Anda di halaman 1dari 47

KATA PENGANTAR

Segala puja, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, ridho, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas besar ini dengan baik dan lancer dengan judul Laporan
Tugas Besar Jembatan Komposit. Tugas besar ini dibuat sebagai salah satu
syarat kelulusan mata kuliah Struktur Baja Jembatan-2 pada semester V.
Berbagai kesulitan dan masalah muncul dalam pembuatan tugas besar
ini. Tanpa bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak sulit kiranya
penulis dapat menyelesaikan tugas besar ini dengan tepat waktu. Maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Allah SWT;

2.

Bapak Moeljono, Drs.,SP1. selaku dosen pembimbing dan pengajar


mata kuliah Struktur Baja Jembatan 2 pada semester V;

3.

Kedua orang tua tercinta atas segala doa restu, kasih sayang, serta
dukungan moril maupun materil;

4.

Rekan-rekan 3D4-TPJJ yang selama ini memberi dukungan penuh


kepada penulis dalam pembuatan laporan ini. Terima kasih teman-teman.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas besar ini dapat bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Teknik Sipil


khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Bandung, November 2015

Penulis
Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1

Latar Belakang.......................................................................................................

1.2

Rumusan Masalah..................................................................................................

1.3

Tujuan Penulisan....................................................................................................

1.4

Sumber Data Penulisan..........................................................................................

BAB II DATA TEKNIS KONSTRUKSI..............................................................................


2.1

Data Perencanaan...................................................................................................

2.2

Gambar Rencana Jembatan Komposit...................................................................

BAB III PERENCANAAN KOMPOSIT.............................................................................


3.1

Pradimensi..............................................................................................................

3.2

Kontrol Kekuatan dan Stabilitas Penampang.........................................................

3.3

Analisa Penampang Kompak (Pada Kondisi Elastis)............................................

3.3.1

Letak Garis Netral Penampang.......................................................................

3.3.2

Momen Inersia Komposit (Ix)......................................................................

3.4

Perhitungan Cara Metode Pelaksanaan................................................................

1.

Metode Cor Bertahap...........................................................................................

2.

Metode Tumpuan Sementara di bentang..........................................................

3.

Metode Jacking ditengah bentang........................................................................

3.5

Analisa Penampang Komposit pada Kondisi Plastis...........................................

3.6

Perhitungan Kebutuhan Penghubung Geser (Shear Connector)..........................

BAB IV SAMBUNGAN....................................................................................................
4.1

Data Sambungan..................................................................................................

4.2

Resultan Gaya pada Gelagar Induk......................................................................

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

4.3

Perencanaan Baut.................................................................................................

4.3.1 Perencanaan Diameter Baut...............................................................................


4.3.2 Tata Letak Baut...................................................................................................
4.3.2 Kekuatan Baut....................................................................................................
4.4

Perhitungan Sambungan......................................................................................

4.4.1 Sambungan Hanya pada Badan Profil................................................................


4.4.2 Sambungan pada Badan dan Sayap Profil..........................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
5.1

Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
LAMPIRAN

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang sedang
berkembang. Perkembangan ekonomi harus dibarengi dengan perkembangan
transportasi yang memadai. Disisi lain, Indonesia merupakan Negara yang
memiliki wilayah yang berbukit-bukit dan banyak dilalui oleh sungai-sungai.
Ini merupakan suatu tantangan bagi transportasi di Indonesia. Salah satu
solusi yang dapat diambil adalah pembangunan jembatan.
Dengan perkembangan zaman, jembatan banyak dibuat dengan
berbegai macam material, seperti baja, beton, kayu dan lain sebagainya.
Dewasa ini, tidak sedikit jembatan yang menggunakan jembatan bersifat
komposit. Jembatan dengan penampang komposit, terbentuk jika dua buah
komponen bahan (Baja-Beton) digabung menjadi satu kesatuan penampang
dan terjadi intreaksi antara komponen-komponen tersebut yang berupa Lantai
beton dan Balok baja dalam menahan beban kerja, masing-masing
karakteristik

dasar

dan

meterialnya

dari

dua

komponen

tersebut

dimanfaatkan secara optimal. Agar terbentuknya interaksi yang baik antara


dua komponen tersebut, gaya geser yang terjadi antara lantai beton dan balok
baja ditahan oleh Penghubung Geser (Shear Connector).

1.2 Rumusan Masalah


Di dalam menyusun laporan ini ada beberapa rumusan masalah
diantara lain :
1. Bagaimana

perencanaan

jembatan

komposit

dan

menentukan

dimensi profil baja yang dipakai?


2. Bagaimana perencanaan sambungan baut yang akan dipakai?
3. Bagaimana menggambarkan detail sambungan jembatan yang telah
direncanakan sebelumnya?

