Oleh:
NURAINI
NPM. C1C012041
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2RUMUSAN MASALAH........................................................................11
1.3TUJUAN PENELITIAN.........................................................................12
1.4MANFAAT PENELITIAN......................................................................13
1.5RUANG LINGKUP PENELITIAN........................................................13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS.........................15
2.1 LANDASAN TEORI............................................................................15
2. 1.1Teori keagenan (Agency Theory)..................................................15
2. 1.2Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)................16
2. 1.3Manajemen laba...........................................................................16
2. 1.4Income Smoothing (Perataan laba)...............................................19
2. 1.5Tata Kelola Perusahaan (Corporate governance)........................22
2. 1.6Kualitas Audit...............................................................................24
2. 1.7Profitabilitas.................................................................................26
2. 1.8Leverage.......................................................................................27
2
Variabel Dependen............................................................38
3.2.2
Variabel Independen..........................................................40
3.5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
merupakan
perhatian
utama
dalam
menaksir
kinerja
atau
monitoring
yang
bertujuan
untuk
menyelaraskan
berbagai
untuk
menunjang
pertumbuhan
dan
stabilitas
ekonomi
yang
Hasil temuannya menunjukkan bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh auditor
size besar lebih berkualitas dibandingkan dengan laporan keuangan yang diaudit
oleh auditor size lebih kecil. Kecakapan profesional auditor size besar lebih
memiliki kemampuan teknikal untuk menemukan pelanggaran dalam sistem
akuntansi kliennya dibandingkan dengan auditor size kecil (Wiryadi dan Sebrina,
2013).
Profitabilitas dan leverage juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perataan laba yang banyak diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Hubungan
antara profitabilitas dengan perataan laba adalah karena manajer menganggap
bahwa laba merupakan item yang menjadi sorotan utama para pemilik perusahaan.
Herawaty (2010) menyebutkan bahwa profitabilitas merupakan suatu indikator
kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan perusahaan. Fluktuasi profitabilitas yang rendah atau
menurun memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan
tindakan perataan laba, terlebih lagi jika perusahaan menetapkan skema
kompensasi bonus didasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan.
Financial leverage menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya membayar utang dengan aktiva yang ada (Kustono
2009). Menurut Sartono, 2001 dalam Igan Budiasih (2006) financial leverage
menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya.
Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi
investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.
Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik perataan
laba.
Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama kali membahas tentang faktorfaktor yang mempengaruhi perataan laba. Sebelumnya penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi perataan laba telah banyak dilakukan, diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Gayatri dan Wirakusuma (2011). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, bonus plan dan dividend payout ratio
berpengaruh positif pada peluang terjadinya praktik perataan laba, sedangkan
reputasi auditor berpengaruh negatif pada peluang terjadinya praktik perataan
laba.
Selain itu Swastika (2013) meneliti pada perusahaan manufaktur yang
bergerak di industri makanan dan minuman yang tercatat di BEI tahun 2005-2007.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan negatif terhadap manajemen laba. sedangkan Corporate governance
yang dilihat dari proporsi dewan komisaris berpengaruh positif terhadap
manajemen laba. Sementara itu kualitas audit berpengaruh negatif terhadap
manajemen laba perusahaan.
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba perusahaan
yang lainnya juga telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti lain sebelumnya,
seperti penelitian yang dilakukan oleh Widyningdyah (2001), Juniarti (2005),
Prabayanti (2010), Herawaty (2010), dan lain-lain. Sedangkan penelitian di luar
negeri juga sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu seperti
penelitian yang dilakukan oleh Ashari pada tahun 1994, Beasley (1996), Mande et
al (2000), Xie (2001), Rahman (2006), April Klein (2006), dan lain-lain. Ashari
meneliti pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Singapura sedangkan
(DAR). Penelitian ini akan menguji pengaruh kelima variabel tersebut terhadap
manajemen laba yang mana dalam penelitian ini peneliti hanya akan fokus pada
perataan laba. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah bahwa penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan, yang mana
masih sedikitnya peneletian serupa yang meneliti pada perusahaan pertambangan.
