Anda di halaman 1dari 8

Nomor: 10 Th.

XIX

MINGGU BIASA IV

Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua
Jalan Kompleks Ksatrian, Korps
Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis
16951, Telepon (021) 8715526
Fax. (021) 87706362.
Email: sekreparoki@thomas.
keuskupanbogor.or.id
Website: http://
thomas.keuskupanbogor.or.id

Berita Gereja
Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Kamis Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Selasa, 2 Februari :
Pesta Yesus
Dipersembahkan di
Kanisah
Jumat, 5 Februari :
Peringatan Wajib St.
Agata Perawan Martir.
Pukul 12.00 Perayaan
Ekaristi untuk karyawan
dan umum. Pukul 18.30
Perayaan Ekaristi
dengan Adorasi
Sabtu, 6 Februari :
Peringatan Wajib St.
Paulus Miki, Imam dan
kawan-kawan Martir

Edisi : Minggu, 31 Januari 2016

Kuat Menghadapi Penolakan


Pengajaran Yesus di Nazaret diselingi reaksi
orang-orang di sekitarNya. Perkataan Yesus:
Nubuat
Yesaya dinyatakan-Nya sudah genap.
Ketika mereka mendengar itu, timbul reaksi orangorang itu: Membenarkan dan mengherankan. Reaksi
itu membangkitkan pertanyaan retorik: bukankah Ia
ini anak
Yusuf? Perkataan Yesus menimbulkan
kemarahan orang-orang Nazaret. Lalu mereka mengusir Yesus, bahkan berusaha membunuh-Nya.
Tetapi Yesus lolos, berjalan lewat dari tengahtengah mereka lalu pergi (Luk 4:30). Sebenarnya
penampilan Yesus mau menunjukkan puncak pernyataan, pewartaan dan janji para Nabi. Kehadiran
Yesus membawa Kabar Baik dan memberikan pandangan baru bagi mereka, yang miskin dan tertindas; mereka yang menderita, buta dan terbelenggu
(cfr. Luk 4:18-19). Kemiskinan dan penderitaan
mereka itu memiliki nilai.

halaman 1

Di Kapernaum Yesus dikagumi karena karya-Nya


yang menakjubkan (cfr. Luk 4:23), sebaliknya di
daerah-Nya sendiri Ia ditolak. Mengapa? Apakah
mereka itu terlalu mengenal-Nya? Atau karena
mereka itu tidak mampu memberikan penilaian
yang memadai terhadap ajaran dan karya-Nya?
Agaknya Yesus hanya diterima sebagai Pribadi
yang sensasional, tidak sebagai Pribadi yang
membawa penentuan bagi hidup mereka.
Penolakan terhadap Yesus oleh bangsanya sendiri
ternyata membawa arah bagi kehidupan yang tidak
ringan; tetapi juga membuka arah baru bagi perkembangan warta gembira. Pewartaan Kabar Gembira
menjadi warta bagi seluruh bangsa manusia. Bagi
Lukas, Gereja itu semestinya bersifat universal.
Saudara-saudara, manusia sering menyangka orang
dari segi lahiriahnya saja. Yang gemerlapan dan
sensasional, itulah yang diminati. Demikian dalam

