2.Standar Teknis
a.Standar Teknis Sarana
1.Lantai
a)Lantai Ruangan Dari bahan yang kuat Kedap air, rata, Tidak Licin, Mudah dibersihkan
Berwarna Terang .
b)Lantai KM/ WC dari Bahan yang kuat , Kedap air, Tidak licin , Mudah dibersihkan ,
Mempunyai kemiringan yang cukup , Tidak ada genangan air.
c)Khusus Ruang operasi Lantai RataTidak mempunyai pori/ , lubang u/ berkembang biaknya
bakteri, Menggunakan bahan Vynil anti elektrostatik Tidak mudah terbakar.
2.Dinding ( mengacu kepmenkes No.1204 thn 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
Rumah Sakit )
a)Dinding berwarna terang, Rata, Cat tidak luntur , Tidak mengandung logam berat.
b)Sudut dinding dengan dinding, dinding dengan lantai, dinding dengan langit-langit
membentuk konus ( tidak membentuk siku )
c)Dinding KM/WC dari bahan kuat dan kedap air.
d)Permukaan dinding keramik rata, rapih, sisa permukaan kramik dibagi sama ke kanan dan ke
kiri.
e)Khusus ruang radiologi dinding dilapis Pb minimal 2 mm atau setara dinding bata ketebalan
30 cm serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi.
f)Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,5 m dari lantai.
3.Pintu / Jendela
a)Pintu harus cukup tinggi minimal 270 cm dan lebar minimal 120 cm.
b)Pintu dapat dibuka dari luar
c)Khusus pintu darurat menggunakan panic handle, automatic door closer dan membuka
kerarah tangga darurat/ arah evakuasi dengan bahan tahan api minimal 2 jam.
d)Ambang bawah jendela minimal 1 m dari lantai .
e)Khusus jendela yang berhubungan langsung keluar memakai jeruji.
f)Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua daun, mudah dibuka tetapi harus dapat menutup
itu usaha yang bersifat ekonomis maupun usaha sosial. Adanya potensi bahaya di tempat
tersebut, baik yang berkaitan dengan lingkungan, proses kerja, alat maupun material kerja. Dan
adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus-menerus maupun hanya
sewaktu-waktu. (Husni, 2003).
Mengingat kondisi tempat kerja yang memiliki berbagai risiko, maka pengusaha memiliki
kewajiban untuk melaksanakan K3 di antaranya:
1.Tehadap tenaga kerja yang baru bekerja, pengusaha berkewajiban menunjukkan dan
menjelaskan tentang:
a.Kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat kerja
b.Semua alat pengaman dan pelindung yang harus digunakan
c.Cara dan sikap dalam melakukan pekerjaannya
d.Memeriksakan kesehatan baik fisik maupun mental tenaga kerja
2.Terhadap tenaga kerja yang telah/sedang dipekerjakan, ia berkewajiban:
a.Melakukan pembinaan dalam hal pencegahan dan penanggulangan
b.Memeriksakan kesehatan
c.Menyediakan alat pelindung diri (APD)
d.Mamasang rambu-rambu K3
e.Melaporkan setiap kecelakaan
f.Membayar biaya pengawasan K3
g.Menaati semua persyaratan K3
Potensi bahaya di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga terdapat potensi bahayabahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Rumah Sakit, yaitu risiko peledakan,
kebakaran, sengatan listrik, radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi,
gangguan psikososial, ergonomi dan sumber-sumber cidera lainnya. Semua potensi bahaya
tersebut, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di Rumah Sakit, maupun
pengunjung yang ada di lingkungan Rumah Sakit. (Menkes RI, 2007).
Program K3 berdasarkan Pedoman ILO tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang mencakup langkah-langkah berikut:
1)Membuat kebijakan berdasarkan prinsip-prinsip K3 dan partisipasi pekerja serta menetapkan
unsur-unsur utama program.
2)Pengorganisasian suatu struktur untuk menerapkan kebijakan, termasuk garis tanggung jawab
dan akuntabilitas, kompetensi dan pelatihan, pencatatan dan komunikasi kejadian.
3)Perencanaan dan penerapan, termasuk tujuan, peninjauan ulang, perencanaan, pengembangan
dan penerapan system.
4)Evaluasi pemantauan dan pengukuran kinerja, investigasi kecelakaan, gangguan kesehatan,
penyakit dan kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan, audit dan peninjauan ulang
manajemen.
5)Tindakan perbaikan melalui upaya-upaya pencegahan dan korektif, pembaruan dan revisi yang
terus menerus terhadap kebijakan, sistem dan tehnik untuk mencegah dan mengendalikan
kecelakaan, gangguan kesehatan, penyakit dan kejadian-kejadian berbahaya yang berhubungan
dengan pekerjaan.