PARASIT TERTENTU
Bab ini berisi penyakit-penyakit yang umumnya dikenal sebagai
penyakit menular.
dan nyeri tekan perut. Gejala ini bisa diikuti dysuria, batuk kering, dan
epistaxis. Suhu tubuh 39-40oC selama 10-14 hari, menurun pada
minggu ketiga. Gejala sistem syaraf pusat adalah delirium, stupor, atau
koma.
Nekrosis jaringan usus bisa terjadi, di samping ulkus, perdarahan
dan perforasi usus. Kuman yang beredar di darah menyebabkan infeksi
organ seperti osteomyelitis, endocarditis, meningitis, abses jaringan
lunak, glomerulonefritis, dan radang daerah reproduksi.
A01.0Typhoid fever
Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1Paratyphoid fever A
A01.2Paratyphoid fever B
A01.3Paratyphoid fever C
A01.4Paratyphoid fever, tak dijelaskan
Infeksi oleh S. paratyphi NOS
A02 Infeksi salmonella lainnya
Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S.
typhi dan S. paratyphi
A02.0Enteritis Salmonella
Salmonellosis
A02.1Sepsis Salmonella
A02.2Infeksi salmonella terlokalisir
meningitis salmonella (G01*),
pneumonia salmonella (J17.0*),
arthritis salmonella (M01.3*),
osteomyelitis salmonella (M90. 2*),
penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9Infeksi salmonella, tidak dijelaskan
A03 Shigellosis
Shigellosis adalah infeksi akut usus akibat Shigella, yang
tersebar di seluruh dunia. Jenis yang paling umum adalah Shigella
flexneri (B) dan S. sonnei (D), disusul oleh S. boydii (C) dan yang paling
ganas, S. dysenteriae (A). Penyebarannya melalui makanan yang
tercemar oleh kotoran. Disentri basiler akibat Shigella paling umum
pada anak-anak di daerah endemi, sedangkan orang dewasa agak lebih
tahan terhadap serangannya.
Shigella menembus mukosa kolon dan ujung ileum, menyebabkan
sekresi lendir, hiperemia, infiltrasi lekosit, edema, dan ulkus dangkal
mukosa. Gejalanya berupa diare encer yang disusul gejala disentri
berupa sakit perut, mual dan muntah, serta berak bercampur lendir,
diikuti syaraf spinal. Gejala antara lain mual, muntah dan sakit perut,
disusul mulut kering, diplopia, blepharoptosis dan penurunan refleks
pupil.
Keracunan makanan oleh Cl. perfringens biasanya ringan, namun
sakit perut, diare berat, penumpukan gas dan perut kembung bisa
menyebabkan kolaps.
Kecuali:
Amuboma NOS
A06.4Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5 Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6 Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7Amubiasis kulit
A06.8Infeksi amuba di situs lain;
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9Amubiasis, tak dijelaskan
A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya
Penyakit protozoa usus lain balantidiasis, giardiasis, dan
kriptosporidiosis. Balantidiasis akibat Balantidium coli menyebabkan
ulkus dinding usus, diare, dan disentri. Giardiasis (lambliasis) akibat
Giardia lamblia menyebabkan gangguan penyerapan lemak sehingga
timbul diare. Kriptosporidiosis akibat Cryptosporidia berupa diare akut
tapi berlangsung singkat. Isospora dan protozoa lain juga dapat
menimbulkan gejala pada saluran pencernaan.
A07.0Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1Giardiasis [lambliasis]
A07.2Cryptosporidiosis
A07.3Isosporiasis
Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
Coccidiosis usus
Isosporosis usus
A07.8Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Virus adalah parasit terkecil, partikel molekul intrasel, yang
memiliki inti asam nukleat dan dilapisi protein, yang tergantung pada
sel (bakteri, tanaman, hewan) untuk reproduksi. Virus group enterik
terbagi atas kategori poliomyelitis, coxsackievirus, echovirus dan
enterovirus, dan virus gastroenteritis epidemik. Kategori terakhir ini
Tuberkulosis (A15-A19)
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi akut atau kronis akibat
Mycobacterium tuberculosis, dan kadang-kadang oleh M. bovis.
Penyakit ini khas dengan keseimbangan antara ketahanan tubuh dan
infeksi, fokus infeksi (di dalam atau di luar paru-paru) bisa aktif
kembali kapan saja, dan sering setelah periode laten yang cukup lama.