kehidupan beragama dan kehidupan rohani, yang aneh-aneh itulah yang


menarik. Misalnya, dalam upacara ritualnya, didemonstrasikan tanda-tanda
menajubkan, meramal nasib orang, kendati sia-sia di dalamnya, tetapi itulah
yang memberi sensasi besar! Orang mudah menolak yang esensial, dan mudah menerima yang sensasional!
Dalam injil diceritakan bagimana Yesus ditolak di kampung halaman-Nya
sendiri; mereka sangat kenal Dia. Bukankah Dia, anak Yusuf si tukang kayu
itu? Yesus itu orang biasa saja, anak Nazaret. Kalau Dia luar biasa atau hebat, coba Dia buat suatu tanda heran, seperti yang dibuat-Nya di Kapernaum
dan di kota-kota lain.
Yesus mendapatkan penolakan, karena mereka hanya mau Yesus yang
sensasional. Yesus yang mampu buat tanda yang mengherankan. Yesus pun
tidak menyesal ditolak orang-orangNya sendiri. Tidak ada nabi yang dihormati
di kampung halamannya sendiri. Maka Yesus berbalik kepada bangsa-bangsa
lain! Memang seorang nabi atau Utusan Allah mendapat misi yang lebih luas;
suatu misi yang tidak dapat dibatasi pada kalangan sendiri. Ia harus pergi
mewartakan sabda hukuman dan berita keselamatan Allah di tempat lain juga.
Seorang nabi mempunyai misi lintas batas dengan implikasi bahwa tidak dapat diklaim dan diborong oleh bangsa tertentu atau oleh umatnya sendiri.
Allah memilih sejumlah orang sebagai sarana dan penyalur rahmat, agar melalui mereka semua orang memperoleh berkat dan rahmat Allah itu. Ketika
memilih Abraham, Allah mengatakan kepadanya, Engkau akan menjadi berkat
bagi
banyak bangsa. Demikian halnya dengan Gereja, Konsili Vatikan II
mengatakan: Gereja merupakan sakramen keselamatan dunia, suatu tanda
dan sarana yang ditetapkan Allah demi keselamatan segala orang dan bangsa
pada segala zaman (LG 1).
Kita perlu belajar dari pengajaran injil hari ini: pilihan dari pihak Allah merupakan suatu penugasan. Seberapa pun besarnya penolakan asalkan kita
benar, mengapa harus takut?. Santo Lukas mau menegaskan bahwa tugas
kenabian orang beriman ialah memperhatikan umat manusia agar dapat
merasakan tawaran kasih dan keselamatan Allah. Orang yang dipilih Allah tidak dipilih untuk dirinya sendiri, kelompoknya sendiri, dan tidak untuk melakukan apa yang
menjadi kesukaannya sendiri, tetapi untuk menjalankan satu
tugas perutusan demi kepentingan dan keselamatan banyak orang. Sebagai
bangsa dan pribadi yang sudah terpilih, kita diutus untuk menjadi terang,
garam dan ragi masyarakat kita. Semoga berkat Tuhan selalu menyertai pelayanan Anda! Amin. RD. Yustinus Joned Saputra

REDAKSIPenanggung Jawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Yustinus
halaman 2

Joned S Koordinator: K.Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez 0218715526 Email : warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.
Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak
menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.

DAFTAR BACAAN HARIAN

TGL
1/2

2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13a;Mzm. 3:2-3,4-5,6-7; Mrk. 5:1-20. BcO Kej.

2/2

Mal. 3:1-4 atau Ibr. 2:14-18;Mzm. 24:7,8,9,10; Luk. 2:22-40(Luk. 2:22-32).


BcO Kel. 13:1-3a,11-16

3/2

2Sam. 24:2,9-17; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 6:1-6.BcO Kej. 31:1-21

4/2

1Raj. 2:1-4,10-12; MT. 1Taw. 29:10,11ab,11d-12a,12bcd;Mrk. 6:7-13.


BcO Kej. 32:3-30

5/2

1Raj. 2:1-4,10-12; MT. 1Taw. 29:10,11ab,11d-12a,12bcd;Mrk. 6:7-13.


BcO Kej. 32:3-30

6/2

1Raj. 2:1-4,10-12; MT. 1Taw. 29:10,11ab,11d-12a,12bcd;Mrk. 6:7-13.


BcO Kej. 32:3-30

7/2

Yes. 6:1-2a,3-8; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5,7c-8; 1Kor. 15:1-11 (1Kor. 15:3


-8,11); Luk. 5:1-11. BcO Kej. 39:1-23

INFO PANITIA PASKAH


Pengumpulan Daun Palma Kering
Umat dimohon untuk mengumpulkan daun palma kering
yang pernah dipakai pada Misa Minggu Palma tahun lalu.
Daun Palma kering dapat dikumpulkan di depan
Sekretariat Paroki paling lambat tanggal 7 Februari 2016
Pkl.

