Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Advokasi membantu orang lain untuk tumbuh dan mengaktualisasikan
diri adalah peran kepemimpinan. Manajer, karena sifat peran mereka, harus
mejadi advokat bagi pasien, bawahan, dan profesi. Standar V, nomor 3, pada
ANA Standards of Clinical Practice (1995) menyatakan bahwa perawat
bertindak sebagai advokat klien (Marquis, 2010).
Selain itu, ANA Standards for Organized Nursing Services, Standar IX
(1993, hlm.19), menyatakan bahwa layanan keperawatan membela penerima
layanan dan personel serta membantu iklim yang memberikan asuhan dengan
cara sensitif terhadap keberagamaan sosial budaya. Standar VII dan Standar
IX, standar etik untukadministrator perawat dan kriteria pengukuran,
ditunjukkan dalm petunjuk 22.4 (Marquis, 2010).
Petunjuk 22.4(Dari Ana, 1993).

Standar untuk Layanan Keperawatan Terorganisasi dan Tanggung


Jawab Perawat Administrator di Seluruh Instansi
1. Layanan keperawatan terorganisir mendukung peran advokasi
perawat untuk semua individu.
2. Perencanaan untuk pemberian asuhan keperawatan penggabungkan
pengenalan pilihan, kebutuhan, dan kapasitas keperawatan diri yag
berbeda pada individu.
3. Mekanisme disediakan bagi perawat dan personel lain untuk
mengidentifikasi dan membahas konflik nilai mereka.

Penyakit menyebabkan penurunan kemandirian, hilangnya kebebasan


melakukan tindakan, dan gangguan kemampuan membuat pilihan. Oleh
karena itu, advokasi menjadi landasan dan inti keperawatan, dan keperawatan
bertanggung jawab mendukung advokasi manusia (Marquis, 2010).

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Bagaimana fungi advokasi?


Bagaimana hak, kewajiban serta fungsi dan tugas perawat?
Bagimana hak dan kewajiban pasien?
Bagaimana hasil dari media cetak mengenai penatalaksanaan kesehatan di
masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.

Mengidentifikasi fungi advokasi.


Mengidentifikasi hak, kewajiban serta fungsi dan tugas perawat.
Mengidentifikasi hak dan kewajiban pasien.
Mengidentifikasi hasil dari media cetak mengenai penatalaksanaan
kesehatan di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Advokasi
Tindakan advokasi adalah menginformasikan klien tentang hak
mereka dan memastikan bahwa klien memiliki informasi yang cukup untuk
2

mendasari keputusan mereka. Organisasi dapat memandang advokat sebagai


pengganggu, tetapi ini tidak menjadi alasn bagi manajemer untuk puas akan
peran advokasi mereka (Marquis, 2010).
Manajer juga harus menjadi advokat pasien dalam distribusi sumer
dan

penggunaan

teknologi.

Kemajuan

ilmu

pengetahuan

dan

keterlambatan sumber finansial telah menciptakan masalah baru dan


dilema atik. Contohnya, meskipun pengelompokan terkait diagnosis telah
mengurangi ketegangan simber fisikal pemerintah, hal itu telah
menciptakan masalah etik, misalnya pembuangan pasien, pasien keluar
dari rumah sakit dengan cepat, dan perawatan yang tidak sama. Manajer
tingkat pertama dan menengah berada dalam posisi yang terbaik untuk
menjadi advokasi bagi pasien yang dipegaruhi oleh masalah seperti itu
(Marquis, 2010).
Memilih untuk memasuki suatu profesi sama saja secara sukarela
berhadapan dengan kondisi manusia. Profesional memilih untuk terlibat
berhadapan dengan kondisi manusia. Profesional memilih untuk terlibat
(dengan keahlian dan komiten) dalam area kehidupan manusia tempat
elemen penting dari kesejahteraan manusia dipertaruhkan dan orang harus
bergantung pada para ahli. Dalam membuat pilihan itu, profesional
berkomitmen untuk hidup dan bergulat dengan masalah isu profesional
dan terkadang konsekuensi yang tidak terelakkan (Marquis, 2010).
Telah dijelaskan di dalam al-quran. Di dalam Qs. At-taubah ayat 71
yang berbunyi:

