Anda di halaman 1dari 3

Learning Objectives

1) Skizofrenia
Definisi
Suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku
psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi,

hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah


Etiologi
Biologi
Pelebaran pada ventrikel tertius dan quartus
Atropi bilateral lobus temporal medial
Disorientasi sel piramid hipokampus
Biokimia
Adanya gangguan neurotransmitter sentral yaitu peningkatan dopamin
Genetika
Populasi umum
:1%
Kembar monozigot
: 40 50 %
Kembar dizigot
: 10 %
Saudara kandung
: 10 %
Orang tua keduanya
: 40 %
Manifestasi klinis
Gangguan proses pikir
Asosiasi longgar : ide pasien tidak nyambung
Pemasukan berlebih : arus pikir pasien terus menerus terkena gangguan
Neologisme : penciptaan kata kata baru
Terhambat : pembicaraan tiba tiba berhenti
Klang asosiasi : pasien memilih kata kata tanpa isi pikir
Ekolalia : pasien mengulang ngulang kata dari orang lain
Konkritisasi : pasien dengan IQ normal / lebih tinggi menjadi sulit berpikir
Alogia : pasien berbicara sangat sedikit
Gangguan isi pikir
Gangguan waham :
Kejar
Kebesaran
Rujukan pasien merasa ada arti dibalik keadaannya saat ini
Penyiaran pikiran merasa orang lain membaca pikirannya
Penyisipan pikiran kepercayaan bahwa pikiran orang lain masuk ke
pikiran pasien
Tilikan
Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan butuh pengobatan
skizofrenia
Gangguan persepsi
Halusinasi
Ilusi dan depersonalisasi
Gangguan emosi
Afek tumpul atau datar ekspresi pasien yang sangatlah sedikit

Afek tak serasi ekspresi dan perasaan tidak selaras


Afek labil perubahan afek jelas dalam waktu singkat
Gangguan perilaku
Gerakan tubuh, gelisah, agresif dll.
Kriteria diagnosis menurut DSM IV
Menurut DSM IV
1) Keluhan berlangsung paling sedikit 6 bulan
2) Penurunan fungsi yang cukup bermakna dalam bidang pekerjaan, fungsi
interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi
3) Pernah mengalami psikotik aktif
4) Tidak ditemui gejala gejala yang sesuai dengan skizoafektif, gangguan
mood mayor, autisme
(Elvira, Sylvia. 2014. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Indonesia)

KESIMPULAN
Pada skenario 2 sesi tutorial kali ini diketahui seorang mahasiswi berumur
23 tahun mempunyai keluhan yaitu tidak mau makan apapun selama
seminggu ini, pasien selalu menolak untuk makan apapun dan membuat
orang tuanya merasa cemas. Pasien juga diketahui mempunyai perubahan
perilaku sejak sebulan yang lalu, menjadi pemurung dan tidak mau keluar
kamar serta ke kampus. Pasien menderita gangguan tidur dan sering
mendengar suara suara yang membuatnya murung, diketahui pasien
merasa bersalah akibat merasa gagal memenuhi keinginan orang tuanya.
Pada gangguan pada keinginan makan dipengaruhi oleh penurunan
neurotransimitter pencetus pada sistem limbik bagian organ hipothalamus
yang mempengaruhi penurunan fungsi vegetatif sehingga menurunkan
keinginan dari rasa lapar.
Pada perubahan perilaku pasien, harus diketahui faktor pencetus yang
menyebabkan keluhan, dari sesi tutorial diketahui bahwa pasien sering
merasa bersalah akibat kurangnya kemampuan membahagiakan orang
tuanya sehingga muncul gejala depresi, hal ini juga berkaitan dengan
penurunan aktifitas dopamin dan serotonin pada pasien sehingga terjadi
penurunan fungsi perilaku yang telah dialami selama 1 bulan terakhir.

Gangguan tidur dan muculnya suara suara aneh disebabkan karena adanya
penurunan neurotransmitter GABA sehingga terdapat gangguan
penyaringan input pada korteks prefrontal, sehingga saat suara penyebab
stress selalu terdengar dan mengganggu tidur.
Pada keadaan pasien saat ini memenuhi kriteria depresi berat dengan 3
gejala major, 4 gejala minor, periode keluhan 1 bulan dan terdapat
halusinasi.
Setelah dilakukan anamnesis riwayat penyakit dahulu, diketahui pasien
pernah dirawat di psikiater 1 tahun lalu, dengan gejala mudah marah,
tersinggung, banyak bicara dan merupakan riwayat gangguan manik. Pada
riwayat penyakit keluarga diketahui bahwa adik kandung tantenya
mengalami gangguan yang sama.
Pada pembahasan tutorial diketahui bahwa pasien menderita gangguan
sindroma bipolar dengan gangguan depresi pada saat ini. Dengan demikian
pasien diperlukan pengobatan psikoterapi dengan obat mood stablizier
seperti lithium, antidepresan seperti amitriptilin serta antimanik seperti
haloperidol dengan mempertimbangan indikasi dan kontraindikasi yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai