Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODELOGI

3.1. Pengukuran Kadar Hemoglobin


Alat :
1. Pipet Hb
2. Alat sahli
3. Pipet pastur
4. Pengaduk
Bahan:
1. Reagen Hcl 0,1 N
2. Aquadest
3. Sampel darah
4. kapas
Cara kerja :
1. Memasukkan HCL 0,1N ke dalam tabung sahli sampai angka 2
2. Membersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan
larutan desinfektan ( alcohol 70%, betadin, dsb ), kemudian
tusuk dengan lancet atau alat lain (autoclick ).
3. Menghisap darah yang keluar dengan pipet Hb sampai batas
yang ditentukan. Membersihkan kembali ujung jari dengan
larutan alcohol 70%.
4. Memasukkan pipet yang berisi darah diatas ke dalam tabung Hb,
sampai ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup
pelan pelan. Usahakan jangan sampai timbul gelembung udara.
Bilas sisa darah yang menempel pada dinding pipet dengan cara
menghisap Heldan meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali.
5. Aduk sampai homogen tanpa ada gumpalan dan diamkan selama
kurang lebih 10
6. Memasukkan ke dalam alat pembanding, mengencerkan larutan
dengan aquadest tetes demi tetes sampai warna larutan
( setelah diaduk sampai homogen ) sama dengan warna gelas
dari alat pembanding. Bila warna sudah dianggap sama, baca
kadar Hb yang ada pada tabung.
3.2. Metodelogi Tes Purin

Alat :
1. Nesco multi check 2 buah
2. Pen lancet holder 2 buah
Bahan :
1. Alkhohol 70 %
2. Sampel darah
3. Kapas
Cara kerja :
1. Mengambil darah pada ujung jari tengah dengan menggunakan
pen lancet holder.
2. Mengoleskan alkhohol pada ujung jari sebelum maupun sesudah
pengambilan darah
3. Memasukkan darah pada stick pemeriksaan asam urat dan
mengamati kadar asam urat pada alat nesco multi-check
4. Mengamati kadar asam urat kadar asam urat normal pada pria
sekitar 3,5 -7 mg/dl pada perempuan 2,6-5,7 mg/dl

3.3. Metodelogi tes kolesterol


Alat :
1. Nesco multi check 2 buah
2. Pen lancet holder 2 buah
Bahan :
1. Alkhohol 70 %
2. Sampel darah
3. Kapas

Cara kerja :
1. Mengambil darah pada ujung jari tengah dengan menggunakan
pen lancet holder.
2. Mengoleskan alkhohol pada ujung jari sebelum maupun sesudah
pengambilan darah
3. Memasukkan darah pada stick pemeriksaan asam urat dan
mengamati kadar asam urat pada alat nesco multi-check
4. Mengamati kadar asam urat kadar asam urat normal pada pria
sekitar 3,5 -7 mg/dl pada perempuan 2,6-5,7 mg/dl

BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Hemoglobin
Struktur hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe
yang

dinamakan

conjugated

protein.

Hemoglobin

sebenarnya

merupakan suatu struktur fungsi protein globular dalam kelompok


hemeprotein

globular

yaitu

kelompok

protein

khusus

yang

mengandung heme dan terikat erat dengan dalam gugus prostetik.


Hemoglobin secara khusus hanya didapatkan pada sel eritrosit
yang berfungsi mentransportasikan oksigen dari paru-paru ke kapiler
jaringan-jaringan. Di dalam dunia klinik

hemoglobin digunakan

sebagai penanda adanya suatu kondisi patologis misalnya anemia


(kurang darah) disamping juga sebagai penanda status gizi dan
hemokonsentrasi (darah pekat).
Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin dibawah
normal, sehingga hal tersebut dapat menghambat sistem transportasi
oksigen ke kapiler jaringan dan menyebabkan jaringan kekurangan
oksigen untuk proses oksidasi. Akibatnya tubuh menjadi kekurangan
energi, lemah, mata berkunang-kunang, konsentrasi menurun dsb.
Kasus anemia masih banyak dijumpai dan merupakan salah satu
program kurang gizi yang penanganannya masih mendapatkan
prioritas.

Anda mungkin juga menyukai