Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia

termasuk

salah

satu

negara

yang

masih

dalamtaraf

perkembangan atau disebut dengan negara berkembang.9 Tidak jauhberbeda


dengannegaraberkembanglaindidunia,Indonesiajugaseringmenghadapi

berbagai

masalah salah satunya masalah kesehatan dan gizi. Ditinjaudari masalah


kesehatan dan gizi, maka anak usia tiga sampai lima tahunmerupakan kelompok
yang paling rentan mempunyai risiko menderita kelainan giziyang bisa berujung
pada

kematian.

Sedangkan

pada

usia

tersebut

anakseharusnya

banyakmendapatkanasupangizidalamjumlahbesar,karenapadausiaini anak sedang


mengalami

masa

perkembangan.

Masalah

ini

tidakhanya menimbulkan

masalah kesehatan, tetapi juga menurunkan kualitas sumberdaya manusia.


Sebanyak 40% dari 4 juta anak di Indonesia mengalami stumpingatau
malnutrisi sejak di kandungan.10 Di Kota Yogyakarta sendiri prosentasebalita
yang mengalami gizi buruk pada akhir 2011 lalu tercatat 0,9%. 11 DiKabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012

jumlahbalita

yangmengalamigiziburuktercatat0,89%.Sedangkanpadatahun2013pada

akhir

februari 0,81%.12 Di Sleman, status gizi buruk pada 2010 terdapat115 anak atau
0,20 %, sedangkan pada 2011 menjadi 87 anak atau 0,14%masuk kategori
kurussekali.13
Masalah ini harus mendapatkan perhatian yang lebih dariberbagai pihak, seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas sosial,dinas kesehatan maupun peran
aktif masyarakat itu sendiri. Seperti yang kitaketahui jika melihat dari
pemberitaan yang ada kebanyakan masalah gizi burukini sering dialami oleh
keluarga dengan tingkat perekonomian yang rendahatau yang

biasa

dikategorikan sebagai keluarga miskin, tingkat pengetahuan keluarga yang


rendah, minimnya keterjangkauan akses informasimengenai pelayanankesehatan.
Apabila didiamkan masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di
masa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanangizi akan
berakibat

kerusakan

yang

sukar

atau

malahan

tidak

dapatditolong.

Dampakjangkapendekpenderitagiziburukmeningkatkanangkamorbiditas
dandampakjangkapanjangadalahrendahnyakualitassumberdayamanusia
mendatang

dilihat

dari

kecerdasan,

kreativitas,

dan

generasi

produktivitas.IQ

penderitagiziburuklebihrendah10-15pointdantinggibadanyanglebih rendah 8 cm
dibandingkan dengan anak bukan penderita

giziburuk. 14Penelitian yang

dilakukan oleh Amelia terhadap anak yang pernahmengalami gizi buruk diketahui
bahwa

rata-rata

IQ

anak

yang

pernah

burukpadausiadinilebihrendah13.7poindibandingkananakyangtidak

mengalamigizi
pernah

mengalami gangguan gizi.15 Karena itulah makausaha-usaha peningkatan gizi


harus ditujukan pada anak-anak dan ibu-ibuyang mengandung, terutama pada
anak-anakbalita.
1.2 Tujuan
1.3 Permasalahan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Definisi
Statusgizimerupakansalahsatufaktoryangmenentukansumberdayamanusiadan
kualitashidup.Untukituprogramperbaikangizibertujuanuntukmeningkatkanmutugiziko
nsumsipangan,agarterjadiperbaikanstatusgizimasyarakat(DeddyMuchtadi,2002:95).St
atusgiziadalahkeadaantubuhsebagaiakibatkonsumsimakanandanpenggunaanzatzat(Almatsier,2001:3).SedangkanmenurutSuhardjo,dkk(2003:256)statusgiziadalahkea
daantubuhsebagaiakibatdaripemakaian,penyerapan,danpenggunaanmakanan.Deswarn
iIdrusdanGatotKusnanto(1990:1924),mengungkapkanbahwaadabeberapaistilahyangberhubungandenganstatusgizi.Istila
h-istilahtersebutadalah:
a. Gizi,adalahsuatuprosesorganismemenggunakanmakananyangdikonsumsi
secara

normal

melalui

proses

absorpsi,transportasi,penyimpanan,metabolismedanpengeluaran
zatyang

tidak

digunakan

unruk

digesti,
zat-

mempertahankan

kehdupan,pertumbuhandanfungsinormaldariorganorgan,sertamenghasilkan energi
b. Keadaan gizi, adalah keadaan akibat dari keseimbanganantarakonsumsi
dan

penyerapan

zat

gizi

dan

penggunaan

zat-zat

gizitersebut,ataukeadaanfisiologikakibatdaritersdianyazatgizidalamselule
r tubuh
c. Malnutrition(Gizisalah),adalahkeadaanpatofisiologisakibatdarikekuranga
nataukelebihansecararelatifmaupunabsolutsatuataulebihzatgizi,adaempat
bentukmalnutrisidiantaranyaadalah:
(1)Undernutrition,kekurangankonsumsipangansecararelatifatauabsolutun
tukperiodetertentu,(2)Specificdeficiency,kekuranganzatgizi tertentu, (3)
Over nutrition, kelebihan konsumsi panganuntuk periodetertentu,
(4)Imbalance,karenadisproporsizatgizi,misalnyakolesterolterjadikarenati
dakseimbangnyaLDL(LowDensityLipoprotein),HDL(HighDensityLipopr
otein),danVLDL

(VeryLowDensityLipoprotein),

(5)Kurangenergiprotein(KEP),adalahseseorang yang kurang gizi yang


disebabkan oleh rendahnyakonsumsienergiproteindalammakanansehari-

hariataugangguanpenyakittertentu.AnakdikatakanKEPbilaberatbadankura
ngdari80% berat badan menurut umur (BB/U) bakuWHO-NHCS.
Status

gizi

dapat

dipengaruhi

oleh

berbagai

macam

faktor,

BachyarBakri,dkk(2002:1)mengatakanbahwameskipunseringberkaitandenganmasala
hkekuranganpangan,pemecahannyatidakselaluberupapeningkatanproduksidanpengad
aanpangan.Padakasustertentu,sepertidalamkeadaankrisis(bencanaalam,perang,kekaca
uansosial,krisisekonomi),masalahgizimunculakibatmasalahketahananpanganditingkat
rumahtangga,yaitukemampuanrumahtanggamemperolehmakananuntuksemuaanggota
nya.Karenanya, peningkatan status gizi masyarakat memerlukan kebijakan
yangmenjaminsetiapanggotamasyarakatuntukmemprolehmakananyangcukupjumlahd
anmutunya,dalamkonteksitumasalahgizitidaklagisematamatamasalahkesehatantapijugamasalahkemiskinan,pemerataan,danmasalahkesempata
nkerja.
Konsep

terjadinya

keadaan

gizi

mempunyai

dimensi

yangsangatkompleks.DalyDavisdanRobertson(1979)dalambukuSupriasa(2002:14)me
mbuatmodelfaktorfaktoryangmempengaruhikeadaangiziyaitu,konsumsimakanandantingkatkesehatan.K
onsumsi makanandipengaruhioleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan
makanan.

Faktor

mempengaruhikeadaangizimodelDalydapatdilihatpadagambardibawahini.

yang

Tersedianya bahanmakananDapat diperolehnyabahanmakanan

Gambar1.Faktor-FaktoryangMempengaruhiKeadaanGizi(Sumber:Daly,Davis
danRobertson,1979)
2.1.2 Pengukuran Status Gizi
Supariasa, dkk

(2002),

mendefenisikan

antropometri

adalah

ukurantubuh.Maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam


pengukurandimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat dan tingkatgizi.
Pengukuran antropometri relatif mudah dilaksanakan. Akan tetapiuntuk
berbagai

cara,

pengukuran

antropometri

ini

membutuhkan

keterampilan,peralatan dan keterangan untuk pelaksanaanya. Jika dilihat dari


tujuannya antropometridapatdibagi menjadi dua yaitu:
1. Untukukuranmassajaringan:Pengukuranberatbadan,teballemakdibawah kulit,
lingkar lengan atas. Ukuran massa jaringan ini sifanya sensitif,cepat berubah,
mudah turun naik dan menggambarkan keadaansekarang.
2. Untuk ukuran linier : pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan
lingkardada. Ukuran linier sifatnya spesifik, perubahan relatif lambat,
ukuranya tetapatau naik, dapat menggambarkan riwayat masalalu.
Parameter

dan

indeks

antropometri

yang

umum

digunakan

untukmenilai status gizi anak adalah indikator Berat Badan Menurut Umur

(BB/U), TinggiBadan Menurut Umur (TB/U), Indeks Massa Tubuh menurut


Umur (IMT/U).
a. Indeks Berat Badan
Menurut Umur(BB/U)
Berat

badan

merupakan

salah

satu

ukuran

antropometri

yangmemberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak), karena


massa tubuh sangatsensitif terhadap perubahan yang mendadak misalnya
karena penyakit infeksi, menurunnyanafsu makan atau menurunya makanan
yang dikonsumsi maka beratbadan merupakan ukuran antropometri yang
sangat labil. Dalam keadaan normal,dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara intake dan kebutuhan zatgizi terjamin, berat badan
berkembang

mengikuti

pertambahan

umur.Sebaliknyakeadaan

abnormal,terdapatduakemungkinanperkembanganberatbadanyaituberkembang
lebih

cepat

atau

berkembang

lebih

lambat

dari

keadaan

normal.Berdasarkansifat- sifat ini, maka indeks berat badan menurut umur


(BB/U) digunakan sebagai salahsatu indikator status gizi.Oleh karena sifat
berat badan yang stabil maka indeksBB/U lebih menggambarkan status gizi
seseorang pada saat kini (current nutritionalstatus).
Penggunaan indeks BB/U sebagai indikator status gizi memiliki
kelebihandan kekurangan yang perlu mendapatperhatian.
Kelebihan indeks BB/U yaitu :
1. Dapat lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakatumum.
2. Sensitif untuk melihat perubahan status gizi jangkapendek.
3. Dapat mendeteksi kegemukan (Overweight).
Sedangkan kelemahan dari indek BB/U adalah:
1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila
terdapatoedema.
2. Memerlukan data umur yangakurat.
3. Sering terjadi kesalahan pengukuran misalnya pengaruh pakaian,
ataugerakan anak pada saatpenimbangan.
4. Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah
sosialbudaya
setempat.Dalamhalinimasihadaorangtuayangtidakmaumenimbangkan
anaknya karena seperti barang dagangan.

b. Indeks Tinggi Badan


Menurut Umur (TB/U)
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri yangmenggambarkan
pertumbuhan skeletal.Dalam keadaan normal, tinggi badan tumbuhbersamaan
dangan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat
badan,
relatifkurangsensitifterhadapmasalahdefisiensizatgizijangkapendek.Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat
yangcukup lama.
Indeks TB/U lebih menggambarkan status gizi masa lampau, dan
dapatjuga digunakan sebagai indikator perkembangan sosial ekonomi
masyarakat.Keadaan tinggi badan anak pada usia sekolah (tujuh tahun),
menggambarkan status gizimasa balitanya. Masalah penggunaan indek TB/U
pada

masa

balita,

baik

yangberkaitandengankesahlianp e n g u k u r a n tinggibadanmaupunketelitiandata
umur.Masalah- masalah seperti ini akan lebih berkurang bila pengukuran
dilakukan pada anakyang lebih tua karena pengukuran lebih mudah dilakukan
dan penggunaan selangumur yang lebih panjang (setelah tahunan atau tahunan)
memperkecilkemungkinan kesalahan dataumur.
Kelemahan penggunaan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) yaitu :
1. Tidak dapat member gambaran keadaan pertumbuhan secarajelas.
2. Dari segi operasional, sering dialami kesulitan dalam pengukuran
terutamabila anak mengalami keadaan takut dan tegang.
c. Indeks Massa Tubuh
Menurut (IMT/U)
Salah satu carayang dapat dilakukan untuk menetapkanpelaksanaan
perbaikan gizi adalah dengan menentukan atau melihat. Ukuran fisik seseorang
sangat erat hubungannya dengan status gizi. Atas dasar itu, ukuran-ukuran
yangbaik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi dengan
melakukanpengukuran antropometri. Hal ini karena lebih mudah dilakukan
dibandingkan carapenilaian status gizi lain, terutama untuk daerah pedesaan.
Pengukuran status gizi pada anak sekolah dapat dilakukan dengancara
antropometri.

Saat

ini

pengukuran

antropometri

(ukuran-ukuran

tubuh)digunakan secara luas dalam penilaian status gizi, terutama jika terjadi

ketidakseimbangan kronik antara intake energi dan protein. Pengukuran


antropometri terdiri atasduadimensi, yaitu pengukuran pertumbuhan dan
komposisi tubuh.Komposisitubuh mencakup komponen lemak tubuh (fat mass)
dan bukan lemak tubuh (non-fatmass).
Pengukuran status gizi anak sekolah dapat dilakukan denganindeks
antropometri dan menggunakan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur
(IMT/U)anak sekolah.
RumusIMT

2.3.1

Klasifikasi Status Gizi BerdasarkanAntropometri


Dalam

penelitian

status

gizi,

khususnya

untuk

keperluan

klasifikasidiperlukan ukuran baku (reference). Pada tahun 2009, Standar


Antropometri WHO2007 diperkenalkan oleh WHO sebagai standar
antopometri untuk anak dan remajadi dunia.
Klasifikasi status gizi anak dan remaja menurut WHO 2007
adalahsebagai berikut:
Indeks BB/U:

a.
b.
c.

Normal
Kurang
SangatKurang

: -2 SD s/d 2SD
: -3 SD s/d< -2SD
: < -3 SD

Indeks TB/U:

a.
b.
c.

Normal
Pendek
Sangatpendek

: -2 SD s/d 2SD
: -3 SD s/d< -2SD
: < -3SD

Indeks IMT/U:

a.
b.
c.
d.
e.

Sangatgemuk
Gemuk
Normal
Kurus
Sangatkurus

: > 3 SD
: > 2 SD s/d 3SD
: -2 SD s/d 2SD
: -3 SD s/d< -2SD
: < -3SD

2.1.3 Klasifikasi StatusGizi


Dalam

menentukan

klasifikasi

status

gizi

harus

ada

ukuran

bakuyangseringdisebutreference(IbnuFajaretal,2002:73).BerdasarkanSemiLokaAnto

pometri,Ciloto,1991telahdirekomendasikanpenggunaanbakurujukanWorldHealthOrg
anizationNationalCentreforHealthService(WHO-NCHS)
(GiziIndonesia,Vol.XVNo2tahun1999).BerdasarkanbakuWHO-NCHS

status

gizi

dibagi menjadi empat,yaitu:


a. Gizilebih
Gizi

lebih

terjadi

jika

terdapat

ketidakseimbangan

antarakonsumsienergidanpengeluaranenergi.Asupanenergi
yangberlebihansecarakronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat
badanlebih(overweight)danobesitas.Makanandengankepadatanenergiyangtingg
i(banyakmengandunglemakataugulayangditambahkandankurangmengandungs
erat)turutmenyebabkansebagianbesarkeseimbanganenergiyangpositifini.Selanj
utnyapenurunanpengeluaranenergiakanmeningkatkan
yang positif (Gibney, 2008:3).
Peningkatan
pendapatan

keseimbangan

pada

energi

kelompok

masyarakattertentu,terutamadiperkotaanmenyebabkanperubahandalamgayahid
up,terutama pola makan. Pola makan berubah ke pola makan baruyangrendah
karbohidat,

rendah

serat

kasar,

dan

tinggi

lemaksehinggamenjadikanmutumakanankearahtidakseimbang.Dampakmasala
hgizilebih tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif, seperti
jantung

koroner,

diabetes

mellitus

(DM),

hipertensi,

dan

penyakit

hati(Supriasa,2002:12).Penanggulanganmasalahgizilebihadalahdenganmenyei
mbangkanmasukandankeluaranenergimelaluipenguranganmakan
penambahan

latihan

fisik.Penyeimbangan

dan
masukan

energidilakukandenganmembatasikonsumsikarbohidratdanlemaksertamenghin
dari konsumsi alkohol (Almatsier,2001:312).
b. Gizi baik
Gizi

baik

adalah

gizi

yang

seimbang.Gizi

seimbangadalahmakananyangdikonsumsiolehindividuseharihariyangberanekaragamdan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang


cukup,tidakberlebihan

dan

tidak

kekurangan

(Dirjen

BKM,

2002).SekjenPerhimpunanDokterGiziMedikIndonesia(PDGMI)Dr.dr.Saptawat
iBardosono (2009) memberikan 10 tanda umum gizi baik, yaitu:

1) Bertambah

umur,

bertambah

padat,

bertambah

tinggi.

Tubuhdenganasupangizibaikakanmempunyaitulangdan
ototyangsehatdankuatkarenakonsumsiproteindankalsiumnyacukup.Jikake
butuhanproteindankalsiumterpenuhimakamassatubuhakanbertambah dan
tubuh akan bertambahtinggi.
2) Posturtubuhtegapdanototpadat.Tubuhyangmemilikimassaototyangpadatd
antegapberartitidakkekuranganproteindankalsium.Mengonsumsi

susu

dapat membantu mencapai posturideal.


3) Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikandankacangkacangandapatmembuatrambutmenjadilebihsehatdankuat.
4) Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kukubersihmenandakan
asupan vitamin A, C, E dan mineralterpenuhi.
5) Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehatdanbening
didapat

dari

konsumsi

vitamin

dan

seperti

tomat

danwortel.BibirsegardidapatdarivitaminB,CdanEsepertiyangterdapat
dalam wortel, kentang, udang, mangga,jeruk.
6) Gigibersihdangusimerahmuda.Gigidangusisehatdibutuhkanuntuk
membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu,asupan kalsium
dan vitamin B pundiperlukan.
7) Nafsumakanbaikdanbuangairbesarteratur.Nafsumakanbaikdilihat
intensitas

anak

makan,

idealnya

yaitu

dari
kali

sehari.Buangairbesarpunharusnyasetiaphariagarsisamakanandalamususbe
sattidakmenjadiracunbagitubuhyangdapatmengganggunafsumakan.
8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuaiumur.
9) Penuh perhatian dan bereaksiaktif
10) Tidur nyenyak
c. Gizi kurang
Menurut Moehji, S (2003:15) Gizi kurang adalahkekuranganbahanbahannutrisisepertiprotein,karbohidrat,lemakdanvitaminyangdibutuhkano
lehtubuh.PersatuanAhliGiziIndonesia(Persagi)padatahun1999,telahmeru
muskanfaktoryangmenyebabkangizikurangseperti
bawahini.

pada

bagan

di

Empat

masalah

gizi

kurang

yang

mendominasi

di

Indonesia,yaitu(Almatsier, 2001:307):
i.

Kurang Energi Protein(KEP)


Kurang

Energi

Protein

(KEP)

disebabkan

olehkekuranganmakansumberenergisecaraumumdankekurangansu
mberprotein.Padaanakanak,KEPdapatmenghambatpertumbuhan,rentanterhadappenyakitt
erutamapenyakitinfeksidanmengakibatkanrendahnya
kecerdasan.Pada

orang

tingkat
dewasa,

KEPbisamenurunkanproduktivitaskerjadanderajatkesehatansehing
garentanterhadappenyakit.Kemiskinanmerupakansalahsatufaktory
angmempengaruhiterjadinyaKEP,namunselainkemiskinanfaktorlai
nyangberpengaruhadalahkurangnyapengetahuanmasyarakat
tentang

makanan

pendamping

serta

tentangpemeliharaan

lingungan yang sehat (Almatsier,2001:307).


ii.

Anemia Gizi Besi(AGB)


Masalah

anemia

gizi

di

Indonesia

terutama

yangberkaitandengankekuranganzatbesi(AGB).Penyebabmasalah
AGBadalahkurangnyadayabelimasyarakatuntukmengkonsumsima

kanansumberzatbesi,terutamadenganketersediaanbiologiktinggi(as
alhewan),danpadaperempuanditambahdengankehilangandarahmel
alui

haid

atau

persalinan.

menyebabkanpenurunankemampuan

fisik

dan

AGB
produktivitas

kerja,
penurunankemampuanberpikirdanpenurunanantibodisehinggamud
ahterseranginfeksi.Penanggulangannyadilakukanmelaluipemberian
tabletatausirupbesi kepada kelompoksasaran.
iii.

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium(GAKI)


Kekurangan

iodium

umumnya

banyak

ditemukan

didaerahpegunungandimanatanahkurangmengandungiodium.GAK
Imenyebabkanpembesarankelenjargondok(tiroid).Padaanakanakmenyebabkanhambatandalampertumbuhanjasmani,maupunm
ental.Inimenampakkandiriberupakeadaantubuhyangcebol,dungu,te
rbelakangataubodoh.PenanggulanganmasalahGAKIsecara khusus
dilakukan

melalui

pemberian

kapsulminyakberiodium/iodizedoilcapsulekepadasemuawanitausia
suburdaanaksekolahdidaerahendemik.SecaraumumpencegahanGA
KIdilakukan melalui iodisasi garamdapur.
iv.

Kurang Vitamin A (KVA)


KVA merupakan suatu ganguan yang disebabkankarenakurangnya
asupan

vitamin

dalam

tubuh.KVAdapatmengakibatkankebutaan,mengurangidayatahantub
uhsehinggamudah

terserang

infeksi,

yang

sering

menyebabkankematiankhususnyapadaanakanak.SelainituKVAdapatmenurunkanepitelismeselselkulit.FaktoryangmenyebabkantimbulnyaKVAadalah
kemiskinan dan minim pengetahuan akangizi.
2.1.4 Kandungan ZatGizi
Menurut

Deswarni

Idrus

dan

Gatot

Kunanto

(1990:19),

Gizi

adalahsuatuprosesorganismemenggunakanmakananyangdikonsumsisecaranormal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,metabolisme dan

pengeluaran

zat-zat

yang

tidak

digunakanuntukmempertahankankehidupan,pertumbuhandanfungsinormaldariorganorgan,sertamenghasilkan
energi.Singkatnya,giziadalahikatankimiayangdiperlukantubuhuntukmelakukanfungs
inya,yaitumenghasilkanenergi,membangundanmemeliharajaringan,sertamengaturpros
esproseskehidupan(Almatsier,2001:3).Disampinguntukkesehatan,gizidikaitkandenganp
otensiekonomi

seseorang,

karena

gizi

berkaitan

perkembanganotak,kemampuan belajar, dan produktivitaskerja.


Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh,

dengan
zat

gizi

terbagimenjadidua,yaituzatgizimakrodanzatgizimikro.Zatgizimakroadalahzatgiziyang
dibutuhkan

dalam

jumlah

besar

dengan

satuan

gram.Zat

giziyangtermasukkelompokzatgizimakroadalahkarbohidrat,lemak,dan
protein.Sedangzatgizimikroadalahzatgiziyangdibutuhkanolehtubuh
dalamjumlahkecilatausedikittetapiadadalammakanan.Zatgiziyangtermasukkelompok
zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizimikromenggunakan satuan mg
(mili gram) untuk sebagian besar mineraldanvitamin.

Tabel 1.Zat Gizi Esensial yang DibutuhkanTubuh


Karbohiodrat
GlukosaS
erat

Mineral
Kalsium
FosforN
atriumK

Lemak/lipida
Asam

aliumSu

linoleat(omega-

lfurKlor
Magnesi

6)Asam
linolenat(omega-3)
Protein
Asamasamamino:Le
usin
Isoleusin
LisinTrip
tofanMeti
oninFenil
alaninTre
oninValin
Histidin
Nitrogennonesensial

umZatbe
siSeleni
umSeng
Mangan

Vitamin
A(retinol)
D(kolekalsifer
ol)E(tokoferol
)
K(menadi
on)Tiamin
Ribovlafin
Niasin
BiotinFolasin
/folat
Vitamin

Tembag

B6(piridoksin)Vita

aKobaltI

minB12(kobalamin

odiumKr

)Asampantotenat
VitaminC(asamaskorbat)

omFluor
TimahNi

Air

kel
Silikon,
arsen,boronVan
adium,molibden

Sumber: Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta. Hal.8

1) Karbohidrat
Semua

karbohidrat

berasal

dari

tumbuh-

tumbuhan.Melaluifotosintesis,klorofiltanamandenganbantuan
mataharimembentukkarbohidratdarikarbondioksida(CO2)yangberasaldariudaradanair(
H2O)daritanah.Karbohidratmerupakansumberutamabagimanusia.RakyatIndonesiamen
gkonsumsikarbohidratdalamjumlahbesar.Halinidibuktikandenganhasilperhitunganoleh
BiroPusatStatistikdalamNeracaBahanMakanan1990yangmenyatakanbahwadiIndonesi
aenergiberasaldarikarbohidratmerupakan72%jumlahenergirataratasehariyangdikonsumsiolehpenduduk.Sedangkandinegara-negaramaju

seperti

Amerika Serikat dan Eropa Barat, angkakonsumsikarbohidratlebihrendahyaituratarata50%.(Almatsier,2001:28).Karbohidrat dalam ilmu gizi dibagi dalam dua
golongan,yaitu:
1) Karbohidratsederhana.Terdiriatasmonosakarida,disakarida,gulaalkohol, dan
oligosakarida.
2) Karbohidrat kompleks. Terdiri atas polisakarida danserat.
Fungsi

dari

karbohidrat

yaitu

sebagai

sumber

energi,

pemberirasamanispadamanusia,penghematprotein,pengaturmetabolismelemak,danme
mbantupengeluaranfeses.Adapunsumberkarbohidratadalahpadi-padian,umbiumbian,kacang-kacangkering,dangula.Hasilolahanbahanbahaninisepertinasi,mie,bihun,roti,tepung,selai,sirup,dansebagainya.
2) Lemak/lipida
Lipida

adalah

senyawa

organik

yang

tidak

larut

dalam

air(sifathydrophob)karenastrukturmolekulnyakayaakanrantaiunsurkarbon,halinimenjad
ialasanyangmenjelaskansulitnyalemakuntuklarutdidalam air tapi dapat diekstraksi
dengan

pelarut

non

polarsepertikhloroform,eter,benzena,alcohol,aseton,dankarbondisulfid.Almatsier(2001
:51),mengklasifikasilipidamenurutkomposisikimiadilakukansebagaiberikut:

Lipida sederhana: lemak netral (monogliserida,digliserida,triligeserida)

dan

easter

asam

lemak

dengan

alkohol

berberatmolekultinggi(malam,estersterol,esternonsterol,estervitaminAdan

vitamin D).
Lipida majemuk (compound lipids): Fosfolipida danLipoprotein
Lipidaturunan(derivedlipids):Asamlemak,Sterol(kolesteroldanergosterol,
hormonsteroida,vitaminD,garamempedu),danlain-lain (karotenoid, dan
vitamin A, vitamin K, vitaminE)

Fungsi

lemak

antara

lain:

sebagai

sumber

energi,

sumber

asamlemakesensial,alatangkutvitaminlarutlemak,menghematprotein,memberirasakeny
angdankelezatan,sebagaipelumas,memeliharasuhutubuh,dansebagaipelindungorgantub
uh.WHO(1990)menganjurkankonsumsilemaksebanyak1530%kebutuhanenergitotaldianggapbaikuntuk
kebutuhan

kesehatan.

Jumlah

ini

memenuhi

akan

asam

lemakesensialdanuntukmembantupenyerapanvitaminlarutlemak.Sumberutamalemakad
alahminyaktumbuhtumbuhan(minyakkelapa,kelapasawit,kacangtanah,kacangkedelai,jagung,dansebagainy
a),mentega,margarin,danlemakhewan(lemakdagingdanayam).Sumberlemaklainadalah
kacang-kacangan,bijibijian,daging,danayamgemuk,krim,susu,keju,dankuningtelur,sertamakananyangdimasa
kdenganlemakatauminyak.
3) Protein
Istilah

protein

berasal

dari

kata

Yunani

proteos,

yang

berartiyangutamaatauyangdidahulukan.KatainidiperkenalkanolehseorangahlikimiaBel
anda,GerardusMulder(18021880).Almatsier(2001:77)mengungkapkanbahwa,Proteinadalahbagiandarisemuaselhid
updanmerupakabagianterbesar

tubuh

sesudah

air.

Seperlima

dari

tubuhadalahprotein,separuhnyaadadidalamotot,seperlimadidalamtulangdan

bagian
tulang

rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnyadidalam jaringan lain dan cairan
tubuh.

Semua

enzim,berbagaihormon,pengangkutzat-

zatgizidandarah,metriksintraseluler,dansebagainyaadalahprotein.Proteinterdiriatasranta
i-rantaipanjangasam amino, yang terikat satu sama lain
peptida.Asamaminoterdiriatasunsur-

dalam

ikatan

unsurkarbon,hidrogen,oksigen,dannitrogen;beberapaasamaminodisampingitumengand
ungunsurunsurfosfor,besi,iodium,dankobalt.Unsurnitrogenadalahunsurutamaprotein,karenaterda
patdidalamsemuaproteinakantetapitidak terdapat di dalam karbohidrat danlemak.
Sampaisekarangbarudiketahuiduapuluhjenisasamaminoyangterdiridarisembilanas
amaminoesensia(asamaminoyangtidakdapatdibuat tubuh dan harus didatangkan
dari

makanan)

dan

sebelas

asamaminononesensial.Belakanganasamaminotidakesensialdibagimenjadiduakelompo
kyaituasamaminotidakesensialbersyarat(conditionalessentialaminoacids)danasamamin
oyangbetul-betultidakesensial.Asamaminoyangbetul-betultidakesensialadalahasam
amino
yangdapatdisintesismelaluiaminasereduktifasamketonataumelaluitransaminase.Sedang
kanasamaminotidakesensialbersyaratadalahasamaminoyangdisintesisdariasamaminolai
nataumetabolitmengandungnitrogenkomplekslain.Berikutdibawahinitabelklasifikasias
amamino.protein

antara

lain

yaitu:

pertumbuhan

danpemeliharaan,pembentukanikatanikatanesensialtubuh,mengaturkeseimbanganair,pembentukanantibodi,mengangkatzatzatgizi,dansebagaisumberenergi. Angka Kecukupan Protein (AKP) orang dewasa


menuruthasilpenelitiankeseimbangannitrogenadalah0,75gr/kgberatbadan,berupaprotei
npatokantinggiyaituproteintelur(mutucerna/digestibilitydandayamanfaatteluradalah100
).Angkainidinamakansafelevelofintakeatau taraf suapanterjamin.
Bahan
makanan
hewani
merupakan
sumber

protein

yangbaikdalamjumlahmaupunmutu,sepertitelur,susu,daging,unggas,ikan,dankerang.
Sumber

protein

nabati

adalah

kacang

kedelai

dan

hasilnya,sepertitempedantahu,sertakacangkacanganlain.Kacangkedelaimerupakansumberproteinnabatiyangmempunyaimutuatau
nilaibiologi tertinggi (Almatsier,2001:100).
4) Vitamin
MenurutDr.MichaelB.Sporn,M.D.vitaminadalahmikronutrienorganikyangbekerja
dalamtubuhbersama-samadenganenzimuntukmengaturprosesprosesmetabolikdanmengubahproteindankarbohidratmenjadijaringandanenergi.Vitami
nadalahzat-

zatorganikkompleksyangdibutuhkandalamjumlahsangatkecildanpadaumumnyatidakda
pat

dibentuk

sendiri

oleh

tubuh.Oleh

karena

itu,

vitaminharusdidapatkandarimakanan.Vitamindibedakandalamduakelompokyaitu:vitam
inlarutlemak(vitaminA,D,E,K)danvitaminlarutair(vitaminBdanC).Vitaminberperandal
ambeberapatahapreaksimetabolismeenergi,

pertumbuhan,

dan

pemeliharaantubuh.Sebagianbesarvitaminlarutlemakdiabsorsibersamalipidalain.Absor
simembutuhkancairanempedudanpankreas.Vitaminlarutlemakdiangkutkehatimelaluisis
temlimfesebagai

bagiandari

lipoproteinyangdisimpandiberbagaijaringantubuhdanbiasanyatidakdikeluarkanmelalui
urin.

VitaminA
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh,seperti:penglihatan,
diferensiasi

sel,

fungsi

kekebalan,reproduksi,pencegahankankerdanpenyakitjantung(Almatsier.2001:160).
VitaminAbanyakterdapatdalam:hati,kuningtelur,susu,danmentega.

VitaminD
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia,yaitupenyakit di mana
tulang

tidak

mampu

melakukanklasifikasi.VitaminDdibentukdenganbantuansinarmatahari.Apabilatubu
hmendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin Dmelaluimakanan tidak
dibutuhkan.Fungsi

utama

vitamin

DadalahmembantupembentukandanpemeliharaantulangbersamavitaminAdanvitam
inC.VitaminDdiperolehtubuhmelaluisinarmataharidanmakanan.Makananhewanim
erupakansumberutamavitaminDdalambentukkolekalsiferol,yaitukuningtelur,hati,kr
imdanmentega.Karenacukupsinarmatahari,kekuranganvitaminDtidakmerupakan
masalah diIndonesia.

Vitamin E
Fungsi

utama

vitamin

adalah

sebagai

antioksidan

yanglarutdalamlemak.Beberapafungsilainnyaadalah:strukturaldalammemelihara
integritas

membran

sel,

sebagai

sintesisDNA,merangsangreaksikekebalan,mencegahjantungkoroner,mecegahkegu

gurandansterilisasi,danmencegahgangguanmenstruasi.VitaminEbanyakterdapatdal
ambahanmakanan,seperti:minyaktumbuhtumbuhan,terutamaminyakkecambahgandumdanbiji-bijian.

Vitamin K
Fungsi

vitamin

yang

diketahui

adalah

dalampembekuandarah,vitamanKternyatamerupakankofaktorenzimkarboksilaseya
ng

mengubah

residu

protein

berupa

asam

glutamatmenjadigama-

karboksiglutamat.SumberutamavitaminKadalahhati,sayurandaunbeewarnahijau,ka
cangbuncis,kacangpolong,kol,danbrokoli.Bahanmakananlainyangmengandungvita
minKdalamjumlahkeciladalahsusu,daging,telur,serelia,buah-buahandan
sayuranlain.
Sebagian

vitamin

larut

air

merupakan

komponen

sistem

enzimyangbanyakterlibatdalammembantumetabolismeenergi.Vitaminlarutairdi
kelompokkan menjadi vitamin C danB-kompleks.

Vitamin C
Vitamin

mempunyai

banyak

fungsi

di

dalam

tubuh,sebagaikoenzimataukofaktor,seperti:sintesiskolagen,sintesiskarnitin,noradre
nalindanserotonin,absorsidanmetabolismebesi,absorsikalsium, mencegah infeksi
dan

mencegah

kanker

danpenyakitjantung.VitaminCpadaumumnyahanyaterdapatdidalampangannabati,
yaitu sayur dan buah terutama yang asam seperti jeruk,nanas, rambutan, pepaya,
dan tomat. Vitamin C juga banyakterdapat di dalam sayuran daun-daunan dan
jeniskol.

VitaminB-kompleks
VitaminBkompleksmerupakanvitaminyanglarutdalamairdantidakdapatdiprodu
ksiolehtubuhsehinggaharusdidapatkandariasupanmakananyangdikonsumsiuntukm
encukupikebutuhantubuh

terhadap

vitamin

ini.

Selain

itu

vitamin

kompleksjugatidak dapat disimpan secara baik didalam tubuh,

maka

asupansecararegulersangatdianjurkanagartidakkekuranganvitaminBkompleks.Dela
pan unsurutamapembentukvitamin Bkompleksadalah:
a)

Thiamine

(vitamin

B1),

berfungsi

membantu

seltubuhmenghasilkanenergi,kesehatanjantungsertametabolismekarb
ohidrat.
b) Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuhdaripenyakit
c)

kanker, mencegah migren sertakatarak.


Niacin(vitaminB3),bermanfaatuntukmelepaskanenergidarizat-zat
nutrien, membantu menurunkan kadarkolesterol,mengurangi depresi

dan gangguan padapersendian.


d) Asampantothenate(vitaminB5),membantusystemsyarafdanmetabolis
me,

mengurangi

alergi,

kelelahan

danmigren.Pentingbagiaktifitaskelenjaradrenal,terutamadalamproses
e)

pembentukan hormon.
Pyridoxine(vitaminB6),membantuproduksiseldarahmerahdan

f)

meringankan gejala hipertensi danasma.


Biotin(vitaminB7),bermanfaatdalamprosespelepasanenergidari

karbohidrat, pembentukan kuku sertarambut.


g) AsamFolat(vitaminB9),membantuperkembanganjanin,pengobatan
anemia dan pembentukanhemoglobin.
h) Cobalamine(vitaminB12),membantumerawatsystemsyarafdan
pembentukan sel darahmerah.
Unsur lain yang juga terdapat dalam vitamin B kompleksadalah choline,
inositol

dan

asam

para

aminobenzoic.