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan ini antara lain :


1. Mahasiswa dapat merencanakan jembatan komposit dan dapat
menentukan dimensi profil baja yang dipakai.
2. Mahasiswa dapat merencanakan sambungan baut yang akan dipakai.
3. Mahasiswa dapat menggambarkan detail sambungan jembatan yang
telah direncanakan sebelumnya.
1.4 Sumber Data Penulisan
Laporan ini dibuat dengan data yang diperoleh dari dosen
pembimbing dengan melakukan teknis penulisan

yang mengacu pada

ketentuan dosen pembimbing, tabel-tabel baja, buku baja dan persyaratan


perencanaan jembatan.

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

BAB II
DATA TEKNIS KONSTRUKSI

2.1 Data Perencanaan

Bentang Jembatan = 25 m

Lebar Jembatan = 9 m

Kelas Muatan = A/I

Mutu Baja BJ 37
F
F

y = 240 Mpa = 2400 kg/cm


u = 370 Mpa = 3700 kg/cm

Elastisitas Baja 200.000 Mpa = 2.000.000 kg/cm

Mutu Beton = Fc= 30 Mpa = 300 kg/cm

Tebal lantai beton kendaraan = 0,22 m

Tebal aspal = 0,05 m

Tebal genangan air = 0,1 m

Jarak antar Gelagar memanjang (b) = 1,4 m

2
BJ beton ( ) = 24,00 KN/m

2
BJ aspal ( ) = 18,00 KN/m

2
BJ air ( ) = 10,00 KN/m

Sambungan = baut mutu tinggi

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

Gambar Rencana Jembatan Komposit

2.2

Pelat Beton t = 22 cm
Diafraghma

Trotoar

Gelagar Induk

TAMPAK ATAS
SKALA 1 : 100

Pipa Sandaran

9000
Gelagar Induk

Trotoar

Pelat Beton

5000
23000

9000
Sambungan Baut

POTONGAN MEMANJANG JEMBATAN


SKALA 1:100

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

1400 1400 1400 1400 1400 1400

1000

Aspal t=5 cm

1000

Trotoar

7000

23000

Jembatan Komposit

TIANG SANDARAN
PELAT BETON t=22 cm
ASPAL t=5 cm
2%

2%
2%

2%

Diafragma
1400

1400

1400

1400

1400

1400

9000

POTONGAN MELINTANG JEMBATAN

Gelagar Induk

SKALA 1:50

BAB III
PERENCANAAN KOMPOSIT

3.1

Pradimensi

Menghitung bef
1
bentang balok
4

bef

bef

=s

bef

= 12 tebal pelat lantai beton

1
25
4

= 6,25 m
= 1,4 m

= 12 0,22 m

= 2,64 m

diambil nilai terkecil = bef = 1,4 m

Menghitung Momen Akibat Berat Sendiri

Berat aspal

= 0,05 x b x l x qaspal
= 0,05 x 1,4 x 1 x 18,00

Berat pelat lantai kendaraan

gelagar

= 7,392 KN/m

= 0,1 x b x 1 x qair
= 0,1 x 1,4 x 1 x 10

Berat

KN/m

= d x b x 1 x qbeton
= 0,22 x 1,4 x 1 x 24,00

Berat genangan air

= 1,26

memanjang= IWF 500.200.9.14

= 1,4

KN/m

= 0,897 KN/m

(asumsi)
Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

Total beban mati ( QDL )

= 10,95 KN/m

Momen dan gaya lintang akibat beban mati :


DDL =

1
2

. QDL . l =

1
2

. 10,95 . 25

136,86

= 855,39

KNm

KN
MDL =

1
8

2
. QDL . l =

1
8

. 10,95 . 25

Beban Hidup
1) Berat Terbagi rata
L = 30 m 30 meter
q = 9 kPa
q =q b=9 1,4=12,6 kN /m
2) Beban Garis
P = 49 kN/m
P =P b=49 1,4=68 , 6 kN

MLL =

1
q L +
8

1
P L
4

1
12,6 25 +
8

1
68,6 25
4

= 1413,125 kNm
DLL

1
q L+ P
2

1
12,6 25+68,6
2

= 226,1 kN

Beban Angin

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

2%

2%
2%

1400

1400

1400

1400

1400

1400

9000

Y k =2+ d+ h=2+0,22+ 0,7=2,92 m

Y l=

h+tr 0,7+1
=
=0,85 m
2
2

W =100

Kg
( BMS )
m2

W 1=W 12=100 12=1200 Kg/m

M A =0 R w 1,75W 1 ( 1+ 1 )=0
Rw =

W 1 2 1200 2
=
=1371,428 Kg
1,75
1,75

Momen dan Lintang Akibat Beban Angin


1
1
M w = R w l= 1371,428 30
4
4
10285,71 Kgm=102857100 Nmm

D w =R w =1371,428 Kg=13714,28 N

Momen Ultimate
M u=M DL R DL + M wL R wL+ M R

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

Perhitungan Pembebanan Total


Momen
M u total=1,2 M DL +1,6 M +1 M WL
M u total=1,2 1500,525 106 +1,6 2208 106 +1 102857100
M u total=5436287100 Nmm
Lintang
Du total =1,2 D DL +1,6 D +1 DWL
3

D u total =1,2 200,07 10 +1,6 294,4 10 + 1 13714,28


Du total =724838 N

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

Perencanaan Dimensi Profil Girder

Mutu baja : BJ 37
a. Fy

: 240 MPa

b. Fu

: 370 MPa

6
MDL = 1500,525 kNm = 1500,525 10 Nmm
M DL
1500,525 10 6
S x perlu=
=
=6202566,964 mm3
1,12 fy 1,12 240 0,9

Sx perlu=6202,566964 cm 3
Didapat profil IWF 912.302.18.34
Data Profil:

3.2

Zx

3
= 10900 cm

Ix

4
= 498000 cm

Zy

3
= 1040 cm

Iy

4
= 15700 cm

ix

= 37 cm

= 912 mm

iy

= 6,56 cm

= 302 mm

2
= 364 cm

tf

= 34 mm

= 286 Kg/m

tw

= 18 mm

Kontrol Kekuatan dan Stabilitas Penampang

Kekompakkan Penampang
hw = 912 - 2(34) = 844 mm
hw 1680
<
t w fy
844 1680
<
46,89< 108,44 OK kompak
18 240

Kelenturan Penampang
M
f y = DL f y
Sx

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Jembatan Komposit

f y=

1500,525 10 6 Nmm
240
10900000

137,66 240 OK lentur

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

10

Jembatan Komposit

3.3

Analisa Penampang Kompak (Pada Kondisi Elastis)

3.3.1

Letak Garis Netral Penampang

yk

yc

d = 220 mm
ys

h = 700 mm

Ec =4700 fc=4700 30=25742,96 MPa


n=

E s 200000
=
=7,769
E c 25742,96

Ac = d bef = 0,22 1,6 = 0,352 m2


Ac 0,352
Ac eq = =
=0,0453 m2
n 7,769
A komposit = Aceq + As=0,0453+0,0364=0,0817 m2
A komposit =81707,61 mm2
1
1
Yc= d= 220=110 mm
2
2
y s=d+ 0,5 h=220+0,5 912=676 mm
Ac eq y c + A s y s= A k Y k
y k=

Aceq y c + A s y s
Ak

y k=

45307,61 110+ 36400 676


81707,61

y k =362,15 mm
y k =362,15 mm> d=220 mm
y k >d maka garis netral komposit ada di baja

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

11

Jembatan Komposit

3.3.2

Momen Inersia Komposit (Ix)


yc = 110 mm
d = 220 mm
yk = 278,16 mm

yc'

ys = 566 mm

ys'
h = 692 mm

'

y c = y k y c =362,15110=252,15 mm
y 's= y s y k =676362,15=313,85 mm
I k =( I c + Ac eq y 'c 2 ) + ( I s+ A s y 's2 )

I k=

1 b ef
d 3 + Aceq y'c2 + ( I s + A s y's2 )
12 n

1600
220 +45307,61 252,15 )
( 121 7,769
3

I k=

+ ( 4980000000+36400 313,852 )
I k =11.628 .847 .770 mm4
Cek Kondisi Penampang
Fc'
-