Artinya:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang
mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at

kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dalam ayat tersebut telah dikatakan bahwa lelaki dan perempuan
sebagaimana mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
Maka tampak jelaslah bahwa kita sebagai seorang perawat tenunya
memilki tujuan yang sangat jelas yaitu dengan menolong masyarakat yag
membutuhkan bantuan medis kita, dengan ilmu yang kita milki kita
mampu mengaplikasiknnya kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bergabung denga profesi membutuhkan pembuatan keputusan
yang sangat personal untuk melibatkan diri dalam sistem peran yang
didefinisikan secara sosial. Dengan demikian, masuk ke dalam profesi
melibatkan janji personal dan publik untuk melayani orang lain dengan
keahlian khusus yang dapat diberikn profesi dan yang diharapkan
masyarakat secara sah untuk diberikan (Marquis, 2010).
Isu profesional adalah isu etik. Ketika mendapakan adanya
perbedaan antara peran yang mereka rasakan dan harapan masyarakat,
perawatbertanggung jawab menjadi advokat profesi terlalu besar bagi
mereka sehingga mereka tidak dapat membuat perbedaan. Komitmen
profesional berarti bahwa orang tidak dapat bersembunyi dari tugas
mereka untuk mempertanyakan dan merenungi masalah yang dihadapi
profesi. Mereka tidak boleh menjadi tidak berdaya atau tidak memiliki
kekuatan atau mengklaim bahwa satu orang tidak dapat membuat
perbedaan. Sering kali hanya satu suara yang diperlukan untuk
menyadarkan kolega lain dalam suatu proses. (Marquis, 2010).
Ada banyak cara yang dapat digunakan profesi dan individu
perawat dalam menjadi advokat terhadap isue sosial yang maju.
Contohnya, American Nurses Association akhir-akhir ini telah menjadi
advokat untuk hal yang lebih beragam dalm keperawatan (Gonzalaz,
1999). Peran kepemimpinan merupakan satu peran yang mendukung dan
membela hal yang beragam dalam organisasi (Marquis, 2010).

B. Hak, Kewajiban serta Fungsi dan Tugas Perawat


1. Hak Perawat
4

a. Perawat behak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. [erawatan berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien/klien tapi
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, serta standar
kode profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari
pasien/klien atau keluarganya tentangkeluhan kesehatan dan
ketidakpuasannya terhadap pelayanan yang diberikan.
e. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya.
Berdasarkn perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan.
Kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhsk untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh
institusi pelayanan maupun oleh pasien/klien.
g. Perawat berhak mendaptkan jaminan perlindungan terhadap risiko
kerja yang dapat menimbulkan bahaya fisik maupun sterss
emosional.
h. Perawat diikutsertakan

dalam

penyusunan

dan

penetapan

kbijaksanaan kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dan/atau kluarganya serta
tenaga kesehatan lainnya.
j. Perawat berhak untukmenolak dipindahkan ke tempa tugas lain,
baik melalui ajnuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan,
untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar
profesi atau koe etik keperawatan atau peraturan perundangundangan lainnya.
k. Perawatn berhak untuk mendapatkan pnghargaan dan imbalan yang
layak dari jasa profesi yang diberikannnya berdasarkan perjanjian
atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan.
l. Perawatn berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan
karir sesuai dengan profesinya (Dalami, 2010).
Hak-hak perawatn menurut Claire Fagin (1975)
5

a. Hak memperoleh martabat dalam rangka mengespresikan dan


meningkatkan dirinya melalui penggunaan kemampuan khusunya
dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b. Hak utuk memperoleh pengakuan sehubungan

dengan

kontribusinya melalui ketetapan yang diberikan lingkungan untuk


praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan
c.

profesinya.
Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress. Fisik dan

d.

emosional serta risiko kerja yang seminimal mungkin.


Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas

hukumyang berlaku.
e. Hak menetapkan standar yag bermutu dalam perawatan yang
dilakukan.
f. Hak berpartisipasidalam pembuata kebijakanyang berpengaruh
terhadap perawatan.
g. Hak untuk berparti sipasi dalam organisasi sosial dan politik yang
mewakili perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan
(Dalami, 2010).
2. Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib

mematuhi

semua

peraturan

instansi

yang

bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
sesuai dengan stnadar profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat
mengatasinya sendiri.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidk bertentangan
dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan
masing-masing sepanjang tidak mengganggu pasien yang lain.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau nega
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada pasien/klien.
6

h. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan


keperawatan yng

diberikan kepada pasien/klien dan atau

keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.


i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya
sesuai dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan
pasien/klien.
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara
akurat dan berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau
kesehatan secara terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
kemanusiaan sesuai dengan batas-batas kewenangannya.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya.
Tentang klien/pasien, keculai jika dimintai keterangan oleh pihak
yang berwenang.
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat
bekerja (Dalami, 2010).
3. Fungsi Perawat
a. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan.
b. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya
peningkatan

kesehatan,

pecegahan

penyakit,

penyembuhan,

pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien


dan keadaan terminal.
c. Megevaluasi hasil asuhan keperawatan.
d. Mendokumentasi proses keperawatan.
e. Megidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta
merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan dalam praktek keperawatan.
f. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada
klien, kelaurga kelompok serta masyarakat.
g. Bekeja ama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

h. Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam


melaksanakan kegiatan keperawatan (Potter, 2005).
4. Tugas Perawat
a. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan.
b. Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
ilmu perilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
c. Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana
d.
e.
f.
g.
h.

keperawatan.
Menilai tigkat pencapaiakn tujuan.
Mengidentifikasi perugahan-perubahan yang diperlukan.
Mengevaluasi data permasalahan keperawatan.
Mencatat data dalam proses keperawatan.
Menggunakan catatan klien untuk memonitor kualitas asuransi

keperawatan.
i. Mengidenifikasi
j.
k.
l.
m.
n.

masalah-masalah

penngkatan

dala

bidang

keperawatan.
Membuat usulan rencana penelitian dalm praktek keperawatan.
Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.
Megidentifikasi kebuthan pendidikan kesehatan.
Membuat rencana penyuluhan kesehatan.
Melaksanakan penyuluhan kesehatan megevaluasi hasil

penyuluhan kesehatn.
o. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga. Kelompok dan masyarakat.
p. Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan ti keperawatan
maupau tim kesehatan lain.
q. Menerapkan keterampilan manajemen didala kperawatan klien
secara menyeluruh (Potter, 2005).
Perawat juga sebagai koordiantor. Peran ini dilaksanakan dengan
mengarahkan,

merencanakan

serta

mengorganisai

pelayanan

kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan


dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien (Widyawati, 2012).
Perawat juga berperan sebagai tempat konsultasi dengan
mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengametode pemberian pelayanan keperawatan
(Widyawati, 2012).
8

Perawat jugasa sebagai kolaborator karena perawat bekerja


memlalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisoterapi, ahli gizi
dan

lain-lain

dengan

berupaya

mengidentifikasi

pelayanan

keperawatan yang diperlukan (Widyawati, 2012).

C. Hak dan Kewajiban Pasien


1. Hak Pasien
Pentingny mengetahui hak-hak pasien dalam plaksanaan asuhan
kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujan dari hal tersebut
adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat
sistem asuhan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan klien
(Dalami, 2010).
Dewasa ini, pasien/kilen dapat meminta untuk membuat keputusan
sendiri dan mengendalikan diri bila ia sakit (Dalami, 2010).
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan,
merupakan aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien
sendiri (Dalami, 2010).
Kebuthan atas hak klin erupakan perulasan dari dua keadaan
(Dalami,2010).
Pernyataan Hak-Hak Pasien:
Pernyataan hak-hak pasien (Patients Bill of Rights) dikeluarkan oleh
The American Hasopital Association pada 1973 dengan tujuan untuk
meningkatkan keadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien
yang akan dirawat dirumah sakit. Pernyataan tentang hak-hak tersebut
adalah:
a. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai
asuhan kesehatan atau keperawatan yang akan diterimanya.
b. Pasien berhak memperoleh informasi legkap dari dokter yang
memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan, dan
prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang
dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan
suatu persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan,

serta risiko penting yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali


dalam situasi darurat.
d. Pasien barhak untuk menolak pengobatan sejauh di janjikan oleh
huku dan diinformasikan tentang tindakan yag akan diterimanya.
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dan privasinya yang
menyangkut program asuhan medis, konsultasi da pengobatan yang
dilakukan dengan cermat dan dirahasikana.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan
catatan tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepadanya.
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujuan ke tempat lain
yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang legkap tentang
alasan rujukan tersebut dan rumah sakit yang ditunjuk dapat
menerimanya.
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan
rumah sakit isntansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi
terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.
Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawat
dan sebagainya.
i. Pasien berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila dilakukan
sebagai suatu ekpresiman yang berhubungan dengan asuhan atau
pengobatannya.
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian
delegasi dari dokternya pada dokter lain, bila dibutuhkan dalam
rangka asuhannya.
k. Pasien berhak untuk menegtahui dan menerima penjelasan tentang
biaya yang diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah
sakit yang harus di patuhinya sebagai pasien selama ia dirawat
(Dalami, 2010).
2. Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan, agar dapat
dipertangungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan asuhan
kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin,
diperlukan suatu kewajiban sebagai berikut:
10

a. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata


tertib yag aa di institusi kesehatan dan keperawatan yang
memberikan pelayanan kepadanya.
b. Pasien dwajibkan untuk mematuhi segala kebijakan yang ada,baik
dari dokter ataupun perawat yang memberikan asuhan.
c. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi
yang lengkap dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter atau perawat yang merawatnya.
d. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab

terhadapnya,

berkewajiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan


dan pemeriksaan yang diperlukan selama perawatannya.
e. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala
sesuatu yang diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan
yang telah disetujui sebelumnya (Dalami, 2010).

