METODE PENELITIAN
Bulan
Jan
Feb
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru
b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah
pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian (lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
b. Siklus II
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus)
b. Menyusun laporan/tesis
c. Ujian dan revisi
d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
50
Mar
Apr
Mei
Juni
51
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama lima bulan yakni dimulai
dari bulan Januari 2015. Bulan pertama sampai bulan ketiga untuk konsultasi
bimbingan, survei awal, penyusunan proposal, mengurus perizinan dan koordinasi
dengan guru serta Kepala Sekolah.Bulan ketiga dan keempat untuk pelaksanaan
pembelajaran (siklus), selanjutnya bulan kelima sampai bulan keenam untuk
penyusunan laporan.Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan hasil penelitian dibuat sebagai berikut.
Tujuan penelitian tindakan kelas, menurut Natawidjaya (dalam Suwandi, 2010:
15), adalah: (a) untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, (b) untuk memberikan
pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan
produktif; (c) untuk melaksanakan program latihan, terutama, pelatihan dalam jabatan
guru; (d) untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang
sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaruan pada umumnya; (e) untuk
membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi (guru)
dan para peneliti akademis; dan (f) untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau
masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orangtua,
dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjeknya adalah siswa di kelas X IIS SMA
N 8 Surakarta yang berjumlah 32 siswa, yaitu 14 laki-laki dan 18 perempuan. yang
dipilih secara acak atau random. Sementara guru kelas yang dimaksud adalah Bapak
Nur Ihcsan, S.Pd. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang melibatkan guru kelas XIIS 1
(Bapak Nur Ihcsan, S.Pd.) dan siswa kelas XIIS1 dengan pertimbangan mereka
mewakili ciri umum kelas yang diteliti dan peneliti (sebagai orang yang berkecimpung
dalam pembelajaran bahasa Indonesia).
Penentuan subjek penelitian didasarkan atas permasalahan yang ada dalam
objek yang diteliti yaitu pembelajaran menulis eksposisi. Siswa kelas XIIS-1 di SMA N
8 Surakarta yaitu sulitnya menyusun paragraf eksposisi. Penelitian tindakan kelas
dengan penerapan model pembelajaran Collaboratif Learning dengan media
52
audiovisual dalam pembelajaran menulis eksposisi diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif bagi guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis
eksposisi menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
penulisan paragraf eksposisi.
53
54
4. Dokumen
Dokumen yang ditelaah dan dijadikan sumber data penelitian ini, antara lain:
kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru.
Selain itu, dokumen berupa buku-buku pelajaran yang digunakandan nilai menulis
deskripsi siswa yang diberikan oleh guru.
E. Keabsahan Data
Informasi yang dijadikan data penelitian diuji validitasnya agar benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat digunakan sebagai dasar
yang kuat untuk mengambil simpulan. Teknik yang digunakan untuk uji validitas
data dalam penelitian ini adalah triangulasi.
Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber data
dan triangulasi
metode pengumpulan data. Keabsahan data akan diuji dengan data yang dimiliki
oleh sumber lain. Sumber lain yang dimaksud di sini adalah siswa, guru, atau
pengamat lain yang ikut terlibat dalam penelitian. Penentuan kebenaran data
dilakukan dengan cara melihat ulang dan membandingkan data dari berbagai
sumber tersebut.
Pengujian atas keabsahan data juga akan dilakukan dengan review informan
kunci, yaitu guru pelaksana pembelajaran. Adapun tujuan reviu ini adalah
memperoleh kesepakatan antara peneliti dan informan tentang data yang diperoleh.
F. Teknik Analisis Data
Data dianalisis/dibandingkan dengan cara:
1. Data kuantitatif
Analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan menbandingkan rerata
presentase antar siklus.Penelitian akan menggunakan teknik analisis data berupa
teknik deskriptif komparatif
komparatif
digunakan
untuk
menganalisis
data
kuantitatif,
yaitu
55
kelemahan dan kelebihan guru dalam proses pembelajaran. Data yang diperoleh
dari analisis kritis akan dipakai sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan
pada tahap berikutnya sesuai siklus yang add. Analisis kritis, yaitu dengan
membandingkan kualitas partisipasi siswa pada siklus pertama dan kedua.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir.
Prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi: persiapan, studi/survei awal,
pelaksanaan siklus, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan siklus meliputi kegiatan
sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan
interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Perencanaan tindakan merupakan upaya penentuan standar yang akan dilakukan
dalam proses penelitian, sehingga penelitian tersebut memiliki garis besar acuan
perlakuan. Setelah penelitian direncanakan dengan matang, maka pelaksanaannya juga
dilakukan dengan sungguh-sungguh, hal demikian menjadi dasar proses untuk sukses
dan berhasilnya proses penelitian. Observasi merupakan upaya untuk melihat dan
mengecek proses penelitian dan keberlangsungannya. Setelah semua proses berjalan
dengan lancar, maka dianalisis data yang terlah dikumpulkan dan direfleksikan sebagai
wujud hasil interpretasi data penelitian. Hasil refleksi menjadi panutan pengambilan
putusan dan simpulan penelitian. Secara umum, berikut ini adalah gambaran singkat
dalam bentuk bagan penelitian mengenai tahapan penelitian yang dilaksanakan:
56
Permasalah
Perencanaan
Tindakan I
Siklus I
Refleksi I
Permasalahan baru
hasil refleksi
Siklus II
Apabila permasalahan
belum selesai
Perencanaan
Tindakan I
Pengamatan/pengu
mpulan data I
Perencanaan
Tindakan II
Refleksi II
Perencanaan
Tindakan II
Pengamatan/
pengumpulan data
II
57
2. Tahap perencanaan
Peneliti menyusun hal-hal yang berhubungan dengan persiapan penelitian, antara
lain: a) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta pemilihan materi dan media
yang dipakai; dan b) indikator keberhasilan beserta instrumen penelitian dan penilaian
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengukur keberhasilan tindakan dalam
penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan oleh guru, sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun peneliti sebelumnya. Sambil dilakukan
tindakan pembelajaran, tahap pengamatan sekaligus dilakukan.
4. Tahap observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati proses pembelajaran dengan
sasaran utamanya motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang diketahui
dari keterlibatan aktif siswa, antusias siswa dan keceriaan siswa, dalam proses
pembelajaran
yang
menggunakan
pendekatan
pembelajaran
dengan
58
Persentase
Target
80%
80%
I. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan Kemmis dan McTaggart
(Madya, 2009: 59-67) mencakup penyusunan rencana (plan), tindakan (act), observasi
(observe), dan refleksi (reflect). Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap dalam
siklus yang akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Tahap-tahap pelaksanaan
kedua siklus penelitian ini sebagai berikut.
a) Tahap perencanaan (plan)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan penelitian
kolaborasi. Penelitian kolaborasi ini, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu
sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Rencana penelitian tindakan yang disusun harus prospektif pada tindakan yang akan
dilakukan, rencana itu harus memandang ke depan. Rencana harus fleksibel untuk
dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak dapat diduga dan kendala sebelumnya
yang tidak terlihat. Tindakan yang telah direncanakan disampaikan dalam dua
pengertian. Pertama, tindakan yang mempertimbangkan resiko yang ada dalam
perubahan sosial dan mengakui adanya kendala nyata, baik bersifat material maupun
bersifat non material dalam situasi terkait. Kedua, tindakan yang dapat dilaksanakan
hendaknya dipilih karena memungkinkan para pesertanya untuk bertindak secara lebih
efektif, bijaksana, dan hati-hati dalam keadaan.
Tahap perencanaan tindakan, peneliti harus melakukan kegiatan pembelajaran.
Adapun rencana penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Pertama,
penelaahan materi pembelajaran, kedua pemilihan model pembelajaran Collaboratif
59
60
(a) Siklus I
Pelaksanaan tindakan berlangsung di dalam kelas. Kegiatan dalam siklus ini
dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan
pembelajaran Collaboratif Learning dan media audiovisual. Guru juga melakukan
pengamatan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan format observasi
pembelajaran dan catatan lapangan.
(b) Siklus II
Prosedur pelaksanaan dan kegiatan pada siklus II masih tetap menggunakan
materi pokok yang sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ini siswa diajak
menyunting paragraf eksposisi yang dianggap kurang baik. Hal ini dimaksudkan agar
siswa dapat berpikir kritis dan aktif dalam memperbaiki paragraf eksposisi tersebut.
Adapun kegiatannya adalah implementasi tindakan menulis eksposisi dengan
penerapan pendekatan pembelajaran Collaboratif Learning dan media audiovisual
dengan materi yang sama, namun topik dan isi serta vidoe yang ada dalam media
objek yang diobservasi yang dihadirkan berbeda. Siklus II ini pengamatan juga
dilaksanakan selama proses pembelajaran dan catatan lapangan seperti dalam siklus I.
Hasil siklus II ini akan tatap dijadikan sebagai tumpuan dalam siklus
selanjutnya, jika ternyata hasil yang dicapai siswa masih kurang dari target yang
diharapkan. Akan tetapi, seandainya hasil sudah memenuhi, maka tidak perlu diadakan
tindakan dalam siklus tambahan. Selanjutnya siswa diminta mengisi angket mengenai
pembelajaran menulis eksposisi dengan menerapkan pendekatan pembelajaran
Collaboratif Learning.
c) Observasi (Observe)
Sementara, tindakan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru,
penilaian keaktifan siswa dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
pengamatan peningkatan motivasidan kemampuan keterampilan menulis eksposisi
dengan menggunakan pendekatan Collaboratif Learning dan media audiovisual yang
dibuat oleh peneliti. Lembar observasi yang dinilai terdiri dari dua aspek yaitu
mendeskripsikan perilaku siswa dan peran guru dalam pembelajaran. Salah satu
pengamatan keaktifan siswa yaitu keberanian siswa untuk membacakan hasil
penulisan ekposisi. Lembar pengamatan aspek ini tercakup motivasi siswa dalam
61
dilakukan,