Anda di halaman 1dari 2

Mau Sehat Tapi Buncit ? Nooo!!

Apa hubungan antara lingkar pinggang dengan kesehatan pria? Mengapa


harus Pria? Perut buncit tanda kemakmuran? Betulkah? Pernyataan seperti
itu sering kita dengar dari orang-orang tua jaman dahulu terutama dari
budaya orang-orang tionghoa. Hati-hati ! Yang pasti perut buncit
BUKANLAH tanda kemakmuran.

Bukan hanya kaum wanita saja yang menjaga bentuk tubuh tetap
langsing, saat ini telah menjadi trend kaum pria berlomba untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang langsing ideal disertai dengan otot-otot
yang terbentuk sempurna. Beberapa tahun terakhir ini Kaum Pria semakin
memperhatikan penampilan luar dan dalam. Para pria berlomba
mendapatkan perut yang rataatau sixpack. Sebenarnya bukan hanya
sekedar mode atau trend semata, perut yang rata dapat meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk menjaga kesehatan
sejak dini mulai menjadi gaya hidup antara lain dengan melakukan
olahraga teratur dan menjaga pola makan sehat secara teratur. Pusatpusat kebugaran pun menjamur dengan cepatnya menyambut trend
tersebut. Berbagai perlombaan (Male Pageants) untuk mendapatkan icon
produk-produk kesehatan pria pun marak diadakan. Majalah-majalah dan
tabloid kesehatan pria juga ikut bermunculan.

Hal yang perlu diketahui dengan jelas adalah bahwa perut yang buncit/
kegemukan/ kadar lemak yang tinggi (terutama lemak visceral) dapat
meningkatkan risiko terkenanya seseorang akan penyakit-penyakit
metabolisme, degeneratif dan kardiovaskuler. Pada Pria penumpukan
lemak banyak diakumulasi di bagian perut dan angka kejadian pria yang
terkena penyakit-penyakit metabolisme/ degeneratif dan kardiovaskuler
lebih banyak dibandingkan wanita, serta makin hari angka kejadian makin
bertambah. Maka sangatlah perlu para Pria mulai mengubah mindset dan
pola hidup untuk mendapatkan lingkar perut yang ideal dengan tujuan
hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Semakin usia bertambah, maka
seseorang semakin perlu usaha ekstra untuk mengurangi timbunan lemak
di sekitar perut karena pengaruh keseimbangan hormon-hormon
metabolisme yang semakin menurun sehingga metabolisme lemak juga
menurun apalagi jika sewaktu muda otot-otot tubuh tidak terlatih. Oleh
karena itu mulailah sejak dini pola hidup sehat yang seimbang antara pola
makan, aktivitas/ olahraga dan istirahat yang cukup.

Seperti kita ketahui bahwa lemak di dalam tubuh berdasarkan letaknya


terbagi menjadi lemak subkutan (di bawah kulit) dan lemak visceral (di
dalam rongga perut). Untuk mengetahui kadar lemak tersebut dapat
dipakai beberapa cara antara lain dengan menggunakan body fat
analyzer atau dengan body fat calliper atau dengan mengukur lingkar
pinggang. Lingkar pinggang diukur dari bagian diameter terbesar perut.
Batas lingkar pinggang untuk orang Indonesia yang dinyatakan memiliki
risiko kesehatan yang tinggi adalah di atas 90 cm untuk pria dewasa dan
80 cm untuk wanita dewasa. Bila lingkar pinggang melebihi batas yang
ditentukan maka risiko untuk terjadinya berbagai gangguan kesehatan di
masa mendatang semakin tinggi, antara lain : risiko terjadinya sumbatan
pembuluh darah

Kunjungi dokter Rafa untuk bisa mengetahui hal lebih lanjut tentang ini.

Anda mungkin juga menyukai