Koor

RABU
RABU, 10/2
RABU, 10/2
RABU, 10/2
STASI- RABU, 10/2

5.30
18.00
20.00
19.00

Pemandu Umat

Tata Bunga

WILAYAH 9
WILAYAH 1
WILAYAH 5
BUNDA PENEBUS W12

TIM
BUNGA

ABU

MATIUS W3
WILAYAH 4
KATARINA W8
KEL. KUDUS W11

Petugas Liturgi

Hari/Tanggal

Sosialisasi Bahan Pendalaman Iman APP hari Sabtu, 6 Februari pukul


19.00 di Aula Bawah . Setiap lingkungan wajib mengutus 2 wakilnya (ketua
lingkungan & Seksi Katekese / Pewartaan Lingkungan)
Pengumuman PerkawinanPengumuman Ketiga

halaman 3

Heronimus Jonatan Nainggolan dari Lingkungan Antonius dengan Mesi Ryani


Sihaloho dari Kramat Jati Jakarta Timur
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan
tersebut; WAJIB memberitahukan kepada Pasto Paroki.

Aku dan Perayaan Ekaristi


Oleh : RD. Yustinus Joned Saputra
Seringkali kita datang dan hadir mengikuti Perayaan Ekaristi dari awal
hingga akhir, namun apakah kita mengetahui apa itu liturgi Perayaan Ekaristi?.
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri bersama umat Allah yang tersusun secara hirarkis. Perayaan Ekaristi merupakan puncak karya Allah menguduskan dunia dan puncak karya manusia memuliakan Bapa melalui Kristus,
Putera Allah, dalam Roh Kudus. Perayaan Ekaristi sendiri mengandung 4 bagian
yakni Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup
I. Ritus Pembuka
Tujuan ritus ini adalah untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan
mempersiapkan umat supaya dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh
perhatian dan merayakan Ekaristi dengan layak. Lalu, apa saja isinya ? Isi dari
Ritus Pembuka yaitu:
Perarakan masuk dan penghormatan Altar.
Tanda salib
Kata Pengantar
Pernyataan Tobat
Tuhan Kasihanilah (Kyrie eleison)
Madah Kemuliaan (Gloria)
Doa Pembuka

halaman 4

Perarakan masuk, apa itu artinya dan bagaimana ?


Setelah seluruh umat berkumpul dan siap memulai Perayaan Ekaristi,
Imam bersama dengan para pelayan liturgi melakukan perarakan masuk. Lebih
bagus lagi jika Imam dan para petugas liturgi berjalan perlahan memasuki ruang dari pintu utama gereja diringi oleh nyanyian pembuka. Perarakan masuk
diharapkan meriah, namun jika tidak ingin membutuhkan waktu yang lama
maka Imam didampingi oleh putra altar atau sendirian dapat langsung masuk
melalui ruang sakristi.
Susunan perarakan itu sendiri ada aturannya. Susunan sederhana misalnya; pembawa salib pancang (kalau ada) didampingi oleh pembawa lilin, lalu
diikuti para misdinar atau putra altar dan pembawa dupa. Formasi ini dapat
juga diubah lagi, misalnya pembawa dupa berada paling depan diikuti oleh
pembawa lilin yang mengawal salib, kemudian para pelayan Misa atau misdinar
lainnya, petugas bacaan (lektor), para petugas pembagi komuni (prodiakon),
para Imam Konselebran (kalau ada dan merupakan Misa meriah), dan yang terakhir adalah Imam Selebran sebagai pemimpin Misa.
Dalam liturgi, Imam adalah wakil dari pribadi Kristus(in persona Christi).
Saat ia bergabung dengan jemaat dalam perarakan masuk, seluruh komunitas
liturgis menyatu menjadi tampilan kehadiran Kristus. Jadi di situ umat yang
berhimpun menyambut kehadiran Kristus di antara mereka.
Untuk apa ada Nyanyian Pembuka ?

Upacara liturgi menjadi lebih agung bila dirayakan dengan nyanyian


meriah, bila dilayani oleh sejumlah petugas dan bila umat berpartisipasi secara aktif(SC 113). Musik liturgi Gereja selalu melayani teks dan tindakan liturginya. Oleh karena itu, Nyanyian Pembuka menjadikan Perarakan Masuk
terasa meriah dan agung, serta anggun. Tujuan dari Nyanyian Pembuka adalah :
Membuka Misa / Perayaan Ekaristi.
Membina kesatuan umat yang berhimpun.
Mengantar masuk kedalam misteri yang dirayakan.
Mengiringi perarakan masuk Imam dan para petugas liturgi.
Nyanyian Pembuka dapat dibawakan silih berganti oleh paduan suara dan
umat atau bersama-sama. Yang sangat penting di sini adalah seluruh umat diajak untuk terlibat di dalamnya. Panjang dan lamanya nyanyian hendaknya disesuaikan dan selaras dengan lamanya perarakan. Nyanyian Pembuka boleh menggunakan teks nyanyian lain asal sesuai dengan sifat perayaan, sifat pesta, dan
suasana masa liturgi, asal teksnya sudah disahkan oleh Konferensi Uskup. Tema
nyanyian juga harus disesuaikan dengan misteri liturgi yang dirayakan pada saat
itu. Sebelum menjatuhkan pilihan pada suatu teks nyanyian, terlebih dahulu
kita baca baik-baik syair atau teks nyanyian sebagai pengiring perarakan masuk.
Bagaimana Penghormatan Altar ?
Setibanya di panti Imam; Imam, Diakon dan para pelayan menghormati
Altar dengan membungkuk khidmat (Jika tabernakel kosong), masing-masing
sesuai dengan urutan prosesinya. Kemudian menempatkan diri pada tempattempat yang telah disediakan. Sementara itu Imam mengelilingi altar dengan
mendupainya, jika ada salib pancang, salib didupai terlebih dahulu baru setelah
itu altar. Kemudian Imam mencium altar sebagai tanda penghormatan. Altar
merupakan lambang Kristus sendiri. Ada dua macam penghormatan altar,
yaitu :
1. Membungkukkan badan di depan altar
2. Menciumnya pada bagian tengah. Biasanya cara yang kedua dilakukan hanya
oleh orang tertahbis yakni diakon, imam, dan uskup.

halaman 5

Tanda Salib dan Salam


Setelah ritus penghormatan altar kemudian Imam bersama dengan seluruh
umat membuat tanda salib. Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin
sebagai Tanda Salib pertama yang dibuat oleh umat dalam Misa. Umat cukup
membuat Tanda Salib sebanyak dua kali selama misa yaitu pada saat pembuka
dan Berkat pengutusan. Sesudah Imam membuat Tanda Salib, umat diharapkan
untuk menjawab Amin secara bersamaan. Kemudian Imam menyampaikan
salam kepada umat sebagai suatu pernyataan bahwa Allah hadir di tengahtengah mereka. Rumusan salam juga berbau Ilahi karena seolah Allah sendiri
yang hadir menyapa mereka melalui wakil-Nya, sang Imam.
Tindakan memberi salam bagusnya dilakukan oleh Imam dengan berdiri di
depan kursi Imam, karena kursi Imam merupakan simbol kewibawaan seorang