Fs'
-

Yk
ys-

ys+
+
Fs

=Ykd=362,15 mm220 mm=142,15 mm


y s
=912142,15=769,85 mm

+=h y s
y s
y k =362,15 mm

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

12

Jembatan Komposit

Fc' =

M Dl y k
I komposit n
Fc' =

M Dl

Ys

Syarat fc ' fc
6

1500,525 10 362,15
=6,015 30 OK
11.628 .847 .770 7,769

+ Fy

Syarat Fs

I komposit
+=

Fs

1500,525 106 769,85


+=
=99,34 240 OK
11.628 .847 .770
Fs
M Dl

Ys

Fy

Syarat Fs

I komposit
=
Fs
=

3.4

1500,525 106 142,15


=18,34 240 OK
11.628 .847 .770
Fs

Perhitungan Cara Metode Pelaksanaan

1. Metode Cor Bertahap


a. Tahap 1, beton dicor di tengah sepanjang

1/3L

1/3L

1
3

bentang

1/3L

Qbs=1,66 kN / m
Qbc =0,22 24 1,4=7,39 kN /m
1
5
M 1= qbs l 2+ qbc l 2
8
72

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

13

Jembatan Komposit

1
5
2
2
M 1= 1,66 23 + 7,39 23 =381,25 kNm
8
72
f s 1=

M 1 381,25 106
=
=76,55 N /mm2
sx
4980000

+
76,55

b. Tahap 2, cor berikutnya pada

1/3L

2
3

bentang

1/3L

1/3L

M 2=

1
q bc l 2
18

M 2=

1
7,392 232=217,243 kNm=217,243 10 6 Nmm
18

d
yk
ys-

ys+

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

14

Jembatan Komposit

=Ykd=278,16 mm220 mm=58,16 mm


y s
=69258,16=633,84 mm
+=h y s
y s
y k =278,16 mm

f c 2=

M 2

M 2 y k
217,243 106 278,16
=
=1,53 N / mm2
I komposit n 4.643 .655.257 8,51
y +
s
I komposit

217,243 106 633,84


=29,65 N /mm 2
4.643 .655.257
f S 2=
1,53
-

d
yk

ys-

ys+
+
29,65

c. Tahap 3, setelah beton mengeras, beban lalu lintas dan beban angin
bekerja.
qLL+ WLL

M 3=M + M WL
M 3=1227,625 106 + 47095550=1.274 .720 .550 Nmm
f c 3=

M 3

M 3 yk
1.274 .720 .550 278,16
=
=8,97 N /mm2
I komposit n
4.643 .655 .257 8,51
y+
s
I komposit

1.274 .720.550 633,84


=173,99 N /mm2
4.643 .655 .257
f S 3=

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

15

Jembatan Komposit

8,97
d

Yc

yk
-

ys-

ys+
+
173,99

Tegangan Akhir
o Pada Beton

Fc=fc 2 + fc3 fc
Fc=1,53+ 8,97 25
Fc=10,5 25 OK

o Pada Baja
Fs=fs1 +fs2 + fs3 fy
Fs=76,55+29,65+ 173,99 290
Fs=280,19< 290 OK

2. Metode Tumpuan Sementara di bentang


a. Tahap I
Balok baja dipasang dibentang dengan disokong ditengah bentang.
Selanjutnya beton dicor penuh.

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

16

Jembatan Komposit

1/2L

1/2L

M1
+

Va

1
1
M I = ( q s +q c ) l
8
2

Vb

( )

1
1
M I = ( 1,66+7,392 ) 23 =149,64 kNm
8
2

2 M I
1
R= ( q s+ qc ) l+
2
1
l
2
1
2 149,64
R= (1,66 +7,392 ) 23+
=130,12 kN
2
1
23
2
f s 1=

MI
fy
sx

f s 1=

149,64 106
=30,05 290 OK
4980 000

30,05

b. Tahap II

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

17

Jembatan Komposit

Setelah beton cukup umur (28 hari), tumpuan sementara dilepas (sesudah
terbentuk penampang komposit)

q aspal + air

M2

1
1
M 2= R l+ qaspal +air l
4
8
1
1
M 2= 130,12 23+ 2,66 23=755,84 kNm
4
8
f c 2=

6
M 2 y k
755,84 10 278,16
=
=5,32 N /mm2
I komposit n 4.643 .655 .257 8,51

y +
s

755,84 106 633,84


M 2
=
=103,17 N /mm2
I komposit
4.643 .655.257
f S 2=
5,32
d

yc

yk
ys-

ys+
+
103,17

c. Tahap III
Beban Lalulintas dan angin bekerja

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

18

Jembatan Komposit

wLL
pLL
qLL

M 3=M + M WL
6

M 3=1227,625 10 + 47095550=1.274 .720 .550 Nmm


f c 3=

M 3 yk
1.274 .720 .550 278,16
=
=8,97 N /mm2
I komposit n
4.643 .655 .257 8,51
+

M 3

ys

I komposit

1.274 .720.550 633,84


=173,99 N /mm2
4.643 .655 .257
f S 3=
s

Tegangan Akhir
o Pada Beton

Fc=fc 2 + fc3 fc
Fc=6,474+11,099 25
Fc=17,573 25 OK

o Pada Baja
Fs=fs1+ fs2 +fs3 fy
Fs=30,05+103,17+173,99 290
Fs=247,11 <290 OK

3. Metode Jacking ditengah bentang


a. Tahap 1
Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

19

Jembatan Komposit

Balok baja dirakit pada bentang. Bila tumpuan di jangkar (diikat) pada tumpuan dan
ditengah bentang di jacking (diangkat ketas sehingga ), setelah beton dicor
keseluruhan.

