Anda di halaman 1dari 1

Kerusakan Corpus callosum menyebabkan seseorang memiliki "separate

minds" atau disebut dengan split-brain, karena hemisfer kanan mengatur


fungsi-fungsi dan gerak tubuh bagian kiri dan sebaliknya, hemisfer kiri
mengatur fungsi dan gerak tubuh bagian kanan. Orang dengan kerusakan
Corpus callosum dapat menggerakkan kedua bagian tubuh di kanan dan kiri
secara bersamaan, misalkan menggambar sebuah bentuk yang berbeda
dengan tangan kanan dan kiri bersamaan. Hal tersebut karena hemisfer otak
mereka bekerja secara independen tanpa menyaru di Corpus callosum garis batas yang menyebabkan interaksi antara hemisfer kanan dan kiri. Ada
pula orang yang terlahir tanpa Corpus callosum, namun kondisi mereka
lebih baik ketimbang split-brain. Corpus callosum menyebabkan kerja-kerja
logika mungkin saja dibarengi emosionalitas kita, kalau kata buku saya,
mungkin ada kalanya kita ingin satu hemisfer otak kita diam untuk sejenak,
tapi nyatanya tidak bisa.
Emosi dan logika tidak akan terpisahkan selama ada Corpus callosum.
Tidak buruk, namun kembali menunjukkan bahwa ilmu Behavioral
Economics ada benarnya. Manusia adalah seorang pembuat keputusan yang
buruk, pemilih yang cacat, dan penentu yang penuh dengan kealpaan. Kita
bukanlah makhluk Homo economicus, yang selalu sempurna mengambil
keputusan berdasarkan keuntungan maksimal secara rasional, namun kita
adalahHomo sapiens, yang secara literal berarti manusia bijak, dengan
segala kesubjektivitasannya.
For further reading:
Kalat, J. W. (2009). Biological Psychology. Wadsworth: Cengage Learning.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai