata-rata 10%)
ASPAL
III.
KOMPOSISI
ASPAL
III.
KOMPOSISI
Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung
ASPAL
IV. SIFAT SIFAT
Sifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan
maltene
Daya tahan (durabilitas)
daya tahan aspal adalah kemampuan aspal
mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca
selama masa pelayanan jalan
Sifat adhesi dan kohesi
Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat
agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara
agregat dengan aspal.
Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap
mempertahankan agregat tetap pada tempatnya
setelah terjadi pengikatan.
ASPAL
IV. SIFAT SIFAT
ASPAL
IV. SIFAT SIFAT
Kekerasan aspal
Kekerasan aspal tergantung dari viscositasnya
(kekentalannya). Aspal pada proses pencampuran
dipanaskan dan dicampur dengan agregat sehingga
agregat dilapisi aspal. Pada proses pelaksanaan terjadi
oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas
(Viskositas bertambah tinggi). Peristiwa tersebut
berlansung setelah masa pelaksaan selesai. Pada masa
pelayanan aspal mengalami oksidasi dan polimerisasi yan
besarnya dipengaruhi ketebalan aspal menyelimuti agregat.
Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti agregat,
semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi.
ASPAL
U
ji
Pe
n
et
ra
si
V.
PENGUJIAN
Uj i
lita
i
t
k
Da
Uji
Pemeriksaan
Aspal
ek
b
m
Le
k
i
t
i
T
la
a
y
N
k
i
Uji Tit
Uji Viskositas
PENGUJIAN ASPAL
Uji
Penetrasi
PENGUJIAN ASPAL
Langkah Kerja Pengujian Penetrasi
1. Tuang bahan uji ke kap penetrasi, diamkan 1 - 2 jam pada suhu
ruang
2. Rendam dalam bak air 25 oC, selama 1 - 2 jam
3. Bersihkan jarum penetrasi dan pasang pada alat uji
4. Letakkan pemberat 50 gr pada pemegang jarum
5. Pindahkan contoh ke dalam bak air kecil 25oC.
6. Atur jarum hingga bertemu dengan permukaan benda uji (aspal).
7. Lepaskan jarum selama 5 + 0,1 detik.
8. Tekan penunjuk penetrometer dan baca angka penetrasinya.
9.Angkat jarum perlahan-lahan, lakukan pengujian 3 kali, tiap titik
pemeriksaan dan bagian tepi kap + 1 cm.
50 g
50 g
PENGUJIAN ASPAL
Uji
Daktilitas
PENGUJIAN ASPAL
Langkah kerja Pengujian Daktilitas
1. Lapisi cetakan dengan campuran talk. pasanglah cetakan dakilitas di atas plat
dasar
2. Tuang bahan uji dalam cetakan dari ujung ke ujung hingga penuh berlebih.
3. Dinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 - 40 menit.
4. Rendam di dalam bak perendam bersuhu 25oC selama 30 menit, ratakan
contoh dengan spatula
5. Diamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85 90
menit.
6. Lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi -sisi cetakan. Pasang benda uji
pada mesin uji dan tarik benda uji sampai putus
7. Bacalah jarak antara pemegang benda uji pada saat benda uji putus (cm)
PENGUJIAN ASPAL
Langkah kerja Pengujian Daktilitas
PENGUJIAN ASPAL
Langkah kerja Pengujian
Daktilitas
PENGUJIAN ASPAL
Uji Titik
Lembek
PENGUJIAN ASPAL
Langkah Kerja Pengujian Titik Lembek
1. Panaskan aspal + 25 gr hingga cair
2. Letakkan 2 buah cincin di atas pelat
kuningan yang telah diolesi talk-gliserol
3. Tuang contoh ke dalam ring cetakan,
diamkan pada suhu ruang selama 30 menit.
4. Ratakan permukaan contoh dengan pisau.
5. Pasang kedua benda uji ,
6. Masukkan pada bejana gelas berisi air suling
bersuhu 5 + 1oC
7. Rendam di dalam air pada suhu 5 oC selama
15 menit
8. Pasang termometer khusus untuk penentuan
titik lembek
9. Letakkan bola baja di atas benda uji
10. Panaskan bejana dengan kenaikan suhu air
5 oC/menit,
11. Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit
pertama 5 oC + 0,5 per menit
12.Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola
baja jatuh
PENGUJIAN ASPAL
Uji Titik Nyala dan Titik
Bakar
PENGUJIAN ASPAL
Langkah Kerja Pengujian Titik Nyala (Flash Point)
PENGUJIAN ASPAL
Uji
Viskositas
ASPAL
Persyaratan Aspal Keras Pen
60/70
Jenis Pemeriksaan
Penetrasi (250 C, 100 gr, 5 det)
Titik Lembek (ring ball)
Titik Nyala, Cleaveland
Daktilitas (250 C, 5 cm/menit)
Solubilitas/ Kelarutan dlm CCl4
Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam
Penetrasi setelah kehilangan berat
Berat Jenis (25 0 C)
Penetrasi
60/70
Satuan
Min Max
60
79 0,1 mm
0
48
58
C
0
C
200 225
cm
100 100
14
14
%
0,8
%
54
%
semula
1
gr/cc
Thank You !
SEMOGA BERMANFAAT
Company
LOGO