Implementasi
Nama Pasien
Dx. Medis
No
1
Tanggal/
Jam
10 -12-2014
: Tn. S
: Fraktur Femur Sinistra
No.
Diagnosa
14.00
Umur
Ruangan
Implementasi
Respon Hasil
1. Melakukan pengkajian
nyeri dengan PQRST
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas
dan
faktor
presipitasi
1. P :Pasien mengatakan
nyeri disebabkan oleh
tulangnya yang ptah
Q: Pasien mengatakan
nyeri seperti tertusuk
jarum
R: Pasienmengatakan
nyeri didaerah paha
kirinya
S : Pasien mengatakan
skala nyeri 5
T : Pasien mengatakan
nyeri bertambah jika
adanya pergerakan
2. Klien teampak meringis
ketika adanya pergerakan,
sesekali mengeluh nyeri
pada paha kirinya
3. Klien mengatakan nyeri
lebih ringan dari pada 3
hari yang lalu
4. Keluarga bergantian dalam
menjenguk pasien
5. TTV :
TD : 120/80
N = 86 x/m
P = 24 x/m
S = 36,5 c
6. Pasien tampak nyaman
dengan posisi semifowler
14.05
2. Mengobservasi respon
nonverbal dari ketidak
nyamanan
14.10
15.00
18.00
14.28
3. Mengevaluasi
masa lampau
nyeri
4. Membatasi jumlah
pengunjung
5. Memonitor TTV
14.30
: 45 tahun
: Flamboyan
15.00
6. Mengatur posisi
semifowler sesuai
toleransi
7. Mengajarkan teknik non
farmakologi : tarik nafas
dalam
8. Memberikan obat
analgesik
7. Pasien dapat
mendemonstrasikan teknik
nafas dalam
8. Infus RL 20 tpm
Ceftriaxone 1vial
Ketorolac 1 ampul
Ranitidin 1 ampul
18.00
II
1. Memonitor TTV
1. TD : 120/80
N = 86 x/m
P = 24 x/m
S = 36,5 c
2. Mengkaji pengisian
14.22
15.00
Paraf
76
capiler,
15.03
3. Mengatur posisi
semifowler sesuai
toleransi
4. Mengkaji apakah adanya
nyeri dada
5. Mengambil darah IV
untuk pemeriksaan HB
1. Menententukan
kemampuan fungsional
(skala 0-4) dan alasan
ketidak seimbangan
2. Memonitoring TTV
sebelum atau sesudah
latihan fisik
14.25
18.00
19.15
19.20
III
19.30
14.20
IV
14.23
18.00
20.00
16.00
17.30
19.10
3. Mengatur lingkungan
yang aman di tempat
latihan pasien
4. Menganjurkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam ambulasi dini
5. Mengkaji kembali
keamanan penggunaan
alat-alat bantu tambahan
seperti kursi roda,
walker, cruk
1. Mengkaji kemampuan
pasien untuk melakukan
aktivitas, catat jika
terjadi
kelelahan,keletihan, dan
kesulitan dalam
beraktivitas
2. Mengkaji
kehilangan/gangguan
keseimbangan gaya
jalan, kelemahan otot
3. Menkaji TTV selama
dan sesudah aktivitas
4. Menganjurkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam tirah baring atau
stirahat yang cukup serta
lingkungan yang tenang
5. Menganjurkan pasien
melakukan aktivitas
sesuai kemampuannya /
sesuai toleransi
6. Menggunakan tekhnik
penghematan energi
misalnya mandi dengan
posisi duduk atau
beraktivitas dengan
posisi duduk
77
14.12
17.00
14.33
14.35
14.15
V
14.18
Tanggal/
Jam
11 -12-2014
14.00
14.05
14.10
No.
Diagnosa
I
Implementasi
1. Melakukan
pengkajian
nyeri
dengan
PQRST
Lakukan pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi,
kualitas
dan faktor presipitasi
2. Mengobservasi
respon
nonverbal
dari
ketidak
nyamanan
3. Mengevaluasi nyeri
masa lampau
Evaluasi SOAP
Subjektif :
1. P: pasien mengatakan nyeri
timbul tiba-tiba
Q:pasien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri pada bagian paha
kirinya
S: skala nyeri 4, wajah
Pasien tampak meringis
T: pasien mengatakan nyeri
hilang timbul
2. Pasien mengatakan nyeri
bertambah
jika
ada
pergerakan
3. Klien mengatakan nyeri
lebih ringan dari pada
Paraf
78
15.00
4. Batasi
jumlah
pengunjung
5. Memonitor TTV
6. Mengatur
posisi
semifowler
sesuai
toleransi
7. Ajarkan teknik non
farmakologi : tarik
nafas dalam
8. Memberikan
obat
analgesik
18.00
14.28
14.30
15.00
18.00
1. Memonitor TTV
14.22
15.00
II
15.03
14.25
18.00
19.15
19.20
19.30
2. Mengkaji pengisian
capiler,
3. Mengatur posisi
semifowler sesuai
toleransi
4. Mengkaji apakah
adanya nyeri dada
5. Mengambil darah IV
untuk pemeriksaan HB
III
1. Menententukan
kemampuan fungsional
(skala 0-4) dan alasan
ketidak seimbangan
2. Memonitoring TTV
3. Mengatur lingkungan
yang aman di tempat
latihan pasien
4. Menganjurkan
keluarga untuk
membantu pasien
dalam ambulasi dini
5. Mengkaji kembali
keamanan penggunaan
alat-alat bantu
kemarin
Pasien mengatakan lebih
nyaman diposisi terlentang
atau duduk saja
Objektif :
1. TTV :
TD : 120/80
N = 78 x/m
P = 22 x/m
S = 36,3 c
2. Ruangan klien tampak
hanya 2 orang yang
menjaganya
3. Pasien dapat
mendemonstrasikan teknik
nafas
4. Pemberian obat Ceftriaxone
1 vial
Ketorolac 1 ampul
Ranitidin 1 ampul
Analisa : Masalah nyeri belum
Teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
4.
Subjectif :
Pasien mengatakan msih merasa
lemas
Objeciv:
- badan tampak lesu
- Wajah tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV: TD : 120/80
N = 78 x/m
P = 22 x/m
S = 36,3 c
- CRT < 3 detik
Analisa : Masalah gangguan
perfusi jaringan belum teratasi
Planing: Intervensi dilanjutkan
Subjektif
1. Klien mengatakan masih
memerlukan bantuan,
pengawasan dan pengajaran
dari keluarga dan perawat
2. Klien mengatakan selalu
mencoba menggerakgerakan jari-jari kaki kirinya
Objectif
1. Klien dalam skala 2 dimana
pasien masih memerlukan
bantuan, pengawasan dan
pengajaran dari keluarga
dan perawat
2. TD : 120/80
N = 78 x/m
79
14.20
14.23
18.00
20.00
IV
16.00
17.30
19.10
14.12
17.00
14.33
14.35
P = 22 x/m
S = 36,3 c
3. Lingkungan kamar pasien
aman
4. Pasien belum menggunakan
alat bantu apapun
Analisa : masalah mobilitas
fisik belum teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
1. Mengkaji kemampuan
Subjectif
pasien untuk
1. Klien mengatakan hanya
melakukan aktivitas,
mampu melakukan aktifitas
catat jika terjadi
sesuai kemampuannya di
kelelahan,keletihan,
tempat tidur
dan kesulitan dalam
2. Klien mengatakan belum
beraktivitas
bisa berdiri
2. Mengkaji
3. Klien mengatakan akan
kehilangan/gangguan
tidur siang untuk
keseimbangan gaya
beristirahat
jalan, kelemahan otot
Objectif
3. Menkaji TTV
1. Klien duduk masih di bantu
4. Menganjurkan
oleh keluarga
keluarga untuk
2. Klien tampak menggunakan
membantu pasien
ke dua tangannya untuk
dalam tirah baring atau
menjangkau makanan dan
stirahat yang cukup
minuman disekitarnya
serta lingkungan yang
3. Pasien tampak tidak pucat
tenang
lagi
5. Menganjurkan pasien
4. TTV :
melakukan aktivitas
TD : 120/80
sesuai
N = 78 x/m
kemampuannya /
P = 22 x/m
sesuai toleransi
S = 36,3 c
6. Menggunakan tekhnik 5. Pasien belum mendapatkan
penghematan energi
alat bantu apapun
misalnya mandi
Analisa: intoleransi aktivitas
dengan posisi duduk
sebagian teratasi
atau beraktivitas
Planning :Lanjutkan Intervensi
dengan posisi duduk
7. Membantu pasien
untuk pendapatkan alat
bantuan seperti kursi
roda atau krek
1. Mengkaji riwayat
Subjectif
nutrisi, termasuk
1. Klien mengatakan tidak
makanan yang disukai
menyukai makanan dari
2. Mengobservasi dan
rumah sakit, pasien suka
catat masukan
buah jeruk
makanan pasien
2. klien mengatakan makan3. Menganjurkan
makanan yang dibawa
keluarga memberikan
istrinya
makanan sedikit tapi
3. klien mengatakan ssudah
sering
menggosok gigi
4. Menganjurkan
4. klien mengatakan makan
keluarga untuk
makan 3x sehari
membantu pasien
Objektif
melakukan oral
1. dalam ruangan klien tampak
80
14.15
14.18
hygiene
5. Mengobservasi
keadaan kulit,
konjungtiva, membran
mukosa, turgor kulit,
oedema dan keadaan
rambut
7. Mengobservasi dan
catat jika pasien
mengalami mual,
muntah atau gejala
lainnya yang
berhubungan
ada buah-buahan
2. porsi makan klien
menghabiskan porsi
3. mulut klien tampak bersih
,nafas tidak bau
4. turgor kulit baik, membran
mukosa baik, tidak ada
oedem, keadaan rambut baik
5. tidak terdapat mual dan
muntah
6. Makanan yang di berikan
belum sesuai terapi
Analisa: Masalah nutrisi teratasi
sebagian
Planning :Lanjutkan Intervensi
Implementasi
Evaluasi SOAP
Tanggal/
Jam
12 -12-2014
14.00
14.05
14.10
15.00
18.00
14.28
14.30
15.00
No.
Diagnosa
I
1. Melakukan
pengkajian
nyeri
dengan
PQRST
Lakukan pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi,
kualitas
dan faktor presipitasi
2. Mengobservasi
respon
nonverbal
dari
ketidak
nyamanan
3. Mengevaluasi nyeri
masa lampau
4. Batasi
jumlah
pengunjung
5. Memonitor TTV
6. Mengatur
posisi
semifowler
sesuai
toleransi
Ajarkan
teknik
non
farmakologi : tarik
nafas dalam
7. Memberikan
obat
analgesik
Subjektif :
1. P: pasien mengatakan nyeri
timbul tiba-tiba
Q:pasien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri pada bagian paha
kirinya
S: skala nyeri 3, wajah
pasien tampak meringis
T:pasien mengatakan nyeri
hilang timbul
2. Pasien mengatakan nyeri
bertambah
jika
ada
pergerakan
3. Klien mengatakan nyeri
lebih ringan dari pada
kemarin
4. Pasien mengatakan lebih
nyaman diposisi terlentang
atau duduk saja
Objektif :
1. TTV :
TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
2. Ruangan klien tampak
hanya 2 orang yang
menjaganya
3. Pasien dapat
mendemonstrasikan teknik
nafas
4. Pemberian obat Ceftriaxone
1vial
Ketorolac 1 ampul
Paraf
81
Ranitidin 1 ampul
Analisa : Masalah nyeri belum
Teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
18.00
1. Memonitor TTV
14.22
15.00
15.03
II
14.25
18.00
19.15
19.20
III
19.30
14.20
14.23
IV
2. Mengkaji pengisian
capiler,
3. Mengatur posisi
semifowler sesuai
toleransi
4. Mengkaji apakah
adanya nyeri dada
5. Mengambil darah IV
untuk pemeriksaan HB
1. Menententukan
kemampuan fungsional
(skala 0-4) dan alasan
ketidak seimbangan
2. Memonitoring TTV
3. Mengatur lingkungan
yang aman di tempat
latihan pasien
4. Menganjurkan
keluarga untuk
membantu pasien
dalam ambulasi dini
5. Mengkaji kembali
keamanan penggunaan
alat-alat bantu
tambahan seperti kursi
roda, walker, cruk
1. Mengkaji kemampuan
pasien untuk
melakukan aktivitas,
catat jika terjadi
kelelahan,keletihan,
dan kesulitan dalam
beraktivitas
2. Mengkaji
kehilangan/gangguan
Subjectif :
Pasien mengatakan tidak merasa
lemas lagi
Objeciv:
- badan tampak segar
- Wajah tidak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV: TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
- CRT < 3 detik
Analisa : Masalah gangguan
perfusi jaringan teratasi
P laning : Intervensi dihentikan
Subjektif
1. Klien mengatakan masih
memerlukan bantuan,
pengawasan dan pengajaran
dari keluarga dan perawat
2. Klien mengatakan selalu
mencoba menggerakgerakan jari-jari kaki kirinya
Objectif
1. Klien dalam skala 2 dimana
pasien masih memerlukan
bantuan, pengawasan dan
pengajaran dari keluarga
dan perawat
TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
2. Lingkungan kamar pasien
aman
3. Pasien belum menggunakan
alat bantu apapun
Apperance : masalah mobilitas
fisik belum teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
Subjectif
1. Klien mengatakan hanya
mampu melakukan aktifitas
sesuai kemampuannya di
tempat tidur
2. Klien mengatakan belum
bisa berdiri
3. Klien mengatakan akan
tidur siang untuk
82
18.00
20.00
3.
4.
16.00
5.
17.30
6.
19.10
7.
14.12
1.
17.00
2.
14.33
3.
14.35
4.
14.15
V
5.
14.18
6.
keseimbangan gaya
beristirahat
jalan, kelemahan otot
Objectif
Menkaji TTV
1. Klien duduk masih di bantu
Menganjurkan
oleh keluarga
keluarga untuk
2. Klien tampak menggunakan
membantu pasien
ke dua tangannya untuk
dalam tirah baring atau
menjangkau makanan dan
stirahat yang cukup
minuman disekitarnya
serta lingkungan yang
3. Pasien tidak pucat
tenang
4. Konjungtiva ananemis
Menganjurkan pasien
melakukan aktivitas
5. TTV :
sesuai
TD : 120/80
kemampuannya /
N = 83 x/m
sesuai toleransi
P = 24 x/m
Menggunakan tekhnik
S = 36 c
penghematan energi
6. Pasien belum mendapatkan
misalnya mandi
alat bantu apapun
dengan posisi duduk
Analisa: intoleransi aktivitas
atau beraktivitas
sebagian teratasi
dengan posisi duduk
Planning :Lanjutkan Intervensi
Membantu pasien
untuk pendapatkan alat
bantuan seperti kursi
roda atau krek
Mengkaji riwayat
Subjectif
nutrisi, termasuk
1. Klien mengatakan lebih
makanan yang disukai
suka makanan yang di
Mengobservasi dan
buatkan istrinya
catat masukan
2. klien mengatakan makanmakanan pasien
makanan yang dibawa
Menganjurkan
istrinya
keluarga memberikan
3. klien mengatakan ssudah
makanan sedikit tapi
menggosok gigi
sering
4. klien mengatakan makan
Menganjurkan
makan 3x sehari
keluarga untuk
Objektif
membantu Pasien
1. dalam ruangan klien tampak
melakukan oral
ada buah-buahan
hygiene
2. porsi makan klien
Mengobserkasi
menghabiskan 1 porsi
keadaan kulit,
seperti biasanya
konjungtiva, membran
3. mulut klien tampak bersih
mukosa, turgor kulit,
,nafas tidak bau
oedema dan keadaan
4. turgor kulit baik, membran
rambut
mukosa baik, tidak ada
Mengobservasi dan
oedem, keadaan rambut baik
catat jika pasien
5. tidak terdapat mual dan
mengalami mual,
muntah
muntah atau gejala
6. Makanan yang di berikan
lainnya yang
belum sesuai terapi
berhubungan
Analisa: Masalah nutrisi teratasi
Planning : Intervensi dihenikan
83
Evaluasi
Nama Pasien
Dx. Medis
No
Tanggal
: Tn. S
: Fraktur Femur Sinistra
Diagnosa
Keperawatan
Umur
Ruangan
: 45 tahun
: Flamboyan
Evaluasi
1.
12 -12-2014
Nyeri akut
Subjektif :
1. P: pasien mengatakan nyeri timbul
tiba-tiba
Q:pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: nyeri pada bagian paha kirinya
S: skala nyeri 3, wajah pasien tampak
meringis
T:pasien mengatakan nyeri hilang
timbul
2. Pasien mengatakan nyeri bertambah
jika ada pergerakan
3. Klien mengatakan nyeri lebih ringan
dari pada kemarin
4. Pasien mengatakan lebih nyaman
diposisi terlentang atau duduk saja
Objektif :
1. TTV :
TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
2. Ruangan klien tampak hanya 2 orang
yang menjaganya
3. Pasien dapat mendemonstrasikan
teknik nafas
4. Pemberian obat Ceftriaxone 2 x 1 gr
Ketorolac 3 x 30 mg
Ranitidin 2x 1gr
Analisa : Masalah nyeri belum Teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
2.
12 -12-2014
Gangguan perfusi
jaringan berhubungan
dengan penurunan
kadar HB
Subjectif :
Pasien mengatakan tidak merasa lemas lagi
Objeciv:
- badan tampak segar
- Wajah tidak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV: TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
- CRT < 3 detik
Analisa : Masalah gangguan perfusi
jaringan teratasi
P laning : Intervensi dihentikan
Paraf
84
3.
12 -12-2014
Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan penurunan
fungsi ekstremitas
bawah
Subjektif
1. Klien mengatakan masih memerlukan
bantuan, pengawasan dan pengajaran
dari keluarga dan perawat
2. Klien mengatakan selalu mencoba
menggerak-gerakan jari-jari kaki
kirinya
Objectif
1. Klien dalam skala 2 dimana pasien
masih memerlukan bantuan,
pengawasan dan pengajaran dari
keluarga dan perawat
TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
2. Lingkungan kamar pasien aman
3. Pasien belum menggunakan alat bantu
apapun
Analisa: masalah mobilitas fisik belum
teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
4.
12 -12-2014
Intoleransi
aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik
Subjectif
1. Klien mengatakan hanya mampu
melakukan aktifitas sesuai
kemampuannya di tempat tidur
2. Klien mengatakan belum bisa berdiri
3. Klien mengatakan akan tidur siang
untuk beristirahat
Objectif
1. Klien duduk masih di bantu oleh
keluarga
2. Klien tampak menggunakan ke dua
tangannya untuk menjangkau makanan
dan minuman disekitarnya
3. Pasien tidak pucat
4. Konjungtiva ananemis
5. TTV :
TD : 120/80
N = 83 x/m
P = 24 x/m
S = 36 c
6. Pasien belum mendapatkan alat bantu
apapun
Analisa: intoleransi aktivitas sebagian
teratasi
Planning :Lanjutkan Intervensi
5.
12 -12-2014
Subjectif
1. Klien mengatakan lebih suka makanan
yang di buatkan istrinya
2. klien mengatakan makan-makanan
yang dibawa istrinya
3. klien mengatakan ssudah menggosok
gigi
85