VitaminBkomplekssangatbermanfaatdalammembantumengatasigejalakelelahannk
egelisahan(stres).KelelahandapatmenjadigejaladaribanyakpenyakitdanvitaminBko
mpleksdapatmembantumeringankankelelahan.KecukupanvitaminBkompleksmembantumencegah

kelambatan

pertumbuhan,

anemia,

gangguanpenglihatan,kerusakansyarafsertagangguanjantung.Secaraalamiuntukme
ncukupikebutuhantubuhterhadapvitaminBkompleks,konsumsi
makanan

sumber

vitamin

bahan-bahan

kompleksmisalnya:roti,padi-

padian,buncis,hati,daging,ikan,telursertasusu.
5) Mineral
Mineral

adalah

suatu

zat

gizi

anorganik

yang

merupakan

abubahanbiologi,yangtersisasetelahpembakaranbahan-bahanorganikdarimakanan atau
jaringan

tubuh

dalam

bentuk

ion-

ion.Mineraldiklasifikasikanmenurutjumlahyangdibutuhkantubuh.Mineralutama(mayor
)adalahmineralyangdiperlukantubuhlebihdari100mgsehari,sedangkan mineral minor
(trace

elements)

adalah

mineralyangdiperlukankurangdari100mgsehari.Kalsium,tembaga,fosfor,kalium,natriu
mdankloridaadalahcontohmineralutama,sedangkankromium,magnesium,yodium,besi,f
lor,mangan,seleniumdanzincadalahcontohmineralminor.
Berikut adalah beberapa mineral utama dan mineral minoryangpenting bagitubuh:
i.

Kalsium
Mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh

adalahkalsium.Sekitar2-

3persendariberatbadantubuhadalahkalsium,dimana98%tersimpandidalamtulan
gdangigidan1%disalamdarah.Selainuntukpemeliharaantulangdangigi,kalsiumj
ugamembantukontraksidanrelaksasiotot,pembekuandarah,fungsihormon,sekre
sienzim,penyerapanvitaminB12danpencegahanbatuginjaldanpenyakitjantung.
Sumberkalsiumyaitu:susudanproduksusu(keju,yoghurt,dll),telur,ikan,kacangkacangan,dansayuranhijautua.
ii.

Magnesium
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dannatriumdalam
tubuh,

yang

terlibat

dalam

pengendalian tekanandarah. Magnesium

berperan penting dalam pemeliharaan jaringangigi, tulang dan otot, mengatur


suhu

tubuh,

produksidantransportasienergi,metabolismelemak,proteindankarbohidrat,kontr
aksidanrelaksasiotot.Sebagianbesarmagnesiumdisimpandalamtulangdangigi,s
ebagianlaindidalamdarahdanotot.Jikatubuhtidakmemilikicukupmagnesiumdal
amdarah,tubuhakanmengambilnya

dari

tulang,

yang

pada

gilirannya

juga
dapatmenyebabkantulangkeropos.Sumbermagnesiumberasaldari:susu,sayursayuranberdaunhijau,alpukat,pisang,coklat,produkkedelai seperti tempe atau
tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.
iii.

Besi
Zat besi disimpan dalam hemoglobin (sel
membawa

oksigen

ke

sel-sel

darah

merah),zatbesi

tubuh

dan

membawakarbondioksidakeluartubuh,mendukungfungsiotot,enzim,proteindan
metabolismeenergi.Kekuranganzatbesimenyebabkananemia,kelelahan,kelema
han,sakitkepaladanapatis.Sumberzatbesiantaralainterdapatpadadaging,unggas,
ikan,kacang-kacangan,brokoli, bayam, dankangkung.
iv.

Zinc
Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA,produksiprotein,
insulin dan sperma, membantu dalammetabolismekarbohidrat, lemak, protein
dan

alkohol,

berperandalammengeluarkankarbondioksida,mempercepatpenyembuhan,pertu
mbuhan,perawatanjaringantubuh,danmendukunginderasepertipenciumandanp
erasa.Kekuranganzincmenyebabkangangguanpertumbuhan,kehilangannafsum
akan,penyembuhanlambat,rambutrontok,libidoseksrendah,kehilanganrasadanb
audan kesulitan beradaptasi dengan

cahaya malam. Zinc berasal

dari:air,makananberproteintinggisepertidagingsapi,kambing,danunggas,
kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.
v.

Selenium
Selenium

dibutuhkan

dalam

jumlah

kecil

tetapi

teraturuntukkesehatanliver(hati).Seleniumbanyakditemukandalamtanah,sehin
gga

jumlah

yang

ditemukan

dalam

sayuran

danbuahtergantungpadatempatpenanamandanmetodepertanianyangdigunakan.
Tanamanyangdibudidayakanpadatanahyangterlalusering diolah akan memiliki
selenium

yang

rendah.

Sumberseleniumantaralainyaitu:daging,ikandankacangkacangan,susudanproduksusu,telur,susuayam,bawangputih,bawangmerahdan
sayuranhijau.
vi.

Kalium, Natrium danKlorida


Kalium

(sering

disebut

juga

potasium),

natrium

dankloridaadalahmineralyanglarutdalamdarahdancairantubuhlainnya.Ketigam
ineraltersebutmembuatcairandalamtubuhtetapkonstandan
berfluktuasi.Zat

ini

juga

tidak
berperan

pentingdalamtransportasiglukosakedalamseldanpembuanganlimbah,tekananda

rah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsiotot.Kekurangan mineralmineral

ini

menyebabkanmengantuk,kecemasan,mual,kelemahan,dandetakjantungtidakter
atur.Hampir

semua

makanan

kecuali

minyak,

lemak

dan

gulamengandung zat ini, tetapi dapat rusak/hilang jika makanandimasak.


vii.

Minerallainnya
Selain

mineral-mineral

di

atas,

mineral

lain

yangdibutuhkantubuhadalahboron,kromium,tembaga,flor,yodium,mangan,mol
ibdenum,nikel,silikon,timbal,danvanadium.Selainitu,tubuhjuga membutuhkan
dosis yang sangat kecil dari lithiumdanaluminium.

Air
Tubuh

dapat

bertahan

selama

berminggu-minggu

tanapamakanan,tapitubuhhanyadapatbertahanbeberapaharitanpaair.Airataucairantu
buhmerupakanbagianutamatubuh,yaitu5560%dariberatbadanorangdewasa."Cairankomponenpalingpentingdalamtubuhkaren
akurangnyacairanbisamenimbulkandehidrasi,"ujarProfDrIrDeddyMuchtadiMS(dik
utipdaridariartikelkorantribun Sabtu4 Februari2012).
Air
berperan
penting
dalam
proses

vital

tubuh

manusia,

yaitusebagaipelarutdanalatangkut,katalisator,fasilitatorpertumbuhan,pengatursuhu,
danperedambenturan.Ketidakseimbangancairantubuhterjadipadadehidrasi(kehilan
ganairsecaraberlebihan)danintoksikasiair(kelebihanair).Disampingsumberairyangn
yataberupaairdanminuman lain, hampir semua makanan mengandung air, apalagi
buah dansayuranyangternyatamengandungsampai95%air.Airjugadihasilkandi alam
tubuh sebagai hasil metabolismeenergi.
2.1.5

AsupanIdeal
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkantubuhsetiap
hari

dalam

jumlah

tertentu

sebagai

sumber

energi

dan

zatgizi.Kekuranganataukelebihandalamjangkawaktuyanglamaakanmenyebabkangangg
uankesehatan.Untukmenilaitingkatkonsumsimakanan,diperlukansuatustandarkecukupa
natauRecommendedDietaryAllowance(RDA).UntukIndonesia,AngkaKecukupanGizi(A
KG)yangdigunakansaatinisecaranasionaladalahhasilWidyakaryaNasionalPangandanGiz

itahun2004(Supriasa,2002:112).RatarataAKGpadatingkatkonsumsiuntukpendudukIndonesiaadalah2.170kilokalori(kkal)unt
ukenergidan48gramprotein.Sedangkanuntuktingkatpersediaanadalah2800kilokalori(kka
l)untukenergidan 58,5 gramprotein.

Tabel.Pola menu sehari yang dianjurkan (dalam satuanpenukar)


No

GolonganBahan

Kandungan Energi(kkal)
1500 1700 2000 2200 2500 2800 3000
Makanan
1 Nasi
3
4
5
6
7
8
9
2 Daging
3
3
3
3
3
4
4
3 Tempe
3
3
3
3
3
3
3
4 Sayur
2
2
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
5 Buah
3
3
3
2
2
2
2
6 Minyak
4
4
6
6
8
8
8
7 Gula
1
1
2.5
3
4
5
6
Sumber: Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta. Hal.298
Untuk dapat memenuhi AKG, dianjurkan agar menu makanansehari-hariterdiri

atasbahanpanganbervariasi

yang

diperoleh

dariberbagai

golonganbahanmakanan.DiIndonesiapolamenuseimbangtergambardalammenu4Sehat5S
empurnadanPedomanUmumGiziSeimbang(PUGS).Polamenu4Sehat5Sempurnaadalahp
olamenuseimbangyangbiladisusundenganbaikmengandung
dibutuhkan

oleh

semua

zat

gizi

yang

tubuh.

Pola

menuinidiperkenalkankepadamasyarakatpadatahun1950olehBapakIlmuGiziProf.Dr.dr.P
oorwoSoedarno.Dalammemilihbahanmakanansesuaimenu4Sehat5

Sempurna,

perlu

umbi-umbian,

dan

diperhatikan hal-halberikut:
i. Golongan

makanan

pokok

seperti

padi-padian,

sagu.Porsimakananpokokyangdianjurkansehariadalahsebanyak300-500gram
beras atau sebanyak 3-5 piring nasisehari.
ii. Golonganlauksebaiknyaterdiriatascampuranlaukhewanidannabati.Porsilaukhe
waniyangdianjurkansehariadalahsebanyak100gramataudua

potong

ikan/daging/ayam sehari, sedangkan porsi lauknabatisebanyak 100-150 gram


atau 4-5 potong tempesehari.
iii. Golongansayuranyangdianjurkanuntukkonsumsitiaphariterdiridaricampuransa
yurandaun,kacangkacangan,dansayuranberwarnajingga.Porsiyangdianjurkansehariadalahsebanya
k150-200gramatau1-2mangkok sehari.
iv. GolonganbuahumumnyamerupakansumberutamavitaminC.

Porsibuahyangdianjurkansehariadalahsebanyak200-300gram

atau2-3potong

sehari.
v. Susuadalahmakananalamiyanghampirsempurna.Sebagianbesarzatgiziesensiala
dadalamsusu.Porsisusuyangdianjurkanadalah1-2gelassehari.
2.2 Pemberian Makanan Tambahan
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu
diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. PMT Pemulihan bagi
anak usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan
utama sehari-hari PMT Pemulihan dimaksud berbasis bahan makanan local dengan menu
khas daerah yang disesuaikan dengan kondisisetempat.
2.2.1 Sasaran
Balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan termasuk balita dengan Bawah
Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran prioritas penerima PMT
Pemulihan. Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu dengan urutan
prioritas dan kriteria sebagai berikut :
1. Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFC/Pusat Pemulihan
Gizi/Puskesmas Perawatan atau RS
2. Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturutturut (2 T)
3. Balita kurus
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi kepada Tenaga
Pelaksana Gizi atau petugas puskesmas, guna menentukan sasaran penerima PMT
Pemulihan.
2.2.2 Pengertian
1. Balita sasaran adalah balita usia 6-59 bulan.
2. Balita gizi kurang adalah balita dengan status gizi kurang berdasarkan indikator
BB/U dengan nilai zscore : -2 SD sampai dengan <-3 SD.
3. Balita kurus adalah balita dengan status gizi kurang berdasarkan indikator BB/PB
atau BB/TB dengan nilai z-score : -2 SD sampai dengan <-3 SD.
4. Balita 2 T adalah balita dengan hasil penimbangan yang tidak naik berat badannya 2
kali berturut-turut pada Kartu Menuju Sehat (KMS).
5. Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang berat badannya berada di
bawah garis merah pada KMS.

6. Balita pasca perawatan gizi buruk adalah balita yang telah dirawat sesuai Tata
Laksana Gizi Buruk yang sudah berada di kondisi gizi kurang (BB/TB dengan nilai z
score -2 SD sampai dengan <-3 SD) dan tidak ada gejala klinis gizi buruk.
7. Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain makanan
utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
8. Makanan Tambahan Pemulihan bagi balita adalah makanan bergizi yang
diperuntukkan bagi balita usia 6- 59 bulan sebagai makanan tambahan untuk
pemulihan gizi.
9. Makanan lokal adalah bahan makanan atau makanan yang tersedia dan mudah
diperoleh di wilayah setempat dengan harga yang terjangkau.
10. Makanan pabrikan adalah makanan jadi hasil olahan pabrik
11. Hari Makan Anak (HMA) adalah jumlah hari makan balita usia 6-59 bulan yang
mendapat makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan/makanan lokal
yakni sekali sehari selama 90 hari berturut-turut.
12. Keluarga Miskin adalah keluarga yang tidak mampu makan 2 kali sehari, tidak
memiliki pakaian berbeda untuk di rumah, bekerja dan bepergian, bagian terluas
rumah berlantai tanahdan tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana
kesehatan.
2.2.3 PRINSIP
1.

PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal dan

tidak diberikan dalam bentuk uang.


2. PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh
balita sasaran seharihari, bukan sebagai pengganti makanan utama.
3. PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran
sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari balita
4.

sasaran.
PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas dengan pendekatan
Pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program

dan sektor terkait lainnya.


5. PMT Pemulihan dibiayai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Selain
itu PMT pemulihan dapat dibiayai dari bantuan lainnya seperti partisipasi
masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah Daerah.
2.2.4 Komponen Pembiayaan

Dana BOK kegiatan PMT Pemulihan dapat digunakan untuk pembelian bahan
makanan dan atau makanan local termasuk bahan bakar guna menyiapkan PMT pada saat
memasak bersama.
2.2.5 Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan
1. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan
lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang
tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa
kadaluarsa untuk keamanan
2.

pangan.
Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita

3.

sasaran
PMT Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi

balita dari makanan keluarga.


4. Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun
nabati (misalnya telur/ ikan/daging/ayam, kacang-kacangan atau penukar) serta
sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur-sayuran dan buahbuahan setempat
5. Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-turut
6. Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan /makanan lokal ada 2 jenis
yaitu berupa:
a. MP-ASI (untuk bayi dan anak berusia 6-23 bulan)
b. Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita
c. usia 24-59 bulan berupa makanan keluarga.
7. Bentuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan
dengan pola makanan sebagaimana tabel 1.

2.2.6 Penyelenggaraan PMT Pemuliuhan


Kegiatan PMT Pemulihan berbasis makanan lokal bagi balita berusia 6-59 bulan
merupakan serangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Kecamatan/Puskesmas:
Sosialisasi dari Puskesmas ke kader tentang rencana pelaksanaan PMT
Pemulihan yang menggunakan dana penunjang pelayanan kesehatan merujuk

pada Juknis BOK


Rapat koordinasi dan organisasi pelaksana untuk menentukan lokasi, jenis
PMT Pemulihan, alternatif pemberian, penanggung jawab, pelaksana PMT

Pemulihan (menggunakan dana kegiatan lokakarya mini dari BOK


Konfirmasi status gizi calon penerima PMT Pemulihan
Penentuan jumlah dan alokasi sasaran
Perencanaan menu makanan tambahan pemulihan.
b. Desa /Kelurahan/Pustu/Poskesdes
Rekapitulasi data sasaran balita berdasarkan kelompok umur dan jenis

kelamin
Mengirimkan data balita sasaran yang akan mendapat PMT Pemulihan ke
puskesmas


c.

Pembinaan pelaksanaan PMT Pemulihan termasuk penyusunan menu

makanan tambahan
Dusun/ RW/Posyandu
Pendataan sasaran balita sesuai kriteria prioritas sasaran diatas dan
berdasarkan kelompok umur

dan jenis kelamin?


Menyampaikan data calon sasaran penerima PMT Pemulihan ke

Desa/Kelurahan/Pustu /Poskesdes untuk dikonfirmasi status gizinya


Menerima umpan balik mengenai jumlah sasaran penerima PMT Pemulihan
dari puskesmas serta
menyampaikannya kepada ibu balita sasaran
Membentuk kelompok ibu balita sasaran
Merencanakan pelaksanaan PMT Pemulihan (jadwal, lokasi, jenis dan bentuk

PMT Pemulihan,
alternatif pemberian, penanggung jawab, pelaksana PMT Pemulihan)
2. Pelaksanaan
Penyelenggaraan PMT Pemulihan lokal perlu didukung dengan penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh tenaga kesehatan dan kader kepada keluarga
sasaran. Dalam pelaksanaan PMT pemulihan, perlu dipertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Apabila memungkinkan, hari masak penyelenggaraan PMT Pemulihan dilakukan
setiap hari di tempat tertentu yang disepakati bersama.
2. Bila hari masak setiap hari tidak memungkinkan, maka hari masak sebaiknya
dilakukan 2 kali seminggu.
3. Bagi daerah yang kondisi geografisnya sulit, hari masak dapat dilakukan sekali
seminggu Berikut adalah beberapa alternatif cara penyelenggaraan kegiatan
PMT-Pemulihan yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi setempat :
a. Masak bersama setiap hari :
i. Makanan tambahan pemulihan disiapkan dan dimasak oleh kader
ii.

bersama ibu sasaran di rumah kader atau tempat lain sesuai kesepakatan.
Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan dapat berupa 1 porsi

iii.

makanan lauk atau makanan selingan dan buah.


Setiap hari kader bersama ibu balita memasak makanan sesuai umur anak
di tempat yang disepakati bersama. Masing-masing 1 anak balita sasaran

mendapat makanan tambahan yang sudah dimasak tersebut ditambah 1


iv.

porsi buah, seperti papaya, semangka atau melon


Selama ibu memberikan makanan pada anak, kader memberikan

v.

penyuluhan tentang makanan dan manfaatnya.


Kegiatan serupa berlangsung selama 7 hari dalam seminggu berturut-

vi.

turut.
Jika ada ibu dan balita sasaran yang tidak hadir, kader mengantar

vii.

makanan tambahan pemulihan ke rumah balita tersebut.


Jumlah hari makan anak adalah 90 hari (HMA) yang dilakukan berturut-

b.

turut.
Masak bersama 2 kali seminggu :
i. Penyelenggaraan masak bersama dapat dilakukan 2 kali seminggu dalam
ii.

bentuk makanan lokal.


Setiap 2 kali seminggu kader bersama ibu balita memasak makanan
sesuai umur anak di tempat yang disepakati bersama. Masing-masing 1
anak balita sasaran mendapat makanan tambahan yang sudah dimasak

iii.

tersebut ditambah 1 porsi buah.


Hari-hari lainnya dapat diberikan bahan makanan yang kering seperti :
telur, abon, peyek kacang, teri kering, biskuit, susu UHT, buah-buahan,
dll

untuk

dibawa

pulang

selama

hari

berikutnya.

Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan dapat berupa 1 porsi


iv.

makanan lauk atau makanan selingan dan buah.


Selama ibu memberikan makanan pada anak, kader memberikan
penyuluhan

v.
vi.

makanan

dan

manfaatnya.
Kegiatan serupa berlangsung selama 2 kali dalam seminggu.
Jika ada ibu dan balita sasaran yang tidak hadir, kader mengantar
makanan

vii.

tentang

tambahan

pemulihan

ke

rumah

balita tersebut.
Jumlah hari makan anak adalah 90 hari (HMA) yang dilakukan berturut-

turut.
c. Masak bersama 1 kali seminggu :
i. PMT Pemulihan berbasis bahan makanan/makanan lokal disiapkan dan
dimasak

oleh

berkelompok bersama para kader.

ibu

sasaran

secara

ii.

Penyelenggaraan masak bersama dapat dilakukan sekali seminggu dalam

iii.

bentuk makanan lokal.


Setiap awal minggu atau hari yang disepakati, kader bersama para ibu
dari balita sasaran memasak hidangan makanan lengkap berupa bubur,
nasi, lauk pauk, sayur dan buah untuk dimakan oleh anak bersama-sama
sebagai sarana pembelajaran. Makanan dimasak sesuai menu yang
direncanakan semula, kemudian dibagikan hanya kepada balita sasaran.
Masing-masing anak balita sasaran mendapat makanan tambahan yang

iv.

sudah dimasak oleh kader bersama ibu balita.


Hari-hari lainnya dapat diberikan bahan makanan yang kering untuk
dibawa pulang, seperti : telur, abon, peyek kacang, teri kering, biskuit,

v.

susu UHT, buah-buahan, dll.


Selama ibu memberikan makanan pada anak, kader memberikan
penyuluhan

tentang

makanan

dan

vi.

manfaatnya.
Kegiatan serupa berlangsung selama 1 kali dalam seminggu selama 90

vii.

hari.
Jumlah hari makan anak adalah 90 hari (HMA) yang dilakukan berturut-

viii.

turut.
Jika ada ibu dan balita sasaran yang tidak hadir, kader mengantar
makanan tambahan pemulihan ke rumah balita tersebut.

3. Pemantauan dan Bimbingan Teknis


1. Pemantauan dilakukan setiap bulan selama pelaksanaan PMT Pemulihan.
2. Pemantauan meliputi pelaksanaan PMT Pemulihan, pemantauan berat badan
setiap bulan; sedangkan pengukuran panjang/tinggi badan hanya pada awal dan
akhir pelaksanaan PMT Pemulihan menggunakan formulir pada lampiran 7 dan
lampiran 8.
3. Pemantauan dan bimbingan teknis dilakukan oleh Kepala Puskesmas, Tenaga
Pelaksana Gizi (TPG) puskesmas atau bidan di desa kepada ibu Kader
pelaksana PMT Pemulihan.
4. Pencatatan dan Pelaporan
Menu makanan tambahan pemulihan
Ibu melakukan pencatatan harian sederhana mengenai daya terima makanan
tambahan pemulihan (Lampiran 10) yang akan dipantau oleh kader atau bidan di
desa setiap minggu. Hasil pencatatan daya terima makanan tambahan pemulihan

dibahas pada saat masak bersama.


Keuangan
1. Penggunaan dana kegiatan PMT Pemulihan ini merupakan bagian dari dana
BOK yang harus
dipertanggung jawabkan.
2. Pengajuan kebutuhan dana untuk pelaksanaan PMT pemulihan mengikuti
petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis Panduan BOK.
3. Pertanggungjawaban keuangan berupa rincian dan nota pembelian bahan
makanan dan bahan bakar
untuk PMT Pemulihan yang dilaksanakan oleh TPG puskesmas atau tenaga
lainnya disampaikan kepada Kepala Puskesmas untuk diteruskan kepada

Dinkes Kabupaten/Kota.
Hasil kegiatan PMT Pemulihan
1. Jumlah anak yang mendapat makanan tambahan pemulihan dan hari anak
mendapat makana tambahan pemulihan selama pelaksanaan PMT Pemulihan.
2. Status gizi balita
Penambahan berat badan balita dicatat setiap bulan. Perkembangan status gizi
balita (BB/PB atau BB/TB) dicatat pada awal dan akhir pelaksanaan PMT
Pemulihan serta dilaporkan oleh Kepala Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

Selanjutnya

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota

melaporkan perkembangan status gizi ke Pusat dengan tembusan ke Dinas


Kesehatan Provinsi.

BAB III
Permasalahan
1.1 Identitas
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat

: An. AS
: 18 bulan
: Perempuan
: seketeng, Sumbawa Besar

1.2 Anamnesis (heteroanamnesa)


Keluhan Utama :berat badan tidak naik
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu os mengeluhkan berat badan anak tidak naik sejak 2 bulan yang lalu, anak tidak nafsu
makan, anak hanya minum asi, sesekali makan tetapi dalam porsi sedikit, ibu os
mengeluhkan kalau anaknya sering sakit sakitan, terakhir os menderita diare kurang lebih 1
bulan yang lalu, pada waktu os mencret ibu os membawa ke puskesmas, selain di berikan
penanganan diare, dokter juga menyarankan untuk konsultasi ke poli gizi puskesmas, terkait
berat badan dan tinggi badan sesuai umur pada saat itu.
Anamnesis sistem

Serebrospinal : Demam (-), kejang (-), nyeri kepala (-), rambut tipis (+)
Kardiovaskular : Berdebar-debar dan nyeri dada (-)
Respiratorius : Batuk dan pilek (+), sesak napas
Gastrointestinal : Nafsu makan kurang , nyeri perut (-), kembung (-), mual dan muntah(-), BAB
normal.
Urogenital
: BAK dalam batas normal (tidak nyeri, warna kuning jernih)
Muskuloskeletal
: Nyeri pada otot dan sendi (-).
Integumentum : Bintik dan bercak kemerahan di seluruh tubuh (-), edema tungkai (-), turgor
kulit normal
Hematologi
: Perdarahan gusi atau mimisan(-).

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat Diare berulang
Riwayat ISPA berulang dan sering berobat ke puskesmas
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang menderita batuk lama
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan
An. AS tinggal serumah dengan kedua orang tua
Keadaan rumah
0 Lantai plester
0 Dinding bata dengan ventilasi cukup
0 Rumah rutin di bersihkan
Rumah di pedesaan, jauh dari pabrik dan jalan raya
Merokok : ayah (di sembarang tempat)
Riwayat batuk lama dikeluarga disangkal

Riwayat kebiasaan makan : An. AS diberikan makanan sama seperti makanan yang di makan
orang tuanya, ASI.
Tidur : siang jam 14.00-16.00, malam jam 21.00-05.00
BAK :masih mengompol
BAB : 1-2 hari sekali
An AS cenderung lemas dan rewel.
Riwayat kelahiran

Pasien merupakan anak pertama.Selama hami ibu os tidak pernah sakit yang parah, hingga
harus di bawa ke RS.Ibu os rajin kontrol ke posyandu selama masa kehamilan.Lahir cukup
bulan, dengan berat badan lahir 2700 gram di RSUD Sumbawa Besar di tolong oleh
bidan.Lahir langsung menangis keras, dan dapat menyusu.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi sesuai jadwal rutin mengikuti posyandu menurut neneknya tidak pernah bawah garis

merah.
BCG : 1x (setelah pulang dr bidan)
Hepatitis B: 3x (sesuai jadwal posyandu)
Polio 5x (sesuai jadwal posyandu)
DTP 3x (sesuai jadwal posyandu)
Campak
1x (sesuai jadwal posyandu)
Riwayat tumbuh kembang
BB : 6,1 kg
TB : 69 cm
An. AS dapat tengkurap dan menegakkan kepala sekitar umur 3 bulan, duduk 7 bulan, merangkak
10 bulan, jalan 13 mau ke 14 bulan berbicara memanggil bu,pak, mam 14 bulanan
(menurut ibu)
Riwayat Pemberian makanan

ASI sejak 0 hari s/d 18 bulan


MP ASI (bubur sun, bubur campur sayur) sejak 6 bulan s/d 1 tahun
Makanan padat (nasi,sayur, lauk) sejak 1 thn s/d sekarang
Sehari- hari anak di beri makan sesuai makanan yang di makan orang tua,
Anak tidak nafsu makan
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum: Tampak lemas, rewel
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M6
Bb
: 6,1 kg
TB : 69
Lingkar kepala : Tekanan Darah : HR
:Respirasi
:Suhu aksila
:-

Status Generalis

Kepala :
1. Ekspresi wajah : baik
2. Bentuk dan ukuran : normo cephal
3. Rambut : sedikit, tipis
4. Edema (-)
5. Malar rash (-)
6. Parese N VII (-)
7. Hiperpigmentasi (-)
8. Nyeri tekan kepala (-)
Mata :
1. Bentuk : normal
2. Alis : normal
3. Bola mata: exopthalmus (-/-), anopthalmus (-/-), nystagmus (-/-), strabismus (-/-),
4. Palpebra: edema (-/-), ptosis (-/-)
5. Konjungtiva : anemis (-/- ), hiperemia (-/-)
6. Sklera : ikterus (-/-), perdarahan (-), hiperemia (-/-), pterigium (-/-)
7. Pupil : bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
8. Lensa: tampak jernih, katarak (-)

Telinga :

1.
2.
3.
4.

