Anda di halaman 1dari 37

OSTEOARTHRITIS

PEMBIMBING : dr. Budimansyah, SpOT


PRESENTATOR : Fajar Arismunandar (1420221152)

SMF BEDAH
RSUP PERSAHABATAN
JAKARTA

Pendahuluan
Osteoartritis (OA) merupakan panyakit sendi yang
paling sering ditemui
Penyakit ini menyerang lebih dari 20 juta penduduk di
Amerika
Osteoarthritis merupakan penyebab utama gangguan
kronis pada individu dengan umur di atas 70 tahun
Pada pasien dengan umur lebih dari 65 tahun,
osteoarthritis umum terjadi pada kalangan individu
berkulit putih dibandingkan dengan berkulit hitam
Wanita juga lebih cenderung terkena OA yang progresif

Basic Science
Berdasarkan strukturnya, sendi dibagi menjadi :
Fibrous, contoh : sutura
Cartilaginous, contoh : tulang belakang, simphysis
pubis
Synovial, contoh : siku.

Struktur Synovial
terdiri atas
Kartilago Artikular
Kondrosit
Proteoglycan
Kolagen

Synovium dan cairan


synovial
Kapsul dan ligamen

Sistem lubrikasi sendi


Boundary layer lubrication
Fluid film lubrication

Osteoarthritis
Pendahuluan
Klasifikasi
Epidemiologi
Etiologi
Patogenesis
Patologi
Faktor Resiko
Gejala Klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Terapi
Komplikasi

Pendahuluan
Osteoarthritis (OA) adalah gangguan kronis
sinovial sendi di mana ada pelunakan progresif
dari tulang rawan artikular disertai dengan
pertumbuhan baru dari tulang rawan dan tulang
pada margin sendi (osteofit).
Osteoarthritis tidak murni gangguan
degeneratif, melainkan suatu penyakit dengan
patogenesis yang dinamis
Banyak mengenai sendi sendi penopang
(panggul, lutut)

Klasifikasi
Primer (idiopatik)
Sekunder

Epidemiologi
Prevalensi osteoarthritis (OA) lutut radiologis di
Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5%
pada laki-laki dan 12,7% pada perempuan.
Diperkirakan 1-2 juta orang lanjut usia di Indonesia
menderita cacat karena OA.

Etiologi
Loss of proteoglycan
Primer
Usia
Faktor genetik
Postur tubuh

Sekunder
Trauma (fraktur ephyseal)
Rheumatoid arthritis

Patogenesis
Diawali dengan
penurunan konsentrasi
proteoglycan
Enzim yang dikeluarkan
oleh sel sinovial beserta
leukosit dapat
menyebabkan
penghancuran
proteoglikan dari matriks,
dan sinovial yang
mengeluarkan
interleukin-1 (IL-1) dapat
menekan sintesis
proteoglikan

Patologi
Destruksi progresif kartilago artikular,
Pembentukan kista subartikular,
Sklerosis,
Osteofit,
Fibrosis kapsul sendi.

Faktor Resiko
Joint Dysplasia Disorder
Trauma
Pekerjaan
Obesitas
Usia

Gejala Klinis
Nyeri sendi
Kaku sendi
Pembengkakan
Deformitas
Penurunan aktivitas

Pemeriksaan fisik
Pembengkakan sendi
Deformitas
Nyeri lokal
Keterbatasan pergerakan
Krepitus

Pemeriksaan penunjang
Osteoarthritis ditegakkan berdasarkan temuan
klinis dan temuan radiologi foto polos. Tidak ada
temuan laboratorium yang spesifik untuk
osteoarthritis
Temuan foto polos yang ditemukan adalah
Penyempitan ruang sendi
Kista subkondral
Sklerosis subkondral
Marginal osteofit.

Diagnosis
Anamnesis
Nyeri dirasakan berangsur-angsur (onset gradual).
Tidak disertai adanya inflamasi (kaku sendi dirasakan
< 30 menit, bila disertai inflamasi, umumnya dengan
perabaan hangat, bengkak yang minimal, dan tidak
disertai kemerahan pada kulit).
Tidak disertai gejala sistemik.
Nyeri sendi saat beraktivitas.

