Anda di halaman 1dari 20

Family Medicine

Atan Bestari

Pengertin dan Ruang Lingkup


Pelayanan Dokter Keluarga :
Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga
(DK) sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis
(DSp) di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan,
dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama
dibawah naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan
diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif,
holistik,koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan,
menimbang peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien
tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis
penyakitnya.

Tugas Dokter Keluarga


1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna
menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan
spesialistik yang diperlukan,
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi
secara cepat dan tepat,
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada
pasien pada saat sehat dan sakit,
4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan
keluarganya,
5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam
upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan dan rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,

Tugas Dokter Keluarga


7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap
dikirim ke RS,
8. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke
Dokter Spesialis atau dirawat di RS,
9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di
konsultasikan,
10.Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi
pasiennya,
11. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk
kepentingan pasien,
12.Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran
secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara
khusus.

Wewenang Dokter Keluarga


1. Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi
standar,
2. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
3. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
4. Memgobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
5. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
6. Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat
pascabedah di unit pelayanan primer,
7. Melakukan perawatan sementara,
8. Menerbitkan surat keterangan medis,
9. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,
10. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Kompetensi Dokter Keluarga


Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari
pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada umumnya.
Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan melalui program
perlatihan ini. Yang dicantumkan disini hanyalah kompetensi yang
harus dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besar. Rincian
memgenai kompetensi ini, yang dijabarkan dalam bentuk tujuan
pelatihan, akan tercantum dibawah judul setiap modul pelatihan yang
terpisah dalam berkas tersendiri karena akan lebih sering disesuaikan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
a) Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional
kedokteran keluarga,
b) Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan
klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga,
c) Menguasai ketrampilan berkomunikasi,

Kompetensi Dokter Keluarga


menyelenggarakan hubungan profesional dokter- pasien
untuk :
(a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan
semua anggota keluarga dengan perhatian khusus
terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga, (b) Secara
efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk
berkerjasana menyelesaikan masalah kesehatan,
peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan
penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko
kesehatan keluarga, (c) Dapat bekerjasama secara
profesional secara harmonis dalam satu tim pada
penyelenggaraan pelayanan kedokteran / kesehatan

Kompetensi Dokter Keluarga


A. Memiliki keterampilan manajemen pelayanan kliniks.
a) Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan
memperhitungkan potensi yang dimiliki pengguna jasa
pelayanan untuk menyelesaikan. masalahnya, b)
Menyelenggarakan pelayan kedokteran keluarga yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.
B. Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan etika
moral dan spritual.
C. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang
pengelolaan pelayanan kesehatan termasuk sistem
pembiayaan (Asuransi Kesehatan/JPKM).

Klinik dokter Keluarga ( KDK )


a. Merupakan klinik yang menyelenggarakan
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK),
b. Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan
umum. (terletak di tempat strategis),
c. Mempunyai bangunan yang memadai,
d. Dilengkapi dengan saraba komunikasi,
e. Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah
lulus pelatihan DK,
f. Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan
paramedis telah lulus perlatihan khusus
pembantu KDK,

Klinik dokter Keluarga ( KDK )


g. Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau
berkelompok.
h. Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,
i. Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya
paripurna, holistik, terpadu, dan
berkesinambungan,
j. Melayani semua jenis penyakit dan golongan
umur,
k. Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai
dengan peringkat klinik ybs.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )

Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan


Sistem Pelayanan Dokter Keluarga yang terdiri atas
komponen :

a. Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan


primer di klinik Dokter Keluarga (KDK),
b. Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan
sekunder di klinik Dokter Spesialis (KDSp),
c. Rumah sakit rujukan,
d. Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,
e. Seperangkat peraturan penunjang.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter
akan terjadi di KDK yang selanjutnya akan menentukan
dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan sekunder
jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang
disepakati. Pasca pelayanan sekunder, pasien segera
dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut. Tata
selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh
ketentuan yang diberlakukan dalam skema
JPKM/asuransi.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter
akan terjadi di KDK yang selanjutnya akan menentukan
dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan sekunder
jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang
disepakati. Pasca pelayanan sekunder, pasien segera
dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut. Tata
selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh
ketentuan yang diberlakukan dalam skema
JPKM/asuransi.

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT

Untuk efisiensi pembiayaan dan menjaga mutu pelayanan


dokter keluarga, ditetapkan JPKM. JPKM merupakan
sistem pemeliharaan kesehatan menyeluruh yang terjamin
mutunya dengan pembiayaan praupaya . uraian tentang
JPKM mencakup sbb :

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
a) Latar belakang (masalah pelayanan dan pembiayaan
kesehatan) JPKM dirumuskan sebagai upaya dirumuskan
sebagai upaya Indonesia untuk mengatasi ancaman
terhadap akses pelayanan kesehatan akibat kenaikan
biaya kesehatan yang juga mengacam penurunan
mutunya. Setelah bertahun-tahun terhadap pelbagai
bentuk pemeliharaan kesehatan mancanegara, disadari
bahwa pembayaran tunai langsung dari kocek konsumen
atau pembayaran melalui pihak ketiga terhadap tagihan
pemberi pelayanan kesehatan telah mendorong kenaikan
biaya kesehatan .

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
Karena itu, dalam sitem JPKM dirumuskan keterlibatan
masyarakat untuk membiayai kesehatan dengan iuran
dimuka, keterlibatan pihak ketiga sebagai badan
penyelenggara yang bertanggungjawab mengelola iuran
secara efisien, keterlibatan sarana pelayanan kesehatan
untuk melaksanakan layanan bermutu namun ekonomis
(cost- effrctive) dengan pembayaran Pra-upaya, dan
keterlibatan pemerintah sebagai badan pembina yang
mengarahkan hubungan saling menguntungkan antar para
pelaku JPKM tersebut. Dengan demikian, JPKM yang
dalam UU No .23/1992 dinyatakan sebagai

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan
yang paripurna, berdasarkan asas usaha bersama dan
kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu
yang terjamin, serta dengan pembiayaan yang
dilaksanakan secara pra- upaya
, pada hakekatnya adalah sistem pemeliharaan
kesehatan yang memadu kan penataan subsistem
pelayanan dengan subsistem pembiayaan kesehatan.
Tujuannya adalah meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat dengan menjaga mutu pelayanan dan

JANINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
b) Beberapa bentuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan
(tunai-langsung atau fee for service, asuransi ganti-rugi,
asuransi dengan taguhan provider, pelayanan kesehatan
terkendali (managed care). Dalam JPKM pelayanan
kesehatan diselenggarakan oleh pelbagai sarana dan/atau
penyelenggara Pemeluharaan Kesehatan atau pemberi
Pelayanaan Kesehatan (PPK) yang dikontrak oleh Bapel
serta dibayar secara pra-upaya. Dengan pembayaran
secara pra-upaya, ppk didorong untuk merencanakan
pelayanan kesehatan berdasarkan profil peserta dan
efesiensi (cost- effectiveness), Hal ini akan mendorong
penerapan standar pelayanan dan upaya jaga mutu yang
akan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan
peserta.

JANINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
c) JPKM sebagai bentuk pelayanan kesehatan terkendali
di Indonesia (pengertian, para pelaku, tujuh jurus, program
pengembangan : visi-misi-strategi-swot-tujuan-kegiatanhasil-arah pengembangan selanjutnya).
d) Peran dokter keluarga dalam JPKM (pelayanan tingkat
pertama yang bermutu segai ujung tombak JPKM, healthresource-alocator terpecaya bagi keluarga).

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai