Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Pengantar.
Suatu Karya Tulis yang disebut skripsi, merupakan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh pembuat atau penulisnya. Apabila karya tulis ilmiah tersebut
dibuat untuk memenuhi pesyaratan akademis pada taraf sarjana, maka ada
kecenderungan bahwa sarjana tersebut lebih banyak didasarkan pada bahanbahan

kepustakaan.

Sudah

tentu

ada

kalanya

diwajibkan

pula

untuk

mengadakan penelitian di lapangan dengan jalan mengumpulkan data dari


masyarakat.
Walaupun karya tulis ilmiah tersebut kebanyakan didasarkan pada buah
pikiran orang-orang lain serta mungkin ditentukan judul maupun ruang
lingkupnya oleh dosen, namun daya kreatifitas mahasiswa tetap harus
dikembangkan. Didalam mengolah buah pikiran orang-orang lain, hendaknya
mahasiswa dapat mengemukakan hasil pemikirannya sendiri, sehingga hasilnya
tidaklah semata-mata berbentuk deskri[si tetapi juga bersifat analistis. Seorang
mahasiswa harus dapat megolah data dengan mempergunakan pikirannya
secara efektif, sehingga hasilnya merupakan suatu identitas tersendiri yang khas
baginya.
Cara-cara menulis suatu karya
khususnya

mengenai

penulisan

bidang

ilmiah terutama berupa skripsi


Ilmu

Hukum

yang

baik

telah

dikembangkan sejak dahulu. Buku pedoman/panduan ini ditulis dengan maksud


untuk menyajikan cara penulisan secara tahap demi tahap, dengan penjelasan
yang sesederhana mungkin, sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan.
Penyusunan Skripsi adalah merupakan salah satu syarat Akademik
yang harus ditempuh oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universiutas Panca

Marga probolinggo dalam rangka menyelesaikan studi Kesarjanaan Strata Satu


(S 1) Program Studi Ilmu Hukum.
Bagi Para Mahasiswa yang akan melakukan penyusunan Skripsi, wajib
untuk memenuhi persayaratan Akademik dan Persyaratan Administrasi.
Adapun Persyaratan Akademi yang wajib dipenuhi adalah sebagai
berikut:
1. Telah menempuh mata kuliah dengan jumlah 136 SKS.
2. Indeks Prestasi Komulatif minimal 2.
3. Lulus Mata Kuliah Dasar Umum.
4. Lulus Mata Kuliah Methode Penelitian Hukum (MTH).
5. Lulus semua Mata Kuliah Ujian Pengendalian Mutu.
Adapun Persyaratan Administrasi, yaitu :
1. Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan (SPP, BKK, Her
Registrasi dsb.).
2. Tidak

mempunyai

kewajiban

pengembalian

buku

pinjaman

milik

Perpustakaan Univ. Panca Marga Probolinggo.


3. Mengisi Bio Data yang telah disediakan oleh Fakultas.
4. Menyerahkan Foto Kopi Ijasah SMU sebanyak 2 (dua) lembar yang telah
dilegalisir.
5. Mengumpulkan Pass Photo Hitam Putih (bagi Pria : Full Dress; Wanita :
Busana Nasional) :
a. Ukuran 3 X 4, sejumlah 6 (enam) lembar.
b. Ukuran 4 X 6, sejumlah 6 (enam) lembar.
1.2.

Kriteria Karya Ilmiah di Bidang Hukum.


Didalam bidang Ilmu Hukum biasanya suatu karya ilmiah dinilai dari segi

analistis dan

konstruksinya. Artinya,

suatu

gejala

hokum

tidak

hanya

didiskripsikan saja, akan tetapi juga harus dianalisa serta dikontruksikan.


Misalnya, seseorang menulis tentang kepatuhan hokum terhadap peraturanperaturan pajak. Didalam tulisan tersebut harus ada suatu analisa mengenai

factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan hukum tersebut. Setelah factorfaktor tadi dianalisa, maka diperlukan suatu konstruksi atau komposisi terhadap
unsure-unsur yang telah diuraikan tersebut.
Analisa dan konstruksi tersebut harus dilakukan secara metodologis,
sistematis dan konsisten. Metode-metode tersebut harus dilakukan secara
berurutan dan sebagai satu kesatuan dari suatu system. Dengan demikian juga
harus ada konsistensi, yaitu tidak adanya hal-hal yang saling bertentangan
secara principal. Jadi, suatu analisa dan konstruksi yang metodologis, sistematis
dan konsisten merupakan kriterian utama bagai penulis suatu karya ilmiah yang
terutama berbentuk skripsi tersebut.
Substansi dari suatu skripsi di bidang hukum, senantiasa harus berisikan
pokok-pokok sebagai berikut :
1. Subyek Hukum yang merupakan pihak-pihak yang menjadi pendukung hak
dan kewajiban.
2. Hak dan kewajiban. Hak merupakan suatu wewenang untuk berbuat atau
tidak

berbuat,

sedangkan

kewajiban

merupakan

suatu

tugas

yang

dibebankan.
3. Peristiwa hukum, yang mencakup unsur-unsur seperti manusia, kejadian,
keadaan, tanggungjawab dan fasilitas atau sarana.
4. Hubungan hokum yang merupakan hubungan-hubungan yang mempunyai
akibat hukum.
5. Obyek hukum yang berupa benda, yaitu benda berwujud atau tidak berwujud,
dan benda bergerak atau tidak bergerak.
1.3.

Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Penggunaan Bahasa


Hukum.
Bahasa Hukum yang lazim dipergunakan didalam skripsi juga terikat

oleh syarat-syarat umum yang berlaku bagi bahasa Indonesia. Bahwa bahasa
hukum tersebut tidak mudah dimengerti oleh orang awam, tidaklah mustahil. Hal
ini terutama disebabkan oleh syarat-syarat khusus bagi bahasa hukum, yang
tidak jarang merupakan penyimpangan-penyimpangan.

Kadang-kadang dijumpai bahasa hukum yang menyimpang benar dari


ketentuan-ketentuan dalam ilmu bahasa. Misalnya, apabila ada kalimat Bedu
memukul Aming, maka dalam bahasa hukum pada khususnya Aming tidak
mungkin menjadi obyek karena Aming adalah manusia. Menurut ilmu hukum,
Aming (walaupun dipukul) merupakan subyek (hukum). Dan perlu ditekankan
disini bahwa yang dapat menjadi obyek hukum hanyalah benda-benda saja, atau
yang oleh hukum dianggap bukan merupakan subyek hukum.
Dalam penulisan skripsi di bidang ilmu hukum, hendaknya penulis
mengusahakan agar bahasa hukumnya dapat dimengerti oleh banyak orang. Hal
itu dapat dilakukan dengan cara menjelaskan arti istilah-istilah tertentu, yang
kemudian diberi contoh-contoh yang benar-benar realistis dan dapat dicerna
dengan mudah.

BAB II
PROPOSAL PENELITIAN

2.1. Pengertian Proposal.


Proposal atau usulan penelitian merupakan kerangka utama yang akan
menuntun mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian. Dengan proposal
itu, seorang mahasiswa akan dapat memahami secara jelas arah penelitian yang
akan dilakukannya.
Kerangka proposal penelitian terdiri dari :
1) Judul.
2) Latar Belakang.
3) Perumusan Masalah.
4) Tujuan Penelitian.
5) Tinjauan Pustaka.
6) Metode Penelitian.
7) Jadwal Penelitian.
8) Daftar Kepustakaan.
Kerangka proposal penelitian tersebut bersifat baku. Untuk penyampaian Out
Line / Kerangka Skripsi disampaikan pada lembar tersendiri (secara terpisah,
tidak dijilid bersama berkas Proposal Penelitian).
2.2. Ketentuan Penyusunan Proposal Penelitian.
Mahasiswa

Fakultas

Hukum

UPM

Prob.

yang

melaksanakan

penyusunan skripsi, diwajibkan menyusun Proposal Penelitian terlebih dahulu.


Penyusunan Proposal Penelitian harus memperhatikan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan, yaitu antara lain :
1. Proposal penelitian ditulis di atas kertas warna putih dengan ukuran
Kuarto (A4); Kertas hanya ditik pada satu halaman.
2. Naskah diketik dengan menggunakan program komputer Microsoft Word,
dicetak dengan tinta warna hitam. Penggunaan jenis hurufnya adalah
Arial dengan ukuran 12.

3. Jarak tulisan pada tepi kiri dan atas adalah 4 Cm., sedangkan jarak tulisan
pada tepi kanan dan bawah adalah 3 Cm.
4. Jarak pengetikan (spasi) yaitu 2 (double).
5. Penomoran halaman menggunakan angka Arab (yaitu 1, 2, 3, 4dst),
penomoran halaman diketik di atas sebelah kanan.
6. Alinea baru berjarak antara 5 7 ketukan (spasi) dari garis tepi sebelah
kiri, dan jarak antara alinea tetap 2 spasi.
7. Pada bagian kata yang dianggap penting dan terutama menggunakan
kata-kata / Istilah asing harus dicetak miring.
8. Jumlah minimal halaman proposal adalah 17 halaman, sedangkan
maksimalnya adalah 20 halaman.
9. Penulisan Proposal Penelitian menggunakan bahasa Indonesia baku, baik
kosa kata ejaannya; sedapat mungkin gunakanlah istilah yang
digunakan dalam bahasa Indonesia; sedapat mungkin hindari kalimat
yang terlalu panjang yang berakibat dapat mengaburkan makna kalimat
secara keseluruhan.
10. Dalam naskah Proposal Penelitian segala macam gelar atau derajat
ataupun gelar kesarjanaan tidak boleh ditulis.
11. Sumber Acuan dari Buku / Literatur / Artikel Majalah / Makalah yang
digunakan dalam penyusunan Proposal Penelitian, jumlahnya tidak
boleh kurang dari 8 judul, dan dicantumkan seluruhnya dalam Daftar
Kepustakaan. Jumlah ini tidak termasuk Peraturan PerUndangUndangan, yang juga dijadikan sebagai sumber acuan.
12. Adapun penyusunan Proposal Penelitian harus sesuai dengan kerangka
yang telah ditetapkan.
13. Proposal Penelitian dibuat rangkap 6 (enam eksemplar), dengan dijilid
rapi. Pembagian enam eksemplar Proposal Penelitian tersebut adalah
sebagai berikut : untuk Pembimbing I, untuk Pembimbing II, untuk Biro I
(BAAK) UPM Prob, untuk Anggota Penguji, untuk Ketua Kelompok
Peserta Bimbingan Skripsi dan untuk mahasiswa yang bersangkutan.
14. Cover Proposal Penelitian berwarna merah, dan isi redaksi dari Cover
Proposal Penelitian adalah sebagaimana contoh dalam Lampiran I.
15. Jadwal Penelitian adalah sebagaimana contoh pada Lampiran II.
16. Mahasiswa juga diwajibkan membuat Kerangka Skripsi (Out Line Skripsi),
format pembuatan sebagaimana contoh pada Lampiran III.
17. Satu Eksemplar Proposal Penelitian yang disampaikan kepada Biro I
(BAAK) UPM Prob. (untuk Pendaftaran Pelaksanaan Seminar Proposal)
harus ada persetujuan dari Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II.
18. Mahasiswa yang akan melakukan Seminar Proposal diharuskan
melakukan pendaftaran untuk pelaksanaan Seminar Proposal kepada

Pembantu Dekan II Fakultas Hukum UPM Prob. Paling lambat 7 (tujuh)


hari kerja sebelum pelaksanaan Seminar Proposal.

2.3. Pelaksanaan Seminar Proposal.


1. Jadwal Pelaksanaan Seminar Proposal Penelitian ditetapkan oleh
Dosen Pembimbing I dan II, dan sepengetahuan Kepala Biro I (BAAK)
UPM Prob.
2. Mahasiswa peserta Seminar Proposal diwajibkan mengenakan Kemeja
warna putih, dan Celana / Rok Warna Hitam.
3. Pelaksanaan Seminar Proposal dipimpin oleh Dosen Pembimbing I.
4. Berita Acara pelaksanaan Seminar Proposal, Daftar Hadir dan Formulir
Administrasi lainnya, harus diisi sesuai dengan pelaksanaan Seminar.
5. Administrasi-administrasi tersebut disampaikan kepada Kepala Biro I
UPM Prob segera setelah pelaksanaan Seminar Proposal dinyatakan
selesai.
6. Apabila dalam Seminar Proposal ternyata mahasiswa ditetapkan harus
merevisi proposalnya atau merevisi Out Line (Kerangka) Skripsi, maka
wajib bagi mahasiswa tersebut untuk melakukan revisi/perbaikan dan
mengajukan kembali kepada Dosen Pembimbing.
7. Setelah Proposal dan Out Line Skripsi telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing, maka pihak mahasiswa diperkenankan melakukan tahap
penyusunan skripsi.

BAB III
PENULISAN SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis akademik sebagai laporan penelitian yang


dilakukan secara mandiri, yang ditulis secara sistematis berdasarkan metode
ilmiah dibawah pengawasan dosen pembimbing. Skripsi diberi kedudukan
sebagai mata kuliah pembulat studi sekaligus sebagai tugas akhir.
Skripsi dibuat berdasarkan hasil penelitian yang cakupan penelitiannya
lebih sempit dibandingkan dengan tesis dan menggunakan teori atau konsep
yang komperehensif guna mendapatkan kesimpulan yang lebih umum, tidak
hanya berlaku pada tempat dan/atau saat tertentu saja. Pada umumnya
penulisan bertujuan :
(1)

sebagai

ukuran

untuk

menilai

kemampuan

mahasiswa

dalam

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berada di


Fakultas Hukum Universitas Panca Marga Probolinggo.,
(2)

membantu

mahasiswa

menggunakan

ilmu

pengetahuan

yang

diperolehnya itu menjadi suatu sistem terpadu.


Skripsi berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai
masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan masalah,
mengapa dan bagaimana studi dilaksanakan untuk memecahkan masalah serta
pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena itu skripsi harus disusun secara
terinci, berupa uraian teoritis dan/atau empirik.
Secara garis besar suatu skripsi memuat tiga bagian, yaitu :
a. Bagian Awal Skripsi, terdiri dari :
1. Halaman Judul.
2. Halaman Pengesahan.
3. Halaman Persetujuan.
4. Halaman Motto.
5. Halaman Pengesahan.
6. Kata Pengantar.
7. Daftar Isi.

8. Daftar Tabel (jika diperlukan).


9. Daftar Gambar (jika diperlukan).
b. Bagian Naskah Skripsi, terdiri dari
10. Bab I : Pendahuluan, terdiri dari :
1.1. Latar belakang.
1.2. Rumusan Masalah.
1.3. Tujuan Penulisan.
1.4. Methodelogi Penelitian.
1.5. Sistemika Penulisan.
11. Bab II : Tinjauan Pustaka.
12. Bab III : Hasil Penelitian.
13. Bab IV : Analisis (pembahasan hasil penelitian).
14. Bab V : Penutup (kesimpulan, saran)
c. Bagian Akhir Skripsi, terdiri dari :
15. Daftar Kepustakaan.
16. Lampiran-lampiran (jika diperlukan).
Dari keseluruhan bab-bab yang ada, jika diberikan perkiraan persentase
jumlah halamannya, akan tampak perbandingan ideal sebagai berikut :
1. Bab I
2. Bab II
3. Bab III
4. Bab IV
5. Bab V

= sekitar 15 %.
= sekitar 20 %.
= sekitar 20 %.
= sekitar 40 %.
= sekitar 5 %.

Walaupun mahasiswa (atas arahan pembimbing) dapat menempatkan


judul-judul bab atau subbab yang berbeda dengan pedoman ini, substansi dari
pedoman diatas mutlak dimuat dalam proposal penelitian / skripsi tersebut.
Tebal Naskah Skripsi (Bab I s/d. Bab V) berkisar antara 60

sampai

dengan 70 halaman. Daftar pustaka dipersyaratkan memuat minimal 15 sumber.


Pada bagian lampiran sebaiknya diisi dengan dokumen-dokumen yang sudah
tersosialisasi dengan baik dan mudah diperoleh, seperti UUD 1945, tidak perlu
dijadikan lampiran. Sebaiknya kuesioner (untuk penelitian empirik), bukti-bukti
pelaksanaan penelitian atau contoh-contoh formulir yang terkait dengan materi /
naskah skripsi dapat dimasukkan sebagai lampiran.
Skripsi yang akan diuji cukup dijilid soft cover, tetapi skripsi yang telah
lulus diuji dengan mendapatkan tanda pengesahan, wajib dijilid dengan hard
cover.

3.1. Ketentuan Umum Penulisan Skripsi.


Mengenai penulisannya / penyusunannya Fakultas Hukum Univ. Panca
Marga Probolinggo menetapkan beberapa ketentuan sebagai berikut :
1.

Proposal penelitian ditulis di atas kertas warna putih dengan ukuran


Kuarto (A4); kertas hanya ditik pada satu halaman.

2.

Naskah diketik dengan menggunakan program komputer Microsoft


Word, dicetak dengan tinta warna hitam. Penggunaan jenis hurufnya
adalah Arial dengan ukuran 12.

3.

Batas tepi (margin) dari kertas ke badan naskah harus memperhatikan


ketentuan sebagai berikut
a. Dari tepi atas kerta untuk judul bab
= 5 Cm.
b. Dari tepi atas kertas untuk halaman biasa
= 3 Cm.
c. Dari tepi bawah kertas
= 4 Cm.
d. Dari tepi kiri kertas
= 4 Cm.
e. Dari tepi kanan kertas
= 3 Cm.
f. Pencantuman
nomor
halaman
untuk
halaman judul bab di bagian bawah
tengah. Jarak dari tepi bawah kertas
= 2 Cm.
g. Pencantuman
nomor
halaman
untuk
halaman biasa di bagian atas kanan. Jarak
dari
tepi
atas
kertas
= 2 Cm.
3 cm
5 cm
BAB I
PENDAHULUAN

4 cm

3 cm

4 cm

4.

Penomoran halaman pada bagian awal skripsi menggunakan angka


romawi kecil dan dimulai pada halaman judul, halaman persembahan
dst. yaitu I, ii, iii. dst. Diketik di tengah bagian bawah halaman.
Penomoran halaman pada Naskah Skripsi / bagian utama yaitu Bab I
sampai Bab V menggunakan angka Arab (yaitu 1, 2, 3, 4dst),
pada halaman yang terdapat judul Bab, penomoran halaman diketik di
tengah bagian bawah. Untuk halaman yang tidak terdapat judul Bab,
penomoran halaman diketik di atas sebelah kanan. Untuk bagian akhir
skripsi, seperti daftar kepustakaandan lampiran-lampiran tidak diberi
nomor halaman.

5.

Jarak pengetikan antar baris (spasi) adalah dua spasi (double), untuk
kutipan langsung yang lebih dari lima baris dan daftar pustaka
jaraknya adalah satu spasi.

6.

Cover skripsi ditulis berdasarkan ketentuan, lihat contoh pada


Lampiran IV. Sedangkan Halaman judul (Lampiran V), halaman motto
(lampiran VI), halaman persembahan (Lampiran VII), halaman
persetujuan (Lampiran VIII), halaman pengesahan (Lampiran IX),
Daftar Isi (Lampiran X).

7.

Penomoran tiap-tiap bab diketik di tengah atas dengan menggunakan


angka romawi besar dan tebal berikut judul bab-nya. Jenis hurufnya
Arial dengan ukuran 14.

8.

Untuk penomoran sub bab dengan menggunakan angka arab,


sedangkan judul sub bab pengetikannya menggunakan huruf besar
kecil dan tebal, diketik di sebelah kiri dengan ukuran 12.
Peletakannya pada naskah adalah sebagai berikut :
1.1. Pemeriksaan Pendahuluan.
1.1.1. _________________
1.1.1.1. __________
1.1.1.2. __________
1.1.2. ________________
1.1.3. __________________
1.2. Pemeriksaan Lanjutan.

9.

Alinea baru berjarak antara 5 7 ketukan (spasi) dari garis tepi


sebelah kiri, dan jarak antara alinea tetap 2 spasi.

10. Pada bagian kata yang dianggap penting dan terutama menggunakan
kata-kata / Istilah asing harus dicetak miring.
11. Pada umumnya jangan digunakan singkatan dalam teks, kecuali bila
sudah lazim benar, seperti nama-nama macam-macam ukuran seperti

m., l., Kg., dan lain-lain. Akan tetapi singkatan seperti unk; yg; dsb;
tidak diperkenankan memakainya.
12. Jumlah minimal halaman naskah skripsi adalah 60 halaman,
sedangkan maksimalnya adalah 70 halaman. Penghitungan halaman
naskah skripsi tersebut hanya menyangkut isi skripsi saja yaitu Bab I,
Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V; sedangkah halaman cover, halaman
judul, halaman kata pengantar, Daftar Isi, Daftar pustaka, Lampiranlampiran adalah bukan termasuk dalam hitungan halaman naskah
skripsi.
13. Penulisan skripsi menggunakan bahasa Indonesia baku, baik kosa
kata ejaannya; sedapat mungkin gunakanlah istilah yang digunakan
dalam bahasa Indonesia; sedapat mungkin hindari kalimat yang terlalu
panjang yang berakibat dapat mengaburkan makna kalimat secara
keseluruhan. Jangan menggunakan istilah yang samar-samar artinya,
beri penjelasan dan batasan yang cukup agar dapat dipahami.
Susunlah buah pikiran
14. Dalam naskah skripsi segala macam gelar atau derajat ataupun gelar
kesarjanaan tidak boleh ditulis.
15. Sumber Acuan dari Buku / Literatur / Artikel Majalah / Makalah yang
digunakan dalam penulisan naskah skripsi, jumlahnya tidak boleh
kurang dari 15 judul dan dicantumkan seluruhnya dalam Daftar
Kepustakaan. Jumlah ini tidak termasuk Peraturan PerUndangUndangan, yang juga dijadikan sebagai sumber acuan. Penulisan
Daftar pustaka lihat contoh Lampiran XI.
16. Pelaksanaan bimbingan dari dosen pembimbing kepada mahasiswa
pada saat penyusunan skripsi dilakukan minimal 7 (tujuh) kali tatap
muka, pada saat setiap tatap muka dibuktikan dengan adanya paraf
dari dosen pembimbing pada lembar Berita Acara Bimbingan Skripsi
(Lihat contoh Lampiran XII).
17. Mahasiswa penyusun yang melakukan penelitian di instansi
pemerintah ataupun swasta diwajibkan melampirkan Surat Keterangan
telah melaksanakan penelitian, sebagaimana contoh pada Lampiran
XIII.

3.2. Penjelasan Bagian Awal Skripsi.


1. Halaman Cover.
Disebut halaman muka karena diletakkan di bagian depan atau
atas, dimaksudkan agar dapat diketahui judul/topik/pembahasan dalam
penulisan skripsi dan nama penyusun skripsi itu.

Pengetikan judul

skripsi, nama, NIM, dan nama Perguruan Tinggi ditulis pada kertas

buffalo berwarna merah (sesuai dengan ketentuan fakultas) yang biasa


disebut Cover, berikutnya isi yang telah diketik pada cover merah itu
dicetak ulang pada kertas Kuarto (A4) berwarna putih dan pada bagian
bawah tengah diberi huruf Romawi kecil yaitu ( i ). Mengenai format
halaman muka ada pada Lampiran IV.
Pada saat pelaksanaan ujian pendadaran skripsi, Cover skripsi
menggunakan Soft Cover, dimasukkan dalam map plastic warna merah.
Setelah dinyatakan lulus dalam ujian skripsi menggunakan Hard Cover.
2. Halaman Judul.
Halaman judul ini diketik sesuai judul yang digunakan dalam
penyusunan skripsi dan diletakkan setelah halaman ( i ). Halaman judul
itu juga harus mencantumkan nama lengkap dan Nis berikut
tandatangan dari Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang
sudah

ditentukan

oleh

Fakultas.

Tiap-tiap

mahasiswa

yang

melaksanakan tugas penyusunan skripsi memiliki 2 (dua) orang dosen


fakultas hukum sebagai pembimbing dan dosen pembimbing mahasiswa
tidak semuanya sama, tergantung pada kebijaksanaan Dekan Fakultas
Hukum Universitas Panca Marga. Mengenai format halaman judul dapat
dilihat pada Lampiran V.
3. Halaman Motto.
Halaman Motto berisi mengenai untaian kata-kata yang indah atau
kata-kata mutiara yang dapat anda jadikan pedoman atau pandangan
hidup dan dapat juga memberikan semangat dalam melaksanakan
suatu aktifitas kehidupan. Motto bisa dikutip dari ide/kata-kata mutiara
penulis sendiri dan atau dari para pakar dan lain sebagainya. Perlu
diingat disini, bahwa Motto tidak BOLEH mengutip dari ayat-ayat suci AlQuran. Sumber motto itu juga harus diketik dan atau disebutkan secara
jelas yaitu nama pencipta motto, nama artikel beserta tahun penerbitan.
Mengenai format halaman motto dapat dilihat pada Lampiran VI.
4. Halaman Persembahan.

Halaman persembahan adalah ucapan terima kasih penyusun


skripsi kepada orang-orang yang terdekat penyusun. Mengenai format
halaman persembahan dapat dilihat pada Lampiran VII.
5. Halaman Persetujuan.
Halaman persetujuan berisi nama, tandatangan dan Nis dari Dosen
pembimbing I dan Dosen pembimbing II yang menyatakan mengenai
pelaksanaan Ujian Skripsi oleh Panitia Ujian Skripsi yaitu hari, jam,
tanggal, bulan dan tahun. Mengenai format halaman persetujuan dapat
dilihat pada Lampiran VIII.
6. Halaman Pengesahan.
Halaman pengesahan berisi tentang pernyataan sah penyusunan
skripsi

dari

Dekan

Fakultas

Hukum

Universitas

Panca

Marga

Probolinggo, yang sebelumnya telah ditandatangani oleh Dosen


Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Mengenai format halaman
pengesahan dapat dilihat pada Lampiran IX.
7. Kata Pengantar.
Di sini penyusun skripsi menyampaikan rasa terima kasihnya
kepada mereka yang telah membantunya selama pembuatan skripsi.
Ucapan rasa terima kasih sebaiknya tak perlu dilakukan secara
em,osional dan sentimental, sebaiknya disampaikan secara obyektif dan
rasional.
8. Daftar Isi.
Isi dari halaman Daftar isi tersebut adalah mengenai letak/urutan
halaman

yang

sesuai

dengan

gambaran

skripsi,

pembahasan-

pembahasan, pemecahan dan seterusnya; yang sudah diuraikan diatas.


Pembuatan daftar isi tersebut, dimaksudkan untuk mempermudah
pembaca mengetahui keseluruhan bahasan-bahasan didalam skripsi itu
dan juga dapat mengetahui posisi (pada halaman berapa) pembahasan
tersebut. Mengenai format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran X.
8. Daftar Tabel (jika ada).
9. Daftar Gambar (jika ada).

3.3. Penjelasan Bagian Teks (Naskah Skripsi).


1. BAB I Pendahuluan, dibagi dalam beberapa sub bab, yaitu ;
1.1. Latar Belakang Masalah.
Diuraikan mengenai latar belakang penyusun menganalisa topik
tersebut yang berhubungan dengan bidang Ilmu Hukum misalnya
mencakup mengenai sejarah, pengertian, pengaruh dalam kehidupan
masyarakat Indonesia dan lain-lain. Kemudian pada alinea terakhir
ditulis judul skripsi penyusun yang dicetak tebal yang diberi tanda kutip.
Usahakan penulisan latar belakang tidak mengutip dari buku/literature
atau pendapat para pakar/sarjana melainkan dengan menggunakan
bahasa penyusun sendiri yang diperoleh dari membaca, melihat yang
kemudian menyimpulkan pengetahuannya menyangkut bahasan/judul
skripsi. Supaya dalam menulis latar belakang tidak kehabisan bahan
penyusunan

maka

penyusun

harus

banyak

membaca

buku-

buku/literature yang dimiliki. Dan yang paling penting penyusun harus


mengetahui dasar hukum dari pembahasan skripsi itu.
1.2. Rumusan Masalah.
Setelah mengetahui gambaran ringkas dari bahasan skripsi itu, maka
penyusun harus mampu merumuskan permasalahan. Cara merumuskan
permasalahan dapat penyusun jabarkan melalui suatu pertanyaan dan
jumlah permasalahan minimal 2 dan maksimal 3 pertanyaan. Dalam
bidang Ilmu Hukum biasanya arahan pertanyaan yang dijadikan sebagai
permasalahan bersifat kwalitatif. Kedalaman suatu penelitian tidak
ditentukan oleh banyaknya masalah yang dirumuskan, hal yang lebih
penting adalah setiap rumusan masalah dapat terjawab dengan baik
dalam penelitian itu.
1.3. Tujuan Penyusunan, terdiri dari :
1.3.1. Tujuan Umum.

Tujuan Umum mempunyai keterkaitan dengan tujuan akademik


yakni untuk memenuhi dan melengkapi sebagian syarat-syarat
akademik dan sebagai tugas akhir dalam mencapai gelar Sarjana
(S1) bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Panca Marga Probolinggo
Tahun Akademik 2007-2008.
1.3.2. Tujuan Khusus.
Didalam Tujuan Khusus ini, ditulis mengenai perihal dan atau
maksud-maksud yang berhubungan dengan permasalahan yang
telah dibuat dan sudah menjadi bagian dari judul penyusunan
skripsi tersebut.
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah. Cara
termudah untuk mensinkronkan antara rumusan masalah dan
tujuan penelitian adalah dengan membalik kalimat pertanyaan
dalam rumusan masalah menjadi kalimat pertanyaan dalam tujuan
penelitian. Dari kalimat dalam rumusan dalam permasalahan dan
tujuan penelitian dapat diketahui apa sifat penelitian yang dilakukan
(eksploratif, deskriptif atau eksplanataris).
1.4. Metodelogi.
Dalam penyusunan skripsi bidang Ilmu Hukum, biasanya metode
penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan
Kwalitatif Normatif, artinya dengan menguraikan atau menjelaskan
norma-norma atau aturan-aturan yang telah termaktub dalam Peraturan
Perundang-Undangn

yang

berlaku

(Hukum

Positif),

dengan

memperhatikan kondisi-kondisi atau keadaan nyata yang sedang terjadi


dalam kehidupan masyarakat. Metode Penelitian atau Metodelogi ini
terdiri dari :
1.4.1. Pendekatan Masalah.
Penyusun menguraikan tentang pendekatan apa yang dipakai. Dan
umumnya penyusunan skripsi bidang Ilmu Hukum menggunakan
pendekatan Yuridis, baik Yuridis Normatif atau Yuridis Empiris.
1.4.2. Sumber Data.

Sumber Data dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :


1) Sumber Data Primer.
Yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya,

misalnya

melalui

pengamatan,

observasi,

wawancara, quisioner dan sebagainya.


2) Sumber Data Sekunder.
Yaitu sumber data yang diperoleh dari tangan kedua atau tidak
secara langsung. Data-data/keterangan yang diperoleh tidak
secara langsung didengar, dilihat dari sumbernya melainkan
dari membaca buku, Koran, majalah, artikel, jurnal dan lain
sebagainya.
1.4.3. Prosedur Pengumpulan Data.
Cara-cara/tekhnik dalam pengumpulan data-data diperoleh dari
Penelitian Lapangan dan Penelitian Kepustakaan, dan masingmasing penelitian itu diuraikan dengan ringkas dan jelas.
1.4.4. Analisa Data.
Setelah Data Primer dan Data Sekunder diperoleh, maka kedua
data tersebut oleh penyusun dianalisa dengan cara menggunakan
Pendekatan

Kualitatif.

Pendekatan

Kualitatif

berupa

uraian/penjelasan terkait dengan permasalahan dengan berdasar


pada teori-teori hukum dan peraturan perundang-undang (terkait
erat dengan pembahasan yang dilakukan dalam naskah skripsi).
1.5. Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan ini, dilakukan dengan membuat uraian/
kesimpulan dari isi pembahasan tiap-tiap babnya. Dengan urutannya
adalah Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V. Misalnya :
Bab I

: Menguraikan tentang PENDAHULUAN, yang terdiri dari


beberapa sub bab. Sub Bab pertama menguraikan latar
belakang masalah, sub bab kedua menguraikan Rumusan
masalah,.. dan seterusnya.

2. BAB II Tinjauan Umum/Pustaka

Tinjauan Umum ini berisi tentang konsep-konsep umum/ teori-teori


berkaitan dengan pokok-pokok permasalahan didalam skripsi. Misalnya
mengenai pendapat para pakar/sarjana hukum, isi/penjelasan dari peraturan
perundang-undangan. Ringkasnya bahwa tinjauan umum ini sifatnya umum
dan cenderung menguraikan pengertian-pengertian.
3. BAB III Hasil Penelitian.
Uraian dari Bab III ini mengenai hasil penelitian, ditekankan supaya
penyusun memberikan uraian/memaparkan lebih jelas, detail, mengarah
pada pokok permasalahan yang diambil sebagai topik penyusunan skripsi
ini. Bab III memaparkan masalah-masalah yang telah terjadi dan berupaya
mencari atau menjelaskan sebab akibat timbulnya permasalahan itu
berdasarkan hasil penelitian. Selain menguraikan hasil penelitian dapat pula
pada Bab III penyusun memberikan data-data atau jawaban dari pertanyaan
pertama yang sudah dibuat oleh penyusun (Pada Bab I sub bab ke-2) yaitu
Rumusan Masalah.
4. BAB IV Analisis / Pendalaman Lebih Lanjut dari penlitian.
Uraian pada Bab IV ini merupakan kelanjutan dari Bab III, diupayakan
ada singkronisasi antara Bab III dan Bab IV. Jadi Bab III memaparkan
masalah-masalah yang telah terjadi dan berupaya mencari / menjelaskan
sebab akibat timbulnya permasalahan itu, kemudian pada Bab IV diuraikan
mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang timbul tersebut dan
selanjutnya dapat memberikan cara-cara pencegahan supaya permasalahan
yang sudah pernah terjadi tidak terulang kembali di kemudian hari. Intinya
pada Bab IV ini berisi mengenai uraian solusi dan secara otomatis solusi
yang diuraikan harus didasarkan pada azas-azas hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, apabila penyusun pada Bab III ternyata menguraikan datadata atau jawaban untuk pertanyaan / rumusan masalah yang pertama, maka
pada Bab IV penyusun menguraikan data-data atau jawaban untuk rumusan
masalah yang kedua dan atau ketiga.
5. BAB V Penutup.

Bab V adalah merupakan bagian terakhir dari suatu penyusunan


skripsi, yangmana isinya
Kesimpulan

yaitu

terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran.

dengan memberikan uraian singkat jawaban

dari

permasalahan yang sudah dijadikan topik didalam penyusunan skripsi. Pada


pointnya isi dari kesimpulan adalah penjelasan/jawaban singkat dari rumusan
masalah. Sedangkan Saran-saran adalah berdasar dari ide/pendapat
penyusun

sendiri

menyangkut

langkah-langkah

kedepan

dalam

menyelesaikan masalah yang dibahas supaya menjadi lebih baik dan lebih
sempurna.
3.4. Penjelasan Bagian Akhir Skripsi.
1. Daftar Kepustakaan.
Berisi daftar literatur yang dijadikan sebagai acuan dalam pembahasan
skripsi. Jumlah literatur minimal 15 (lima belas) judul. Dapat berupa
Buku (teori-teori hukum dan kemasyarakatan), Karya ilmiah, Makalahmakalah seminar, Jurnal-jurnal. Sedangkan peraturan per-undangundangan bukan sebagai literature, akan tetapi dapat disebutkan dalam
daftar kepustakaan pada bagian akhir, penyusunannya berurutan sesuai
tata urutan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
2. Lampiran-lampiran.
Terdiri dari data-data pendukung dalam penyusunan, penelitian dan
pembahasan skripsi yang bersifat obyektif dan relevan untuk digunakan
sebagai lampiran skripsi. Misalnya formulir-formulir isian sebagai suatu
persyaratan administrasi perijinan; berita acara-berita acara mengenai
hal yang bersifat khusus, Berita Acara Bimbingan Skripsi (Lihat contoh
pada Lampiran XII) surat keterangan telah melakukan penelitian (Lihat
contoh pada Lampiran XIII). Seperti UUD 1945, tidak perlu dijadikan
sebagai lampiran karena sifatnya yang sudah umum.
3.5. Ketentuan Penulisan Kutipan.

Penulisan kutipan yang merupakan sumber acuan, baik dari Literatur /


Pustaka atau sumber acuan lainnya dengan menggunakan sistem Nama dan
Tahun. Penggunaan system Nama dan Tahun ketentuannya adalah sebagai
berikut :
1. Sumber Acuan yang dikutip dalam naskah skripsi penulisan kutipan
diantara tanda kutip dua ( ); pengetikannya dalam paragraph baru, tujuh
ketukan dari tepi sebelah kiri, untuk baris kedua dan selanjutnya harus
sejajar dengan baris pertama. Pengetikan sumber acuan yang dikutip
ternyata berjumlah lima baris atau kurang, maka jarak pengetikannya 2
spasi (double), dan apabila sumber acuan yang dikutip berjumlah lebih
dari lima baris, maka jarak pengetikannya 1 spasi.
2. Sumber acuan yang dikutip dari bunyi pasal Peraturan perundangundangan, maka jarak pengetikannya 2 spasi.
3. Nama pengarang sumber acuan, tahun terbit (literature/pustaka) dan
nomor halaman (keberadaan kalimat yang dikutip) ditulis dalam dua tanda
kurung, sesudah kutipan.
Contoh : Pemerintah yang dipimpin oleh seorang presiden, maka disebut
dengan pemerintahan presidentiil. (Soebagyo, 1988 : 65)
4. Nama pengarang yang sudah disebut terlebih dahulu dalam naskah
skripsi, maka nama pengarang itu tidak lagi dicantumkan dalam dua tanda
kurung tersebut, jadi cukup tahun terbit dan halamannya saja.
Contoh : Menurut Soebagyo, Pemerintah yang dipimpin oleh seorang
presiden, maka disebut dengan pemerintahan presidentiil (1988 : 65)
5. Apabila ada dua atau lebih nama pengarangnya, maka harus disebutkan
masing-masing.
Contoh : Pelaksanaan ujian nasional tingkat SLTP di Timor-Timor pada
tahun 1983 tidak dapat dilaksanakan secara serentak karena terjadi huruhara (Viruja, Agnelia, Ramadhani, 1990 : 70).
Apabila ada kutipan lagi dari literature yang sama (dari tiga pengarang
tersebut) maka untuk kutipan kedua dan berikutnya cukup ditambahkan
dkk (untuk bahasa Indonesia) atau et all (untuk bahasa Inggris).

Contoh : Akibat terjadinya huru-hara tersebut, banyak anak usia sekolah


yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak (Viruja dkk, 1990 : 74)
6. Kutipan yang berasal dari nama pengarang lainnya yang terdapat dalam
buku sumber acuan tersebut, maka nama pengarang lain tersebut tidak
ditulis dalam tanda kurung.
Contoh : Menurut Soebagyo Soeprodjo, huru hara yang terjadi di TimorTimor adalah penyebab banyaknya anak usia sekolah yang terlantar
pendidikannya (Viruja dkk, 1990 : 85)
7. Apabila sumber acuan lebih dari satu buah, maka sumber itu dituliskan
berturut-turut dalam satu kurung dan dipisahkan dengan menggunakan
titik koma.
Contoh : Pendidikan bagi masyarakat Negara berkembang sering
diabaikan

karena

mereka

lebih

mengutamakan

kebutuhan

untuk

memenuhi kesejahteraan hidupnya (Viruja dkk, 1990 : 90 ; Hamid kasmir,


1994 : 27)
8. Apabila pusataka acuan disusun oleh satu tim editor, maka dibelakang
nama editor dituliskan (Ed) angka tahun dan halaman.
3.6. Ketentuan Menyusun Daftar Pustaka.
3.6.1. Kalau dari Buku.
1. Pertama dicantumkan nama pengarang buku koma;
Penulisan nama pengarang, diawali dari Nama belakangnya terlebih
dahulu, baru secara berurutan ke depan.
Contoh : Yudhoyono Bambang Susilo,
Segala macam gelar atau derajat ataupun gelar kesarjanaan tidak boleh
ditulis.
2. Judul Buku yang digaris bawahi koma;
3. Nama Penerbit koma Tempat diterbitkan koma dan Tahun Penerbitan
Buku titik.
Contoh : Gramedia, Jakarta, 1980.

4. Kalau Nama pengarangnya sama (judul bukunya berbeda), maka cukup


diberi garis saja, pada nama penulis.
Contoh :
Siagian P. Sondang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1,
cetakan ke-2, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.
___________, Manajemen Pembangunan, Gramedia, Jakarta,
1990.
5. Susunan harus menurut abjad nama pengarang (penulis buku) dan tidak
perlu diberi nomor urut.
Contoh :
Hadjon Philipus M. dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,
Gadjah Mada University Press, Surabaya, 1994.
Joseph Riwu Koha, Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik
Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.
Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik, Pembaharuan,
Yogyakarta, 2005.
Kusnadi Moh, Ibrahim Hamaily, Pengantar Hukum Tata Negara
Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI dan
CV.Sinar Bakti, Jakarta, 1981.
Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1983.
3.6.2. Artikel Majalah Ilmiah.
1. Pertama dicantumkan nama penulis artikel dengan urutan seperti pada
buku.
2. Judul artikel di tempat antara tanda kutip dan diakhiri dengan titik sebelum
tanda kutip ditutup.
3. Hal tersebut di atas diikuti dengan pencantuman nama majalah ilmiah
yang digaris bawahi yang diikuti koma.
4. Bulan dan tahun penerbitan majalah yang diikuti koma.
5. Nomor halaman didalam mana artikel tersebut ada.
Contoh :

Siregar Bismar, Masalah Hukum Dan Profesi Kedokteran. Hukum dan


Pembangunan, September 1981, halaman 467 473.
3.6.3. Peraturan Perundang-undangan yang dijadikan sebagai sumber acuan,
disebutkan dan dicantumkan pada bagian terakhir dari rangkaian urutan
Daftar Kepustakaan (Setelah Literatur Buku). Urutan penulisan Peraturan
perundang-undangan disesuaikan dengan hirarkhi-nya, yaitu berdasarkan
ketetapan tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

3.7. Pencantuman Tabel dan Gambar.


Jika terdapat cukup banyak table atau gambar di dalam skripsi, sebaiknya
setelah daftar isi dicantumkan pula halaman khusus yang memuat daftar table
atau gambar.
Pencantuman table dan gambar pada naskah terikat pada ketentuanketentuan sebagai berikut :
1. Nomor dan judul tabel (juga berlaku untuk diagram) diletakkan di atas
tabel yang ditunjuk.
2. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang ditunjuk.
3. Keterangan tentang sumber tabel atau gambar dicantumkan dibahwa
tabel atau gambar itu.
4. Jika data dalam tabel diperoleh dari penelitian empiris, pada sumber
dituliskan Sumber : primer.
Contoh untuk tabel :
Tabel 3.5. Populasi Penduduk Probolinggo Tahun 2007.

Sumber

: BAPPEDA Kota Probolinggo, Probolinggo


(Probolinggo:Grafiti Pers, 2007), 42.

Dalam

Angka

Contoh untuk gambar :

Gambar 14 Timbangan Ketidak Adilan


Sumber : Paradigma Penegakan HAM di Probolinggo (Probolinggo:Grafiti
Pers, 2004), 125.

Anda mungkin juga menyukai