Anda di halaman 1dari 11

BAB III PRINSIP RADIASI, KOMPLIKASI DAN PERAN PERAWAT

A. Pengertian Radiasi
Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus
ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari
atom atau subatom dimana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi
menggunakan energi kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah electron, beta, alpha,
photon & neutron.
Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan. Sumber radiasi alamiah
contohnya radiasi dari sinar kosmis, radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat pada lapisan
kerak bumi, radiasi yang terjadi pada atsmosfir akibat terjadinya pergeseran lintasan perputaran
bola bumi. Sedangan sumber radiasi buatan contohnya radiasi sinar x, radiasi sinar alfa, radiasi
sinar beta , radiasi sinar gamma.
Radioterapi adalah jenis terapi yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Baik sel-sel normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh
radiasi ini. Radiasi akan merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun
pembelahan sel-sel kanker akan terhambat. Sekitar 50-60% penderita kanker memerlukan
radioterapi. Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal, sebagai terapi paliatif
yaitu untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker dan
sebagai adjuvant yakni bertujuan untuk mengurangi risiko kekambuhan dari kanker. Dengan
pemberian setiap terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan tumor akan
mengecil. Sel-sel kanker yang mati akan hancur, dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari
tubuh. Sebagian besar sel-sel sehat akan bisa pulih kembali dari pengaruh radiasi. Tetapi
bagaimanapun juga, kerusakan yang terjadi pada sel-sel yang sehat merupakan penyebab
terjadinya efek samping radiasi. Radiasi mempunyai efek yang sangat baik pada jaringan yang
membelah dengan cepat.
Dosis dari radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe dan stadium tumor bersamaan dengan
responnya terhadap radioterapi. Perhitungan yang rumit telah dilakukan untuk menentukan dosis
dan jadwal radiasi pada rencana terapi. Seringkali pengobatan diberikan dari berbagai sudut yang
berbeda untuk mendapatkan efek radiasi yang maksimal terhadap tumor dan efek yang minimal
terhadap jaringan yang sehat.
26

Hal-hal yang harus diingat pada radioterapi adalah: efek samping yang terjadi selama radioterapi
bisa ditangani, radiasi yang diberikan melalui tubuh pasien dan tidak tertinggal di dalam tubuh
sehingga pasien tidak bersifat radioaktif, hanya bagian tubuh pada area radiasi yang dipengaruhi
dan sel-sel normal yang terpapar radiasi akan segera memulihkan diri beberapa jam setelah
terkena paparan
TUJUAN TERAPI RADIASI
Tujuan radiasi secara umum terbagi dua yaitu:
1.Radioterapi Definitif
2.Radioterapi Paliatif
Radioterapi Definitif adalah bentuk pengobatan yang ditujukan untuk kemungkinan survive
setelah pengobatan yang adekuat, bahkan juga bila kemungkinan survive itu rendah, contoh pada
tumor-tumor dengan T4 pada tumor kepala dan leher, pada pasien kanker paru dankanker serviks
stadium FIGO III b atau bahkan IV a.
Radioterapi Paliatif adalah bentuk pengobatan dimana tidak ada lagi harapan untuk hidup pasien
untuk jangka panjang. Keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien yang harusdihilangkan
merupakan bentuk pengobatan yang diberikan. Tujuan pengobatan paliatif dengan demikian untuk
menjaga kualitas hidup pasien di sisa hidupnya denganmenghilangkan keluhan dan gejala, sehingga
pasien hidup dengan lebih nyaman.Kombinasi pemberian radioterapi juga dapat berbentuk:
1.Radioterapi saja
2.Radiasi preoperasi
3.Radiasi postoperasi
4.Kombinasi Kemoradiasi
5.Radiasi intra/peri operatif
Radioterapi saja adalah bentuk pengobatan dengan radiasi saja sejak dari awal sampai akhir.Pada
pelaksanaannya teknik radiasi menggabungkan berbagai teknik radiasi dengan tujuan untuk
menjaga jaringan sehat dari efek buruk radiasi.
Radiasi preoperasi adalah bentuk pengobatan radiasi yan mendahului tindakan operasi,
tujuanutama adalah untuk meningkatkan resektabilitas dari tumor, oleh karena dengan radiasi
tumor akan mengecil, batas-batas menjadi jelas dan tegas sehingga operasi lebih mudah
dilakukan,tujuan kedua adalah untuk mengurangi kemungkinan metastase jauh akibat tindakan
27