Alasan penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan adalah karena
perusahaan pertambangan memiliki kharakteristik unik tersendiri yang menarik
untuk diteliti; seperti:
Padat modal
Dalam industri pertambangan sangat memerlukan modal yang besar.
Misalnya dalam satu perusahaan tambang, memerlukan beberapa alat
berat, alat transportasi, gaji karyawan, tenaga ahli, dan dapat kita
hitung sendiri berapa modal yang harus dikeluarkan untuk membuka
satu industri pertambangan. Hal ini terkait keputusan investasi pada
asset tetap yang besar di tahap awal (eksplorasi). Modal-modal
tersebut banyak didanai dari pihak luar. Oleh karena itu perusahaan
pertambangan cenderung memiliki rasio leverage yang tinggi.
Padat risiko
Risiko tersebut telah ada pada tahapan awal pertambangan, yaitu pada
saat eksplorasi. Jika dalam eksplorasi tersebut tidak menemukan bahan
galian yang memiliki keuntungan untuk ditambang, maka pemilik
industri (dalam konteks ini bisa saja termassuk para investor yang
berinvestasi) tersebut harus menerima kerugian awal besar. Risiko
lainnya juga dapat muncul ketika industri pertambangan tersebut telah
kesinambungan
diperlukan
oleh
antara
perusahaan
kekuatan
untuk
kewenangan
menjamin
yang
kelangsungan
Yustivandana, 2008).
Cadangan tidak dapat ditentukan dan terbatas
Dengan karakteristik ini, maka kelangsungan perusahaan tidak
dapat diprediksi dengan tepat sehingga butuh kejelian tersendiri bagi
manajer investasi maupun investor dalam menilai suatu perusahaan
pertambangan. Hal itu berpengaruh pada keputusan investasi oleh
investor.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penelitian ini mengambil
judul Pengaruh Corporate governance, Kualitas Audit, Profitabilitas, Dan
Leverage Terhadap Perataan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan pertambangan
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan,
maka
dapat
10
TUJUAN PENELITIAN
11
4. Pengaruh
profitabilitas
terhadap
perataan
laba
pada
perusahaan
MANFAAT PENELITIAN
pengambilan
keputusan
oleh
investor
yang
dapat
menyesatkan investor.
b. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam melihat laporan keuangan
perusahaan, dimana terdapat item-item khusus yang rentan
terhadap tindakan perataan laba oleh manajemen sehingga investor
diharapkan lebih cermat dalam menilai informasi laba yang
dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan.
12
1.5
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1
LANDASAN TEORI
Sub bab landasan teori ini akan menjelaskan teori-teori yang melandasi
penelitian ini, yaitu teori keagenan (agency theory) dan teori akuntansi positif
(Positive Accounting Theory) serta penjelasan dan definisi dari literatur yang
mendukung penelitian ini. Di dalam sub bab ini juga akan dijelaskan penjelasanpenjelasan
2. 1.1
14
untuk
memaksimalkan
utility
mereka
yang
langsung
Manajemen laba
Manajemen laba merupakan suatu rekayasa pelaporan keuangan yang
dilakukan oleh manajer perusahaan dimana manajer dapat menaikkan
atau
15
plan
hypothesis)
laba
yang
dilaporkan
dengan
menggunakan
16
dan
terhadap
pemenuhan
atas
peraturan
yang
akan
kemampuan
perusahaan
untuk
melunasi
kewajibannya.
Menurut Scott (2003) manajemen laba dilakukan dengan
pola sebagai berikut :
5. Taking a bath
Pola manajemen laba yang melaporkan laba pada periode berjalan
dengan nilai yang sangat rendah atau sangat tinggi.
6. Income minimization
Pola manajemen ini seperti taking a bath tapi tidak se-ekstrim pola
taking a bath. Menjadikan laba di periode berjalan lebih rendah dari pada
laba sesungguhnya.
7. Income maximization
Pola manajemen laba ini berkebalikan dengan income minimization.
Melaporkan laba lebih tinggi dari pada laba sesungguhnya.
