PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan terarah
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya, sehingga peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kecerdasan,
akhlaq
mulia,
serta
keterampilan
yang
diperlukan
dirinya
siswa
secara
aktif
dalam
pembelajaran
matematika
harus
target="_blank">Indikator
Pemahaman
Konsep
soal-soal non rutin, soal-soal yang tidak hanya mengendalikan ingatan yang baik
saja, tetapi siswa diharapkan dapat mengaitkan dengan topic lain dalam
matematika itu sendiri.
Berdasarkan hasil pengalaman dan shering dengan rekan-rekan sesama
pengajar matematika SMP di Garut diketahui bahwa kemampuan siswa untuk
melakukan koneksi matematika masih rendah. Hal ini diindikasikan dengan siswa
yang tidak yakin dalam mengemukakan alasan ketika diminta menghubungkan
suatu persoalan matematika yang sedang dipelajari dengan materi pada pokok
bahasan yang lalu atau dengan suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan seharihari. Mereka kesulitan ketika diminta menyebutkan contoh yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa mampu menemukan jawaban atas persoalan yang
diberikan tetapi mereka tidak yakin untuk mengemukakan alasan dalam
melakukan perhitungan, terutama proses perhitungan materi matematika pada
pokok bahasan yang sedang dipelajari dengan materi matematika pada pokok
bahasan yang telah dipelajari. Siswa kesulitan membuat model matematika dar
soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara
dengan siswa, beberapa siswa mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti apa
yang dituliskan dan atau yang diterangkan oleh guru tanpa tahu makna maupun
alasan dari proses perhitungan yang dilakukan. Oleh karena itu perlu adanya suatu
pendekatan pembelajaran matematika yang berbeda agar kemampuan koneksi
matematika
siswa
dapat
ditingkatkan
(eprit.uny.ac.id/1832/2/BAB
I,II,III.doc(Sugiman:1).
Selain kemampuan koneksi matematis, dalam pembelajaran matematika
juga memperhatikan aspek afektif seperti disposisi matematis. Disposisi
dapat
mengkontruksi
secara
maksimal
pengetahuan
baru
yang
bagaimana agar siswa mampu belajar, bagaimana cara belajar (learning to learn).
Melalui kreativitas guru dalam pengajaran, pembelajaran di kelas menjadi sebuah
kegiatan yang menyenangkan (joyfull learning) (Departemen Pendidikan Nasional
Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Umum, 2002:3).
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan
agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan bermakna bagi siswa adalah
pendekatan konstektual (Constekstual Teaching and Learning) yang selanjutnya
disebut CTL. Pembelajaran dengan CTL focus pada siswa sebagai pembelajar
yang aktif, dan memberikan rentang yang luas tentang peluang-peluang belajar
bagi mereka yang menggunakan kemampuan-kemampuan akademik mereka
untuk
memecahkan
masalah-masalah
kehidupan
nyata
yang
kompleks
konstektual
lebih
baik
dari
pada
pembelajaran
konvensional?
4. Apakah terdapat kaitan antara kemampuan pemahaman konsep dan
koneksi serta disposisi matematika siswa?
5. Apakah terdapat kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan
pembelajaran konstektual.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menelaah kemampuan pemahaman konsep
matematika
yang
masukan
dalam
penggunaan
model
pembelajaran