D. Hasil Investgasi dari Media Cetak Mengenai Penata Laksanaan


Kesehatan Di Masyarakat yang Berhubungan dengan Fungsi
Adfokasi.
1. Kasus Satu

11

Dari berita tersebut mejelaskan tentang kunjungan perawat dari 3


provinsi di Sulawesi Selatan, ke Puskesmas Batua unutuk mengunjungi
pasien yang menjadi sasaran pelayanan keperawatan. Serta di jelaskan d
dalam berita tersebut bahwa Riyanto mengatakan, tujuan dari studi
lapangan ini adalah untuk melihat aplikasi atau penerapan Perawat
Kesehatan Masyarakat di Puskesmasm Batua. Sesuai denga pembahasan
kita sebelumnya mengenai fungsi advokasi pada seorang perawat serta
penjelasan mengenai fungs, tujuan serta hak dan kewajiban seorang
perawat an penjelasan mengenai hak dan kewajiban seorang pasien bisa
kita hubungkan dengan berita terus dimana pengontrolan terhadap seorang
perawat dan pelayanan kesehatannya terhadap seorang pasien apakah
memang sudah terpenuhi atau sudah mengikuti sesuai prosedur bagai
seorang perawat itu sendiri. Diman kita bisa angkat di dalamnya mengenai
12

hak untuk perawat yaitu hak untuk melakukan praktik-praktik profesi


dalam batas-batas hukum yang berlaku. Serta salah satu kewajibannya
yaitu perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
Sehingga dengan adanya studi lapangan yang dilakukan untuk melihat
peran perawat terhadap provesinya, perawat mampu menunjukkan fungsi
dan tujuannya sebagai perawat sebagai mana mestinya untuk melayani
kesehatan bagai masyarakat.
2. Kasus Kedua

13

Dari berita di samping dapat di ketahui bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia


masih kurang efektif dinama masih banyak terjadi keluhan-keluha pada pasyarakat
terhadap jaiman kesehatan di Indoensia. Perawatan yang maksimal hingga mereka yang
ditolak. Kita yang mendengarnya tentu sangat sedih dan berharap hal tersebut tidak
terjadi pada diri kita.
Telah pula dijelskan didalam berita tersebut bahwa tak memandang apapun
sakitnya, ketika orang membutuhkan meskipun juga hanya karna sakit flu maka maka
harus segera datang maka dari perktaan tersebut telah jelas bahwa seorang tenaga medis
harus betul-betul mengaplikasiakn ilmunya dengan baik dengan pelayanan kesehatn yang
baik tanpa memandang apapun sakitnya. Serta tidak berfikr negataif kepada penderita
HIV seperti yang di jelaskan didlam berita tersebut
Di dalam berita dijelskan pulah bawha Lalu mengapa masih ada syarat untuk
meberikan pertolongan terhadap oranglain?Apakah bunyi sumpah Hipocrates itu telah
berubah menjadi aku bersumpah akan merawat yang sakit kecuali yang miskin. Sebagai
perawat hal tersebut merupakan hal yang salah besar untuk profesi kita. Dimana kita
dajarkan untuk tidak membeda-bedakan pasien, kaya atau miskinnya pasien kita harus
tetap merawatnya.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan advokasi adalah menginformasikan klien tentang hak
mereka dan memastikan bahwa klien memiliki informasi yang cukup
untuk mendasari keputusan mereka. Organisasi dapat memandang advokat
sebagai pengganggu, tetapi ini tidak menjadi alasn bagi manajemer untuk
puas akan peran advokasi mereka.
Memilih untuk memasuki suatu profesi sama saja secara sukarela
berhadapan dengan kondisi manusia. Profesional memilih untuk terlibat
berhadapan dengan kondisi manusia. Profesional memilih untuk terlibat
(dengan keahlian dan komiten) dalam area kehidupan manusia tempat
elemen penting dari kesejahteraan manusia dipertaruhkan dan orang harus
bergantung pada para ahli. Dalam membuat pilihan itu, profesional
berkomitmen untuk hidup dan bergulat dengan masalah isu profesional
dan terkadang konsekuensi yang tidak terelakkan.

B. Saran
Sebagai seorang perawat sebaiknya kita memang harus mengetahui
peran kita sebagai perawat mengetahui fungsi, tujuan serta hak dan
kewajiban kita dengan begitu kita dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan pada masyarakat dengan landasan yang jelas.

15

PAFTAR PUSTAKA
Haryanti, Tutik Sri.2014.Perencanaan Pengembangan dan Utilitas Tenaga
Keperawatan.Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hidayah, Nur.2012.Manajemen Keperawatan.Makassar: Alauddin Iniversity
Perss.
Widyawati, Sukma Nolo.2012.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Hidayat, Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Keperawatan.Jakarta: Salemba
Media.

16

Anda mungkin juga menyukai