Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian tindakan kelas berusaha untuk menyelesaikan masalah pada kelas
yang menjadi subjek penelitian.Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N
8Surakarta tepatnya di kelas X IIS 1, karena keanekaragaman kemampuan akademik
siswa dan belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis di sekolah tersebut.
Penelitian ini dilakukan di kelas X. Disesuaikan dengan silabus kelas X dan terdapat
permasalahan di dalam pembelajaran menulis eksposisi mata pelajaran bahasa Indonesia
di kelas tersebut.
Tabel 2. Jadwal kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian

Bulan
Jan
Feb

1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru
b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah
pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian (lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
b. Siklus II
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus)
b. Menyusun laporan/tesis
c. Ujian dan revisi
d. Penggandaan dan pengumpulan laporan

50

Mar

Apr

Mei

Juni

51

Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama lima bulan yakni dimulai
dari bulan Januari 2015. Bulan pertama sampai bulan ketiga untuk konsultasi
bimbingan, survei awal, penyusunan proposal, mengurus perizinan dan koordinasi
dengan guru serta Kepala Sekolah.Bulan ketiga dan keempat untuk pelaksanaan
pembelajaran (siklus), selanjutnya bulan kelima sampai bulan keenam untuk
penyusunan laporan.Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan hasil penelitian dibuat sebagai berikut.
Tujuan penelitian tindakan kelas, menurut Natawidjaya (dalam Suwandi, 2010:
15), adalah: (a) untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, (b) untuk memberikan
pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan
produktif; (c) untuk melaksanakan program latihan, terutama, pelatihan dalam jabatan
guru; (d) untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang
sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaruan pada umumnya; (e) untuk
membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi (guru)
dan para peneliti akademis; dan (f) untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau
masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orangtua,
dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah.

B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjeknya adalah siswa di kelas X IIS SMA
N 8 Surakarta yang berjumlah 32 siswa, yaitu 14 laki-laki dan 18 perempuan. yang
dipilih secara acak atau random. Sementara guru kelas yang dimaksud adalah Bapak
Nur Ihcsan, S.Pd. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang melibatkan guru kelas XIIS 1
(Bapak Nur Ihcsan, S.Pd.) dan siswa kelas XIIS1 dengan pertimbangan mereka
mewakili ciri umum kelas yang diteliti dan peneliti (sebagai orang yang berkecimpung
dalam pembelajaran bahasa Indonesia).
Penentuan subjek penelitian didasarkan atas permasalahan yang ada dalam
objek yang diteliti yaitu pembelajaran menulis eksposisi. Siswa kelas XIIS-1 di SMA N
8 Surakarta yaitu sulitnya menyusun paragraf eksposisi. Penelitian tindakan kelas
dengan penerapan model pembelajaran Collaboratif Learning dengan media

52

audiovisual dalam pembelajaran menulis eksposisi diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif bagi guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis
eksposisi menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
penulisan paragraf eksposisi.

C. Data dan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini diambil dari :
1. Informan
a. Guru Bahasa Indonesia kelas XIIS-1 di SMA N 8 Surakarta
Guru SMA Negeri 8 Surakarta, yakni Bapak Nur Ichsan, S.Pd. beliau
mengampu pembelajaran Bahasa Indonesia sekaligus narasumber penelitian.
Data yang dikumpulkan, yaitu data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis
eksposisi siswa kelas X IIS1 di SMA N8 Surakarta, hambatan-hambatan yang
dihadapi oleh guru, serta usaha-usaha yang telah dilakukan guru dalam
menghadapi hambatan-hambatan tersebut.
b. Siswa kelas X IIS-1 di SMA N 8 Surakarta
Data yang dikumpulkan, yaitu data mengenai proses pembelajaran
keterampilan menulis eksposisikelas X IIS1 di SMA N 8 Surakarta, data
mengenai minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis eksposisi,
serta kesulitan-kesulitan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Peristiwa dalam kegiatan/proses pembelajaran menulis eksposisi.
Data yang dikumpulkan, yaitu data tentang pelaksanaan pembelajaran
keterampilan menulis eksposisikelas X IIS1 di SMA N 8 Surakarta baik
sebelum tindakan (survei awal) maupun saat dikenai tindakan.
d. Dokumen
Data yang dikumpulkan, yaitu

rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), foto kegiatan pembelajaran keterampilan menulis eksposisi, hasil tes


siswa berupa unjuk kerja siswa menulis eksposisi, hasil angket yang diisi
oleh siswa, hasil wawancara, dan daftar nilai siswa selama melakukan proses
belajar mengajar dengan materi menulis eksposisipada mata pelajaran
Bahasa Indonesia baik sebelum tindakan, maupun saat dikenai tindakan.

