Imunisasi 1
Imunisasi 1
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang
diberikan
seseorang
terhadap
perkembangan
oranglain
menuju
kearah
cita-cita
tertentu
yang
menentukan manusia untuk berbuat
dan mengisi kehidupan untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
2) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang
hams
dilakukan terutama
untuk
menunjang
kehidupannya
dan
kehidupan
keluarga.
Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan; tetapi
lebih banyak merupakan cara mencari
nafkah yang membosankan, berulang
dan banyak tantangan. Sedangkan
bekerja umumnya merupakan kegiatan
yang menyita waktu.
3) Umur
Usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.
b. Faktor Eksternal
1). Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi
yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok.
2). Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada
masyarakat yang dapat mempengaruhi
dari
sikap
dalam
menerima
informasi.(Wawan, 2010)
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respons
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek. ( Notoatmodjo,2003 ).
2.3. Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. (Aziz
Alimul,2009). Imunisasi merupakan reaksi antigen
dan antibody-antibody yang dalam bidang ilmu
imunologi merupakan kuman atau racun (toxin
disebut sebagai anteigen) (Sujono,2009).
b. Tujuan Imunisasi
Program
imunisasi
bertujuan
untuk
memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan dan kematian bayi serta
anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit. Secara umum tujuan imunisasi, antara
lain:
1. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang
penyakit menular
2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit
menular
3. Imunisasi menurunkan angka morbiditas
(angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) pada balita
c. Manfaat Imunisasi
1. Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit dan kemungkinan cacat atau
kematian.
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalankan masa kanakkanak yang nyaman.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan
pembangunan
negara.
(Atikah,2010).
Prinsip dasar pemberian imunisasi adalah:
1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit,
racun kuman memasuki tubuh maka tubuh
akan berubah menolaknya, tubuh membuat zat
anti berupa antibody atau anti toxin.
2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen
berlangsung secara lambat dan lemah,
sehingga tak cukup banyak antibody yang
terbentuk.
3. Pada reaksi atau respon yang kedua, ketiga,
dan seterusnya tubuh sudah mulai lebih
mengenai jenis antigen tersebut.
4. Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam
tubuh akan berkurang. Untuk mempertahankan
agar
tetap
kebal,
perlu
diberikan
antigen/suntikan/ imunisasi ulang.
5. Kadar antibody yang tinggi dalam tubuh
menjamin anak akan sulit untuk terserang
penyakit. (Sujono,2009)
Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi,
yaitu:
1. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif merupakan pemberian zat
(imunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal
dari plasma manusia atau binatang yang
3. Pembahasan
3.1. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
Imunisasi Dasar Pada Bayi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dan telah di interpretasikan dalam tabel
frekwensi diketahui bahwa responden mayoritas
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak
18 responden (50%). Ini dapat diketahui dari
pengetahuan responden yang belum mengerti
tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi.
Dari data yang telah diperoleh bahwa hasil
penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas
Polonia Medan Tahun 2010, sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Zhyo Zhecret
pada tanggal 28 November 2010 Di Puskesmas
Mowewe Kabupaten Kolaka Tahun 2010, yang
hasilnya bahwa dari 35 responden responden
mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup
sebanyak 19 responden (54,3%).
Pengetahuan merupakan hasil dari "tahu",
dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengideraan terhadap suatu objek tertentu.
(Notoatmodjo, 2007)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan
semakin tinggi pula perkembangannya, sebab
dengan ini dapat membuat seseorang lebih mudah
mendapat ide-ide atau teknologi yang baru.
4.2. Saran
1. Bagi ibu-ibu yang mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang pemberian imunisasi dasar
pada bayi, diharuskan untuk mendapatkan
informasi mengenai imunisasi dasar pada bayi
dan membawa bayinya untuk imunisasi.
2. Bagi keluarga diharuskan dapat memberikan
motivasi kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi
untuk mendapatkan informasi mengenai
imunisasi dasar pada bayi.
3. Diharuskan bagi tim kesehatan yang ada di
Puskesmas Polonia harus lebih meningkatkan
lagi pelayanan kesehatan dengan prosedur dan
jadwal-jadwal yang telah ditentukan tentang
pemberian imunisasi dasar pada bayi.
4. Penelitian ini perlu dilanjutkan oleh peneliti
selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan, sikap dari
tindakan pada ibu dalam pemberian imunisasi
dasar pada bayi.
Rosita.(27
April
2011).
Pengaruh
Tingkat
Pendidikan Formal dan Perilaku Thu
Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada
Bayi.www.google.com.
Rusman Efendi.(27 April 2011). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami
dengan Kepatuhan Ibu Dalam Memberikan
Imunisasi Dasar www.google.com.
Setiadi.
Sukarmin,
Sujono
Keperawatan
Graha Ilmu.
Riyadi.
2009.
Asuhan
Pada Anak, Yogyakarta:
Daftar Pustaka
Dwi.(16
April
2011).Program
Imunisasi.www.google.com.