Anda di halaman 1dari 11

Laporan Arus Kas

(PSAK 2 / IAS )
I.

Pendahuluan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2 (revisi 2009) : Laporan Arus Kas terdiri paragraph
1-53. PSAK 2 (revisi 2009) dilengkapi dengan lampiran yang bukan merupakan bagian dari
PSAK 2 (revisi 2009). Seluruh paragraph tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.
Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK
2 (revisi 2009) nharus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009) : Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini
tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status keuangan
perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang
disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.1

tujuan

laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat
produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil
keputusan dimasa yang akan datang.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah
laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk
perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan
kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas
dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan
perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih
kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi
defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil
dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan
karena dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.

Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang
paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk
membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan
tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas
juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan
demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur
untuk menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan
perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting
untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan,
baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
II.

Tujuan

Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan
kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Tujuan Pernyataan ini adalah memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui leporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu
periode.
III.

Ruang Lingkup

Entitas menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan
laporan tersebut sebagai begian tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan.

Pengguna laporan keuangan entitas berkepentingan untuk mengetahui bagaimana entitas


berkepentingan untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak bergantung pada aktivitas entitas serta apakah
kas dapat dipandang sebagai produk entitas seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada
dasarnya,entitas memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam
aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities). Entitas membutuhkan kas
untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan dividen kepada investor. Oleh
karena itu Pernyataan ini mensyaratkan semua entitas menyajikan laporan arus kas.

IV.

Manfaat Informasi Arus Kas

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, maka laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam
asset neto entitas, struktur keuangannya (termasuk likuiditas & solvabilitas) dan kemampuannya
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan
peluang yang berubah. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan emmungkinkan pengguna mengembangkan model untuk
menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan dari berbagai entitas. Infromasi
tersebut juga meningkatkan

juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi

berbagai entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indicator dari jumlah, waktu, dan kepastian
arus kas masa depan. Disamping itu, informasi arus kas historis juga berguna untuk meneliti
kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam
menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas neto serta dampak perubahan harga.
V.

Definisi

Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini :

a) Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas.
b) Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
c) Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
d) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.
e) Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).
f) Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
g) Kas dan Setara Kas
Setara Kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi
atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan sebagi setara kas, suatu investasi harus
segera dapat dirubah menjadi kas, dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki
resiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya
memenuhi syarat sebagai setara kas, hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu,
misalnya tiga bukan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasu dalam bentuk
saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebutadalah setara
kas, misalnya saham preferen yang diperoleh dalam suatu periode singkat dari jumlah
jatuh tenponya dan tanggal penebusan telah ditentukan.
h) Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan. Namun demikian, cerukan
(bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas.
Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas. Karakteristik
dari pengaturan perbankan tersebut mengakibatkan saldo bank kadang kala berfluktuatif
dari saldo positif ke posisis penarikan berlebih.
i) Arus kas tidak termasuk mutasi di antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara
kas, karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas entitas dan
bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan pendannaan. Pengelolaan kas
termasuk investasi kelebihan kas pada setara kas.
VI.

Penyajian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut

aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnisnya. Klasifikasi menurut
aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi
tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa arus kas yang diklasifikasikan ke dalam
lebih dari satu aktivitas. Misalnya, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan
bunga, maka unsure bunga dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsure pokok
pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

A. Aktivitas Operasi
Jumlah arus aks yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indicator utama untuk
menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi tentang unsur tertentu arus kas
historis, bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan
entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi neto. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas
opearsi adalah :
a)
b)
c)
d)
e)

Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;


Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim,

anuitas, dan manfaat polis lain;


f) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak pengahasilan kecuali jika
dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi; dan
g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan (dealing).

Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau
kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi tersebut
marupakan arus kas dari aktivitas inveatsi. Akan tetapi, pembayran kas untuk pabrikasi atau
memperoleh asset yang dimiliki untuk dijual asalah arus kas dari aktivitas operasi. Penerimaan
kas dari rental dan penjualan asset tersebut diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
Entitas dapat memiliki efek dan pinjaman yang diberikan (securities and loans) untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan, yang dalam hal ini dapat dipersamakan dengan persediaan
yang khusus dibeli untuk dijual kembali. Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari pembelian
dan diperdagangkan tersebut diklasifikasikan sebgaai aktiviats operasi. Sama halnya dengan
pemberian kredit oelh lembaga keuangan, pada umumnya diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan
tersebut.
B. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting karena
kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan
menghasilkan pendapatan dan arus kas asa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi adalah :
a) Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka
panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang
dibangun sendiri;
b) Penerimaan kas dari penjualan asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang
lain;
c) Pembayaran kas untuk membeli instrument utang atau instrument akuitas entitas lain dan
kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrument yang
dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjualbelikan)
d) Penerimaan kas dari penjualan instrument utang dan instrument ekuitas lain dan
kepemilikan ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrument yang dianggap
setara kas atau instrument yang dimilki untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan)
e) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit
yang diberikan oleh lembaga keuangan);

f) Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain (selain uang muka dan kredit yang diebrikan kepada pihak lain (selain uang muka
dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
g) Pembayaran kss sehubungan dengan kontrak future, forward, opsi dan swap, kecuali jika
kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan , atau jika
pembayraan tersebut diklasifiksikan sebagai aktivitas pendanaan; dan
h) Penerimaan kas dari kontrak future, forward, opsi dan swap, kecuali jika kontrak tersebut
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai posisi arus kas terindentifkasi, maka arus
kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang
dilindungi nilainya.
C. Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah penting karena
berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyelia modal entitas.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :
a. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrument modal lain
b. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas;
c. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dna pinjaman
jangka pendek dan jangka panjang lain;
d. Pelunasan pinjaman;
e. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan
VII.

dengan sewa pembiayaan.


Metode dan Penyajian Laporan Arus Kas
Ada dua bentuk penyajian laporan arus kas, yaitu metode langsung dan tidak langsung.

Perbedaan keduanya ada pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode
langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar.
Arus kas masukdan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran
kas, sedangkan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak
langsung.
A. Metode Langsung
PT JAYA TERUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan
Kas untuk membayar biaya operasi
Kas untuk membayar biaya bunga
Kas untuk membayar pajak

951.000
555.200
259.800
14.000
29.000
858.000

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi

93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan


investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi
Kas keluar untuk membeli peralatan

75.000
(157.000)
(82.000
)

Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi


Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen
Kas untuk membayar hutang obligasi

160.000
23.000
125.000
148.000

Aliran kas masuk neto dari kegiatan


keuangan
Kenaikan kas
Saldo kas pada awal tahun
Saldo kas pada akhir tahun

12.000
23.000
26.000
49.000

Dari laporan diatas terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci
menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan
keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan
dan pengeluaran kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak
dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net
income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.
B. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas
dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan
dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang
belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

PT JAYA TERUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi
Ditambah :
Biaya depresiasi
Penurunan persediaan kantor
Kenaikan hutang jangka pendek
Kenaikan hutang biaya

90.500
18.000
8.000
16.800
1.200
44.000

Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka
Kenaikan piutang usaha
Penurunan hutang pajak
Laba penjualan aktiva tetap

1.000
9.000
1.500
30.000
41.500

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi

93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan


investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi
Kas keluar untuk membeli peralatan

75.000
(157.000
)
(82.000
)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan


investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen
Kas untuk membayar hutang obligasi

160.000
23.000
125.00
0
148.000

Aliran kas masuk neto dari kegiatan


keuangan
Kenaikan kas
Saldo kas pada awal tahun

12.000
23.000
26.000

Saldo kas pada akhir tahun

49.000

Anda mungkin juga menyukai