[B.1.1.1.092.2.M.EL]
Edisi I
November 2014
PENGENALAN VIBRASI
(B.1.1.1.092.2.M)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
DURASI
16 JP / 2 HARI EFEKTIF
TIM PENYUSUN
: 1. Murdani
2. M. Ikhfan
TIM VALIDATOR
SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya materi pembelajaran initelah
berhasil disusun dengan baik dan tepat waktu.
Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN Corporate
University, telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan Korporat. Program pembelajaran ini bersifat
Mandatori
bagi
setiap
pegawai
sesuai
tuntutan
Kebutuhan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, taufiq serta hidayahNya materi pembelajaran Termodinamika
dan Perpindahan Panas ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar/handout pada
pembelajaran Pengenalan Vibrasi yang dilaksanakan oleh Primary
Energy and Power Generation Academy dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kompetensi tenaga teknik bidang Pembangkitan Thermal di lingkungan PT PLN (Persero).
Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam
bidang Pemeliharaan Pembangkitan, sehingga materi ini akan selaras dengan kebutuhan
operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.
Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak untuk
perbaikan dan penyempurnaan materi ini.
Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit
Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada
semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
iii
Mata Pelajaran 1
CONDITION BASE MAINTENANCE
Mata Pelajaran 2
DASAR VIBRASI
Mata Pelajaran 3
PENGUKURAN VIBRASI
iv
Mata Pelajaran 1
CONDITION BASE
MAINTENANCE
TUJUAN PELAJARAN
: Setelah
mengikuti
pelajaran
Condition
base
DURASI
: 4 JP
PENYUSUN
: 1. Murdani
2. M. Ikhfan
vi
DAFTAR ISI
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Maintenance Action Plan ....................................................................................................15
Gambar 2. Cost Advantages of Maintenance Types .............................................................................16
Gambar 3. Predictive Maintenance.......................................................................................................16
Gambar 4. Condition vs Time ................................................................................................................17
Gambar 5. Tactical vs Non Tactical Maintenance .................................................................................17
Gambar 6. CBM Roadmap .....................................................................................................................18
viii
DAFTAR TABEL
Table 1. Pemeliharaan Periodik...............................................................................................................7
ix
1.
Latar belakang
parts.
Preventive
maintenance
yang
paling
efektif
seharusnya
direncanakan untuk apabila kondisi peralatan sudah melewati batas normalnya (sesuai
design). Dalam beberapa kasus sebuah mesin sebenarnya dapat dioperasikan sampai
dengan beberapa saat sebelum terjadi gangguan. Dengan kata lain kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas dan safety, dan untuk menurunkan biaya pemeliharaan, telah
menuntun kita pada meningkatnya minat/perhatian pada metode untuk condition base
maintenance (CBM).
Kebutuhan dari condition base maintenance diawali pada tahun 1960an melalui penelitian
yang dilakukan pada saat pengembangan program preventive maintenance untuk Boeing
747. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik kegagalan pada komponen
pesawat (Overman, 2002). Studi tersebut dilaksanakan atas perintah dari Departemen
Pertahanan (USA), didokumentasikan dan dipublikasikan oleh Nowland dan Heap pada
tahun 1978. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa kerusakan komponen
dengan karakter clear ageing (penuaan) relatif kecil (11 %), yang memungkinkan
dilakukannya overhaul secara berkala (pemeliharaan yang ditentukan sebelumnya).
Komponen sisa lainnya (89%) tidak menunjukkan karakter ageing (artinya, lebih banyak
atu sedikit kegagalan secara acak) dan oleh karena itu tidak berlaku untuk overhaul
berkala (Nowland & heap, 1978). Kondisi yang hampir sama berdasarkan conditionalprobability curve yang terjadi saat ini, dimana hanya 30 % dari seluruh komponen jelas
memiliki karakter ageing, dan presentase tersebut menurun seiring dengan kompleksitas
dan kemajuan teknologi. Kenyataannya, mengutamakan faktor ageing (penuaan) dari
sebuah komponen bukanlah pendekatan yang paling baik, dan bahkan didalam beberapa
aplikasinya hampir tidak mungkin ketika merencanakan sebuah pemeliharaan yang
semestinya
berdasarkan
ageing
(penuaan)
sebuah
komponen.
Fakta
ini
2.
Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan? Praktikal pemeliharan masa lalu dan masa
kini baik sector swasta maupun pemerintahan akan mengartikan bahwa pemeliharaan
adalah tindakan/kegiatan yang terkait dengan perbaikan peralatan pada saat peralatan
tersebut mengalami kerusakan. Definisi pemeliharaan pada kamus sebagai berikut:
kegiatan untuk menjaga sesuatu tetap pada kondisi yang semestinya. Pernyataan ini
mengartikan bahwa seharusnya pemeliharaan merupakan tindakan/kegiatan untuk
mencegah sebuat peralatan atau komponen dari kegagalan/gangguan atau memperbaiki
penurunan kinerja peralatan yang dialami selama pengoperasian peralatan agar
peralatan tersebut bekerja sebagaimana mestinya. Sayangnya, berdasarkan banyak data
penelitian yang dilakukan beberapa dekade belakangan ini, data yang diperoleh
mengindikasikan bahwa sebagian besar sector swasta dan pemerintahan tidak
Simple Inspiring Performing Phenomenal
mengerahkan sumber daya yang dibutuhkan yang ada untuk memelihara peralatan
sebagaimana mestinya. Lebih baik mereka menunggu sampai kegagalan/gangguan
peralatan terjadi dan mengambil tindakan apapun yang dibutuhkan untuk memperbaiki
atau mengganti peralatan tersebut. Tidak ada yang bertahan selamanya dan seluruh
peralatan memiliki standar umur masa pakai atau umur masa operasinya. Sebagai
contoh, sebuah peralatan mungkin saja didesain untuk berperasi dengan beban penuh
selama 5.000 jam dan mungkin saja didesain untuk beroperasi selama 15.000 jam siklus
start stopnya.
Agar dapat mencapai umur pakainya sebagian besar peralatan memerlukan
pemeliharaan periodik. Belt perlu penyetelan, alignment / kesejajaran perlu dipelihara,
pelumasan yang wajar/baik pada peralatan berputar sangat diperlukan, dan seterusnya.
Dalam bebarapa kasus, beberapa komponen perlu dilakukan penggantian, misalnya
sebuah bearing pada motor untuk menjamin peralatan utama (dalam hal ini motor itu
sendiri) dapat beroperasi sesuai umur desain/masa pakainya. Setiap kita gagal untuk
melaksanakan kegiatan pemeliharaan sesuai dengan desain dari peralatan tersebut,
berarti kita memperpendek umur/masa pakai peralatan tersebut. Jadi opsi apa yang kita
punya? Lebih dari 30 tahun, berbagai macam pendekatan tentang bagaimana
pemeliharaan dilakukan untuk menjamin peralatan mencapai atau bahkan melebihi umur
pakainya telah dikembangkan diberbagai negara. Selain menunggu sebuah peralatan
mengalami kegagalan/gangguan (reactive maintenance) kita dapat memanfaatkan
preventive maintenance, predictive maintenance atau reliability centered maintenance.
3.
Keuntungan:
-
Murah
Personil sedikit
Kekurangan:
-
Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi kerusakan fatal
(catastrophic) sehingga biaya perbaikan akan mahal.
Keuntungan dari reactive maintenance digambarkan seperti dua mata pisau, apabila kita
memelihara peralatan baru, maka kita dapat berharap kerusakan yang terjadi hanya
sedikit. Apabila metode pemeliharaan kita murni reactive, kita tidak akan mengeluarkan
biaya man hour atau biaya investasi sebelum sesuatu rusak/gagal.
Karena tidak adanya biaya terkait pemeliharaan, kita memandang periode ini sebagai
periode penghematan. Namun kenyataannya adalah sebaliknya, pada waktu dimana
percaya bahwa kita telah menghemat biaya pemeliharaan dan investasi sebenarnya kita
mengeluarkan lebih banyak biaya dari yang seharusnya apabila kita menggunakan
pendekatan pemeliharaan lain. Kita menghabiskan lebih banyak biaya investasi karena
pada saat kita menunggu peralatan tersebut rusak, kita memperpendek umur pakai dari
peralatan tersebut sehingga frekwensi penggantian peralatan jadi semakin sering. Hal ini
mungkin saja menimbulkan biaya tambahan atas kerusakan komponen lain (secondary)
akibat kerusakan peralatan tersebut. Ini adalah contoh peningkatan biaya yang tidak akan
kita alami apabila kita menerapkan metode proactive maintenance. Biaya pekerja terkait
pemeliharaan juga akan naik dibanding biasanya karena kerusakan tersebut pada
umumnya membutuhkan perbaikan yang sangat besar dari yang seharusnya apabila
bagian dari peralatan tersebut tidak dibiarkan rusak begitu saja. Ada kemungkinan
kerusakan peralatan terjadi diluar jam kerja atau mendekati jam pulang kerja. Apabila
peralatan tersebut critical (penting) dan dibutuhkan untuk segera beroperasi kembali kita
harus membayar biaya lembur pemeliharaan. Dan karena kita membiarka peralatan
tersebut beroperasi sampai rusak maka kita membutuhkan banyak material inventaris
sebagai spareparts. Biaya seperti inilah yang dapat di minimalisir apabila kita
menggunakan strategi pemeliharaan lain.
Simple Inspiring Performing Phenomenal
4.
Preventive Maintenance
Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya
Kekurangan:
-
Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak
mengalami masalah sama sekali.
Dengan
melakukan
preventive
maintenance
sesuai
apa
yang
5
Pemeliharaan preventif akan menjaga peralatan tetap bersih dari kotoran cair, padat dan
udara sekitarnya. Contoh pemeliharaan preventif :
-
Pemeliharaan Harian
-
Pembersihan mesin-mesin
Pemeriksaan meter-meter
Pemeliharaan Mingguan
-
Pemeriksaan kebocoran safety valve, pressure control valve (PVC), katup header.
Pemeliharaan Bulanan
-
Pemeriksaan getaran
Pemeliharaan 3 Bulanan
-
Pemeliharaan 6 Bulanan
-
Penggantian pelumas
Pemeriksaan pelumas
Lapping valve
Pemeliharaan Periodik
Note:
MI
= MINOR
INSPECTION
MO
= MAYOR OVERHAUL
TO
SO
= SEMI OVERHAUL
CI
= COMBUSTION
INSPECTION
5.
Predictive Maintenance
Keuntungan :
-
Memungkinkan
untuk
dilakukan
Menurunkan
kerusakan
(downtime)
Komponen
dibutuhkan
hanya
jadi
dipesan
penumpukan
saat
stok
Kerugian:
-
Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli.
6.
Proactive Maintenance
Dikenal juga sebagai Precision Maintenance dan Reliability Based Maintenance. Metode
perawatan ini lebih menitikberatkan pada indentifikasi akar permasalahan dan
memperbaikinya untuk mengurangi kemungkinan mesin akan rusak.
Filosofinya adalah fix it once and fix it right
Memaksimalkan umur operasi mesin dan meningkatkan keandalan serta efisiensinya
melalui :
-
Pelatihan personel.
Keuntungan:
-
10
Kekurangan:
-
Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel
Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level
paling bawah.
7.
Proses condition base maintenance (CBM) memerlukan teknologi, keahlian personil dan
system yang menggabungkan seluruh data kondisi peralatan seperti data diagnostic dan
performance, data histori peralatan, data operasi, data design (manual) untuk membuat
keputusan terkait dengan waktu dan pemeliharaan yang dibutuhkan pada peralatan
penting. Metodologi ini merupakan metodologi yang baru dikembangkan dan telah
berevolusi selama 4 dekade belakangan ini dari metode pemeliharaan terdahulu.
11
Petugas pemeliharaan
merespon permintaan dari
bidang produksi
Keputusan
merencanakan
pekerjaan untuk
mengurangi
Rp
Mengurangi biaya
pemeliharaan, tetapi
keandalan peralatan tidak
mengalami kemajuan
secara significan
Tingkat keandalan
peralatan naik, namun
tidak konsisten.
Perusahaan penerbangan
mempelajari karena
kemajuan yang significan
pada peralatan
Biaya pengembangan
RCM untuk peralatan unik
yang ada di system
berubah dalam prosesnya
Daily
Reactive
Maintenanc
e
Pre 1979
Planned
Maintenanc
e
Kegiatan untuk
mengurang Reactive
Maintenance
Planned
Maintenanc
e with PM
Priority
Pengembangan
program
Preventive
maintenance
(PM)
Planned
Maintenanc
e with RCM
Focus
Planned
Maintenance
with SRCM
Focus
Planned
Maintenanc
e with
modified
Planned
Maintenanc
e with CBM/
SRCM
Kegiatan yang
focus pada peralatan
kristis
1980
1985
Program
PM
Berevolusi
1992
Program
RCM
Berevolusi
Focus pada
kegiatan atau
penyederhanaan
RCM
1995
Pengenalan dari
teknologi Pdm pada
program PM
1998
Pre 1979
Teknologi Pdm
berevolusi menjadi
program CBM
2002
CBM mengasumsikan bahwa seluruh peralatan akan menurun performanya atau akan
mengalami kerusakan. CBM memonitor kondisi atau performa dari peralatan pembangkit
menggunakan berbagai macam teknologi. Berikut adalah data yang dikumpulkan untuk
12
Trend analysis
Mereview data (berupa parameter operasi, data vibrasi, dll) untuk melihat performa
suatu peralatan dari waktu ke waktu apakah peralatan tersebut mengalami penurunan
performa yang mengarah kepada kegagalan. Untuk trending data, diperlukan minimal
3 titik monitoring sebelum terjadinya kegagalan. Tiga point tersebut untuk
menentukan apakah peralatan tersebut mengalami penurunan performa secara
linear.
Pattern recognition
Melihat data untuk mengetahui adanya hubungan antara penyebab suatu kejadian
tertentu dengan kegagalan peralatan. Sebagai contoh, setelah mesin x digunakan
dalam berbagai jenis pengoperasian, komponen ax mengalami kegagalan akibat
pengoperasian peralatan tersebut
Point temperature
Area pyrometer
13
Thermography
2. Dynamic monitoring
-
SPM
Acoustic emission
Vibration meters/pen
4-20 mA sensors
3. Oil analysis
-
Spectroscopy, dissolved
gases(Transformer )
-
4. Corrosion monitoring
5. Non-destructive test
6. Electrical testing and monitoring
7. Observation and surveilence
8. Performance monitoring
Dengan parameter dan samel tersebut, CBM memperoleh indikator dari kesehatan
system dan peralatan, performa/kinerja, keutuhan (kekuatan) serta menyediakan
informasi untuk penjadwalan tindakan perbaikan secara berkala.
Seiring dengan meningkatnya pengalaman sebagai dasar dari program CBM, pengguna
dapat menggunakan konsep proactive maintenance (PAM) untuk membuat perbaikan
yang berkelanjutan pada program tersebut dan aktivitas pemeliharaan pada umumnya.
Proactive maintenance adalah sebuah konsep untuk learning from experience (belajar
dari pengalaman) dari pekerjaaan pemeliharaan, preventive maintenance dan condition
base maintenance. Proses ini membutuhkan feedback langsung dari personil
pemeliharaan, melalui kode penyebab kegagalan, kode kondisi peralatan dan catatan
14
penyelesaian work order. PAM juga termasuk membuat justifikasi yang sesuai untuk
menyeimbangkan tugas pemeliharaan dalam rangka mengeliminasi kegagalan atau
kekurangan dimasa depan. Kejadian yang membutuhkan RCFA diidetifikasikan sebagai
proses PAM.
8.
Pemeliharaan memiliki peran penting dalam segala aspek dalam sebuah organisasi
pembangkit. Ketika mereview organisasi pembangkit sangatlah penting untuk tidak hanya
memeriksa proses bisnis yang ada, namun juga pendekatan management, budaya kerja,
keahlian, motivasi dari pekerja dan penggunaan teknologi yang efektif.salah satu dari hal
tersebut diatas dapat menjadi penghalang dari suksesnya transisi. Sangatlah penting
untuk merencanakan sebuah program yang matang untuk mencapai perubahan yang
significant di dalam organisasi, jika tidak akan dibutuhkan waktu yang cukup significant
untuk mendapatkan dukungan setelahnya dan membangun kembali rasa percaya diri
yang hilang. Jadi focus utamanya adalah optimalisasi dari pemeliharaan pembangkiy dan
sebuah program untuk menciptakan lingkungan kerja yang mengoptimalkan penggunaan
sumber daya, proses bisnis pemeliharaan, keahlian pekerja dan teknologi demi mencapai
tujuan dari pemeliharaan.
15
16
Tactical
Misalign
ment
detecte
d
by
vibratio
n
analysis
Realignment
should have
been
planned &
scheduled
Bearin
Bearings
gs
should
damag
have
been
ed
Proactive
scheduled
due to
and
Cost to align
misalig
replaced
nment$650.00
Non
Other Tactical
compone
nts
identified
Catastr
asReactive
failed
Cost to replace bearing
and align
ophic
Costs:
$2920.00
Predictive
Replacefailure
bearing
Repair collateral damage
Realign
Time
Downtime
Emergency OT
Expediting parts
$13,345.00
17
18