PENDAHULUAN
1.1.
Pengantar.
Suatu Karya Tulis yang disebut skripsi, merupakan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh pembuat atau penulisnya. Apabila karya tulis ilmiah tersebut
dibuat untuk memenuhi pesyaratan akademis pada taraf sarjana, maka ada
kecenderungan bahwa sarjana tersebut lebih banyak didasarkan pada bahanbahan
kepustakaan.
Sudah
tentu
ada
kalanya
diwajibkan
pula
untuk
mengenai
penulisan
bidang
Hukum
yang
baik
telah
mempunyai
kewajiban
pengembalian
buku
pinjaman
milik
analistis dan
konstruksinya. Artinya,
suatu
gejala
hokum
tidak
hanya
factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan hukum tersebut. Setelah factorfaktor tadi dianalisa, maka diperlukan suatu konstruksi atau komposisi terhadap
unsure-unsur yang telah diuraikan tersebut.
Analisa dan konstruksi tersebut harus dilakukan secara metodologis,
sistematis dan konsisten. Metode-metode tersebut harus dilakukan secara
berurutan dan sebagai satu kesatuan dari suatu system. Dengan demikian juga
harus ada konsistensi, yaitu tidak adanya hal-hal yang saling bertentangan
secara principal. Jadi, suatu analisa dan konstruksi yang metodologis, sistematis
dan konsisten merupakan kriterian utama bagai penulis suatu karya ilmiah yang
terutama berbentuk skripsi tersebut.
Substansi dari suatu skripsi di bidang hukum, senantiasa harus berisikan
pokok-pokok sebagai berikut :
1. Subyek Hukum yang merupakan pihak-pihak yang menjadi pendukung hak
dan kewajiban.
2. Hak dan kewajiban. Hak merupakan suatu wewenang untuk berbuat atau
tidak
berbuat,
sedangkan
kewajiban
merupakan
suatu
tugas
yang
dibebankan.
3. Peristiwa hukum, yang mencakup unsur-unsur seperti manusia, kejadian,
keadaan, tanggungjawab dan fasilitas atau sarana.
4. Hubungan hokum yang merupakan hubungan-hubungan yang mempunyai
akibat hukum.
5. Obyek hukum yang berupa benda, yaitu benda berwujud atau tidak berwujud,
dan benda bergerak atau tidak bergerak.
1.3.
oleh syarat-syarat umum yang berlaku bagi bahasa Indonesia. Bahwa bahasa
hukum tersebut tidak mudah dimengerti oleh orang awam, tidaklah mustahil. Hal
ini terutama disebabkan oleh syarat-syarat khusus bagi bahasa hukum, yang
tidak jarang merupakan penyimpangan-penyimpangan.
BAB II
PROPOSAL PENELITIAN
Fakultas
Hukum
UPM
Prob.
yang
melaksanakan
3. Jarak tulisan pada tepi kiri dan atas adalah 4 Cm., sedangkan jarak tulisan
pada tepi kanan dan bawah adalah 3 Cm.
4. Jarak pengetikan (spasi) yaitu 2 (double).
5. Penomoran halaman menggunakan angka Arab (yaitu 1, 2, 3, 4dst),
penomoran halaman diketik di atas sebelah kanan.
6. Alinea baru berjarak antara 5 7 ketukan (spasi) dari garis tepi sebelah
kiri, dan jarak antara alinea tetap 2 spasi.
7. Pada bagian kata yang dianggap penting dan terutama menggunakan
kata-kata / Istilah asing harus dicetak miring.
8. Jumlah minimal halaman proposal adalah 17 halaman, sedangkan
maksimalnya adalah 20 halaman.
9. Penulisan Proposal Penelitian menggunakan bahasa Indonesia baku, baik
kosa kata ejaannya; sedapat mungkin gunakanlah istilah yang
digunakan dalam bahasa Indonesia; sedapat mungkin hindari kalimat
yang terlalu panjang yang berakibat dapat mengaburkan makna kalimat
secara keseluruhan.
10. Dalam naskah Proposal Penelitian segala macam gelar atau derajat
ataupun gelar kesarjanaan tidak boleh ditulis.
11. Sumber Acuan dari Buku / Literatur / Artikel Majalah / Makalah yang
digunakan dalam penyusunan Proposal Penelitian, jumlahnya tidak
boleh kurang dari 8 judul, dan dicantumkan seluruhnya dalam Daftar
Kepustakaan. Jumlah ini tidak termasuk Peraturan PerUndangUndangan, yang juga dijadikan sebagai sumber acuan.
12. Adapun penyusunan Proposal Penelitian harus sesuai dengan kerangka
yang telah ditetapkan.
13. Proposal Penelitian dibuat rangkap 6 (enam eksemplar), dengan dijilid
rapi. Pembagian enam eksemplar Proposal Penelitian tersebut adalah
sebagai berikut : untuk Pembimbing I, untuk Pembimbing II, untuk Biro I
(BAAK) UPM Prob, untuk Anggota Penguji, untuk Ketua Kelompok
Peserta Bimbingan Skripsi dan untuk mahasiswa yang bersangkutan.
14. Cover Proposal Penelitian berwarna merah, dan isi redaksi dari Cover
Proposal Penelitian adalah sebagaimana contoh dalam Lampiran I.
15. Jadwal Penelitian adalah sebagaimana contoh pada Lampiran II.
16. Mahasiswa juga diwajibkan membuat Kerangka Skripsi (Out Line Skripsi),
format pembuatan sebagaimana contoh pada Lampiran III.
17. Satu Eksemplar Proposal Penelitian yang disampaikan kepada Biro I
(BAAK) UPM Prob. (untuk Pendaftaran Pelaksanaan Seminar Proposal)
harus ada persetujuan dari Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II.
18. Mahasiswa yang akan melakukan Seminar Proposal diharuskan
melakukan pendaftaran untuk pelaksanaan Seminar Proposal kepada
BAB III
PENULISAN SKRIPSI
sebagai
ukuran
untuk
menilai
kemampuan
mahasiswa
dalam
membantu
mahasiswa
menggunakan
ilmu
pengetahuan
yang
= sekitar 15 %.
= sekitar 20 %.
= sekitar 20 %.
= sekitar 40 %.
= sekitar 5 %.
sampai
2.
3.
4 cm
3 cm
4 cm
4.
5.
Jarak pengetikan antar baris (spasi) adalah dua spasi (double), untuk
kutipan langsung yang lebih dari lima baris dan daftar pustaka
jaraknya adalah satu spasi.
6.
7.
8.
9.
10. Pada bagian kata yang dianggap penting dan terutama menggunakan
kata-kata / Istilah asing harus dicetak miring.
11. Pada umumnya jangan digunakan singkatan dalam teks, kecuali bila
sudah lazim benar, seperti nama-nama macam-macam ukuran seperti
m., l., Kg., dan lain-lain. Akan tetapi singkatan seperti unk; yg; dsb;
tidak diperkenankan memakainya.
12. Jumlah minimal halaman naskah skripsi adalah 60 halaman,
sedangkan maksimalnya adalah 70 halaman. Penghitungan halaman
naskah skripsi tersebut hanya menyangkut isi skripsi saja yaitu Bab I,
Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V; sedangkah halaman cover, halaman
judul, halaman kata pengantar, Daftar Isi, Daftar pustaka, Lampiranlampiran adalah bukan termasuk dalam hitungan halaman naskah
skripsi.
13. Penulisan skripsi menggunakan bahasa Indonesia baku, baik kosa
kata ejaannya; sedapat mungkin gunakanlah istilah yang digunakan
dalam bahasa Indonesia; sedapat mungkin hindari kalimat yang terlalu
panjang yang berakibat dapat mengaburkan makna kalimat secara
keseluruhan. Jangan menggunakan istilah yang samar-samar artinya,
beri penjelasan dan batasan yang cukup agar dapat dipahami.
Susunlah buah pikiran
14. Dalam naskah skripsi segala macam gelar atau derajat ataupun gelar
kesarjanaan tidak boleh ditulis.
15. Sumber Acuan dari Buku / Literatur / Artikel Majalah / Makalah yang
digunakan dalam penulisan naskah skripsi, jumlahnya tidak boleh
kurang dari 15 judul dan dicantumkan seluruhnya dalam Daftar
Kepustakaan. Jumlah ini tidak termasuk Peraturan PerUndangUndangan, yang juga dijadikan sebagai sumber acuan. Penulisan
Daftar pustaka lihat contoh Lampiran XI.
16. Pelaksanaan bimbingan dari dosen pembimbing kepada mahasiswa
pada saat penyusunan skripsi dilakukan minimal 7 (tujuh) kali tatap
muka, pada saat setiap tatap muka dibuktikan dengan adanya paraf
dari dosen pembimbing pada lembar Berita Acara Bimbingan Skripsi
(Lihat contoh Lampiran XII).
17. Mahasiswa penyusun yang melakukan penelitian di instansi
pemerintah ataupun swasta diwajibkan melampirkan Surat Keterangan
telah melaksanakan penelitian, sebagaimana contoh pada Lampiran
XIII.
Pengetikan judul
skripsi, nama, NIM, dan nama Perguruan Tinggi ditulis pada kertas
ditentukan
oleh
Fakultas.
Tiap-tiap
mahasiswa
yang
dari
Dekan
Fakultas
Hukum
Universitas
Panca
Marga
yang
sesuai
dengan
gambaran
skripsi,
pembahasan-
maka
penyusun
harus
banyak
membaca
buku-
yang
berlaku
(Hukum
Positif),
dengan
misalnya
melalui
pengamatan,
observasi,
Kualitatif.
Pendekatan
Kualitatif
berupa
yaitu
dari
sendiri
menyangkut
langkah-langkah
kedepan
dalam
menyelesaikan masalah yang dibahas supaya menjadi lebih baik dan lebih
sempurna.
3.4. Penjelasan Bagian Akhir Skripsi.
1. Daftar Kepustakaan.
Berisi daftar literatur yang dijadikan sebagai acuan dalam pembahasan
skripsi. Jumlah literatur minimal 15 (lima belas) judul. Dapat berupa
Buku (teori-teori hukum dan kemasyarakatan), Karya ilmiah, Makalahmakalah seminar, Jurnal-jurnal. Sedangkan peraturan per-undangundangan bukan sebagai literature, akan tetapi dapat disebutkan dalam
daftar kepustakaan pada bagian akhir, penyusunannya berurutan sesuai
tata urutan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
2. Lampiran-lampiran.
Terdiri dari data-data pendukung dalam penyusunan, penelitian dan
pembahasan skripsi yang bersifat obyektif dan relevan untuk digunakan
sebagai lampiran skripsi. Misalnya formulir-formulir isian sebagai suatu
persyaratan administrasi perijinan; berita acara-berita acara mengenai
hal yang bersifat khusus, Berita Acara Bimbingan Skripsi (Lihat contoh
pada Lampiran XII) surat keterangan telah melakukan penelitian (Lihat
contoh pada Lampiran XIII). Seperti UUD 1945, tidak perlu dijadikan
sebagai lampiran karena sifatnya yang sudah umum.
3.5. Ketentuan Penulisan Kutipan.
karena
mereka
lebih
mengutamakan
kebutuhan
untuk
Sumber
Dalam
Angka