LANDASAN TEORI
I.1 Pengertian Survey Rute
Survey Rute mencakup semua pekerjaan lapangan dan perhitungan, termasuk pembuatan
peta-peta, profil-profil dan sebagainya, yang berhubungan dengan perencanaan dan
pembuatan suatu rute sampai dengan pemetaan untuk dokumentasi dan pemeliharaan. Rute
menjadi penghubung antara suatu tempat dengan tempat lainnya dan tujuan Survei Rute
adalah :
a. Untuk mendapatkan rute terbaik antara dua tempat .
b. Menentukan jurusan, kemiringan dan perincian-perincian lain dari rute yang terpilih
1.2 Ruang Lingkup Survey Rute
Lokasi rute, terutama jalan kereta api dan jalan raya, dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang utama diantaranya dan harus diakomodir adalah masalah lalulintas dan kondisi medan
lapangan atau topografi, yang pada umumnya diklasifikasikan dalam kondisi : datar,
bergelombang/rolling (dari ringan hingga berat), dan berbukit/bergunung-gunung (dari ringan
sampai berat). Berdasarkan pola drainase medan lapangan, maka rute dapat dibedakan
menjadi : lokasi pada lembah, lokasi pada punggung bukit, dan lokasi lintas medan.
Survei untuk sistem transportasi dibutuhkan untuk setiap tahapan, terutama untuk
jalan raya dan jalan kereta api, yang diklasifikasikan menjadi : (1) reconisance survey (survei
penyuluhan), (2) prelemenary survey (survei pendahuluan), (3) lokation survey (survei
lokasi), (4) construction survey (survei konstruksi) sebagai petunjuk bagi pelaksana
konstruksi pada berbagai fasilitas. Survei ini mencakup resetting (pematokan) apabila
dibutuhkan dari patok-patok sumbu, dan survei khusus untuk pemasangan patok goronggorong atau jembatan, eliminasi ketinggian bangunan, perubahan desain dari konstruksi,
pemasangan ketinggian akhir, dll.
Yang termasuk dalam jalur atau rute disini mencakup :
1. Jalan kereta api (rail roads).
2. Jalan raya (highway and roads).
3. Saluran untuk pengairan dan pelayaran.
4. Saluran pipa (pipelines).
jalan
yang
baik
adalah
desain
yang
mengutamakan
kenyamanan, menyenangkan, dan aman, untuk itu perlu jalur median yang
cukup lebar untuk mencegah terjadinya rasa silau dari cahaya lampu
kendaraan yang berlawanan arah, dan konflik di perbatasan jalur dengan
jalur lain dari sepeda motor, dan keterkaitan antara geometrik rute dan
kemiringan/tanjakan yang masih memenuhi jarak pandang dan operasi
lalulintas cepat.
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan
konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen
pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan
kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Total station yang digunakan dalam bidang
konstruksi umumnya untuk melakukan pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan
perataan tanah dan peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai
yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu,
pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini; terutama perpipaan untuk
meningkatkan efisiensi pemompaan fluida. (Kavanagh, B. F. and Glenn Bird, S. J. (1996).
Surveying principles and applications (ed. 4). Prentice Hall. hlm. 257264. ISBN 0-13438300-1.)
b. Waterpas
Istilah sipat datar berarti konsep penentuan beda tinggi antara dua titik atau
lebih dengan garis bidik mendatar/horizontal yang diarahkan pada rambu-rambu yang
berdiri tegak atau vertical. Sedangkan alat ukurnya dinamakan penyipat datar atau
waterpas. (Buku Pak Basuki )
Dalam bidang konstruksi waterpas berfungsi untuk menentukan beda tinggi
dan juga untuk mengetahuti tingkat kemiringan, baik gedung ataupun jalan.
Berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, topik
yang diajukan berkaitan dengan bidang keilmuan Teknik Geodesi dan sesuai dengan
kegiatan yang sedang dilakukan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai berikut :
Survei Rute untuk Pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto dan atau
pembuatan model 3D bagian jalan tol yang telah rampung pengerjaannya
Apabila topik tersebut tidak sesuai dengan kegiatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk pada
waktu pelaksanaan KP, tim KP bersedia melakukan kegiatan lapangan lainnya yang sesuai
dengan bidang keilmuan Teknik Geodesi.
II.3
Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan identifikasi permasalahan yang ada dan disesuaikan
dengan topik KP yang diambil. Dalam penentuan topik KP, maka dapat dilakukan diskusi
bersama beberapa staf dan pembimbing KP. Topik KP dimungkinkan untuk berubah sesuai
dengan ketersediaan data yang ada di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk serta menyesuaikan
jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk.
II.4
Pelaksanaan
1. Pengenalan perusahaan dan studi literatur.
Sebelum pelaksanaan KP maka perlu dilakukan pengenalan dari PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk. Pengenalan tersebut dapat berupa pengenalan tata letak ruangan dan
kegiatan-kegiatan yang ada di kantor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, penjelasan
mengenai hak dan kewajiban mahasiswa selama melaksanakan KP di kantor PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk, serta pengenalan terhadap tata tertib yang berlaku di PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk. Setelah proses pengenalan maka diperlukan studi literatur
untuk memberikan referensi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan KP sehingga
diharapkan mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan yang diberikan.
2. Observasi, pengumpulan data dan pelaksanaan tugas.
Pada tahap ini, mahasiswa melaksanakan kegiatan KP dengan cara melakukan
observasi, pengumpulan data dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk sesuai dengan topik KP.
3. Pembuatan laporan.
Mahasiswa menyusun laporan KP sebagai bukti pertanggung-jawaban terhadap
seluruh tugas yang diberikan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
II.5
Rencana Jadwal KP
No.
Nama Kegiatan
1.
Pengenalan
2.
Literatur
Observasi,
3.
Pelaksanaan Tugas
Pembuatan Laporan
Perusahaan
dan
Studi
Pengumpulan
Data,
dan
Minggu KeII
III
IV