operasi,oleh karena sel-sel yang terkena radiasi sudah tidak mempunyai kemampuan untuk hidup
ditempat lain, bila sel ini terlepas dan masuk pembuluh darah pada saat tindakan operasi.
Radiasi postoperasi adalah pengobatan adjuvant yang dilakukan setelah tindakan operasi.
Radiasi dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya kekambuhan lokal yangdisebabkan
oleh adanya resiko terjadinya kambuh lokal berupa:

Adanya residu tumor setelah operasi, baik gross residu, mikroskopik residu, tepisayatan
tidak bebas tumor, kelenjar getah bening regional yang positif mengandunganak sebar
tumor, secarta histologi berdiferensiasi buruk, atau bentuk histologi yangangka
kekambuhannya tinggi, contoh adenokarsinoma atau adenoskuamosa.

Tumor-tumor yang kemungkinan kambuh sangat tinggi.

Kemoradiasi adalah bentuk pengobatan kombinasi anatara radiasi dengan kemoterapi


dengantujuan untuk meninggikan respon radiasi. Kemoterapi disini bersifat sebagai
radiosensitiser.
Kemoradiasi dapat berbentuk neoadjuvant sebelum tindakan operasi, ataupun dapat
berdirisendiri tanpa operasi.
Radiasi intra/peri operatif dilakukan pada saat operasi sebelum luka operasi ditutup.Tekniknya
dapat berupa:

Kontak radioterapi dengan menggunakan sinar elektron.

Brachyterapi.

Kegagalan radioterapi untuk mengeliminasi tumor dapat disebabkan beberapa hal:

Bila ukuran tumor terlalu besar

Bila volume radiasi tidak adekwat

Bila tumor ada dalam keadaan hypoxic

Bila tumor dalam siklus sel yang tidak berespon terhadap radiasi

Dosis total yang harus diberikan tidak sesuai oleh karena dibatasi oleh jaringan
sehatsekitar tumor

28

B. Sifat Sinar radiasi


Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif memiliki sifat-sifat:
1. dapat menembus lempeng logam tipis;
2. dapat menghitamkan pelat film;
3. dalam medan magnet terurai menjadi tiga berkas sinar.
Pada tahun 1898 Paul Ulrich Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak dipengaruhi oleh
medan magnet yaitu sinar gamma ( ). Setahun kemudian Ernest Rutherford berhasil
menemukan dua sinar radioaktif yang lain, yaitu sinar alfa ( ) dan sinar beta ().
1. Sinar Alfa
Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang sinar memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a. bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif;
b. daya tembusnya kecil ( < < );
c. daya ionisasi besar ( > > ).
2. Sinar Beta ()
Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi dan diberi lambang .
Sinar beta memiliki sifat-sifat:
a. bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub positif;
b. daya tembusnya lebih besar dari
c. daya ionisasinya lebih kecil dari
3. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek
Sinar memiliki sifat-sifat:

tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik;

daya tembusnya lebih besar dari dan ;

daya ionisasi lebih kecil dari dan .

29

Setelah penemuan keradioaktifan ini, terbukti bahwa dengan reaksi inti suatu unsur dapat
berubah menjadi unsur lain. Bila unsur-unsur radioaktif memancarkan sinar atau maka akan
berubah menjadi unsur lain.

Bila unsur radioaktif memancarkan sinar , akan menghasilkan unsur baru dengan
nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat

Contoh:

Bila unsur radioaktif memancarkan sinar , akan menghasilkan unsure baru dengan
nomor atom bertambah satu dan nomor massa tetap

C. Efek Samping Pemberian Radiasi


Fibrosis
Jaringan yang telah diiradiasi cenderung menjadi kurang elastis dari waktu ke waktu karena
proses parut baur.
Rambut rontok
Ini mungkin paling diucapkan pada pasien yang telah menerima radioterapi ke otak. Tidak
seperti rambut rontok melihat dengan kemoterapi, radiasi yang menyebabkan rambut rontok
lebih cenderung permanen, tetapi juga lebih cenderung menjadi terbatas pada wilayah
diperlakukan oleh radiasi.
Kekeringan
Kelenjar liur dan kelenjar air mata memiliki toleransi radiasi sekitar 30 Gy 2 Gy pecahan, dosis
yang melebihi dengan kepala yang paling radikal dan pengobatan kanker leher. Mulut kering
(xerostomia) dan mata kering (xerophthalmia) dapat menjadi masalah jangka panjang yang
menjengkelkan dan sangat mengurangi kualitas hidup pasien. Demikian pula, kelenjar keringat
di diperlakukan kulit (seperti ketiak) cenderung untuk berhenti bekerja, dan mukosa vagina alami
lembab sering kering setelah iradiasi panggul.
Kelelahan
Kelelahan adalah gejala yang paling umum dari terapi radiasi, dan dapat berlangsung dari
beberapa bulan sampai beberapa tahun, tergantung pada jumlah dan pengobatan kanker jenis.
Kekurangan energi, mengurangi aktivitas dan perasaan lelah adalah gejala umum.
30

Kanker
Radiasi adalah penyebab potensi kanker, dan keganasan sekunder terlihat di minoritas yang
sangat kecil dari pasien, umumnya bertahun-tahun setelah mereka telah menerima kursus radiasi
pengobatan. Dalam sebagian besar kasus, risiko ini sangat sebanding dengan pengurangan risiko
yang diberikan oleh mengobati kanker utama.
Kematian
Radiasi memiliki berpotensi kelebihan risiko kematian akibat penyakit jantung yang terlihat
setelah beberapa masa lalu payudara Kanker RT rejimen.
Penurunan kognitif
Dalam kasus-kasus radiasi yang diterapkan untuk radiasi kepala terapi dapat menyebabkan
penurunan kognitif
D. Dosis terapi radiasi
Jumlah radiasi yang digunakan dalam terapi radiasi diukur abu-abu (Gy), dan bervariasi
tergantung pada jenis dan tahap kanker diperlakukan. Untuk kasus-kasus kuratif, dosis khas
untuk tumor epitel padat berkisar dari 60 80 Gy, sementara limfoma tumor diperlakukan dengan
20 hingga 40 Gy.
Pencegahan (ajuvan) dosis yang biasanya sekitar 45-60 Gy dalam pecahan Gy 1.8-2 (untuk
payudara, kepala dan leher kanker masing-masing.) Banyak faktor lain dianggap oleh jumlah ahli
onkologi radiasi ketika memilih dosis, termasuk apakah pasien menerima kemoterapi, apakah
terapi radiasi yang diatur sebelum atau setelah operasi, dan tingkat keberhasilan operasi.
Pengiriman parameter dosis ditentukan ditentukan selama pengobatan perencanaan (bagian dari
dosimetry). Perencanaan pengobatan umumnya dilakukan di komputer khusus yang
menggunakan perawatan khusus perangkat lunak perencanaan. Tergantung pada metode
pengiriman radiasi, beberapa sudut atau sumber dapat digunakan untuk jumlah untuk total dosis
diperlukan. Perencana akan mencoba untuk merancang rencana yang memberikan dosis seragam
resep untuk tumor dan meminimalkan dosis sekitarnya jaringan sehat.
Fractionation
Dosis total adalah fractionated (tersebar dari waktu ke waktu) untuk beberapa alasan penting.
Fractionation memungkinkan sel normal waktu untuk pulih, sementara sel tumor umumnya
kurang efisien dalam perbaikan antara pecahan. Fractionation juga memungkinkan sel tumor
31

yang dalam fase relatif tahan radio siklus sel selama pengobatan satu siklus ke fase sensitif siklus
sebelum fraksi berikutnya adalah diberikan. Demikian pula, sel tumor yang kronis atau akut
hipoksia (dan karena itu lebih radioresistant) mungkin reoxygenate antara pecahan,
meningkatkan membunuh sel tumor. Fractionation rezim yang individual karena antara
radioterapi berbeda pusat dan bahkan antara dokter individu. Di Amerika Utara, Australia, dan
Eropa, jadwal khas fractionation untuk orang dewasa adalah 1,8-2 Gy per hari, lima hari
seminggu. Di utara Britania Raya, pecahan yang lebih umum 2,67 untuk 2,75 Gy per hari, yang
memudahkan beban tipis penyebaran sumber daya di dinas kesehatan nasional. Dalam beberapa
jenis kanker, perpanjangan jadwal fraksi atas terlalu lama dapat memungkinkan untuk tumor
untuk memulai repopulating, dan untuk jenis tumor, termasuk kepala-dan-leher dan kanker sel
skuamosa leher rahim, radiasi pengobatan sebaiknya selesai dalam jangka waktu tertentu. Untuk
anak-anak, ukuran khas sebagian mungkin 1,5-1,8 Gy per hari, seperti ukuran sebagian kecil
yang lebih kecil berhubungan dengan mengurangi insiden dan tingkat keparahan efek samping
akhir awal di jaringan normal.
Dalam beberapa kasus, dua pecahan per hari digunakan dekat akhir kursus perawatan. Jadwal ini,
dikenal sebagai meningkatkan seiring rejimen atau hyperfractionation, digunakan untuk tumor
yang menumbuhkan lebih cepat ketika mereka lebih kecil. Khususnya, tumor pada kepala-danleher menunjukkan perilaku ini.
Salah satu jadwal alternatif fractionation yang paling terkenal adalah radioterapi dipercepat
Hyperfractionated terus-menerus (CHART). GRAFIK, yang digunakan untuk mengobati kanker
paru-paru, terdiri dari tiga pecahan yang lebih kecil per hari. Meskipun cukup sukses, CHART
dapat menjadi tekanan pada Departemen terapi radiasi.
Implan dapat fractionated atas menit atau jam, atau mereka dapat tetap benih yang perlahanlahan memberikan radiasi sampai mereka menjadi tidak aktif.
E. Mekanisme radiasi terapi
Terapi radiasi bekerja dengan cara merusak DNA sel. Kerusakan ini disebabkan oleh
foton, elektron, proton, neutron, atau sinar ion langsung atau tidak langsung ionisasi atom-atom
yang membentuk rantai DNA. Ionisasi tidak langsung terjadi sebagai akibat dari ionisasi air,
membentuk radikal bebas, terutama radikal hidroksil, yang kemudian merusak DNA.

32

Dalam bentuk yang paling umum dari terapi radiasi, sebagian besar dari efek radiasi adalah
melalui radikal bebas. Karena sel-sel memiliki mekanisme untuk memperbaiki kerusakan DNA,
melanggar DNA pada kedua untai terbukti menjadi teknik yang paling signifikan dalam
memodifikasi karakteristik sel. Karena sel-sel kanker umumnya dibedakan dan stem cell seperti,
mereka bereproduksi lebih, dan memiliki kemampuan berkurang untuk memperbaiki kerusakan
sub-letal dibandingkan dengan sel dibedakan paling sehat. Kerusakan DNA diwariskan melalui
pembelahan sel, terakumulasi kerusakan pada sel-sel kanker, menyebabkan mereka mati atau
mereproduksi lebih lambat.
Salah satu keterbatasan utama radioterapi adalah bahwa sel-sel tumor padat menjadi kekurangan
oksigen. Tumor padat dapat mengatasi pasokan darah mereka, menyebabkan negara rendah
oksigen dikenal sebagai hipoksia. Oksigen adalah radiosensitizer kuat, meningkatkan efektivitas
dosis radiasi yang diberikan dengan membentuk DNA-radikal bebas yang merusak. Sel tumor
dalam lingkungan hipoksia dapat sebanyak 2 sampai 3 kali lebih tahan terhadap kerusakan
radiasi daripada mereka dalam lingkungan oksigen yang normal.
Banyak penelitian telah dikhususkan untuk mengatasi masalah ini termasuk penggunaan tangki
oksigen tekanan tinggi, pengganti darah yang membawa oksigen meningkat, radiosensitizers
hipoksia sel seperti misonidazole dan metronidazol, dan cytotoxins hipoksia, seperti
tirapazamine. Ada juga minat dalam kenyataan bahwa tinggi LET (transfer energi linear) seperti
ion partikel karbon atau neon mungkin memiliki efek antitumor yang kurang tergantung dari
oksigen tumor karena partikel-partikel bertindak kebanyakan melalui kerusakan langsung.
F. JENIS RADIOTERAPI
Dikenal beberapa jenis radioterapi, yaitu
-radioterapi eksternal dimana terdapat jarak antara sumber radiasi dengan kulit penderita dengan
Cobalt 60 atau linear accelerator. Lapangan operasi digambar lebih dahulu sebelumnya atau
pada hari radiasi dan penderita disuruh datang pada jam yang telah ditentukan tanpa persiapan
khusus.
-Brachiterapi yaitu sumber radiasi ditempelkan pada tumor, contohnya brachiterapi intracavitair
karsinoma serviks dan 5 radiasi internal dengan memasukkan cairan radioaktif secara oral

33

ataupun intravena. Misalnya dengan menggunakan Jodium 131 radioaktif untuk terapi
adenokarsinoma papiliferum dan folikular tiroid.
G. PERSIAPAN PEMBERIAN RADIASI
A. PETUGAS
- Menyiapkan keperluan radiasi
- Memberikan keterangan mengenai radiasi
- Administrasi
- Surat informconcernt
B. PERAWAT
- Menjelaskan syarat radiasi
- Menjelaskan yang tidak boleh dilakukan oleh pasien
- Menjelaskan kemungkinan efek samping yang bisa terjadi
- Memberi keterangan mengenai pemberian sinar tambahan yang diperlukan
C. PASIEN
1. KU, LAB.
2. EFEK SAMPING YANG TIMBUL
3. PERAWATAN SELAMA RADIASI
- Yang terkena lapangan radiasi tidak boleh terkenar air
- Kalau terpaksa BAB, BAK boleh terken air sesedikit
mungkin kemudian dilanjutkan dengan tissue kering.
- Tidak boleh memakai zalep/cream
- Untuk sinar di Nasopharynx :
* Tidak boleh pakai gigi palsu
* Tidak boleh ada caries gigi
* Post cabut gigi bisa > 2 minggu
* Tidak boleh makan pedas
* Untuk supaya air ludah tidak kental diberi obat
kumur
* Untuk mulut diberi anti jamur
* Untuk nyeri telan diberi analgetik
34

-Untuk sinar di rahim :


* Area radiasi tidak boleh terkena air
* Tidak boleh coitus sampai 2 minggu post
radias
4. UNTUK SEMUA YANG AKAN DITERAPI RADIASI
SEBAIKNYA :
* Makan makanan yang mengandung buahbuahan, sayur, susu supaya Hb tidak turun
* Untuk pasien luar kota sebaiknya diopname
atau kos
* Hb 10 gram %
* LEUKO 3000 10.000
* THROMBOSIT 100.000
80.000

TIDAK MRS
MRS

5. PASIEN KONTROL
a. Selama Radiasi
- Kontrol setiap 5x sinar
Dilihat : - Hb
- Leucosit
- Thrombosit
- KU, keluhan dan hal-hal yang mungkin timbul
b. Setelah selesai sinar
- 2 minggu pertama setelah radiasi
- 1 bulan kemudian
- 3 bulan kemudian
- 6 bulan kemudian dan seterusnya tiap 6
bulan/x
Selama 3 bulan selesai radiasi maka pasien di periksakan
35

ulang lab PA untuk mengevaluasi pasien


6. KEMUNGKINAN YANG ADA :
Dikonsulkan ke bagian lain :
- Bedah
- Rehab medik
- Psychiatri
- Keluarga

36

Anda mungkin juga menyukai