8. Income smoothing
17
2. 1.4
18
Selain itu, perataan laba juga mencakup tidak melaporkan laba saat
ini pada periode buruk. Sasaran untuk melakukan perataan laba menurut
Foster (1986) dalam Nani (2006) dengan mengklasifikasikan unsurunsur laporan keuangan yaitu:
1. Unsur penjualan
- Saat pembuatan faktur
Sebagai contoh, penjualan yang sebenarnya untuk periode yang
akan datang pembuatan fakturnya dilakukan pada periode ini dan
-
19
2. 1.5
20
lainnya dan
21
berhubungan
dengan
kebijakan
akuntansi
perusahaan,
djelaskan
22
2. 1.6
Kualitas Audit
Pada saat sekarang konsep kualitas merupakan suatu kata yang dipakai secara
universal dan telah menjadi penentu dalam keberhasilan suatu bisnis. Audit
merupakan sebuah proses sistematik dengan memastikan bahwa informasi yang
tersaji pada laporan keuangan mengenai aktivitas operasional perusahaan tersebut
benar-benar objektif, handal dan dapat dipercaya. Kesimpulan proses tersebut
disajikan dalam bentuk laporan audit yang dikomunikasikan kepada pihakpihak
berkepentingan. Goldman dan Barlev (1974) dalam Meutia (2004) menyatakan
bahwa laporan auditor mengandung kepentingan tiga pihak yaitu: (1) manajer
perusahaan yang diaudit; (2) pemegang saham perusahaan; dan (3) pihak ketiga
atau pihak luar seperti calon investor, kreditor dan supplier. Pada masing-masing
pihak, laporan audit sangat berperan penting terutama dalam pengambilan
keputusan. Oleh sebab itu kualitas audit seorang auditor sangat berperan penting
karena sebagai bentuk penilaian terhadap hasil keprofesionalan seorang auditor
dalam mendeteksi, menganalisis, dan melaporkan hasil penemuan audit terhadap
laporan keuangan klien.
Zhou dan Elder (2004), menemukan
diaudit oleh KAP yang masuk dalam big 4 memiliki kecenderungan tidak
melakukan manajemen laba, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang
diaudit oleh KAP non big 4. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit
merupakan penghalang bagi perusahaan untuk melakukan manajemen laba.
Kantor akuntan publik di Indonesia yang termasuk dalam big 4 adalah :
1. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan yang berafiliasi dengan
PricewaterhouseCoopers atau sering disingkat PWC.
23
karena
memiliki
jumlah
klien
terbanyak
yang
2. 1.7
Profitabilitas
24
2. 1.8
Leverage
Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang
2.2
PENELITIAN
TERDAHULU
DAN
PERUMUSAN
HIPOTESIS
2. 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh diversifikasi operasional, corporate
25
No
Peneliti
Judul
Metode Penelitian
Persamaan
Perbedaan
(Tahun)
Penelitian
Hikmah Isada
1.
Pengaruh Good 2. Terdapat
Rahmawati
Corporate
dewan
(2013)
governance
independen
variabel
komisaris
(GCG) Terhadap
komite
Manajemen
independen.
Laba
variab
kepemilikan
dan
audit
Terdapat
manajerial
Metode
analis
data menggunak
regresi
Pada
bergan
(multiple
Perusahaan
Perbankan
regression).
Penelitian
dilakukan
pa
perusahaan
perbankan
yan
terdaftar
2
Dwi
Lusi
Corporate
1. Terdapat
variabel -
Penelitian dilakuk
Tyasing
governance,Firm Size,
corporate
pada
Swastika
and
governance
manufaktur
(2013)
Management: Evidence
bergerak di indus
in
makanan
minuman
yan
Earning
Indonesia
Stock
Exchange
perusaha
yan
2005-2007.
Terdapat
variab
ukuran perusahaan
26
Metode analisis da
regresi
bergan
(multiple
3
Dian
Agustia
(2013)
variabel -
Corporate governance,
good
governance
Leverage
Leverage.
Terhadap
corporate
regression).
Penelitian dilakuk
pada
dan
perusaha
Manajemen Laba
-
2011.
Terdapat
variab
regresi
bergan
(multiple
4
Ida
Ayu
Faktor-Faktor
Gayatri
dan
Yang
logistik
Mempengaruhi
Made
Gede
Wirakusuma
Perataan
(2011)
Perusahaan
regression).
Penelitian dilakuk
pada
perusaha
manufaktur
Laba
terdaftar
-
yan
di
Manufaktur
ukuran perusahaa
Yang
Terdaftar
bonus
plan
Di Bursa Efek
dividend
payo
Indonesia
5
Arri
Wiryadi
Pengaruh
Asimetri 1. terdapat
27
variabel -
ratio.
Penelitian dilakuk
dan
Nurzi
Sebrina (2013)
Informasi,
Kualitas
Audit,
Struktur
Dan
kualitas audit
pada
perusaha
manufaktur
yan
Kepemilikan Terhadap
terdaftar
Manajemen Laba
regresi
di
bergan
(multiple
regression).
Dewi
Diversifikasi
1. Sama-sama
Lupitasari dan
Perusahaan Dan
meneliti
Marsono
Manajemen
perusahaan
diversifikasi
(2012)
Laba
pertambangan
operasional
pada
Menggunakan
variabel
diversifikasi
geografis
28
2. 2.2
Perumusan Hipotesis
2.2.2.1
yang
tidak
memiliki
hubungan
keuangan,
maka
semakin
mengurangi
kemungkinan
29
H1
Proporsi
Dewan
Komisaris
Independen
auditor internal
Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi
30
Menjaga
kerahasiaan
dokumen,
data
dan
informasi
perusahaan.
Oleh karena itu rapat komite audit sangatlah penting
dilakukan. Semakin banyak rapat yang dilakukan maka
semakin baik karena semakin banyak hal yang akan dibahas
dan
diperbaiki
dalam
menjalankan
pengawasan
atas
Kualitas audit
Fungsi auditor independen (KAP) sebagai pihak yang
diberi kewenangan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangcocokan
dengan prinsip akuntansi. KAP yang berkualitas dinilai lebih
memiliki integritas
31
saham.
Profitabilitas
yang
rendah
mendorong
32
2.2.2.4
33
2.3
KERANGKA PENELITIAN
Perataan Laba
H3 = Kualitas Audit
H4 = Profitabilitas
H5 = Leverage
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
JENIS PENELITIAN
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perataan laba. Perataan laba
dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan variable dummy. Perataan
laba (Y) dihitung dengan menggunakan Indeks Eckel (Reski Amelia 2015) untuk
mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan perataan laba dan yang tidak
melakukan perataan laba. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Indeks Perataan Laba=
CV I
CV S
35
Dimana:
I
: Perubahan laba dalam satu periode
S
: Perubahan penjualan dalam satu periode
CV
: Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai
yang diharapkan.
( x X )2
CV I dan CV S=
: X
n1
Dimana :
x
: perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S) antara tahun n
dengan n-1
X
: rata-rata perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S)
n
: banyaknya tahun yang diamati.
Kriteria perusahaan yang melakukan praktik perataan laba adalah:
1. Perusahaan dianggap melakukan perataan laba apabila indeks perataan
laba lebih kecil daripada 1 ( CV I
<
CV S
CV S
) dan
3.2.2
Variabel Independen
A. Corpotrate Governance
Dalam rangka memahami
corporate
governance
maka
sebagai
manusia
kemungkinan
besar
akan
bertindak
37
Dewan
komisaris
independen
diukur
berdasarkan
aktivitas
38
perseratus)
dari
jumlah
seluruh
anggota
komisaris.
(Kusumaning,2004) .
Dalam penelitian ini, dewan komisaris diukur dengan menghitung
proporsi/persentase dewan komisaris independen terhadap jumlah
seluruh dewan komisaris.
b) Rapat komite audit
Rapat komite audit sangatlah penting dilakukan. Semakin banyak
rapat yang dilakukan maka semakin baik karena semakin banyak hal
yang akan dibahas dan diperbaiki dalam menjalankan pengawasan atas
manajemen. Hal tersebut akan mengurangi adanya tindakan perataan
laba oleh pihak manajemen.
Dalam penelitian ini rapat komite audit diukur dengan melihat
jumlah rapat yang dilakukan komite audit dalam satu periode laporan.
