Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SISTEM UTILITAS

BAKU MUTU AIR PROSES DAN DOMESTIK

OLEH

ROBI MAULANA

(1207154322)

KELAS B

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU

2014

BAKU MUTU AIR


1. Air Domestik
a. Air Minum
Air minum merupakan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia tanpa menimbulkan
efek samping yang berbahaya, mengandung jumlah mineral yang mencukupi, tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak berasa (tawar). Air minum yang biasa digunakan adalah air minum
yang berasal dari air tanah, mata air, dan air permukaan yang selama perjalannya menembus
lapisan-lapisan tanah sehingga terjadi filtrasi atau penyaringan partikel-partikel yang
tersuspensi di dalamnya. Air dalam tanah mengandung bakteri patogen dalam jumlah yang
relatif kecil dibandingkan dengan air permukaan karena air tanah mempunyai kemungkinan
kontak langsung dengan kontaminan-kontaminan yang mungkin mencemari air tanah.
Sehingga kualitas air tanah umumnya lebih baik jika dibandingkan dengan air permukaan.
Akan tetapi air ini pun tidak dapat diminum secara langsung karena masih terdapat
kemungkinan terjadinya kontaminasi, maka perlu diolah terlebih dahulu agar memenuhi
syarat kesehatan dan aman untuk dikonsumsi (Sutrisno,1987).
Air minum yang digunakan harus memenuhi syarat fisika, kimia dan biologi. Syarat
mutu air minum diatur dalam SNI 01-3553-1996 seperti terlihat pada Tabel 1

Syarat Mutu Air Minum dalam Kemasan Menurut SNI


No
1

Kriteria Uji

Satuan

Persyaratan

a. Bau

Tidak berbau

b. Rasa

Normal

Unit Pt.CO
-

Maks 5
6,5 8,5

Keadaan:

c. Warna
2

pH

Kekeruhan

NTU

Maks 5

Kesadahan, sebagai CaCO3

mg/L

Maks 150

Zat padat terlarut

mg/L

Maks 500

Zat Organik, sebagai angka KMnO4

mg/L

Maks 1,0

Nitrat sebagai NO3

mg/L

Maks 45

Nitrit sebagai NO2

mg/L

Maks 0,005

Ammonia (NH4)

mg/L

Maks 0,15

10

Sulfat

mg/L

Maks 200

11

Khlorida (Cl)

mg/L

Maks 250

12

Flourida (F)

mg/L

Maks 1

13

Sianida (CN)

mg/L

Maks 0,05

14

Besi (Fe)

mg/L

Maks 0,3

15

Mangan (Mn)

mg/L

Maks 0,05

16

Khlor bebas

mg/L

Maks 0,1

17

Cemaran logam berat


a. Timbal (Pb)

mg/L

Maks 0,005

b. Tembaga (Cu)

mg/L

Maks 0,5

c. Kadmium (Cd)

mg/L

Maks 0,005

d. Raksa (Hg)

mg/L

Maks 0,001

mg/L

Maks 0,05

18

Cemaran Arsen (As)

19

Cemaran mikroba
a.

Angka lempeng total awal

Koloni/mL

Maks 1,0x10

b.

Angka lempeng total akhir

Koloni/mL

Maks 1,0x10

c.

Bakteri bentuk coli

APM/100 mL

<2

Koloni/mL

Nol

d.

Clotridium perfringens

Negatif/100 ml

e.

Salmonella

Negatif/100 ml

Sumber : Standar Nasional Indonesia, SNI 01-3553-1996

Persyaratan dalam Penyediaan


Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyarakat
utama.Persyarakat tersebut meliputi persyaratan kualitatif, persyaratan kuantitatif dan
persyaratan kontinuitas.
1. Persyaratan Kualitatif.
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih.
Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia, persyaratan biologis dan
persyaratan

radiologis.

Syarat-syarat

tersebut

berdasarkan

Permenkes

No.416/Menkes/PER/IX/1990dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah


sebagai berikut:
a. Syarat-syarat fisik.
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu
air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25 oC, dan apabila
terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC 3oC.
a. Syarat-syaratKimia.
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui
batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik,
CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng
(Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.
b. Syarat-syaratbakteriologis danmikrobiologis.
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu
kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli
atau Fecal coli dalam air.
c. Syarat-syarat Radiologis.
Persyaratan radiologis mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat
yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta
dan gamma.

Alat: Tangki Air Domestik


Tangki air domestik berfungsi untuk menampung air untuk keperluan domestik,
seperti untuk kebutuhan karyawan, musholla, kantin, laboratorium, taman, perumahan,
kantor, air sanitasi dan lain-lain.
Tabel 2. Baku mutu air sanitasi;

No

Parameter

Satuan

Syarat-syarat
Min
max
diijinkan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

A. FISIKA
Bau
TDS
Kekeruhan
Rasa
Suhu
Warna
B.KIMIA
1.Kimia Anorganik
Air raksa
Alumunium
Arsen
Balium
Besi
Flouridda
Kadmium
Kesadahan
Klorida
Kromium
Mangan
Natrium
Nitrat
Nitrit
Perak
PH
Selenium
Seng
Sianida
Sulfat
Sulfida
Tembaga
Timbal

2.Kimia Organik
Aldrin

1
2
3
4
5
6

Keterangan

diijinkan
tidak berbau

mg/L
Skala NTU

1000
5
tidak berasa
o

Skala TCU
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

63 C
15

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

0,001
0,2
0,05
1
0,3
1,5
0,05
500
250
0,05
0,1
200
10-Jan
1
0,05
9,5
0,01
5
0,1
400
0,05
1
0,05

mg/L

0,0007

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Benzena
Benzo
Chlrodane
Chloroform
2,4 D
DDT
1,2 Dichloroethane
1,1 Dichloroethane
Heptachlor
Hexachlorobenzene
Lindane
Hethychlor
Pentachlorophenol
Pestisida total
2,4,6 trichlorophenol
Zat organik

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

1
2

3 Mikrobiologi
Koliform tinja
Total koliform

Jml/100ml
Jml/100ml

1
2

4. Radio aktivitas
Aktivitas alpha
Aktivitas beta

mg/L
mg/L

0,01
0,00001
0,0003
0,03
0,1
0,03
0,01
0,0003
0,003
0,00001
0,004
0,03
0,01
0,1
0,01
10
0
0
0,1
1

(Sumber : peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/II/1990)


Tabel 3. Persyaratan Air Minum
No
I
1

Jenis Parameter

Satuan

Kadar Maksimum
yang diperbolehkan

PARAMETER WAJIB
Parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
a.Parameter Mikrobiologi
1. E.Coli
2. Total bakteri Koliform
b.Kimia an-organik
1. Arsen
2. Fluorida
3. Total Kromium
4. Kadmium
5. Nitrit, (sebagai NO2)
6. Nitrat (sebagai NO3)

Jumlah per
100 ml sampel
Jumlah per
100 ml sampel
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

0
0
0,01
1,5
0,05
0,003
3
50

No

Jenis Parameter
7. Sianida
8. Selenium

2.

Satuan

Kadar Maksimum

mg/l
mg/l

yang diperbolehkan
0,07
0,01

TCU

Tidak berbau
15

mg/l

500

NTU
C

5
Tidak berasa
Suhu udara + 3

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

0,2
0,3
500
250
0,4
6,5-8,5
3
250
2
1,5

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

0,001
0,02
0,7
0,5
0,07
0,07
200
0,01
0,015

mg/l
mg/l

10
0,05

mg/l
mg/l
mg/l

0,004
0,02
0,05

Parameter yang tidak langsung


berhubungan dengan kesehatan
a.Parameter Fisik
1. Bau
2. Warna
3. Total Zat padat terlarut

(TDS)
4. Kekeruhan
5. Rasa
6. Suhu
b.Parameter Kimiawi
1. Aluminium
2. Besi
3. Kesadahan
4. Khlorida
5. Mangan
6. pH
7. Seng
8. Sulfat
9. Tembaga
10. Amonia
II PARAMETER TAMBAHAN
1. KIMIAWI
a.Bahan Anorganik
1. Air raksa
2. Antimon
3. Barium
4. Boron
5. Molybdenum
6. Nikel
7. Sodium
8. Timbal
9. Uranium
b.Bahan Organik
1. Zat Organik (KmnO4)
2. Deterjen
3. Chlorinated alkanes
Carbon tetrachloride
Dichloromethane
1,2- Dichloroethane
4. Chlorinated ethenes

No

Jenis Parameter
1,2- Dichloroethene
Trichloroethene
Tetrachloroethene
5. Aromatic hydrocarbons
Benzene
Toluene
Xylenes
Ethylbenzene
Styrene
6. Chlorinated benzenes
1,2-Dichlorobenzene
(1,2-DCB)
1,4- Dichlorobenzene
(1,4-DCB)
Lain-lain

Satuan

Kadar Maksimum

mg/l
mg/l
mg/l

yang diperbolehkan
0,05
0,02
0,04

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

0,01
0,7
0,5
0,3
0,02

mg/l

mg/l

0,3

2. Air Proses Industri


1. Ion exchanger
Prosesnya adalah menggunakan alat Cation Exchanger dan Anion Exchanger untuk
menghilangkan ion-ion di dalam air. Ion-ion, seperti: Ca +2 dan Mg+2 dapat menyebabkan
kesadahan terutama pada alat-alat proses. Oleh sebab itu, ion-ion pengganggu tersebut harus
dihilangkan dari air.

Cation Exchanger
Air umpan boiler dan air proses yang digunakan merupakan air murni yang bebas
dari garam-garam terlarut. Cation exchanger dapat mengurangi kesadahan air yaitu
menghilangkan kation-kation (misal Ca+2, Mg+2) dalam air. Resin yang digunakan
adalah string acid cation.

1. Parameter tambahan

(Sumber : Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010) ,

1. Tangki Air Umpan Boiler


Berfungsi untuk menampung air umpan boiler dan untuk menjaga kontuinitas umpan
air boiler.
Baku mutu air umpan boiler
No

Parameter

Satuan

Suhu

pH

unit

daya hantar listrik

Persyaratan Maksimum (Psig)


0 - 150
150-700
700 - 1500
8-10

8,2-10

8,2-9

Total kesadahan

1,12

Kadar bikarbonat

ppm,CaCO3

50

Total alkaliniti

ppm,CaCO3

140

70

40

7
8

Kesadahan Ca/Mg
Kadar cholrida

ppm
ppm,Cl

0
0

0
0

0
0

Kadar sulfat

ppm,SO4

10

Kadar silika

ppm,SiO4

30

10

0,7

11

Kadar carbonat

ppm,CO3

200

40

20

12

Kadar hidroksida

ppm,OH

50

30

15

13

Kadar amonium

ppm,NH4

0,1

0,1

0,1

14

Kadar H2S

ppm,H2S

15

Kadar besi

ppm,Fe

0,2

0,05

16

Kadar aluminium

ppm,Al

0,1

0,01

17

kadar mangan

ppm,Mn

0,3

0,1

0,01

18

Padatan tersuspensi

ppm

20

19

Padatan terlarut

ppm

700

150

50

20

Total padatan

ppm

720

155

50

21

Oksigen terlarut

ppm,O2

1,4

22

Stability index

6-7

6-7

6-7

23

Kadar tembaga

ppm,Cu

0,5

0,05

0,05

(Sumber: Ir. Sukartinah, MS: 1992)


KRITERIA AIR PROSES
Batasan batasan air boiler (disebut sebagai parameter air boiler) dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Parameter
pH
Conductivity
TDS
P Alkalinity
M Alkalinity
O Alkalinity
T. Hardness
Silica
Besi
Phosphat residual
Sulfite residual
pH condensate

Satuan
Unit
mhos/cm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
Unit

Pengendalian Batas
10.5 11.5
5000, max
3500, max
800, max
2.5 x SiO2, min
150, max
2, max
20 50
20 50
8.0 9.0

Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi
berbagai hal, misalnya :
1. Korosi
Korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya
akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian
logam

disebabkan

oleh

akibat

beberapa

kimia

Beberapa penyebab korosi pada Boiller antara lain:


a. Adanya kadar Oksigen Terlarut yang melebihi batas pada Boiler feed water ( korosi
b.
c.
d.
e.

pada pipa economizer)


pH/Alkalinity yang melebihi batasan ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )
Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga
dapat

menyebabkan

pipa

pecah

atau

bocor.

2. Kerak (Scale)
Pengerakan pada sistem boiler disebabkan antara lain oleh :
Pengendapan hardness dan mineral-mineral lainnya apabila batasan konsentrasinya

terlampaui.
Kerak lazim terdapat pada boiler antara lain : CaCO3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2,

MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4


Kerak adalah senyawa berstruktur kristal dan tidak tembus air, sehingga keberadaanya akan
berfungsi seperti isolator dan menurunkan effisiensi perpindahan panas sehingga effisiensi
boiler akan menjadi rendah dan akan lebih banyak mengkonsumsi bahan baker; Konsekwensi
lain dari adanya kerak adalah terjadinya hot spot yaitu panas yang berlebih pada tempat
kerak berada dan hal ini bisa mengakibatkan pipa boiler menggelembung dan pecah.
3. Endapan (Foculant)
Endapan (foulant) adalah hasil pengendapan dari partikel tersuspensi (suspended solid);
Endapan berstruktur porous dan tembus air, sehingga akibat yang ditimbulkan dari
adanya endapan berbeda dengan akibat dari adanya Kerak; Endapan menyebabkan
terjadinya korosi yang sangat destruktif di bawah endapan tersebut dan akan menyebabkan
kebocoran pipa dalam waktu relative singkat.
Beberapa contoh endapan yang umum

terdapat

pada

boiler

adalah:

Besi Hydroxide (Fe(OH)3 dimana ion Fe nya berasal dari hasil korosi.
Partikel padat tersuspensi dari feedwater (Lumpur & kotoran lain) yang terbawa
dalam feedwater.

Dari peristiwa- peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya endapan pada pipa


boiler,

menyebabkan

dan kebocoran pada pipa.

terjadinya

korosi

dibawah

endapan

Anda mungkin juga menyukai