Anda di halaman 1dari 5

Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perekonomian adalah suatu ukuran suatu Negara di dunia apakah Negara itu maju atau
tidak dan menjadikan roda penggerak suatu Negara untuk menjadi lebih baik. Pada halnya
Indonesia adalah Negara berkembang yang memiliki perekonomian yang bertumpu pada sektor
pertanian sehingga Negara Indonesia di sebut dengan Negara agraris yang sedang mengalami
transisi menjaddi Negara industri karena sector peertanian Indonesia yang sudah menajadi
melemah dan kurangnya perhatian dari masyarakat Indonesia, krisis krisis ekonomi pun banyak
bermunculan di Indonesia dari tahun-ketahun pasti ada hal yang menyebabkjan perekonomian
naik turun dari lemahnya nilai tukar rupiah sampai kenaikan harga pokok pangan dan naiknya
harga bahan bakar minyak yang menyebabkan berdampaknya seluruh perekonomian Indonesia
menjadi lemah, kurangnya tenaga kerja yang handal dan kesadaran masyarakat Indonesia atas
pentingnya pendidikan yang menyebabkan pola pikir masyarakat yang maju dan menjadi Negara
yang melek akan tekhnologi sehingga Indonesia bias disebut sebagai Negara maju dan krisis
kririsi moneter ekononomi dapat diatasi dan dilewati agar mejadi Indonesia yang lebih baik.

1.2 Permasalahan
1. Mengkaji kasus yang terjadi pada ekonomi moneter
2. Menjabarkan apa yang dimaksud dengan ekonomi moneter
3. Memberikan solusi terhadap kasus.yang terjadi pada ekonomi moneter.

Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Ekonomi Moneter
Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat,
fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Secara umum kegiatan ekonomi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran produksi, harga dan
hubungan perdagangan/pembayaran internasional.
Ekonomi Moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern,
dalam perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian yang dijadikan instrumen
oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian suatu negara, yang pertama adalah kebijakan
Fiskal, yaitu kebijakan yang diambil pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya dalam
merealisasi tujuan-tujuan ekonomi. Yang kedua adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter
adalah langkah pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan tingkat bunga.
2.2 Tujuan Ekonomi Moneter
Adapun tujuan ekonomi moneter adalah untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat
diukur dengan :

Kesempatan kerja
Dengan adanya kesempatan kerja atau lowongan pekerjaan maka makin besar dalam
meningkatkan produksi, selain dapat meningkatkan produksi maka dapat juga membantu
masyarakat yang menjadi pengangguran.

Kestabilan harga
Harga yang makin kian tinggi membuat masyarakat menjadi resah, tiap tahunnya harga
barang bukannya menjadi turun tetapi semakin naik, untuk mencegah harga yang semakin naik
maka pemerintah menstabilkan harga sehingga harga tidak mengalami kenaikkan setiap
tahunnya.

Neraca pembayaran internasional


Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di

suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering
melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
2.3 Contoh kasus
Kasus 1
Sebagaimana diketahui bahwa negara Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi yang
berlangsungsejakbeberapatahunyanglalu.Tingginyatingkatkrisisyangdialaminegrikitaini
diindikasikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi
penurunan tabungan, berkurangnya investasi, semakin banyak modal yang dilarikan ke luar
negeri,sertaterhambatnyapertumbuhanekonomi.
BankCentaljugamenghadapimasalahbagaimanamengamankanuangmasyarakatdi
bankbank Indonesia agar masyarakat tidak menarik uangnya dari bank yang akan
mengakibatkan ekses negatif ke sektor moneter Indonesia. Bank Indonesia melihat bahwa
kondisiinflasiintiyangsaatinisedangnaikakanmengakibatkanreturnterhadaptabunganakan
berkurangsehinggauntukmencegahmasyarakatmerasauangmerekadibanktidakaman,dan
lebih baik disimpan dgn cash di bawah kasur, maka BI menaikkan SBI nya. Sehingga
masyarakatjgmerasaamanutkmenyimpanuangdiBank.Tetapiakibatnyamasyarakatjuga
semakin malas untuk berinvestasi karena biaya investasi akan semakin mahal karena bunga
pinjamanjugaotomatisnaikkarenaSBInaik.
Kasus2
Sinyal Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat 1,375% pada 2015
Financeroll Pemangkasan subsidi bahan bakar minyak untuk penciptaan ruang fiskal tidak serta
merta akan membuat otoritas moneter harus mengurangi dosis suku bunga acuan karena masih
ada sinyal kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat 1,375% pada 2015.
Kepala Ekonom Bank Mandiri mengatakan peluang pelonggaran moneter baru terlihat pada
2016 karena kebijakan moneter yang ketat masih diprediksi berlangsung tahun depan.

Tantangan untuk Indonesia pada 2015 lebih berat karena environment yang dihadapi gabungan
global maupun domestik.
Dari sisi domestik, tidak bisa dipungkiri kenaikan harga BBM bersubdisi akan memicu naiknya
tingkat inflasi. Setiap 10% kenaikan harga akan memicu inflasi 0,7%. Dalam jangka pendek
kondisi tersebut akan menurunkan daya beli masyarakat. Tak tanggung-tanggung, Memprediksi
akan ada penambahan dosis BI Rate untuk merespon tersebut.
Tingginya inflasi pada gilirannya akan menekan nilai tukar rupiah. Seperti diketahui, sejak
pertengahan Juli, kurs tengah rupiah yang dipatok Bank Indonesia mengalami fluktuasi dan
cenderung menunjukkan tren pelemahan. Tak tanggung-tanggung, bersamaan pemberian sinyal
kenaikan suku bunga the Fed.
Dari sisi global, dengan adanya pengetatan moneter negara maju khususnya AS akan berisiko
pembalikan modal bagi negara berkembang termasuk Indonesia setelah hampir lima tahun
menikmati kencangnya arus dana masuk akibat rendahnya suku bunga AS.
Namun demikian, walau tidak akan langsung terakselerasi, masih optimistis adanya perbaikan
pertumbuhan ekonomi hingga 5,6% dengan adanya kebijakan terkait BBM bersubdisi. Pasalnya,
langkah tersebut akan memicu perbaikan sektor riil Indonesia lewat infrastruktur.
Masih ada celah turunnya tingkat inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubdisi jika dilakukan
awal tahun sebelum the Fed mengerek suku bunga acuannya. Inflasi bulanan akan berkurang,
harga juga bisa stabil.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Setiap kasus yang terjadi pada ekonomi moneter memiliki jalan permasalahan tersendiri
baik yang dapat diselesaikan dengan cara yang singkat maupun diselesaikan dengan cara yang
berlarut dan harus mencapai jalan keluar yang cukup panjang dan rumit, dalam pembahasan ini
kasus satu dapat di simpulkan jalan keluarnya adalah dengan cara menyeimbangkan secara
signifikan suku bunga tabungan dengan suku bunga pinjaman agar banya orang yang menyimpan
uang dan juga banyak yang berinvestasi karena masyarakat merasa aman melakukan keduanya.
Untuk kesimpulan kasus kedua yaitu agar untuk menanggulangi nterjadinya inflasi yang berlebih
jika suku bunga fed naik maka Indonesia harus menaikan harga bbm bersubsidi sehingga dapat
menekan defisit APBN walaupun akan menaikan harga kebutuhan pokok yang merambat tetapi
hanya bersifat sementara dibandingkan inflasi yang akan terjadi jika akibat dampak dari suku
bunga fed yang naik.

Anda mungkin juga menyukai