1. Lumbantobing SM. Neurologi klinik : pemeriksaan fisik dan mental.

Jakarta: FKUI;
2013. h. 5 6, 17 20.
2. Gleadle, Jonathan. Pengambilan anamnesis. Dalam : At a glance anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Jakarta : Erlangga; 2007. h.1 17.
3. Harsono. Buku ajar neurologi klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;
2008. h.161 3, 183 8.
4. Juwono T. Pemeriksaan klinik neurologik dalam praktek. Jakata: EGC; 2000. h.1 9,
17 20.
5. Harsono. Kapita selekta neurologi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2007.
h. 165 7.
6. George D, Wita JS, Budi R. Meningitis tuberkulosa. Dalam Diagnosis dan
Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC; 2009. h. 46 9.
7. Huldani. Diagnosis dan penatalaksanaan meningitis tuberkulosis. Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat; 2012. h. 18 22.
8. Soetomenggolo TS, Ismael S. Buku ajar neurologi anak. Jakarta: IDAI; 2000. h.363
71.
9. Behrman, Kliegman. Nelson, ilmu kesehatan anak. Edisi ke 15. Jakarta: EGC;
2000. h. 1028 42.
10. Koppel BS. Bacterial, fungal and parasitic infections of the nervous system. Dalam : Current
diagnosis and treatment neurology. USA: The McGraw-Hill Companies; 2007. h. 403 8,
421 3.
11.