1/2L

1/2L

Pj izin
M1j

Fy = 290 N /mm

P j L
P j 23 10 3 mm
=
4 Sx 4 4980 103 mm3

290 4 4980 103=23 103 P j


P j =251165,22 N

3
P j L3
251165,22 N ( 23 10 mm )
=
=
48 EI 48 200000 N /mm2 4.643 .655 .257 mm4

=68,55 mm=6,85 cm
Agar baja tidak rusak saat di jacking, maka
Diambil

<

=4 cm

Pj L3
=4 cm
48 E I
3

Pj ( 23 10 mm )
=40 mm
2
4
4
48 200000 N /mm 172000 10 mm

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

20

Jembatan Komposit

Pj=54284,54 N

Didapat:
1
1
M IJ = PjL= 54284,54 N 23 10 3 mm=312136105 Nmm
4
4
1
1
M Iqb= ( q s +q c ) l
8
2

( )

1
1
M Iqb= ( 1,66+7,39 ) 23 =149,61 kNm
8
2

M Iqb=149,61 106 Nmm


M I = M IJ + M Iqb =312136105+149,61 106=461746105 Nmm

Maka:

f s 1=

M I 461746105
2
=
=92,72 N /mm
3
Sx
4980 10

b. Tahap 2
Setelah beton cukup umur, jacking dilepas.
1/2L

R + Pj

1/2L

M II
A

2 M I
1
R= ( q s+ qc ) l+
2
1
l
2
1
2 461,746105
R= (1,66 +7,392 ) 23+
=184,40 kN
2
1
23
2

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

21

Jembatan Komposit

1
M II = ( R + Pj ) L
4
1
M II = ( 184,40+ 54,28454 ) 23=1372,44 kNm
4
Maka:

f c 2=

M 2 y k
1372,44 106 278,16
=
=9,66 N /mm2
I komposit n 4.643 .655 .257 8,51

y +
s

1372,44 106 633,84


M 2
=
=187,33 N /mm2
I komposit
4.643 .655.257
+=
f S 2
9,66
d

yc

yk
ys-

ys+
+
187,33

d. Tahap III
Beban Lalulintas dan angin bekerja

wLL
pLL
qLL

M 3=M + M WL

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

22

Jembatan Komposit

M 3=1227,625 106 + 47095550=1.274 .720 .550 Nmm


f c 3=

M 3

M 3 yk
1.274 .720 .550 278,16
=
=8,97 N /mm2
I komposit n
4.643 .655 .257 8,51
y+
s
I komposit

1.274 .720.550 633,84


=173,99 N /mm2
4.643 .655 .257
f S 3=
8,97
d

Yc

yk
-

ys-

ys+
+
173,99

Tegangan Akhir
o Pada Beton

Fc=fc 2 + fc3 fc
Fc=4,882+6,918 25
Fc=11,8 25 OK

o Pada Baja
Fs=fs1+ fs2 +fs3 fy
Fs=92,72+187,33+173,99 290
Fs=268< 290 OK

Dari hasil perhitungan dengan metode pelaksanaan, pelaksanaan yang paling aman
adalah dengan metode tumpuan sementara ditengah bentang apabila medan
ditengah bentang memungkinkan untuk diberi tumpuan sementara. Apabila medan
yang dilalui jembatan sangat curam atau ekstrim, maka jembatan dilaksanakan
dengan metode jacking.

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

23

Jembatan Komposit

3.5

Analisa Penampang Komposit pada Kondisi Plastis

T =A s F y
C=0,85 fc' bef a
T =C

A s F y =0,85 fc ' b ef a
a=

As F y
0,85 fc ' b ef

a=

36400 240
=214,12 mm
0,85 30 1600

256,94 mm<220 mm g . n . plastis berada disayap baja

Kasus ini terjadi bila :

C o > To

Co = 0,85 fc. bE .a + Af .fy

= 0,85 x 25 x 1600 x 256,94 +

10268 x 240 = 11200280


To = fy ( As Af )

= 240 (36400 10268)

= 6271680

Af b f t f
= 302 x 34 = 10268 mm
Jarak dari garis netral plastis ke serat atas pelat sayap atas baja, y,
dapat dihitung melalui persamaan keseimbangan gaya C dan T :
C = T = Cc + C s
= 0,85 fc. bE. a + bf. .y. fy

Maka,

= 8735960 + 384000y

As fy (0,85 f ' c.bE .a)


bf . fy

36400 x 240(0,85 x 25 x 1600 x 256,9 4 )


= 0,001 mm
302 x 24 0

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

24

Jembatan Komposit

d 2' d y y ' / 2

= 912 456 0,001/2 = 456 mm

d 2" d y t c a / 2

= 912 456 + 220 256,94/2 =

547,53 mm

As d / 2 b f y ' (d y ' / 2)
As b f y '