53

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah
pengamatan, dialog atau wawancara, telaah dokumen, dan tes. Ketiga teknik tersebut
secara luwes dapat diubah dan ditambah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun
rincian teknik tersebut dijelaskan pada bagian berikut.
1. Wawancara mendalam
Dialog atau wawancara akan dilakukan bertolak dari hasil pengamatan terhadap
guru dan siswa, serta telaah dokumen. Dialog dan wawancara akan dilakukan antara
peneliti dan guru maupun peneliti dan siswa. Dialog atau wawancara dilakukan untuk
memperoleh informasi awal tentang berbagai hal yang berkenaan dengan pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis eksposisi.
2. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dengan cara berperan serta sebagai pengamat
secara pasif. Peneliti melakukan fungsi sebagai pengamat (Moleong, 2008: 177).
Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan guru maupun kinerja siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam melaksanakan pengamatan, peneliti menempatkan
diri dalam posisi yang memungkinkan peneliti dapat mengamati aktivitas pembelajaran
kemampuan menulis eksposisisecara leluasa. Pengamatan terhadap guru akan
difokuskan pada aktivitas guru dalam melaksanakan menulis eksposisi dengan
menerapkan pendekatan collaborative learning di tengah pelaksanaan aktivitas
mengajar secara umum.
Sementara itu, pengamatan terhadap siswa akan diarahkan pada tingkat
partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Partisipasi siswa dijadikan indikator
motivasi mengikuti pembelajaran menulis eksposisi. Aktivitas siswa juga diamati
melalui kegiatan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
3. Tes/Unjuk Kerja
Tes untuk memperoleh nilai siswa dalam menulis eksposisi. Tes dilaksanakan
untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menulis eksposisi setelah dilakukan
tindakan. Tes menulis eksposisi diberikan pada awal kegiatan penelitian untuk
mengetahui kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis eksposisi. Tes akan
diberikan juga setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat perkembangan dan
peningkatan kualitas menulis eksposisi siswa.

54

4. Dokumen
Dokumen yang ditelaah dan dijadikan sumber data penelitian ini, antara lain:
kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru.
Selain itu, dokumen berupa buku-buku pelajaran yang digunakandan nilai menulis
deskripsi siswa yang diberikan oleh guru.

E. Keabsahan Data
Informasi yang dijadikan data penelitian diuji validitasnya agar benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat digunakan sebagai dasar
yang kuat untuk mengambil simpulan. Teknik yang digunakan untuk uji validitas
data dalam penelitian ini adalah triangulasi.
Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber data

dan triangulasi

metode pengumpulan data. Keabsahan data akan diuji dengan data yang dimiliki
oleh sumber lain. Sumber lain yang dimaksud di sini adalah siswa, guru, atau
pengamat lain yang ikut terlibat dalam penelitian. Penentuan kebenaran data
dilakukan dengan cara melihat ulang dan membandingkan data dari berbagai
sumber tersebut.
Pengujian atas keabsahan data juga akan dilakukan dengan review informan
kunci, yaitu guru pelaksana pembelajaran. Adapun tujuan reviu ini adalah
memperoleh kesepakatan antara peneliti dan informan tentang data yang diperoleh.
F. Teknik Analisis Data
Data dianalisis/dibandingkan dengan cara:
1. Data kuantitatif
Analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan menbandingkan rerata
presentase antar siklus.Penelitian akan menggunakan teknik analisis data berupa
teknik deskriptif komparatif
komparatif

digunakan

dan teknik analisis kritis. Teknik deskriptif

untuk

menganalisis

data

kuantitatif,

yaitu

membandingkan hasil menulis deskripsi sebelum siklus dan hasil antarsiklus


guna mengetahui hasil tindakan yang dilakukan.
2. Data kualitatif
Teknik analisis kritis digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang
berkenaan dengan motivasi siswa, kelemahan dan kelebihan kinerja siswa, dan

55

kelemahan dan kelebihan guru dalam proses pembelajaran. Data yang diperoleh
dari analisis kritis akan dipakai sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan
pada tahap berikutnya sesuai siklus yang add. Analisis kritis, yaitu dengan
membandingkan kualitas partisipasi siswa pada siklus pertama dan kedua.