Fokus TB memiliki tuberkel berisi sel-sel raksasa dan epitelioid,
cenderung fibrosis, dan perkejuan (caseation) yaitu nekrosis yang tidak
mencair.
Infeksi dengan menghirup bulir cairan (droplet) yang dikeluarkan
batuk dan mengering di udara. Piring dan sprei juga sumber penularan
yang penting. Pada M. bovis, susu sapi menjadi sumber penyebaran.
Pekerja laboratorium bisa terinfeksi melalui inokulasi langsung.
Peritonitis TB (K67.3*)
TB anus dan rektum, TB usus (halus, besar), enteritis TB
(K93.0*),
A18.4TB kulit dan jaringan subkutis
Erythema induratum TB, scrofuloderma
Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
Lupus vulgaris kelopak mata (H03.1*),
Kecuali:
lupus erythematosus (L93.-),
lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5TB mata
Episcleritis TB (H19.0*),
Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB
(H19.2*)
Iridocyclitis TB (H22.0*),
Chorioretinitis TB (H32.0*),
Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6TB telinga
Otitis media TB (H67.0*)
Kecuali: TB mastoiditis (A18.0)
A18.7 TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid (E35.0*),
TB perikardium (I32.0*), TB endokardium (I39.8*),
TB miokardium (I41.0*), Arteritis serebri TB (I68.1*)
TB esofagus (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8TB miliaris lainnya
A19.9TB miliaris, tidak dijelaskan
A21.7Generalized tularaemia
A21.8Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9Tularaemia, tidak dijelaskan
A22 Anthrax
Disebabkan oleh Bacillus anthracis, anthrax sangat menular pada
hewan ternak. Infeksi pada manusia biasanya melalui kulit, selain
menelan dan menghirup sporanya. Pada infeksi kulit timbul papula,
vesikula dan eksudasi. Bisa terjadi limfadenopati, lemah, myalgia, sakit
kepala, demam, mual dan muntah. Jenis pernafasan paling berbahaya
karena spora dengan cepat memperbanyak diri, diikuti oleh nekrosis
pada kelenjar limfe paru-paru, dan menyebar ke meningen dan otak.
Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi, Penyakit Ragpicker, Penyakit Woolsorter
A22.2Anthrax gastrointestinum
A22.7Sepsis anthrax
A22.8Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax (G01*)
A22.9Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh Brucella melitensis (kambing dan
domba), B. suis (caribou), dan B. canis (anjing). Infeksi terjadi akibat
menelan susu atau produk susu (butter dan keju) hewan terinfeksi.
Penyakit ini khas dengan stadium demam akut dengan sedikit tanda
lokal, dan stadium kronis dengan demam naik turun (undulant fever),
lemah, dan keringatan, namun jarang membawa kematian.
Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1Brucellosis akibat B. abortus
A23.2Brucellosis akibat B. suis
A23.3Brucellosis akibat B. canis
A23.8Brucellosis lain
A23.9Brucellosis, tidak dijelaskan
A24 Glanders and melioidosis
Glanders disebabkan oleh Pseudomonas mallei, yaitu bakteri
kuda, dengan gejala demam tinggi dan radang kelenjar limfe.
A36 Diphtheria
Difteri adalah penyakit menular akut akibat Corynebacterium
diphtheriae, khas dengan pseudomembran fibrinosa pada mukosa
pernafasan, dan kerusakan jaringan miokardium dan syaraf akibat
eksotoksin. Difteri kulit juga umum terjadi. Tiga jenis C. diphtheriae,
yaitu mitis, intermedius, dan gravis, yang menyebar melalui sekresi
orang yang terinfeksi. Biasanya kuman bersarang di tonsil atau
nasofarings. Jenis toksigenik menghasilkan eksotoksin yang mematikan
sel-sel di sekitarnya dan sel-sel yang jauh karena dibawa oleh darah.
Lesi patologis ditemukan di saluran nafas, orofarings, miokardium,
sistem syaraf, dan ginjal.