36400 x

912
0,001
302 x 0,001 , x(912
)
2
2
36400302 x 0,001

= 456 mm

Mn = Mp =Cc.d2+Cs.d2 = 8735960 x 456 + 384000 x 547,53 =


6.361.044.148

M n=M p=C d '


d '=

d'=

hs
1
+ d a
2
2

912
1
+220 .214,12=568,94 mm
2
2

M p=0,85 fc ' b ef a d '


1
M p= A s F y hs a
2

M p=36400 240 568,94=7.031 .966.118 Nmm

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

25

Jembatan Komposit

M u total=1,2 M DL +1,6 M +1 M WL
M u total=1,2 1500,525 106 +1,6 2208 106 +1 75262500
M u total=5.408 .692 .500 Nmm
Ceknote
M u< M p
5.408.692 .500<0,85 7.031 .966 .118
5.408.692 .500<5.977 .171 .200 OK ( Aman !)

3.6

Perhitungan Kebutuhan Penghubung Geser (Shear Connector)

D1

D2
D2

1/6 L

D1

1/2 L
1/3 L

D1 = Du total = 1324900,6 N

1/3 L

1/3 L

1324,9 KN

D1 D2
=
1
1
L
L
2
6

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

26

Jembatan Komposit

D 2=

D1

1
L
6

1
L
2

1
1324,9 23
6
=
=441,633 KN
1
23
2

Garis netral berada di baja (kondisi elastis) Yk

= 278,16 mm

Yc

= 168,30 mm

'

S x =A c eq y c =36200 mm 168,30 mm=6.092.460 mm

Direncanakan akan menggunakan Shear Connector Flexibel


Diasumsikan tinggi stud

(H)

= 12 cm = 120 mm

Diameter stud (d)

= 22 mm

Jumlah stud S1(n)

=3

Jumlah stud S2(n)

=1

H 120
=
=5,45 mm 5,5
d
22
Q=10 H d fc '
Q=10 120 22 25=132.000 N
S 1=

Q n I komp 132.000 3 4.643 .655.257


=
=227,813 mm
D1 S x
1324900,6 6.092.460

S 2=

Q n I komp 132.000 1 4.643 .655.257


=
=227,813mm
D2 S x
441633 6.092.460

S 1=S2=227,813mm b=300 mm OK
q=

D Sx
s
I komp

q1 =

D1 S x
1324900,6 6.092 .460
s1=
227,813=395.999,389 N
I komp
4.643 .655 .257

q1 Q n

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

27

Jembatan Komposit

q1 =395.999,389 N 132.000 3
395.999,389 396.000 OK

q 2=

D2 S x
441633 6.092.460
s2=
227,813=579,421 N
I komp
4.643.655 .257

q 2 Q n
q 2=579,421 N 132.000 1
579,421 132.000 OK

Jadi S yang digunakan adalah:


S 1=227,813 mm 230 mm
S 2=227,813 mm 230 mm

Gambar 3.1 Ilustrasi Shear connector

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

28

Jembatan Komposit

BAB IV
SAMBUNGAN

4.1 Data Sambungan

Profil

= IWF 692.300.13.20

Tebal pelat baja

= 12 mm

fy

= 290 MPa

fu

= 500 MPa

Jumlah bidang geser (G)

=2

Mutu baut

= A-490
Fv ulir baut pada bidang geser = 60 ksi
Fy baut

Syarat

= 290 MPa

= 0,9
= As baut As baut

= 2,5d 7d

As baut tepi

= 1,5d 3d

4.2 Resultan Gaya pada Gelagar Induk


Sambungan yang digunakan pada jembatan komposit ini adalah sambungan
baut dengan menggunakan pelat baja. Sambungan ini terletak pada gelagar induk.
Jembatan komposit dengan bentang 23 meter ini tidak memungkinkan untuk
dipasang satu bentang profil baja, karena pada umumnya panjang maksimum
profil baja dipasaran adalah 10 meter, maka pada jembatan komposit dengan
bentang 23 meter ini dibuat menjadi 4 segmen, dengan 2 segmen 8 meter dan 2
segmen 5,5 meter. Diantara segmen satu dengan yang lainnya disambungkan
dengan pelat baja yang diberi baut (gambar 7.1).

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

29

Jembatan Komposit

Trotoar

Pipa Sandaran

9000
Gelagar Induk

Pelat Beton

5000

9000

23000
Sambungan Baut

POT. MEMANJANG
SKALA 1 : 100

Gambar 4.1 Jarak antar sambungan pada gelagar induk


Trotoar

Pipa Sandaran

Pelat Beton

9000

5000

9000

23000

Mc

Mu

Md

Du
Dc
2500

Dd

11500

Du

Gambar 4.2 Letak Sambungan

M u=2955718350 Nmm
1
M u= qu L2
8

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

30

Jembatan Komposit

qu=

Mu 8 2955,718350 8
=
=44,699 kNm
L2
23 2

Va=

qu L 44,699 23
=
=514,038 kN
2
2

( 12 qu L )
2

Mc=Va L

( 12 44,699 9 )=2816,032kNm

Mc=514,038 9

Md=Mc=2816,032kNm
Du=Va=514,038 kN

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

31

Jembatan Komposit

Du
Dc
=
1
2,5
L
2
1
Du 2,5=Dc L
2
1
514,038 2,5=Dc 23
2
1285,095=Dc 11,5
Dc=111,747 kN
Dd=Dc=111,747 kN

4.3 Perencanaan Baut


4.3.1 Perencanaan Diameter Baut
Pbgeser =Pb pemikul
0,62 Ab Fub m=3,2 db tp Fu

0,62 490 2

607,6

( 14 db )=3,2 db 12 500
2

( 14 db )=19200 db
2

477,208 db2=19200 db
477,208 db=19200
db=40,23 mm
Baut yang tersedia maksimal 38 mm, maka digunakan diameter 38 mm.

4.3.2 Tata Letak Baut


Jarak minimum baut ke baut

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

32

Jembatan Komposit

3 db s 24 tp
3 38 s 24 12
114 mm s 288 mm

Jarak minimum baut ke pelat


1,5 db s 12tp
1,5 38 s 12 12
57 mm s 144 mm

h pelat =H 2(tf + r)
h pelat =6922 (20+ 28,6 )=594,8 mm 590 mm

4.3.2 Kekuatan Baut


Ngeser=0,62 Fub m Ab
Ngeser=0,62 490 2

( 41 38 )=689.088,2 N
2

Ntumpu=3,2 db tp Fu
Ntumpu=3,2 38 12 500=729.600 N

Sehingga,

Nbaut=689.088,2 N

4.4 Perhitungan Sambungan


4.4.1 Sambungan Hanya pada Badan Profil
Mc
2816,032 kNm
Dc=Dz=Dw

111,747 kN

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

33

Jembatan Komposit

h pelat

590 mm

tw profil
119

119

119

119

57

119

b=(2 57)+(119 4 )=590 mm

5
8

1
590
e= b=
=295 mm
2
2

10

9
11

119
57

590

119

119

57

57

13 mm

12

13

590

M z =M c +(D c e)
M z =2816032000+ ( 111747 295 )=2.848 .997 .365 Nmm

Konfirgurasi baut terdapat pada Gambar 4.3, sedangkan perhitungan kekuatan pikul
baut terdapat pada tabel 4.1

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

34

Jembatan Komposit

Dw

119

119

119

8
10

9
11

Mw

57

Mz 5

119

119

Dz

119
57

119

590

119

57

57

12

13

590

Gambar 4.3 Konfigurasi Baut

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

35

Jembatan Komposit

Tabel 4.1. Gaya Pikul Baut dengan Baut di Bandan Profil


Jarak (mm)

No
Baut

y1

x1^2
(mm2)

y1^2
(mm2)

x1

238

-238

56644

56644

238

56644

238

238

56644

56644

119

-119

14161

14161

119

119

14161

14161

-238

56644

238

56644

-119

-119

14161

14161

10

-119

119

14161

14161

11

-238

-238

56644

56644

12

-238

56644

13

-238

238

56644

56644

SUM

396508

396508

Pbx=

Nu 111747
=
=8595,923 N
n
13

Akibat Beban P
Pby
Pbx (N)
(N)
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3

Akibat Momen
Pmx (N)

Pmy (N)

427520,
6

855041,
2
855041,
2
855041,
2
427520,
6
427520,
6

-855041

855041,
2

-427521

-427521

427520,
6

-427521

-855041

-855041

-855041

855041,
2

-855041

-855041
0
855041,
2
-427521

Py=Pby+ Pmy =0+(855041)=855041 N

Pbaut= ( Px 2 )+ ( Py2 ) = ( 863637,12 )+ (8550412)


Mz Y 1
2.848 .997 .365 238
Pmx=
=
=855041,2 N
2
2
( x 1 + y 1 ) (396508+396508)
Pbaut=1215304,334 N
Pmy=

Mz x 1
2.848 .997 .365 238 Pbaut maks Nbaut
=
=855041 N
2
2
(396508+396508)
(
)
x
1
+
y
1

Px=Pbx + Pmx=8595,923+ ( 855041,2) =863637,1


N
1.215.304,334
N 689.088,2 N NOT OK !

Muhamad Fauzan G_131134017_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

36

4.4.2 Sambungan pada Badan dan Sayap Profil


1. Sambungan pada badan profil
Mc

2816,032 kNm

Dc=Dw =Dz

111,747 kN

h pelat

590 mm

tw profil

13 mm

I profil

119

119

119

119

57

2
4

119

1
590
e= b=
=295 mm
2
2

10

9
12

11

b=(2 57)+(119 4 )=590 mm

5
7

119
57

590

119

119

57

57

1.720.000 .000 mm

13

590

I w=

1
1
hpelat 3 tw= 590 3 13=222493916,7 mm4
12
12

M w =M c

Iw
I profil

=2816,032 106

222.493 .916,7
=364.273 .249,6 Nmm
1.720.000 .000

M z =M w +(D w e )
M z =364.273.249,6+ ( 111747 295 )=397.238 .614,6 Nmm

Konfirgurasi baut terdapat pada Gambar 4.4 sedangkan perhitungan kekuatan pikul
baut terdapat pada tabel 4.2

Dw

119

119

57

Mw

3
Mz 5

8
10

9
11

119

119
119

Dz

119
57

119

12
590

Gambar 4.4 Konfigurasi Baut pada Badan Profil

13

590

119

57

57

Tabel 4.2 Gaya Pikul Baut dengan Baut di Bandan Profil


Jarak (mm)

No
Baut

y1

x1^2
(mm2)

y1^2
(mm2)

x1

238

-238

56644

56644

238

56644

238

238

56644

56644

119

-119

14161

14161

119

119

14161

14161

-238

56644

238

56644

-119

-119

14161

14161

10

-119

119

14161

14161

11

-238

-238

56644

56644

12

-238

56644

13

-238

238

56644

56644

SUM

396508

396508

Pbx=

Nu 111747
=
=8595,923 N
n
13

Akibat Beban P
Pby
Pbx (N)
(N)
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3
8595,92
0
3

Akibat Momen
Pmx (N)

Pmy (N)

59609,6
4

119219,
3
119219,
3
119219,
3
59609,6
4
59609,6
4

-119219

119219,
3

-59609,6

-59609,6

59609,6
4

-59609,6

-119219

-119219

-119219

119219,
3

-119219

-119219
0
119219,
3
-59609,6

Py=Pby+ Pmy =0+(119219)=119219 N

Pbaut= ( Px )+ ( Py ) = ( 127815,2 ) + ( 119219 )


Mz Y 1
397238614,6 238
Pmx=
=
=119219,3 N
2
2
(396508+396508)
(
)
x
1
+
y
1

Pbaut=174785,4655 N
2

Mz x 1
397238614,6 238 Pbaut maks Nbaut
=
=119219 N
2
2
( x 1 + y 1 ) (396508+396508)
174.785,4655 N 689.088,2 N OK !
Px=Pbx + Pmx=8595,923+119219,3=127815,2 N
Pmy=

2. Sambungan pada Sayap Profil


I flange=I profil I w
I flange=1.720 .000 .000222.493 .916,7=1.497 .506.083 mm

M f =M c

Dari
Kf =

Mf

didapatkan besar gaya kopel

Kf

M f 2.451.758 .750
=
=3.543 .003,974 N
H
692

nbaut =

K n=

I flange
1.497 .506 .083
=2816,032 106
=2.451 .758 .750 Nmm
I profil
1.720.000 .000

Kf
3.543 .003,974
=
=5,141 6 buah
N baut
689088,2

K f 3.543.003,974
=
=590.500,6623 N
nbaut
6
Syarat kuat:

590.500,6623 689.088,2 OK !

K n N sambungan

Dz
120

120

120

Mz

120

120

57

120

186

1119

119

119

119

57

Mw

12

11

2
4

11

8
10

9
13

10

119
57

119

590

57

119

119

57

Kf

12

13
Kf

590

Kn

Kf

Gambar 4.5 Konfigurasi Baut pada Sayap Profil

300

57

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan struktur jembatan komposit, dapat disimpulkan bahwa:
1. Profil yang digunakan untuk gelagar induk adalah IWF 692.300.13.20;
2. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah metode tumpuan sementara
bentang;
3. Shear connector yang digunakan adalah jenis stud dengan diameter 22 mm
dengan tinggi 120 mm. Jarak pada tumpuan (1/3 bentang) S 1 = 230 mm,
sedangkan untuk lapangan (1/3 bentang tengah) S2 = 230 mm;
4. Alat sambung yang digunakan adalah baut dengan mutu tinggi A-490 dengan
diameter 38 mm. Tebal pelat baja yang digunakan adalah 12 mm;
5. Sambungan yang dilakukan pada badan dan sayap profil.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Rudy, Ir.


1987. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius.
Moeljono, Drs.,SP1.
2004. Konstruksi Baja Dasar. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.
Moeljono, Drs.,SP1.
2004. Konstruksi Baja Jembatan. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.

LAMPIRAN

Fajar FS_121134013_Struktur Baja Jembatan 2 D4-TPJJ

Anda mungkin juga menyukai