B. Kualitas audit
Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan
kepastian mengenai integritas dari laporan keuangan yang disajikan
oleh pihak manajemen. Kepastian mengenai relevansi dan keandalan
dari laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk membantu
pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan (Mayangsari, 2003
dalam Herawaty (2010)).
Pada penelitian ini kualitas audit diukur dengan menggunakan
proksi ukuran KAP, karena diasumsikan akan berpengaruh terhadap
39
Laba Bersih
Total Asset
D. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar
perusahaan
tergantung
pada
kreditur
dalam
membiayai
asset
40
rasio Debt to Total Asset Ratio (DAR). Debt to Total Asset Ratio (DAR)
diukur dengan rumus:
Debt Total Asset Ratio (DAR)=
3.3
total hutang
total aset
Sedangkan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan
metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan memperhatikan kriteriakriteria tertentu. Kriteria dalam pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Perusahaan yang akan diteliti merupakan perusahaan pertambangan yang
tercatat di BEI dan laporan keuangan dan tahunannya dapat di akses di
www.idx.co.id
2) Perusahaan yang
akan
menjadi
sampel
merupakan
perusahaan
41
3.4
42
keputuan yaitu bahwa nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 artina
distribusi tidak normal sedangkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas >
0,05 artinya distribusi normal (Ghozali, 2011).
3.5.3. Analisis Logistic Regression
Dependen.
Penelitian ini menggunakan analisis logistic regression. Model statistik ini
sesuai digunakan dalam penelitian ini sebab variabel dependennya adalah
variable dummy (0 dan 1). Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat
factor-faktor yang berkaitan dengan praktik perataan laba dianggap tepat
karena terdapat variable dummy (nominal) dan variable dependen dan
independennya
diukur
secara
rasio
dan
internal
serta
tidak
43
1 (satu).
Nilai
Negelkerkes R
Square
dapat
Hosmer &
karena
model
tidak
daapat
memprediksi
nilai
44
3.5.3.3
Estimasi Parameter
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Odds dan
variabel bebas. Estimasi maximum likelihood parameter dari model
dapat dilihat pada tampilan output variable in the equation. Model
analisis logistik dalam metode maksimum likelihood dapat dinyatakan
dengan persamaan: (Ghozali, 2011)
45
ln
Keterangan:
P
ln
1P
P
= + 1 X 1+ 2 X 2+ 3 X 3+ 4 X 4+ 5 X 5 + e
1P
1 5
Ln
E
X1
X 2
X3
X4
X5
46
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Septriani. 2008. Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis dan Cara
Menguranginya. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2.
Desember
Amelia, Reski. 2015. Pengaruh Return On Asset, Net Profit Margin, Financial
Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Praktik Perataan
Laba. Skripsi UNIB 2015
Belkaoui, Riahi. 2006. Accounting Theory. Buku Satu. Salemba Empat, Jakarta.
Chtourou, SM., Jean Bedard. dan Lucie Courteau. (2001). Corporate governance
and Earnings Management. Working Paper. Universite Laval, Quebec
City, Canada. April.
Dechow, Patricia, M., Sloan, R.G., and Sweeney, A.P. (1996). Causes and
Consequences of Earnings Manipulaton: An Analysis of Firms
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Guna, Welvin, I, dan Herawaty Harleen, 2010. Pengaruh Mekanisme Good
Corporate governance, Indepedensi Auditor, Kualitas Audit, dan
Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol.12, No.1
Irina Zagers-Mamedova .2008. The effect of leverage increases on real earnings
management. Thesis Master Erasmus University in September 2008.
in Geneva, Switzerland for a period of two years
Jensen, M., and Meckling W. (1976). Theory of the firm:Managerial behavior,
agency cost, and ownership structure. Journal of Finance Economics.
3: 305-360.
Jin, Liaw She. dan Masud Machfoedz. 1998. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Praktik Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 1. No.2. 174-191.
Juniarti dan Corolina, 2005. Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan-Perusahaan Go
Public, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 7. No.2. 148 162.
Universitas Kristen Petra.
Kieso, Donald E dkk.2004. Intermediate accounting. 11th Edition. John Wiley &
Sons, Inc.: USA
47
48
49