Membran di daerah tonsil, bewarna abu-abu kotor, keras dan
berfibrin,
melekat
dengan
erat
sehingga
pembuangannya
menyebabkan perdarahan. Edema larings dan farings bisa menyumbat
pernafasan. Tanpa antitoksin bisa terjadi miokarditis dan kegagalan
jantung, serta kelumpuhan otot mulut, rahang dan tenggorok (bulbar
paralysis)
A36.0Difteri farings
Angina membranosa difteri, Difteri tonsil
A36.1Difteri nasofarings
A36.2Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8Difteri lain
Konjungtivitis difteri (H13.1*); miokarditis difteri (I41.0*),
polyneuritis difteri (G63.0*)
A36.9Diphtheria, tidak dijelaskan
A37 Whooping cough
Batuk rejan atau pertussis ini akut, sangat menular, khas dengan
batuk paroksismal spasmodik (tiba-tiba dan terus-menerus) yang
A42 Actinomycosis
Aktinomikosis adalah penyakit infeksi kronis yang khas dengan
banyak sinus yang mengalirkan cairan dan disebabkan mikroorganisme
gram positif anaerob yang sering terdapat pada gusi, tonsil, dan gigi,
yaitu Actinomyces israelii..
Penyakit ini sering terdapat pada pria dewasa. Pada bentuk yang
paling umum, cervicofacialis, tempat masuk utama adalah gigi yang
membusuk. Bentuk lain adalah pulmonalis akibat terhirupnya sekresi
mulut; dan abdominalis akibat pecahnya mukosa suatu divertikulum
atau appendix. Lesi yang khas berupa daerah mengeras berisi abses
kecil-kecil yang saling berhubungan dikelilingi oleh jaringan granulasi.
Penyakit menyebar ke jaringan yang berdekatan, dan kadang-kadang
melalui aliran darah.
Bentuk servikofasialis dimulai dengan bengkak di bawah mukosa
mulut atau kulit leher. Area yang melunak akan menjadi sinus dengan
fistula berisi cairan seperti granul sulfur kuning, dengan diameter 1
mm. Pada bentuk pulmonalis, serangan diikuti oleh nyeri dada, demam,
batuk produktif, dan perforasi dinding dada oleh saluran sinus. Bentuk
abdominalis menyerang cecum, appendix, dan peritoneum; khas
dengan nyeri, demam, muntah, diare atau konstipasi, dan kurus. Massa
abdomen biasa terdapat, dan pada dinding bisa muncul sinus dan
fistula. Bentuk generalisata disebabkan oleh septikemia, menyebar
melalui darah ke kulit, vertebrae, otak, hati, ginjal, ureter dan organ
pelvis (wanita).
Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0Aktinomikosis pulmonalis
A42.1Aktinomikosis abdominalis
A42.2Aktinomikosis servikofasialis
A42.7Sepsis aktinomikosis
A42.8Bentuk lain aktinomikosis
A42.9Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43 Nocardiosis
Nokardiosis adalah penyakit infeksi akut atau kronis yang
menimbulkan granuloma dan nanah di seluruh tubuh, akibat Nocardia
asteroides, suatu saprofit tanah. Organisme ini
biasanya masuk
melalui paru-paru, sering menyerang orang tua yang lemah.
Penyebaran melalui aliran darah dan menimbulkan abses di otak,
kadang-kadang di ginjal atau organ lain.
A43.0Nokardiosis pulmonalis
A43.1Nokardiosis kulit
A43.8Bentuk lain nokardiosis
A43.9Nokardiosis, tidak dijelaskan
A44 Bartonellosis
Disebabkan Bartonella bacilliformis dan hanya di Amerika
Selatan, khas dengan anemia dan demam (demam Oraya) atau erupsi
kulit yang kronis (Verruga peruana)
A44.0Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8Bentuk lain bartonellosis
A44.9Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
Erisipelas adalah selulitis permukaan akibat Streptokokus
hemolitikus Group A, sering melibatkan muka, lengan atau tungkai.
Selulitis adalah radang akut menyebar rata pada jaringan padat seperti
kulit atau bawah kulit, jarang pada struktur yang lebih dalam, dan khas
A66 Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
Yaws disebabkan oleh T. pertenue sebagai granuloma atau
makula di tempat inokulasi, biasanya tungkai bawah. Lesi telapak kaki
berupa ulkus nyeri (crab yaws). Kesembuhan lesi diikuti oleh erupsi
di muka, anggota, dan panggul. Lesi destruktif muncul pada stadium
lanjut, yaitu periostitis (terutama tibia), exostosis maksilla bagian
hidung, nodul disekitar sendi, lesi gumma kulit, dan ulkus mutilans di
muka, terutama sekitar hidung (gangosa).