pemimpin, baik sebagai gembala, pengajar, maupun pemimpin doa atau ibadat.
Tetapi sering kita temui di banyak gereja Imam melakukan tindakan ini di depan altar atau mimbar. Sebenarnya, altar digunakan untuk Liturgi Ekaristi dan
mimbar untuk Liturgi Sabda.
Kata Pengantar
Kata pengantar diberikan untuk mengantar umat atau jemaat untuk mengetahui tema atau misteri Misa yang akan dirayakan saat itu. Kata pengantar
bukanlah homili atau khotbah karena kata pengantar merupakan rumusan tema
bacaan misa yang ada kaitannya dengan pesan homili nanti. Jika kata pengantar
terlalu panjang, maka akan membuat resah umat. Bagian akhir dari kata pengantar adalah ajakan pada umat untuk meneliti batin, menjelang pernyataan
tobat. Kata pengantar disampaikan oleh Imam selebran atau pelayan lain yang
dianggap berwibawa. Sebaiknya kata pengantar dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu agar ketika tiba saatnya untuk menyampaikan kata pengantar pesan
yang disampaikan berkaitan dengan tema bacaan Misa dan homili
Ritus Tobat, Tuhan Kasihanilah
Tujuan dari ritus tobat adalah mengajak umat untuk mengakui dan
memohon pengampunan atas segala dosa. Pernyataan tobat dimulai dengan
suasana hening, kemudian umat menyatakan tobat dengan rumus pengakuan
umum.Setelah itu, imam memberikan absolusi. Perlu diperhatikan, bahwa absolusi ini tidak memiliki kuasa pengampunan seperti halnya dengan absolusi
dalam Sakramen Tobat. Dalam absolusi ini, umat tidak perlu membuat tanda
salib untuk menanggapi absolusi dari Imam. Sehingga Imam pun tidak perlu
memberikan penumpangan tangan atau memberikan berkat yang seringkali
membawa umat untuk membuat tanda salib.
Pada hari minggu, khususnya selama Masa Paskah, pernyataan tobat dapat
diganti dengan pemberkatan dan perecikan dengan air suci untuk mengenang
pembaptisan (lihat Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR), no. 51). Pernyataan
tobat, biasanya dilanjutkan dengan Tuhan Kasihanilah. Seruan ini dapat diucapkan sekali, atau diulang-ulang sesuai dengan rumusannya atau lagu yang dinyanyikan.

halaman 6

Kemuliaan, Gloria
Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen Kuno.
Dalam Pedoman Umum Misale Romawi no. 53, dijelaskankan, bahwa lewat
madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa
dan Anak domba Allah, serta memohon belaskasihanNya. Dasar Biblis madah ini
adalah dari Injil Lukas 2 :14 Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.
Madah ini sebaiknya dinyanyikan bersama-sama dengan umat. Namun tidak
menutup kemungkinan kalau madah ini dinyanyikan bergantian antara umat
dengan koor atau hanya dinyanyikan oleh koor. Madah ini dinyanyikan dengan
berdiri tegap, tidak menyandarkan tubuh, tidak bersilang kaki, tidak santai.

Sikap itu dihindari supaya kita dapat memuji dan memuliakan Allah dengan hormat, tulus dan gembira.
Madah ini dapat juga dibacakan/didaraskan secara bergantian antara
umat dengan umat (bukan antara Imam dengan umat) atau bersama-sama. Sesuai dengan sifatnya yang meriah, seharusnya madah ini tidak cukup hanya dengan dibacakan, karena akan mengurangi fungsi liturgisnya. Madah Kemuliaan
biasanya dinyanyikan setelah Tuhan Kasihanilah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa madah ini dinyanyikan sebagai lagu pembukaan (khususnya untuk
Misa Natal), atau apabila nyanyian ini terlalu panjang, dapat dinyanyikan setelah umat menyambut komuni (sebelum Doa Sesudah Komuni). Dalam sisi tahun
liturgi, madah ini dinyanyikan pada hari Minggu (kecuali masa Adven dan Prapaskah), hari Raya dan Pesta serta perayaan yang setingkat.
Doa Pembuka
Doa ini merupakan bagian terakhir dari rangkaian Ritus Pembuka. Dalam
doa ini, Imam mengajak umat untuk hening sejenak untuk menyadari kehadiran
Tuhan, dalam dalam hati mengungkapkan permohonannya masing-masing. Doa
ini dimulai dengan ajakan Marilah Berdoa dan kemudian hening. Doa Pembukaan mengungkapkan inti perayaan liturgi pada hari yang bersangkutan. Berdasarkan tradisi gereja tua, doa ini diarahkan kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Putra, dalam Roh Kudus, dan diakhiri dengan penutup Trinitas atau
penutup panjang, seperti: Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Umat memadukan hati dalam
doa pembukaan, dan menjadikannya doa mereka sendiri dengan aklamasi.
Amin.
Catatan penting dalan Doa Pembukaan adalah, bahwa doa ini bersifat
presidensial, hanya Imam yang berhak membawakannya, sedangkan umat
hanya mengucapkan kata amin. Sehingga perlu dihindari untuk mengajak umat
terlibat dalam membacakan doa ini, kecuali ajakan untuk menyatakan Amin.
Bersambung Minggu Depan...

RUMAH DIJUAL
SHM 215/200 (LT/LB)

halaman 7

Alamat : Komplek
Pertamina, Gas Alam
(pinggir jalan raya)
Harga : Rp. 1,5 M nego
Hub : ITA 0812 9273 072

1 RUANG TAMU
3 KAMAR TIDUR (BESAR)
1 KAMAR PEMBANTU
3 KAMAR MANDI
DAPUR (FULL KITCHEN SET)
GARASI 2 MOBIL

Kursus Persiapan Perkawinan di St.Thomas


- Jumat, 3 Maret pukul 19.30
Seksi
KerasulanKelu - Sabtu, 4 Maret pukul 08.0017.00
- Minggu, 5 Maret pukul 10.0017.00
arga
Pendaftaran di Sekretariat Setiap jam kerja.
KEP

Telah di buka pendaftaran KEP Angkatan VIII, Pendataran di


depan Aula setelah misa hari Sabtu dan Minggu

PSE

Workshop Peranan Seksi PSE Lingkungan dan Wilayah


dalam Pelaksanaan Tugas Pelayanan Sosial
Dimohon kehadiran Pengurus PSE Wilayah dan Lingkungan
pada: Minggu, 14 Februari 2016, pkl 10.00 - 15.00 WIB, di
aula Paroki.

OTA

Tangal 24 Januari sudah dilaksanakan penyaluran dana


kepada anak-anak asuh yang sudah didaftarakan oleh ketua
lingkungan masing-masing. Adapun dana berasal dari umat
yang berpartisipasi menjadi orangtua asuh dari anak-anak
asuh di paroki St. Thomas. Mari kita menjadi menjadi saluran
kasih Tuhan dengan menjadi salah satu orangtua asuh di
Lingkungan kita. Tuhan Memberkati

IMLEK

Dalam rangka Misa Perayaan Imlek tanggal 14 Februari


2016, pukul 18.00 di Paroki Santo Thomas, bersama ini kami
mengharapkan bantuan dari umat untuk memberikan
sumbangan buah jeruk yang akan dibagikan dalam Misa
tersebut. Sumbangan dapat diserahkan ke sekretariat Paroki
paling lambat hari Sabtu, 13 Februari 2016
Untuk
keterangan
lebih
lanjut,
silakan
hubungii
0813 8147 8680 (Petrus Bayu) atau 0815 1433 0733
(Lusi Bakri)
Koor
WKRI
ST. AGNES W12
OMK W3
PETRUS W1
WILAYAH 6
YULIUS W2

Pemandu Umat
LEGIO MARIA
PHS
LUSIA W7
B. REALINO W4
RPD W9
OMK W8

07.00

PASKALIS W11

MONIKA W12

Tata Bunga

YUSTINUS

W2

halaman 8

Pkl.
18.30
19.00
18.00
06.00
08.00
18.00

Petugas Liturgi

Hari/Tanggal
JUMAT, 5/2
STASI, 5/2
SAB, 6/0
MGG, 7/2
MGG, 7/2
MGG, 7/2
MGG, 7/2STASI

Anda mungkin juga menyukai