G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir.
Prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi: persiapan, studi/survei awal,
pelaksanaan siklus, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan siklus meliputi kegiatan
sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan
interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Perencanaan tindakan merupakan upaya penentuan standar yang akan dilakukan
dalam proses penelitian, sehingga penelitian tersebut memiliki garis besar acuan
perlakuan. Setelah penelitian direncanakan dengan matang, maka pelaksanaannya juga
dilakukan dengan sungguh-sungguh, hal demikian menjadi dasar proses untuk sukses
dan berhasilnya proses penelitian. Observasi merupakan upaya untuk melihat dan
mengecek proses penelitian dan keberlangsungannya. Setelah semua proses berjalan
dengan lancar, maka dianalisis data yang terlah dikumpulkan dan direfleksikan sebagai
wujud hasil interpretasi data penelitian. Hasil refleksi menjadi panutan pengambilan
putusan dan simpulan penelitian. Secara umum, berikut ini adalah gambaran singkat
dalam bentuk bagan penelitian mengenai tahapan penelitian yang dilaksanakan:

56
Permasalah

Perencanaan
Tindakan I

Siklus I

Refleksi I

Permasalahan baru
hasil refleksi

Siklus II

Apabila permasalahan
belum selesai

Perencanaan
Tindakan I

Pengamatan/pengu
mpulan data I

Perencanaan
Tindakan II

Refleksi II

Perencanaan
Tindakan II

Pengamatan/
pengumpulan data
II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas


(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:74)
Diagram di atas dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
1. Tahap awal
Setelah mengidentifikasi temuan masalah, yaitu berupa masalah awal, adalah
membuat rencana tindakan. Rencana tindakan penelitian dari pembelajaran yang akan
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan perubahan perilaku dan sikap belajar
siswa, terutama motivasi siswa dan prestasi menulis eksposisi siswa kelas X IIS-1 di
SMA N 8 Surakarta. Sebelum perencanaan penelitian lebih rinci dilakukan, untuk
memperlancar pelaksanaan tindakan, peneliti membuat persiapan-persiapan yang
menyangkut rencana tindakan dan instrumen-instrumen yang digunakan setelah
mengidentifikasi masalah melalui kegiatan studi awal pada saat mengumpulkan dan
mengidentifikasikan masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran
menulis eksposisi. Secara rinci persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut: a) melakukan studi awal dalam rangka mengidentifikasikan masalah yang
dihadapi siswa dan guru; b) membuat rencana penelitian dengan menyusun proposal
penelitian berdasarkan hasil analisis; dan c) membuat jadwal penelitian.

57

2. Tahap perencanaan
Peneliti menyusun hal-hal yang berhubungan dengan persiapan penelitian, antara
lain: a) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta pemilihan materi dan media
yang dipakai; dan b) indikator keberhasilan beserta instrumen penelitian dan penilaian
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengukur keberhasilan tindakan dalam
penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan oleh guru, sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun peneliti sebelumnya. Sambil dilakukan
tindakan pembelajaran, tahap pengamatan sekaligus dilakukan.

4. Tahap observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati proses pembelajaran dengan
sasaran utamanya motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang diketahui
dari keterlibatan aktif siswa, antusias siswa dan keceriaan siswa, dalam proses
pembelajaran

yang

menggunakan

pendekatan

pembelajaran

dengan

collaborative learning dan media audiovisual. Hasil pengamatan dicatat dalam


lembar pengamatan sesuai dengan metode pengumpulan data yang ditentukan.
5. Tahap refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan teman guru
pengamatan untuk mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan berdasarkan indikator keberhasilan yang telah
ditentukan untuk mengukur keberhasilan tindakan. Hasil refleksi digunakan
untuk bahan pertimbangan apakah revisi rencana siklus berikutnya dilakukan
atau siklus dihentikan, karena sudah mencapai semua indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan.

H. Indikator Capaian Penelitian


Ketercapaian tujuan penelitian dapat diukur dengan membandingkan hasil
tindakan tiap siklus dengan indikator keberhasilan tindakan yang termuat dalam tabel di
bawah ini. Indikator-indikator tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

58

Tabel 3. Deskripsi Indikator Keberhasilan Tindakan untuk Keterampilan


Menulis Eksposisi
Aspek yang
Cara Mengukur
Diukur
Motivasi
belajar Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah
menulis eksposisi
siswa yang memfokuskan perhatiannya
pada
pembelajaran menulis eksposisi
Kemampuan siswa Diukur dari hasil tulisan dan ketatabakuan bahasa
dalam
menulis dalam hasil belajar siswa.
eksposisi

Persentase
Target
80%
80%

I. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan Kemmis dan McTaggart
(Madya, 2009: 59-67) mencakup penyusunan rencana (plan), tindakan (act), observasi
(observe), dan refleksi (reflect). Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap dalam
siklus yang akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Tahap-tahap pelaksanaan
kedua siklus penelitian ini sebagai berikut.
a) Tahap perencanaan (plan)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan penelitian
kolaborasi. Penelitian kolaborasi ini, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu
sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Rencana penelitian tindakan yang disusun harus prospektif pada tindakan yang akan
dilakukan, rencana itu harus memandang ke depan. Rencana harus fleksibel untuk
dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak dapat diduga dan kendala sebelumnya
yang tidak terlihat. Tindakan yang telah direncanakan disampaikan dalam dua
pengertian. Pertama, tindakan yang mempertimbangkan resiko yang ada dalam
perubahan sosial dan mengakui adanya kendala nyata, baik bersifat material maupun
bersifat non material dalam situasi terkait. Kedua, tindakan yang dapat dilaksanakan
hendaknya dipilih karena memungkinkan para pesertanya untuk bertindak secara lebih
efektif, bijaksana, dan hati-hati dalam keadaan.
Tahap perencanaan tindakan, peneliti harus melakukan kegiatan pembelajaran.
Adapun rencana penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Pertama,
penelaahan materi pembelajaran, kedua pemilihan model pembelajaran Collaboratif

59

Learning melalui media audiovisual, dan ketiga penyusunan rancangan pembelajaran.


Persiapan penelitian dilakukan oleh peneliti bersama guru di luar jam pelajaran
sebelum dilaksanakannya tindakan. Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan
kelas ini. Peneliti bersama guru menetapkan alternatif tindakan yang akan dilakukan
dalam upaya meningkatkan keadaan dan sikap atau perilaku subjek yang akan
diinginkan melalui.
1) Diskusi dengan guru untuk menyamakan persepsi dan mengidentifikasi
permasalahan yang muncul terkait dengan kemampuan menulis eksposisi siswa.
Seberapa jauh kemampuan siswa selama menulis eksposisi.
2) Peneliti bersama kolaborator merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Peneliti
menawarkan pendekatan

pembelajaran Collabpratif Learning dengan media

audiovisual untuk digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi. Pendekatan


yang ditawarkan oleh peneliti diterima guru.
3) Peneliti bersama kolaborator menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan dan
penyediaan sarana atau media yang diperlukan seperti rencana pelaksanaan
penbelajaran berupa objek yang diidentifikasi yang dibuat berdasarkan
penyusunan struktur ekposisi.
4) Peneliti bersama kolaborator menyiapkan instrumen penelitian yang berupa
pedoman pengamatan dan catatan lapangan.
b) Tahap tindakan (Act)
Tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
Collaboratif Learning dengan media audiovisual dalam meningkatkan keterampilan
menulis eksposisi siswa. Pelaksanaan tindakan ini terbagi dalam beberapa siklus.
Sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan proses untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dalam menulis eksposisi. Proses berupa penugasan untuk
membuat paragraf eksposisi dengan tema bebas tanpa menggunakan media atau model
pembelajaran apapun. Berikut akan dijelaskan tindakan-tindakan dalam dua siklus
yang sudah direncanakan untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis teks hasil
observasi.

60

(a) Siklus I
Pelaksanaan tindakan berlangsung di dalam kelas. Kegiatan dalam siklus ini
dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan
pembelajaran Collaboratif Learning dan media audiovisual. Guru juga melakukan
pengamatan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan format observasi
pembelajaran dan catatan lapangan.
(b) Siklus II
Prosedur pelaksanaan dan kegiatan pada siklus II masih tetap menggunakan
materi pokok yang sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ini siswa diajak
menyunting paragraf eksposisi yang dianggap kurang baik. Hal ini dimaksudkan agar
siswa dapat berpikir kritis dan aktif dalam memperbaiki paragraf eksposisi tersebut.
Adapun kegiatannya adalah implementasi tindakan menulis eksposisi dengan
penerapan pendekatan pembelajaran Collaboratif Learning dan media audiovisual
dengan materi yang sama, namun topik dan isi serta vidoe yang ada dalam media
objek yang diobservasi yang dihadirkan berbeda. Siklus II ini pengamatan juga
dilaksanakan selama proses pembelajaran dan catatan lapangan seperti dalam siklus I.
Hasil siklus II ini akan tatap dijadikan sebagai tumpuan dalam siklus
selanjutnya, jika ternyata hasil yang dicapai siswa masih kurang dari target yang
diharapkan. Akan tetapi, seandainya hasil sudah memenuhi, maka tidak perlu diadakan
tindakan dalam siklus tambahan. Selanjutnya siswa diminta mengisi angket mengenai
pembelajaran menulis eksposisi dengan menerapkan pendekatan pembelajaran
Collaboratif Learning.
c) Observasi (Observe)
Sementara, tindakan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru,
penilaian keaktifan siswa dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
pengamatan peningkatan motivasidan kemampuan keterampilan menulis eksposisi
dengan menggunakan pendekatan Collaboratif Learning dan media audiovisual yang
dibuat oleh peneliti. Lembar observasi yang dinilai terdiri dari dua aspek yaitu
mendeskripsikan perilaku siswa dan peran guru dalam pembelajaran. Salah satu
pengamatan keaktifan siswa yaitu keberanian siswa untuk membacakan hasil
penulisan ekposisi. Lembar pengamatan aspek ini tercakup motivasi siswa dalam

61

bertanya, menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat, bekerjasama dan antusias


siswa dalam mengerjakan tugas.
Sasaran observasi lainnya adalah kemampuan menulis eksposisi siswa.
Berdasarkan analisis menulis eksposisi siswa, akan tampak siapa saja yang benarbenar memahami pembelajaran menulis eksposisi dan melaksanakan keaktifan dengan
baik. Untuk melihat kemampuan menulis eksposisi digunakan lembar pedoman
penilaian menulis eksposisi. Selain itu, kemampuan siswa dipantau melalui catatan
lapangan dan diskusi dengan guru. Hasil pengamatan ini digunakan untuk menentukan
tindakan selanjutnya, agar efektif dan efisien. Kegiatan yang

dilakukan,

didokumentasikan dalam catatan lapangan serta foto.


d) Refleksi (Reflect)
Refleksi didasarkan pada data yang masuk melalui diskusi bersama untuk
membahas hambatan yang terjadi, sebab dan tindakan selanjutnya untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Refleksi dilakukan mengkaji perencanaan, sudah dilakukan
dengan baik atau belum sehingga mampu mencapai tujuan peningkatan keterampilan
menulis eksposisi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Collaboratif
Learning dan media audiovisual. Selanjutnya, perlu dicari mengapa hal tersebut terjadi.
Jawaban yang diperoleh dijadikan pijakan untuk menentukan kegiatan selanjutnya.
Kegiatan ini dilakukan perbaikan perencanaan terhadap proses tindakan. Untuk itu,
ditentukan kegiatan memberi materi menulis ekspoisisi yang belum dipahami siswa.
Melaksanakan model pembelajaran Collaboratif Learning dengan media audiovisual
serta dilakukan pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi ulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai