1
Tiga point yang pandang oleh Neuman dalam aplikasi rencana keperawatan yaitu :
1) Manusia
Neuman memandang manusia sebagain individu multi dimensial, utuh/holistik,
dan system yang dinamis, yang berhubungan dengan; fisiologi, psikologi,
sosiokultural, developmental dan spiritual.
2) Kesehatan
Neuman memandang konsep sehat dengan melihat individu dari setiap bagian
atau subvariabel dari individu. Sehat menurut Neuman merupakan suatu kondisi
yang harmoni pada setiap bagian atau subvariabel. Individu selalu berinteraksi
dengan lingkungan secara konstan, jika berada pada kondisi dinamika
keseimbangan maka individu dapat berada pada kondisi sehat.
3) Lingkungan
Neuman memandang lingkungan sebagai suatu kekuatan internal dan eksternal
yang ada disekitar individu dan terjadi interaksi setiap waktu. Kekuatan ini
meliputi stressor interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang dapat
mempengaruhi pertahanan dan stabilitas system manusia
c. Kari Martinsen
Kari martinsen merupakan seorang tokoh keperawatan yang mengajukan falsafah
keperawatan berdasarkan pemahaman tentang caring.
d. Patricia Benners
Patricia Benners mencetuskan tentang keutamaan caring.
Pernyataan dalam falsafah menyebutkan konsep-konsep utama dari disipline
berupa keyakinan yang terus menerus tentang apakah keperawatan itu, bagaimana
berpikir tentang apa yang dilakukan oleh perawatan , hubungan dalam keperawatan
dan lingkungan keperawatan (Parker, 2005). Pernyataan Filosofi juga memberikan
panduan dalam menjelaskan issue dan mengklarifikasi prioritas discipline. Perawat
menggunakan pernyataan filosofi untuk mengkaji seberapa jauh kapasitas diantara
individu, professional, organisasi dan keyakinan social serta nilai-nilai.
Filosofi bersifat abstrak yang menunjukkan keyakinan dasar disiplin
keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan respon
manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus kepada respons mereka
terhadap suatu situasi. Folosofi belum dapat diaplikasikan langsung dalam praktik
2
keperawatan, sehingga perlu dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit
(less abstrac) yang dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan.
Berdasarkan
falsafah
kemudian
ilmuan
keperawatan
mengembangkan
Komponen
kebutuhan meliputi
kebutuhan fisiologis,
psikologis, sosial dan spiritual. Konsep sehat dan kesehatan dalam paradigm
keperawatan adalah kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi
secara konsiten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui
interaksi positif dengan lingkungan.
Konsep lingkungan mencakup semua aspek keadaan, pengaruh dan kondisi
yang mengelilingi dan mempengaruhi individu. Lingkungan dapat meningkatkan dan
mengganggu kesehatan individu. Lingkungan secara konstan mempunyai pengaruh
terhadap perubahan internal dan eksternal yang terjadi pada manusia. Komponen
internal meliputi faktor genetik, struktur antomis, fisiologis, psikologis, nilai dan
keyakinan sedangkan komponen eksternal meliputi keadaan fisik, demografi, ekologi,
hubungan interpersonal,dan nilai social budaya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada individu
baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal,
dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat
ketidakmampuan, ketidakmauan dan ketidaktahuan.
Selanjutnya keempat konsep yang telah disepakati sebagai paradigm
keperawatan dijabarkan oleh para ahli keperawatan dalam bentuk model konseptual
keperawatan. Model Konsuptual Keperawatan adalah konsep-konsep, definisi dan
preposisi yang menunjukkan hubungan yang spesifik untuk membentuk suatu
3
perspektif terorganisir dalam melihat fenomena spesifik pada disipline keperawatan.
Model konseptual memberikan cara-cara yang berbeda dalam berpikir tentang
keperawatan. Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak, umum,
dan proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual
sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Model
konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini
diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata-kata yang mengandung citra mental
dari sesuatu yang akan dijelaskan.
Model konseptual keperawatan antara beberapa ahli terihat berbeda sesuai
dengan penekanan mereka terhadap hubungan antar keempat konsep utama dalam
keperawatan. Sebagai contoh Florence Nightingale lebih menekankan interaksi antara
keperawatan
dengan
lingkungan,
dimana
perawat
berperan
secara
dalam
Berdasarkan
4
Grand theory tetapi tidak sespesifik teori middle range. Beberapa teori mungkin lebih
spesifik untuk sebagian praktek keperawatan. Teori middle range memiliki fokus yang
lebih luas dan lebih kongkrit daripada Grand theory atau nursing theory (Alligood
2002). Teori pada level ini lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
praktisi keperawatan yang spesifik seperti spesifik untuk kelompok usia klien, kondisi
keluarga, tempat tinggal klien, kondisi kesehatan, dan peran perawat (alligood, 2002).
Berdasarkan hal ini, maka teori middle range lebih spesifik kepada situasi
keperawatan.
Tabel berikut menunjukkan beberapa pakar keperawatan yang berkontribusi
pada setiap level stuktur ilmu keperawatan :
Tabel 3.1 : Pembagian-pembagian teori berdasarkan tipe karya teoritis.
Filosofi keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
Nightingale
Watson
Benner
Martinsen
Eriksson
Teori keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Orlando
Pender
Leininger
Newman
Parse
Erickson, Tomlin dan Swain
Husted & Husted
Levine
Rogers
Orem
King
Neuman
Roy
Johnson
Boykin & Schoenhofer
Teori Middle Range
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mercer
Mishel
Reed
Wiener & Dodd
Eakes, Burke & Hainsworth
Barker
Kolcaba
Beck
Swanson
Ruland & Moore
5
memperjelas gambaran tentang fenomena dalam praktik keperawatan sekaligus
memberikan prediksi terhadap outcome praktik keperawatan.
Dalam rangka mengembangkan teori keperawatan sebagai bagian dari struktur
pengetahuan keperawatan para peneliti dibidang keperawatan melakukan berbagai
kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian ini menerapkan metode ilmiah (scientific
method) dalam mencari kebenaran ilmiah untuk mengembangkan ilmu dan teori
keperawatan. Berikut skema langkah-langkah metode ilmiah dalam mengembangkan
teori keperawatan :
Rumusan
masalah
Khasanah
pengetahuan
ilmiah
Prakmatisme
Koherensi
Deduktif
Penyusunan
kerangka
berpikir
Rumusan
hipotesis
Korespondensi
induktif
Diteri
ma
Pengujian
hipotesis
Ditolak
6
Proses metode ilmiah dimulai pada saat perawat mengamati fenomena dalam
praktik keperawatan. Pengamatan ini mulai dilakukan ketika mempunyai perhatian
terhadap suatu fenomena. Proses berpikir mulai muncul ketika perawat menemukan
masalah dalam menerapkan teori keperawatan. Karena masalah munculnya dari dunia
empirik, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia
empirik. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbedabeda sesuai dengan cara berpikirnya. Ilmu keperawatan mengatasi masalah atau
mencari jawaban atas permasalahan pada praktik keperawatan. Ilmu dimulai dengan
fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta akan
menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia
nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.
Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan
antara pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik
keperawatan. Dalam hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional
yang sesuai dengan objek yang dijelaskan. Dikatakan sebagai teori keperawatan jika
telah didukung oleh fakta empirik di bidang keperawatan. Metode ilmiah yang
digunakan oleh ilmuan keperawatan sebagai prosedur untuk mengembangkan ilmu
juga didukung oleh cara lain yaitu cara estetik, cara personal knowledge dan cara
etika. Berdasarkan penemuan empirik, disertai sentuhan estetika, pengalaman pribadi
dan etika maka teor keperawatan akan semakin komprehensif.
Berikut ini langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai suatu metode dalam filsafat
ilmu :
a. Rumusan masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah. Rumusan
ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap
b.
c.
7
menjelaskan hubungan antara berbagai faktor terkait dengan masalah.
Argumentasi ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang
telah teruji kebenarannya tanpa mengabaikan faktor empiristerkait dengan
d.
masalah.
Menyusun hipotesis
Kesimpulandari kerangka berpikir selanjutnya dijadikan dasar oleh ilmuan untuk
merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah yang dirumuskan sebelumnya. Hipotesis bergunan untuk memandu
e.
f.
relevan.
Menarik kesimpulan
Tahap selanjutnya dalam metode ilmiah adalah menarik kesimpulan dari uji
hipotesis. Kesimpulan dibuat berupa suatu keputusan menolak atau menerima
hipotesis. Jika terdapat fakta-fakta empiris yang cukup untuk mendukung
hipotesis, maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika tidak cukup data empirik yang
mendukung pernyataan hipotess, maka hipotesis ditolak. Hipoesis yang diterima
merupakan bagian dari pengetahuan ilmiah (ilmu penetahuan) karena telah
memenuhi persyaratan keilmuan yaitu terdapat penjelasan yang konsisten dengan
pengetahuan ilmiah sebelumnya dan telah teruji kebenarannya secara empirik.
Kebenaran ini sifatnya pragmatis yang artinya sampai saat ini belum ada fakta
Falsafah
Abstrak
yang menyatakan hal sebaliknya.
Pengetahuann
Dunia Empiris
(Praktik Keperawatan
Konkrit
dan
perubahan
teori
keperawatan,
sampai
dengan
falsafah
keperawatan, jika memang ditemukan adanya perkembangan baru dari dunia empirik.
9
Dari skema diatas pengembangan ilmu keperawatan haus dilakukan secara kontinyu.
Hasil temuan dibidang keperawatan semestinya dijadikan dasar untuk praktik
keperawatan sekaligus untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan body of
knowledge dalam bidang keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work, 6th Edition,
Mosby Inc, USA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization & Application, 3th
editon, Mosby Inc, USA
Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation of
Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company, Philadelphia
Ihsan. F., 2010, Filsafat Ilmu, Rineka Cipta, Jakarta
Mustansyir. R., Munir. M., 2010, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Meleis. A.I., 2007, Theoretical Nursing : Development and Progress, 4th edition,
Lippincott Williams & Wilkins, USA
Nurahmah, 2000, Falsafah, Teori dan Paradigma Keperawatan, Makalah tidak
dipublikasikan
Parker. M.E., 2005, Nursing Theories and Nursing Practice, 2th edition, F.A. Davis
Company, USA