Bentuk : normal
Lubang telinga : normal, sekret (-/-)
Nyeri tekan (-/-)
Pendengaran : normal

Hidung :
1. Bentuk: simetris, deviasi septum (-)
2. Napas cuping hidung (-)
3. Perdarahan (-), sekret (-)
4. Daya penciuman normal

Mulut :

1. Bentuk : simetrisBibir : sianosis (-), edema (-), stomatitis (-)

2.
3.
4.
5.

Gigi : karang gigi (-), caries (-)


Gusi : hiperemia (-), edema (-), perdarahan (-), benjolan (-)Mukosa : normal
Lidah : kering, leukoplakia (-)
Faring : hiperemia (-)

Leher :
1. Kaku kuduk (-)
2. Scrofuloderma (-)
3. Pembesaran KGB (-)
4. Trakea: di tengah
5. JVP Normal
6. Pembesaran otot sternocleidomastoideus (-)
7. Otot bantu nafas SCM aktif (-)
8. Pembesaran thyroid (-)

ii. Thorax :
Pulmo :
Inspeksi :
-

Bentuk: simetris

Ukuran: normal, barel chest (-)

Pergerakan dinding dada : simetris

Permukaan kulit : petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevi (-), vena kolateral (-),
massa (-), sikatrik (-)

Iga dan sela antar iga: Pelebaran ICS (-), retraksi (-)

Penggunaan otot bantu napas: sternocleidomastoideus (-)

Fossa supraclavicula, fossa infraclavicula dan fossa jugularis normal, simetris, tidak ada
deviasi trakea

Tipe pernapasan abdominothorakal, frekuensi napas 36 x/menit

Palpasi :
-

Pergerakan dinding dada simetris

Fremitus raba sama D/S

Nyeri tekan (-)

Perkusi :
-

Sonor +/+

Nyeri ketok (-)

Batas paru hepar : ekspirasi ICS IV , indpirasi ICS V

Auskultasi :
-

Suara napas vesikuler +/+

Suara tambahan rhonki basah -/-

Suara tambahan wheezing -/-

Suara gesek pleura ()

Cor :
-

Inspeksi: ictus cordis tampak

Palpasi: pulsasi ictus cordis teraba di ICS V parasternal kiri, pulsasi melebar, kuat angkat, tidak
teratur,

Perkusi: -batas kanan jantung : SIC II linea parasternal dextra


-

batas kiri jantung : SIC V linea midclavicula sinistra

Auskultasi : S1 S2 reguler tunggal , M (-), G (-)

Abdomen :
Inspeksi :
-

Bentuk : distensi (-)

Umbilicus : masuk merata

Permukaan Kulit : sikatrik (-), pucat (-), sianosis (-), vena kolateral (-), spider
nevi (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-)

Auskultasi :
-

Bising usus (+)

Metallic sound (-)

Bising aorta (-)

Palpasi :
-

Turgor : normal

Tonus : normal

Nyeri tekan kuadran kiri bawah (-)

Organomegali (-)
Perkusi :

Timpani di seluruh lapang perut

Extremitas :
Ekstremitas atas :
-

Akral hangat : +/+

Deformitas : -/-

Sendi : dalam batas normal

Edema: -/-

Sianosis : -/-

Clubbing finger: -/-

Ekstremitas bawah:
-

Akral hangat : +/+

Deformitas : -/-

Sendi : dalam batas normal

Edema: -/-

Sianosis : -/-

Genitalia : tidak dievaluasi


Status Gizi

1.

BB/TB =
(Kurus/wasted)

6,1 /69

cm = -2 S/D -3SD

2.

BB/U = 6,1/18bln = < -3 SD (Gizi Buruk)

3.

TB/U = 69/18 bulan = < -3 SD (Sangat Pendek)

4.

Lingkar Kepala 57 cm = > 2 SD (makrocephali)

Pemeriksaan Penunjang
IV.

ASSESSMENT
Gizi buruk tanpa gejala Klinis

V.

RENCANA TERAPI:
Pemberian PMT secara berkala selama 3 bulan berturut-turut
Non-medikamentosa:
Edukasi ibu bagaimana cara pemberian makan yang sesuai dengan gizi yang di butuhkan
anak

VI.

PROGNOSIS :
Dubiaet bonam
Follow up I hari setelah pemberian PMT BB : TB : keadaan anak tampak lebih baik dari
sebelumnya,

BAB IV
PEMBAHASAN

Indonesia termasuk salah satu negara yang masih dalamtaraf perkembangan atau
disebut dengan negara berkembang. Tidak jauh berbeda dengan Negara berkembang lain
di dunia, Indonesia juga sering menghadapi berbagai masalah salah satunya masalah
kesehatan dan gizi. Salah satu contoh kasus gizi yang terjadi di Indonesia ada di
Puskesmas Unit I kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Kasus ini merupakan bentuk laporan kasus pada 1 orang anak yang
mengalami gizi kurang.
Anak AS, umur 18 bulan dikeluhkan oleh ibunya bahwa berat badan anak tidak
naik sejak 2 bulan yang lalu, anak tidak nafsu makan, anak hanya minum asi, sesekali
makan tetapi dalam porsi sedikit, ibu os mengeluhkan kalau anaknya sering sakit sakitan,
terakhir os menderita diare kurang lebih 1 bulan yang lalu, pada waktu os mencret ibu os
membawa ke puskesmas, selain di berikan penanganan diare, dokter juga menyarankan
untuk konsultasi ke poli gizi puskesmas, terkait berat badan dan tinggi badan sesuai umur
pada saat itu.
Hasil pengukuran antropometri yaitu BB/U menunjukan hasil <-3 SD yang
artinya gizi buruk, BB/TB -2 SD s/d -3 SD menunjukkan anak tersebut kurus, dan
pengukuran TB/U <-3SD menunjukkan anaknya sangat pendek. Hasil keseluruhan status
gizi anak AS ini mengalami Gizi buruk, memiliki badan yang kurus dan sangat pendek.
Pada pemeriksaan lain dari kepala hingga kaki (head to toe) tidak didapatkan kelainan
seperti rambut jagung, baggy pants, atau edem tungkai. Sehingga masalah utamanya pada
anak ini adalah gizi buruk tanpa adanya gejala klinis.
Strategi pemecahan masalah yang di ambil pada anak AS adalah pemberian
makanan tambahan (PMT). PMT ini diberikan karena syarat pemberian PMT sudah
terpenuhi yaitu balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan termasuk balita dengan
Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran prioritas penerima PMT
Pemulihan. Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu dengan urutan
prioritas dan kriteria sebagai berikut : 1)Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan
gizi buruk di TFC/Pusat Pemulihan Gizi/Puskesmas Perawatan atau RS, 2) Balita kurus
dan berat badannya tidak naik dua kali berturutturut (2 T), 3) Balita kurus, 4) Balita

Bawah Garis Merah (BGM). Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi
kepada Tenaga Pelaksana Gizi atau petugas puskesmas, guna menentukan sasaran
penerima PMT Pemulihan. PMT yang diberikan selama 90 hari sesuai dengan program
pemerintah yang sudah di tetapkan. PMT yang diberikan dalam bentuk makanan yang
dapat diolah, dalam hal ini puskesmas seketeng membagikan paket PMT yang terdiri dari
telur, sereal, .
Evaluasi pemberian PMT ini di lakukan dengan pengukuran berat badan dan
tinggi badan secara berkala. Hasil evaluasi pada pemberian PMT pemulihan menunjukkan
BB pasien bertambah dari menjadi . Tinggi badan
menjadi. Secara umum pasien tampak lebih berisi dari sebelumnya. Dari data-data ini
pemberian PMT pemulihan berjalan cukup baik dan hasil akhir akan tampak setelah 90
hari program ini di jalankan.

BAB V
Penutup
5.1 Simpulan
1.
2.

Malnutrisi merupakan masalah yang sering timbul

di Negara berkembang, salah satunya di Indonesia.


Malnutrisi dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan antropometri sehingga dapat di ketahui status gizi seseorang termasuk gizi

normal, gizi lebih, gizi kurang, atau gizi buruk


3.
Malnutrisi yang terjadi di Puskesmas seketeng
merupakan kasus gizi buruk tanpa adanya gejala klinis yang menyertainya, sehingga
memerlukan penanganan dan perhatian yang lebih.
4.
Strategi pemecahan masalah dengan melakukan
pemberian makanan tambahan (PMT) lanjutan bagi mereka yang membutuhkan sesuai
dengan syarat-syarat pemberian PMT.
5.

Hasil

pemberian

PMT

pada

Anak

AS

menunjukkan hasil yang baik, karena perubahan dalam hal klinis dan hasil pengukuran
status gizi menjadi lebih baik.
5.2 Saran
1.
2.

Puskesmas
Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai