CAIRAN TUBUH
(BODY FLUID)
Pengukuran : Inulin 14 C
ICF = BF (TBW0 ECF
ICF : Intra Cellular Fluid
BF : Body Fluid
TBW : Total Body Water
ECF : Extra Cellular Fluid
30 % BB
Air (campuran)
70 % BB
Pengukuran Kompartemen
Cairan Tubuh
Air TubuhTotal :
D2O, 3H2O, antipirin (C11H12N2O)
Volume cairan ekstraseluler:
22Na, inulin, tiosulfat
Cairan intraseluler =
Air tubuh total cairan ekstraseluler
Volume plasma:
125I-albumin, 51Cr-sel darah merah
Volume darah = volume plasma /(1 -HCT)
Volume plasma = volume darah x (1 -HCT)
Volume cairan interstisial =
Volume cairan ekstraseluler - volume plasma
Plasma
DIFUSI
Proses dimana gas/zat dalam larutan
menyebar karena pergerakan
partikel-partikelnya -> mengisi
seluruh tempat yg tersedia
EFEK DONNAN
Apabila dalam larutan ada ion yg non
diffusible, maka ion ion yg diffusible
menyebarkan diri sedemikian
sehingga pada ekuilibrium, rasio
konsentrasi sama.
SOLVENT DRAG
Bila solvent bergerak dalam satu
arah (bulk flow), solvent tersebut
cendrung untuk membawa serta
beberapa molekul zat.
FILTRASI
Proses dimana cairan dipaksa melalui
membran/barrier lain, karena
perbedaan tekanan hidrostatik di
kedua tempat/pihak
Banyaknya cairan yg difiltrasi dalam
interval tertentu sebanding dengan
selisih dalam tekanan dan luas
permukaan membran.
OSMOSIS
Pergerakan solvent molekul melalui
membran ketempat dimana terdapat
zat yang lebih tinggi konsentrasinya
terhadap mana membran tersebut
tidak permiabel.
Efek
larutan
terhadap
volume
sel sel
Efek
larutan
terhadap
volume
Isotonik
(tanpa perubahan)
Hipotonik
(sel
membengkak)
Hipertonik
(sel mengerut)
Gambar 25-5
CARRIER MEDIATED
TRANSPORT
Dari tempat yg konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah Facilitated
Diffusion, sebaliknya Transport
Aktif memerlukan energiyg di suly
oleh metabolisme sel melalui ATP
Transport Aktif
Pompa Na+, K+
Pompa ini yang berperan dalam transport
ganda (terpadu) dari Na+ keluar sel dan K+ ke
dalam sel merupakan suatu protein dalam
membran sel.
Protein tsb Adenosin Triphosphatese yakni
enzim yg mengkalisis hidrolisa ATP Na+K+ATP-ase Sodium. Potasium Activated
Adenosine Triphosphatase
Pompa ini mengeluarkan 3 Na+ keluar sel
untuk tiap-tiap pengambilan 2 K+ ke dalam sel.
Pinocytosis
Exocytosis
= Reverse Pinocytosis
= Emeiocytosis/cell Vomiting
( Perlu energi dan Ca2+ )
Endocytosis
contoh: Phagcyitosis/cell eating
Endocytosis
exocytosis
Konsep Keseimbangan
Keseimbangan cairan dan elektrolit, dalam
jangka waktu panjang, penting untuk
mempertahankan hidup
Pengeluaran Cairan= Asupan Cairan
Pengeluaran Elektrolit= Asupan Elektrolit
Asupan cairan: diatur oleh mekanisme haus dan kebiasaan
Asupan elektrolit: diatur oleh kebiasaan makan
Pengeluaran Cairan: diatur terutama oleh ginjal
Pengeluaran Elektrolit: diatur terutama oleh ginjal
Pengendalian
cairan tubuh.
Gambar 25-1
Sekresi vasopressin
meningkat
Haus
Banyak minum
Retensi air
Dehidrasi,
asupan Na
tinggi
Penyimpangan
osmolalitas
plasma
300mosmol/kg
Dikenali
osmoreseptor
hipotalamik
OSMOREGULAS
I
Rasa Haus
Ingesti air
hipofisis
Anti Diuretik
Hormon
(ADH)
Resorbsi air
di nefron
distal
Osmolalitas
plasma turun
Regangan
arteriolar aferen
turun
Reseptor
atrium
renin
Aktifitas
simpatik
Angiostensi
n1
vasokonstrik
si
Tekanan darah
naik
Natriuresis
tekanan
turun
Angiostensi
n2
Rasa
haus
aldoster
on
Volume
darah
naik
ACE
Reabsor
bsi Na
Renin-AngiostensinAldosteron
Renin= enzim proteolitik, tersimpan dalam
sel granular aparatus justaglomerular ginjal
Renin memecah 2-globulin plasma,
mengubah angiostensinogenangiostensin
1
Angiostensin 1 angiostensin 2 dengan
bantuan ACE
Angiostensin 2: meningkatkan resorbsi Na
oleh tubulus proksimal, menstimulasi rasa
haus, memacu pelepasan ADH, aktivasi
saraf simpatis, menyebabkan vasokonstriksi
Meningkatk
an GFR
Menurunkan
sekresi renin
dan
aldosteron
Diuresis dan
natriuresis
Menurunkan
resorbsi Na di
nefron
Syok
Syok mrpkn kondisi akut, dimana
aliran darah tidak adekuat untuk
tubuh
Tanda: pasien pucat, sianotik, kulit
lembab dan dingin, nadi cepat dan
lemah, output urine menurun,
tekanan darah secara umum rendah
2. Resistensi rendah
Perdarahan (hemoragik)
Luka bakar luas
Terjadi hemokonsentrasi
meningkatkan viskositas
darah
Pembedahan atau
trauma
Kehilangan cairan dan
elektrolit dari sal cerna
(diare)
Sepsis
Infeksi bakterimelepaskan
endotoksinvasodilatasi,
gangguan permeabilitas
dan fungsi jantung
Anafilaktik
Alergenmelepaskan
histaminvasodilatasi
berat, permeabilitas
kapiler meningkat
kehilangan protein dan
cairan ke jaringan
4. Obstruktif
Emboli pulmonal
Pneumothoraks
Tamponade jantung
Shock Stages
A. Pre-shock
B. Shock
C. System failure:
Cardiac depression
Sympathetic escape
Acidemia
Increased
blood
viscosity
5. Celullar deterioration
6. Cerebral depression
1.
2.
3.
4.
D. Heart failure
E. Respiratory failure
F. Kidney failure
Kompensasi Segera
Terhadap Syok
Penuruna
n TD
Urine
turun,
pucat,
asidosis
laktat
Mengaktivasi
kemoreseptor
perifer
Vasokosntri
ksi
splanknik,
kutan,
ginjal, otot
skelet
Sitem
reninangiostens
in
simpatis
parasimpatis
Denyut
jantung
TD
meningkat
venoko
nstriksi
Tekanan
hidrostatik
kapiler
Hematokri
t rendah
Pergerak
an
cairan
dari
interstiti
al ke
pembulu
h darah
hemodilu
si
Penanganan Syok
(Dimulai dalam 1 jam)
1. Tentukan dan koreksi penyebab
(misalnya menghentikan kehilangan
darah)
2. Penggantian cairan bila CVP rendah
(darah, plasma, dll)
3. Vasokostriktor (inotrop) bila
dibutuhkan untuk menunjang TD dan
fungsi jantung
4. Berikan ventilasi oksigen