A66.0Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1Yaw papillomata ganda dan wet crab
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis)
(papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat
yaws
A66.4Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada
yaws (dini) (lanjut)
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis
trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9Trachoma, tidak dijelaskan
A74 Penyakit lain akibat chlamydiae
Kecuali: penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual
(A55-A56)
pneumonia chlamydia (J16.0)
pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0 Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
Paratrachoma
A74.8Penyakit chlamydia lain
Peritonitis chlamydia (K67.0*)
A74.9Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
Chlamydiosis NOS
Rickettsioses (A75-A79)
Penyakit rickettsia memiliki gejala demam, sakit kepala, letih,
kurus, radang pembuluh darah perifer, dan rash. Rickettsia umumnya
menggunakan
siklus
kehidupan
hewan
dan
insekta
yang
menularkannya ke manusia.
Tifus epidemi disebabkan oleh R. prowazekii yang ditularkan oleh
kutu. Penyakit Brill-Zinser bersifat rekrudesen (timbul lama, bertahuntahun setelah infeksi), ringan karena daya tahan tubuh terhadap R.
prowazekii. Tifus murine disebabkan oleh R. typhi yang dibawa oleh
kutu tikus, sedangkan tifus scrub disebabkan R. tsutsugamushi yang
dibawa oleh mite (sejenis arachnida kecil yang sering berkelompok).
Spotted fever disebabkan oleh R. rickettsii yang juga ditularkan
kutu dan menyebabkan demam tinggi, batuk, dan rash pada hampir
seluruh tubuh. Rash ini bisa menjadi makulopapula, petechiae, atau
bergabung membentuk ulkus. Rocky Mountain Spotted Fever jauh
lebih ganas daripada jenis Afrika, Asia dan Australia.
Jenis lain adalah demam Q, yaitu penyakit akut dengan demam
dan pneumonitis interstitialis, akibat R burnetti (Coxiella burnetti).
Mereka tidak memiliki gejala pada kulit.
measles tapi agak ringan, dimulai dari leher dan menyebar ke badan
dan anggota, dengan pembesaran limfe di tengkuk dan belakang
telinga.
Kecuali : rubella kongenital (P35.0)
B06.0 Rubella dengan komplikasi neurologis
Meningitis rubella (G02.0*),
Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8
Rubella dengan komplikasi lain
Arthritis rubella (M01.4*),
Pneumonia rubella (J17.1*)
B06.9
Rubella tanpa komplikasi
Rubella NOS
B07 Viral warts jerawat virus
Warts adalah tumor epitel yang umum terjadi, kadang-kadang
menjadi ganas, ditularkan oleh human papillomavirus (HPV). Sering
terjadi menjelang remaja, dan jarang sekali di usia tua. Bentuk dan
ukuran tergantung pada lokasi dan adanya iritasi atau trauma di
tempat ia tumbuh. Infeksi bisa berupa lesi tunggal atau ganda, sembuh
total dalam beberapa bulan tapi bisa timbul lagi pada tempat yang
sama atau berbeda.
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali anogenital (venereal) warts (A63.0)
papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau
bladder (D41.4)
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa,
N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0
Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1
Molluscum contagiosum
B08.2
Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3
Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4
Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5
Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8
Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang
dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
Hepatitis virus(B15-B19)
Hepatitis adalah peradangan hati dengan nekrosis sel. Penyebab
utamanya hepatitis virus Type A, B, dan C (non-A non-B), gejala bisa
bervariasi dari ringan seperti flu sampai gagal hati fulminant
(berkembang cepat, sangat berbahaya) yang fatal. Gejala awal
anoreksia, tidak enak badan (malaise), mual dan muntah, dan demam.
Hepatitis biasanya sembuh spontan setelah 4-8 minggu, dan bisa
menjadi kronis atau menjadi lebih berat.
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus
(B94.2)
Gunakan kode tambahan (Bab XX) kalau perlu, untuk identifikasi
obat, kalau hepatitis pascatransfusi
B15 Hepatitis akut A
B15.0
Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9
Hepatitis A tanpa koma hepatika,
Hepatitis A (akut) (virus) NOS
B16 Hepatitis akut B
B16.0
Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma
hepatika
B16.1
Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma
hepatika
B16.2
Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9
Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
B17 Hepatitis virus akut lain
B17.0
Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1
Hepatitis akut C
B17.2
Hepatitis akut E
B17.8
Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC
B17.9
Hepatitis virus akut, tidak dijelaskan
Hepatitis akut NOS; hepatitis infeksiosa akut NOS
B18 Hepatitis virus kronis
B18.0
B18.1
Pasien dengan kerusakan sistem imun akibat penyakit HIV kadangkadang memerlukan pengobatan untuk lebih dari satu penyakit
1.
KU:
Kode:
Penyakit
Kaposi (B21.0).
2.
KU:
HIV
yang
menyebabkan
Sarkoma
Kode: Penyakit
(B20.7).
HIV
yang
menyebabkan
infeksi
ganda
3.
Penyakit Bornholm
B33.1
Penyakit Ross River
Demam Ross River
Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2
Karditis virus
B33.3
Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
Infeksi retrovirus NOS
B33.4 Hantavirus (cardio)-pulmonary syndrome [HPS] [HCPS] (J17.1*)
Penyakit hantavirus dengan manifestasi pulmonalis
Penyakit virus Sin Nombre
Gunakan kode tambahan (N17.9) kalau perlu, untuk identifikasi
kegagalan ginjal yang berhubungan dengan HPS yang
disebabkan oleh etiologi hantavirus Andes, Bayou, dan Black
Creek Canal
Kecuali: demam berdarah dengan manifestasi ginjal (A98.5
N08.0*)
B33.8
Penyakit virus lain yang dijelaskan.
B34 Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
penyakit CMV NOS (B25.9)
infeksi retrovirus NOS (B33.3)
virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada
bab lain (B97.-)
B34.0
Infeksi adenovirus, tempat tidak dijelaskan
B34.1
Infeksi enterovirus, tempat tidak dijelaskan
Infeksi coxsackievirus NOS
Infeksi echovirus NOS
B34.2
Infeksi coronavirus, tempat tidak dijelaskan
Kecuali: severe acute respiratory syndrome [SARS] (U04.9)
B34.3
Infeksi parvovirus, tempat tidak dijelaskan
B34.4
Infeksi papovavirus, tempat tidak dijelaskan
B34.8
Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan
B34.9
Infeksi virus, tidak dijelaskan;
Viraemia NOS
Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
B35.5
Tinea imbricata
Tokelau
B35.6
Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8
Dermatophytosis lain
Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9
Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
B36 Mikosis permukaaan lainnya
B36.0
Pityriasis versicolor
Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1
Tinea nigra;
Microsporosis nigra, pityriasis nigra
Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2
White piedra
Tinea blanca
B36.3
Black piedra
B36.8
Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9
Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
Kandidiasis biasanya pada kulit dan membran mukosa, infeksi
sistemik menyebabkan lesi visera yang fatal. Penyebabnya, Candida
albicans adalah jamur ragi saprofit yang menjadi patogen kalau
lingkungan memungkinkan atau pertahanan tubuh melemah. Daerah
hangat dan lecet adalah tempat yang rentan. Kerentanan ditingkatkan
oleh antibiotik, kortikosteroid, antimetabolik, kehamilan, obesitas,
diabetes mellitus dan cacad imunologis. Pada dewasa muda kandidiasis
bisa merupakan tanda awal AIDS.
Kandidiasis intertrigo (lipatan) berupa patch berbatas tegas,
merah, bisa gatal dan eksudat. Kandidiasis perianus menyebabkan
pruritus ani yang lecet bewarna putih. Vulvovaginitis kandida sering
ketika hamil atau diabetes mellitus, berupa cairan putih kekuningan.
Infeksi glans penis dan preputium terdapat pasangan seksual penderita
vulvovaginitis kandida. Kandidiasis mulut (oral thrush) berupa patch
eksudat putih krem yang bisa dikikis dari lidah atau mukosa pipi.
Perleche, yaitu radang dan retak sudut mulut, bisa disebabkan oleh
kandida atau gigi palsu yang letaknya tidak benar.
Termasuk: candidosis, miniliasis
Kecuali: kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0
Stomatitis kandida
Oral thrush
B37.1
Kandidiasis pulmonalis
B37.2
Kandidiasis kulit dan kuku;
Onychia kandida, paronychia kandida
Kecuali:
dermatitis diaper (L22)
B37.3 Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4 Kandidiasis urogenital lain;
Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)
B37.5 Meningitis kandida(G02.1*)
B37.6 Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7
Septis kandida
B37.8
Kandidiasis pada situs lain;
Cheilitis kandida, Enteritis kandida
B37.9
Kandidiasis, tidak dijelaskan;
Thrush NOS
B38 Coccidioidomycosis
Bentuk primer infeksi Coccidioides immitis ini bisa tanpa gejala,
berupa infeksi saluran pernafasan, effusi pleura atau pneumonia.
