Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Sistemik Lupus Eritematosus (SLE atau Lupus), adalah penyakit multiorgan
yang berdasarkan kelainan imunologik. Organ yang sering terkena yaitu sendi, kulit,
ginjal, otak, hati, dan lesi dasar pada pada organ tersebut adalah suatu vaskulitis yang
terjadi oleh karena pembentukan dan pengendapan kompleks antigen-antibodi. SLE
ditandai dengan pembentukan bermacam-macam antibodi yang ditujukan terhadap
komponen inti sel, yaitu DNA, RNA, dan nukleoprotein. Kadang-kadang awalnya
hanya satu organ yang terkena selama beberapa bulan atau tahun yang kemudian
berkembang ke beberapa organ lain.1
SLE pada anak sangat beragam dalam tingkat keparahannya. Beberapa anak
dapat menderita penyakit yang ringan dengan gejala sedikit serta tidak ada keterlibatan
organ penting, sedangkan pada beberapa anak lain dapat tampak sakit berat serta ada
keterlibatan beberapa organ.2
Mendiagnosis SLE pada anak juga tidaklah mudah. Pada banyak kasus, dapat
muncul gejala seperti demam, nyeri sendi, arthritis, ruam kulit, nyeri otot, lelah, dan
kehilangan berat badan yang nyata. Semua gejala ini tentunya tidak spesifik.
Dibutuhkan
beberapa
pemeriksaan
laboratorium
untuk
mendukung
maupun
Meskipun diagnosis dan terapi SLE sama untuk semua umur, namun ada
beberapa pertimbangan yang harus diperhitungkan dalam menangani anak dengan SLE.
Diantaranya keparahan penyakit, presentase penyakit, pemeriksaan lab yang
menunjang, imunisasi, faktor psikososial dari pasien tersebut. Hal terpenting dalam
menangani anak dengan SLE adalah bagaimana terapi terbaik untuk pasien dengan
mempertimbangkan keadaan fisik, intelektual dan emosinya yang sedang berkembang.
Pasien harus diinformasikan mengenai perjalanan penyakitnya, pengobatan dan efekefek sampingnya, serta hasil pengobatan yang mungkin terjadi. Semua informasi ini
sebaiknya disampaikan kepada pasien dan keluarganya, tentunya disesuaikan dengan
usia pasien dan kemampuannya dalam mengerti tentang pertumbuhannya, keadaan
penyakitnya, serta kemampuan dalam mengambil keputusan.3