Sendi yang sering terkena:


Sendi tangan: Carpo-metacarpal (CMC I), Proksimal
interfalang (PIP) dan Distal interfalang (DIP)
Sendi kaki: Metatarsofalang (MTP I).
Sendi lain: lutut, pinggul, vertebrae servikal dan lumbal.

Faktor resiko penyakit :


Bertambahnya usia
Riwayat keluarga dengan osteoarthritis
Aktivitas fisik yang berat
Obesitas
Trauma sebelumnya atau adanya deformitas pada sendi
yang bersangkutan.

Faktor faktor lain yang mempengaruhi keluhan


nyeri dan fungsi sendi
Gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Kemampuan berjalan.
Gambaran nyeri

Pemeriksaan Fisik
Tentukan BMI
Perhatikan gaya berjalan
Adakah kelemahan/atrofi otot
Tanda-tanda inflamasi/efusi sendi?
Lingkup gerak sendi (ROM)
Krepitasi
Deformitas/bentuk sendi berubah
Nyeri tekan pada sendi dan periartikular
Penonjolan tulang (Nodul Bouchards dan
Heberdens)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiografi
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih
berat pada bagian yang menanggung beban seperti
lutut).
Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis).
Kista pada tulang.
Osteofit pada pinggir sendi.
Perubahan struktur anatomi sendi.

Menurut Kellgren dan Lawrence, secara radiologis


osteoarthritis (OA) diklasifikasikan menjadi:
Grade 0
Normal

Grade 1
Meragukan, dengan gambaran sendi normal, terdapat osteofit minim

Grade 2
Minimal, osteofit dan permukaan sendi menyempit asimetris.

Grade 3
Moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat,
permukaan sendi menyempit, dan tampak sklerosis subkondral.

Grade 4
Berat, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara
komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi.

Tata Laksana
Terapi Non-Farmakologis
Edukasi
Terapi fisik atau rehabilitasi
Penurunan berat badan
Olahraga
Thermotherapy
Terapi Farmakologis
Analgetik Oral
Analgesik Topikal
Chondroprotective Agent
Injeksi Intra Artikular atau Periartikular

Terapi Pembedahan
Pasien dengan gejala klinis OA yang berat, gejala nyeri
menetap atau bertambah berat setelah mendapat
pengobatan yang standar sesuai dengan rekomendasi baik
secara non-farmakologik dan farmakologik (gagal terapi
konvensional).
Pasien yang mengalami keluhan progresif dan mengganggu
aktivitas fisik sehari-hari.
Keluhan nyeri mengganggu kualitas hidup pasien:
menyebabkan gangguan tidur (sleeplessness), kehilangan
kemampuan hidup mandiri, timbul gejala/gangguan
psikiatri karena penyakit yang dideritanya.
Deformitas varus atau valgus (>15 hingga 20 derajat) pada
OA lutut.

Teknik pembedahan
Arthroplasty (Total Knee Replacement)
Total Knee Replacement atau yang disingkat TKR adalah
prosedur bedah yang dilakukan pada sendi lutut untuk
mengganti bantalan tulang rawan pada sendi lutut
dengan bantalan buatan. Tindakan TKR dilakukan ketika
sendi lutut mengalami kerusakan yang amat berat
akibat cedera olahraga ataupun radang sendi. Tindakan
ini diambil ketika sudah dilakukan pengobatan ataupun
penggunaan alat penyangga lutut namun sudah efektif
lagi.

Dalam pembedahan penggantian total sendi lutut,


bagian ujung-ujung tulang diganti dengan bahan logam
dan plastik (polyethylene). Permukaan tulang rawan
yang rusak akan dibuang, kemudian permukaan tulang
tersebut dilapisi dengan implant.

Arthroskopi
Tindakan arthroskopi dilakukan untuk :
Melihat dan mengetahui kelainan dalam sendi secara
langsung (diagnostik).
Untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mengobati suatu kelainan sendi (terapeutik).

Arthtroskopi dapat dilakukan pada beberapa sendi


antara lain : bahu, pergelangan tangan, panggul, lutut
dan pergelangan kaki. Tindakan ini relatif aman bagi
pasien termasuk mereka yang telah memasuki usia
lanjut.

Osteotomy
Osteotomy adalah prosedur pengeluaran tulang yang
dapat membantu meluruskan kembali beberapa
keadaan cacat (deformitas) pada pasien yang pada
umumnya memiliki penyakit pada bagian lutut.

Anda mungkin juga menyukai