Bentuk progresif muncul dari bentuk primer, menyerang kulit, kelenjar
limfe, limpa, hati, ginjal, meningen dan otak, dan sering fatal
B38.0
Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1
Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2
Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3
Koksidioidomikosis kulit
B38.4 Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7
Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8
Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9
Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39 Histoplasmosis
Disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, khas dengan lesi paruparu primer dan bisa menyebar melalui darah dan menyebabkan ulkus
orofarings, saluran pencernaan, serta hepatomegali, splenomegali,
limfadenopati, dan nekrosis adrenal.
B39.0
B39.1
B39.2
B39.3
Histoplasmosis
Histoplasmosis
Histoplasmosis
Histoplasmosis
capsulati
capsulati
capsulati
capsulati
paru-paru akut
paru-paru kronis
paru-paru, tidak dijelaskan
disseminata
B42.7
Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8
Bentuk lain sporotrikosis
B42.9
Sporotrikosis, tidak dijelaskan
B43 Chromomycosis and phaeomycotic abscess
Penyakit infeksi akibat Hormodendrum pedrosoi, H. compactum,
atau Phialophora verrucosa, khas dengan nodul kulit seperti wart yang
dengan perlahan menjadi vegetasi papillomatosa yang mudah
membentuk ulkus. Umum terjadi di daerah tropis pada laki-laki 30-50
tahun.
B43.0
Kromomikosis kulit
Dermatitis verrucosa
B43.1
Abses otak phaeomikotik
Kromomycosis otak
B43.2
Abses dan kista phaeomikotik subkutis
B43.8
Bentuk lain kromomikosis
B43.9
Kromomikosis, tidak dijelaskan
B44 Aspergillosis
Penyakit infeksi paru-paru yang bisa menyebar melalui darah,
disebabkan oleh Aspergillus spp, terutama A. fumigatus. Kelainan paruparu mungkin pula sebagai reaksi allergi terhadap jamur ini atau
spesies lainnya. Jamur ini muncul setelah pengobatan antibiotika
bronkus yang rusak oleh bronkitis, bronkiekstasis, atau TB. Bola jamur
(aspergilloma, fungus ball) adalah bentuk khas penyakit ini yang
pada foto Rontgen terlihat sebagai massa bulat padat dikelilingi oleh
lapisan udara tipis, biasanya di dalam rongga sisa TB.
Termasuk: Aspergilloma
B44.0
Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1
Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2
Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7
Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8
Bentuk lain aspergillosis
B44.9
Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
Penyakit infeksi Filobasidiella neoformans (dulu disebut
Cryptococcus neoformans) ini memiliki fokus primer pada paru-paru,
menyebar ke meningen atau ke ginjal, tulang dan kulit.
B45.0
B45.1
Kriptokokosis paru-paru
Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2
Kriptokokosis kulit
B45.3
Kriptokokosis tulang
B45.7
Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8
Bentuk lain kriptokokosis
B45.9
Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
Disebut juga phycomycosis atau mucormycosis, disebabkan oleh
hyphae (filamen jamur) lebar tanpa septum dari Rhizopus, Abdisia,
atau Basidiobolus spp. Mucormycosis kulit menyebabkan bengkakbengkak pada subkutis leher dan dada. Jenis rhinocerebralis adalah
infeksi primer fatal pada hidung, sinus atau orbita, sering pada
penurunan daya tahan tubuh.
B46.0
B46.1
B46.2
B46.3
B46.4
Mukormikosis paru-paru
Mukormikosis rhinocerebralis
Mukormikosis gastrointestinalis
Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
B46.5
Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8
Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9
Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
Infeksi kaki (kadang-kadang anggota atas) yang kronis, agak
sembab, dengan banyak sinus; yang menyebar kecuali kalau dieksisi
atau diamputasi. Kasus yang dibiarkan bisa menyebabkan kematian
akibat serangan infeksi sekunder bakteria. Hampir separo kasus
disebabkan oleh Nocardia spp., dan sisanya oleh sekitar 20 macam
jamur dan bakteria. Paling sering terjadi di daerah tropis dan pada usia
21-40 tahun.
B47.0
Eumycetoma
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1
Actinomycetoma
B47.9
Mycetoma, tidak dijelaskan;
Kecuali:
bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8
Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not
elsewhere classified;
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54 Malaria yang tidak dijelaskan
Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi
parasitologi
B55 Leishmaniasis
Leishmaniasis disebabkan oleh Leishmania spp. yang ditularkan
lalat Phlebotomus (sandfly). Manifestasinya bisa viseral, mukokutan,
atau kulit, tergantung strain yang menyerang dan kekebalan. Kala-azar
disebabkan oleh L. donovani, masuk aliran darah, bersarang di sistem
retikulo-endotel, menimbulkan demam, splenomegali, kurus dan
pansitopenia, dengan angka kematian 90% kalau tidak diobati.
Leishmaniasis kulit disebabkan oleh L. tropica atau L. major, dengan
ulkus granulomatosa berbatas tegas. Ulkus mukokutan di muka
disebabkan oleh L. mexicana., L. braziliensis peruvia, dan L.
braziliensis braziliensis. Jenis lain, L. mexicana amazonensis dan L.
tropica aethiopica menyebabkan lesi kulit tersebar luas menyerupai
lepra lepromatosa.
B55.0
Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1
Leishmaniasis kulit
B55.2
Leishmaniasis mukokutan
B55.9
Leishmaniasis, tidak dijelaskan
B56 Trypanosomiasis Afrika
Trypanosomiasis adalah penyakit kronis akibat T. brucei var.
gambiense dan T. brucei var. rhodesiense yang menyebabkan penyakit
tidur Afrika, ditularkan oleh lalat Tsetse (Glossina spp.).
Tripanosomiasis ini khas dengan demam, limfadenopati, erupsi kulit,
dan edema-edema lokal yang nyeri. Gejala SSP seperti tremor, sakit
kepala, apathy, dan kejang akan muncul kemudian dan menyebabkan
koma dan kematian.
B56.0
B56.1
B56.9
B58.8
Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Penyakit visera akibat cacing darah Schistosoma, yang hidup di
dalam vena mesenterium atau bladder. Telur yang menembus mukosa
usus atau bladder akan tiba di air, menetas, melepaskan miracidia yang
dengan cepat berubah menjadi ribuan cercaria di dalam keong.
Cercaria dapat menembus kulit, dan berubah menjadi skistosomula,
pada saat ini terjadi dermatitis. Skistosomula pindah ke vena bladder
atau usus, menjadi dewasa dan bertelur dalam waktu 1 3 bulan sejak
memasuki kulit.
Gejala penyakit mencakup demam, menggigil, mual, nyeri
abdomen, malaise, mialgia, urtikaria merah, dan eosininofilia. Kadangkadang telur nyasar ke SSP dan menyebabkan mielitis transversa atau
kejang. Penyakit lain termasuk akibat dari trematoda usus Fasciolopsis
buski, Heteropyes atau Metagonimus; trematoda hati seperti Fasciola
sinensis,
dan
trematoda
paru
seperti
Diphyllobothriasis:
Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
(Infeksi) cacing pita ikan
Kecuali:
diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1
Sparganosis
Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva
Spirometra
Diphyllobothriasis larva
Spirometrosis
B71 Infeksi cestoda lainnya
B71.0
Hymenolepiasis
(Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
(Infeksi) cacing pita tikus
B71.1
Dipylidiasis
B71.8
Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
Coenurosis
B71.9
Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
(Infeksi) cacing pita NOS
B72 Dracunculiasis
Infeksi nematoda (cacing bulat) jenis Dracunculus medinensis
yang dapat menyebabkan ulkus nyeri pada kulit dan arthritis yang
melumpuhkan. Infeksi melalui air terkontaminasi, menembus usus, dan
menjadi dewasa di jaringan ikat. Bagian kepala muncul di kulit dan
membentuk papula merah, vesikula, dan ulkus.
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73 Onchocerciasis
Infeksi nematoda filaria yang menyebabkan penyakit kulit kronis
dan lesi mata yang dapat menyebabkan buta.
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Filariasis limfatik adalah infeksi oleh 3 spesies Filarioidea,
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau B. timori, yang
menyebabkan adenolimfangitis akut, limfedema kronik, hidrokel, dan
Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0
Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1
Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2
Filariasis akibat Brugia timori
B74.3
Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4
Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8
Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9
Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spiralis, yang dapat menyebabkan gejala
pencernaan ringan diikuti oleh edema periorbita, nyeri otot, demam,
dan eosinofilia.
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B76 Hookworm diseases
Penyakit cacing tambang disebabkan oleh Ankylostoma
duodenale atau Necator americanus, menyebabkan nyeri perut dan
anemia defisiensi besi. Larva Ankylostoma braziliense pada anjing atau
kucing dapat masuk tubuh manusia melalui kulit, menyebabkan
cutaneous larva migrans.
Termasuk: Uncinariasis
B76.0
Ancylostomiasis
Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1
Necatoriasis
Infeksi Necator americanus
B76.8
Penyakit cacing tambang lain
B76.9
Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
stercoralis,
menyebabkan
rash
kulit,
Strongyloidiasis usus
Strongyloidiasis kulit
Strongyloidiasis disseminata
Strongyloidiasis, tidak dijelaskan
B94.9
CODING EXERCISES
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kode J04.1 berasal dari bab pernafasan, bukan bab penyakit infeksi.
Lihat catatan eksklusi pada halaman 107 volume 1 untuk
menjelaskan ini.
5.Dracunculiasis
Look up dracunculiasis in the Index (Volume 3, page 189)
Dracunculiasis, dracunculosis -> B72.
6.Noninfective diarrhoea in a 3-week old infant
Cari diare pada indeks (Volume 3, page 158) perhatikan bahwa istilah
di dalam tanda kurung menunjukkan bahwa diare yang tidak
dijelaskan dianggap menular dan dikode pada bab I. Karena
kasus ini dinyatakan non-infectious, look up
Diarrhoea
- neonatal (non infective) -> P78.3.
Perhatikan bahwa usia pasien mengubah pemilihan kode. Kalau pasien
adalan neonatus, kodenya adalah K52.9 - diarrhoea, noninfective.
7.Tuberculosis of lung, confirmed
Look up tuberculosis in the Index (Volume 3, page 545).
Tuberculosis
- lung - see Tuberculosis, pulmonary.
- pulmonary
- - confirmed (by)
- - - unspecified means -> A15.3.
8.Axillary cutaneous abscess
Look up Abscess in the Index (Volume 3, page 17)
Abscess
- axilla (region) -> L02.4.
Note that if you look up Abscess, cutaneous the Index suggests to see
also Abscess, by site. This indicates that there are other, more
specific, codes available for body sites. There is also a code for
the axillary lymph node under Abscess, axilla but the diagnosis
here is for a cutaneous abscess. The exclusion notes on page 107
of volume 3 indicate that certain localised infections, such as this
one, are coded to the relevant body system chapter and not to
chapter 1.
9.Streptococcal sore throat
Look up Sore in the Index (Volume 3, page 501) or, if you know the
medical term for sore throat, look up pharyngitis.
Sore
- throat
- - streptococcal (ulcerative) -> J02.0.
Pharyngitis
- streptococcal -> J02.0.
The exclusion notes on page 107 of Volume 3 indicate that certain
localised infections, such as this one, are coded to the relevant
body system chapter and not to chapter 1.
10.Cytomegalovirus pancreatitis
Look up pancreatitis in the Index (Volume 3, page 425)
Pancreatitis
- cytomegaloviral -> B25.2 K87.1 *
Note that this is a case where a dagger and asterisk are used to
indicate the underlying cause of the disease (cytomegalovirus)
and the manifestation (pancreatitis). If you are only coding single
conditions, use the dagger code only.
11.Internal hirudiniasis
Look up hirudiniasis in the Index (Volume 3, page 266)
Hirudiniasis
- internal -> B83.4.
12.Kaposi's sarcoma of back (skin) in HIV patient
Look up sarcoma in the Index (Volume 3, page 484).
Sarcoma
- Kaposi's (M9140/3)
- - resulting from HIV disease -> B21.0.
If you are coding multiple conditions, you can add a code for the
sarcoma of skin of back and a morphology code to indicate
Kaposi's sarcoma. Look these up this way:
Sarcoma
- Kaposi's (M9140/3)
- - skin -> C46.0
Note the morphology code in parentheses after the morphological type
in the Index. Check this also in the Morphology Table in Volume 1
(page 1195) - next to the morphology code is the Chapter 2
category (C46.-) that should be used with this morphology.
13.Infection by schistosoma mansoni and fasciolopsis buski causing
severe abdominal pain
19.Classical cholera
Look up cholera in the Index (Volume 3, page 97).
Cholera
- classical -> A00.0
20.Varicella meningitis
Look up meningitis in the Index (Volume 3, page 355).
Meningitis
- in
- - varicella -> B01.0 G02.0*