Anda di halaman 1dari 11

Homeostasis

2.1.1

3.

Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel-sel pelepas


insulin (umpan balik negatif) untuk mengurangi pelepasan insulin dan glukosa

Konsep homeostasis (keadaan tetap)


Mengacu pada memepertahankan kondisi fisik dan kimia yang

darah dipertahankan pada kadar yang sesuai


Mekanisme umpan balik positif adalah mekanisme dimana informasi balasan

relatif konstan dalam lingkungan sel organisme, menurut batas-batas fisiologis.

kesistem

Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi yang konstan meliputi, volume air
dan tekanan atmosfir (Ethel sloane, 2004).

2.2.1 Pengertian Kulit

dengan mekanisme kontrol pengaturan- sendiri seperti sistem umpan balik. Sistem ini

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi

mengacu pada pemberian informasi dari suatu sistem (output) kembali ke dalam

dan melindungi permukaan tubuh. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat

sistem (input) untuk menimbulkan respons.


A. Komponen sistem umpan balik
Setpoint adalah nilai fisiologis normal masing-masing variabel tubuh, seperti suhu

dan kelenjar mukosa (Syaifuddin, 2006).


2.2.2Fungsi Kulit

normal, konsentrasi zat dalam cairan ekstraseluler atau kadar keasaman dan

Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin

kadar kebasaan darah


Sensor (penerima) mendeteksi suatu penyimpangan dari setiap variabel normal
Pusat pengendali menerima informasi dari berbagi sensor, mengintegrasi dan

kelangsungan hidup secara umum yaitu :


1

memproses informasi tersebut , kemudian menentukan respon , balasan untuk


4

kembali ke set point.


Efektor menjalankan respon, yang terus berlangsung sampai set point tercapai

kembali (Ethel sloane, 2004).


B. Contoh sistem umpan balik
Mekanisme umpan balik negatif adalah mekanisme dimana informasi balasan untuk
sesuai.

Salah

satu

contoh

adalah

kemampuan

misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan


iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar
ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabutserabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam

untuk

melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan

mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relatif konstan yaitu 90


1.

sampai 110 /100 ml darah.


Setelah makan peningkatan kadar glukosa darah merangsang keluarnya insulin

2.

dari sel-sel khusus dalam pankreas.


Insulin menfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh sehingga

Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,

sistem (input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat kembali ke set


yang

mengurangi,

2.2 Kulit

internal berubah secara konstan, tubuh dilindungi terhadap perubahan yang besar

point

bukannya

kimia yang mempercepat proses pembekuan darah (Ethel sloane, 2004)

Melibatkan hampir seluruh sistem organ tubuh. Walaupun kondisi

2
3

memperlama,

Cetusan pada proses pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat-zat

2.1.2 Mekanisme Homeostasis

atau

penyimpangan dari kondisi fisiologis asal


Salah satu umpan balik positif terjadi saat membran saraf dirangsang.
Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan darah.

1
2

yang mencukupi, nutrisi, dan oksigen yang mencukupi; persyaratan fisik meliputi suhu

meningkatkan

dengan asam asetil).


2

Proteksi rangsangan kimia


Dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap

mengurangi kadar glukosa darah

berbagai zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang

2
melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan

Pembentukan Pigmen

keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan

Sel pembentukan pigmen (melanosit) terletak

sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara pH 5-

pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.

6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur

Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum

dan selsel kulit yang telah mati melepaskan diri secara

dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion

teratur.

Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi

Absorbsi

melanosum. Pigmen disebar

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan

tangantangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya

dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap

dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya

lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.

dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-

Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air

tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.

memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi

ke epidermis melalui

Keratinisasi

respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal

Keratinosit dimulai dari sel basal yang

tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme.

mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan

Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara

berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel

sel, menembus selsel epidermis, atau melalui saluran

spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan

kelenjar dan yang lebih banyak melalui selsel epidermis.

bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya


menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang

Pengatur Suhu Tubuh

amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur

Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi

hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi

perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya

menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kirakira 14-21

penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat

hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi

pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam

secara mekanis fisiologik.

tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit

Pembentukan vitamin D

lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik

Dengan

mengubah

dehidroksi

kolesterol

dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler

dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan

melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas

vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut.

dipancarkan

ke

Pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan

penguapan

cairan

kelenjar

keringat

pada

sehingga

permukaan

tubuh)

terjadi
dan

(Syaifudin, 2001).

vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi

2.2.3 Struktur Kulit

pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis

suhu tubuh tidak dikeluarkan).

(lapisan

luar/kulit

ari),

dermis

(lapisan

dalam/kulit

jangat).Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).


5

Persepsi
Kulit

1
mengandung

ujungujung

Epidermis

saraf

Lapisan Epidermis merupakan lapisan yang paling

sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap

luar terdiri dari jaringan epithel berlapis pipih bertanduk

rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis,

yang berasal dari ektoderm. Lapisan yang terluar terdiri

terhadap dingin diperankan oleh dermis, peradaban

dari sel-sel yang mati( keratin). Lapisan epidermis terdiri

diperankan oleh papila dermis dan markel renvier,

atas

sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut

granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum

saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang

tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas.Stratum

erotik.

lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan

stratum

korneum,

stratum

lusidum.stratum

3
berfungsi

mengganti

stratum

korneum.Stratum

granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan


mengandung

pigmen

melanin.Stratum

Rambut
Rambut

germinativum

tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru


1

Stratum

2
3
4

tanduk, mati dan selalu mengelupas.


Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
Stratum granulosum, mengandung pigmen
Stratum germonativum, selalu membentuk sel-

korneum,

merupakan

lapisan

zat

sel

epidermis

yang

berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam


atas, dasarnya terdapat papil tempat rambut tumbuh.
Akar berada dalam folikel pada ujung paling dalam dan
bagian sebelah luar disebut batang rambut. Pada folikel
rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.
Rambut terdiri dari:
1
Rambut panjang di kepala,pubis dan

sel baru ke arah luar


Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis.Terdiri dari

jenggot.
Rambut pendek di lubang hidung,

3
4

liang telinga dan alis.


Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
Rambut seksual di pubis dan aksila

jaringan ikat padat dan berasal dari mesoderm. Lapisan


ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar,
dan saraf.Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah
kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar
minyak

adalah

epidermis. Folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah

ke arah luar.

2.

2.2.4Bagian-Bagian Kulit

(glandula

sebasea).Kelenjar

(ketiak) (Syaifuddin, 2006).


2.

Kuku

keringat

Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang

menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai

telah berubah, tertanam dalam palung kuku menurut garis

macam garam.terutama garam dapur. Keringat dialirkan

lekukan pada kulit. Palung kuku mendapat persarafan

melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari

dan pembuluh darah yang banyak. Bagian proksimal

dalam tubuh melalui poripori.Di dalam kantong rambut

terletak dalam lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh,

terdapat akar rambut dan batang rambut.Kelenjar minyak

badan kuku, bagian yang tidak ditutupi kulit dengan kuat

berfungsi

berfungsi

terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan

meminyaki rambut agar tidak kering.Rambut dapat

bagian yang bebas. Bagian dari kuku terdiri dari ujung

tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan

kuku atas ujun batas, badan kuku Yang merupakan

pembuluh kapiler di bawah kantong rambut.Di dekat akar

bagian yang besar, dan akar kuku (radiks) (Syaifuddin,

menghasilkan

minyak

yang

rambut terdapat otot penegak rambut.


1
2
3
4
5
6

Akar rambut
Pembuluh darah
Syaraf
Kelenjar minyak (glandula sebasea)
Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang
berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu
luar
3. Hipodermis

jaringan ikat kendor atau jaringan lemak.Jaringan ini


memungkinkan kulit dapat bergerak terhadap lapisan di
beberapa

tempat jaringan subcutis

berubah menjadi jaringan lemak yang disebut Panniculus


Adiposus.Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas
tubuh.

Kelenjar kulit mempunyai tubulus yang bergulunggulung dengan saluran keluar lurus merupakan jalan
keluar untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan
(kelenjarkeringat).Kulit mempunyai daya regenerasi yang
besar. Setelah kulit terluka, sel-sel dalam dermis
melawan infeksi local kapiler dan jaringan ikat akan

Hipodermis bukan bagian dari kulit.Terdiri dari

bawahnya.Pada

2006).
3. Kelenjar kulit

mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka


menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga
terbentuk

jaringan

paru.

Pada

mulanya

berwarna

kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler akhirnya


berubah menjadi sabut kolagen keputihan yang terlihat
melalui epitel (Syaifuddin, 2006).
Manifestasi ketuaan kulit meliputi kulit tampak
lebih tipis karena perubahan dalam komposisi kimia zat
dasar jaringan ikat. Karena kekurangan cairan dan

4
hilangnya elastisitas pada serat-serat elastis dermis dan

b. Epitel Kubus

subkutis akibat lipatan kulit yang ditimbulkan dengan

Selnya berbentuk seperti kubus. Sel-sel epitel kubus

menarik jaringan di bawahnya, lambat laun menghilang

tersusun rapat dan rapi membentuk struktur menyerupai

dan akan timbul bintik pigmentasi yang tidak beraturan

sarang tawon. Pada organ, seperti pada ginjal, sel epitel

(Syaifuddin, 2006).

kubus memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovili.

Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang

Tonjolan-tonjolan

tersebut

merupakan

perluasan

bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi

permukaan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan zat-

rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar kantongnya

zat yang diperlukan.Dalam hal ini, sel epitel membantu

dalam kulit, bentuknya seperti botol dan bermuara dalam

fungsi absorbsi pada ginjal.

folikel rambut. Paling banyak terdapat pada kepala dan

Jika sel-sel epitel kubus menyelubungi suatu

wajah sekitar hidung, mulut dan telinga, tidak terdapat

saluran, bentuk sel terlihat seperti trapesium untuk

pada telapak kaki dan telapak tangan. Ada dua kelenjar

menjaga

yang terdapat pada kulit yaitu kelenjar keringat yang

penampang saluran. Sementara itu, jika berada di sekitar

menghasilkan kelenjar sudorivera dan kelenjar yang

kelenjar, sel tersebut bentuknya akan menyerupai piramid

menghasilkan kelenjar sebasea. Kelenjar terdiri badan

sehingga disebut sel piramid.

kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar (Syaifuddin,

c. Epitel Batang Silindris

2006).

kerapatan

serta

menyesuaikan

dengan

Sel epitel batang memanjang seperti batang

2.2.5. Jaringan-Jaringan Kulit

Pada umumnya, sitoplasmanya memiliki vesikel yang

2.2.5.1 Jaringan Epitel

berwarna gelap dan berisi bahan sekresi berupa

Jaringan

epitel

merupakan

lapisan

sel

yang

lendir.Permukaan sel epitel batang juga pada umumnya

menyelimuti dan melapisi permukaan luar organ dalam

memiliki silia atau mikrovili.Lendir dan silia berfungsi

( endotelium), bagian dalam rongga (mesotelium), dan

membersihkan, menggerakkan, dan memindahkan suatu

permukaan paling luar dari tubuh (epidermis).

benda dalam rongga atau saluran. Berdasarkan

Sel-sel epitel tersusun rapat sehingga tidak terdapat


rongga antarsel.Sel-sel tersebut menempel pada sebuah

lapisannya, jaringan epitel dapat dikelompokkan menjadi:


a. Epitel sederhana atau Epitel selapis

lapisan yang disebut membran basal.Membran basal

Disebut demikian, karena epitel ini hanya

berfungsi menyokong jaringan epitel yang ada di

tersusun atas satu lapis sel. Jika bentuk selnya pipih,

atasnya.Struktur sel-sel epitel yang tersusun rapat

jaringan epitel ini disebut epitel pipih sederhana atau

tersebut berhubungan dengan fungsi jaringan ini sebagai

epitel selapis pipih .

alat pertahanan atau pelindung.

1) Epitel selapis pipih

Jaringan epitel tidak hanya berfungsi sebagai


lapisan

dalam

jaringan

jaringan

epitel

selapis

pipih

epitel

berhubungan dengan proses difusi atau penyaringan

termodifikasi untuk menjalankan beberapa fungsi lainnya,

melalui membran yang bersifat selektif permeabel. Epitel

seperti sekresi, ekskresi, absorbsi, dan sebagai membran

selapis pipih terdapat di dinding arteri, alveolus, dan

semiper-meabel. Berdasarkan bentuk selnya, jaringan

kapsul glomerulus pada ginjal.

epitel dapat dibedakan menjadi beberapa macam;

2) Epitel selapis kubus

a.

pelindung.Sel-sel

Struktur

Epitel Pipih
Sel epitel pipih berbentuk pipih, sitoplasma tidak

berwarna dengan nukleus terletak di tengah-tengah


selnya.Fungsi epitel pipih adalah untuk melindungi
jaringan atau organ di bawahnya.

Epitel selapis kubus terdapat di tubula ginjal.


Sesuai dengan strukturnya, jaringan epitel selapis kubus
berfungsi untuk sekresi dan absorbsi
3) Epitel selapis batang
Terdapat di lambung dan usus halus berfungsi
untuk sekresi dan absorbsi. Sel-sel tersebut memiliki

5
mikrovili.Di bagian atas saluran pernapasan dan saluran

trakea. Fungsi epitel batang lapis banyak semu sama

uterus, sel epitelnya memiliki silia yang menyekresikan

dengan

lendir untuk membantu mengeluarkan benda asing (di

b . Epitel transisional .

tipe

saluran pernapasan), atau memindahkan dan

epitel

batang

lainnya.

Epitel jenis ini memiliki sel basal yang

menggerakkan benda (dalam hal ini sel telur di saluran

berbentuk batang, tetapi sel-sel di bagian atasnya

rahim.

berbentuk poligonal.Itulah sebabnya, epitel jenis ini tidak

b. Epitel Berlapis atau Epitel Lapis Banyak

dapat digolongkan ke dalam sel epitel pipih atau sel epitel

Epitel berlapis tersusun atas lapisan sel-sel

kubus. Epitel transisional terdapat di kantung air seni

bawah yang menempel pada membran basal dan lapisan

(vesica urinaria ). Pada saat kosong lapisan epitel tampak

sel-sel yang berada di atas lapisan sel basal.Lapisannya

tebal, tetapi ketika kantung penuh terisi air seni,

yang

permukaan epitel menjadi tipis.Perubahan bentuk inilah

banyak,

membuatnya

identik

dengan

fungsi

perlindungan.

yangmembuat

1) Epitel pipih lapis banyak

transisional(Syamsuri, 1998).

Terdapat di permukaan kulit, vagina, rongga

epitel

ini

disebut

epitel

2.2.5.2 Jaringan parut

mulut, dan esofagus. Epitel pipih ini dikelompokkan

Setiap luka pada kulit dapat meninggalkan

menjadi dua, yaitu epitel yang berkeratin dan tidak

jaringan parut.Pada beberapa pasien, jaringan parut

berkeratin.Epitel berkeratin bersifat kering, contohnya

tersebut tumbuh secara abnormal berupa jaringan parut

pada epidermis kulit.Sementara itu, epitel pipih lapis

hipertrofik ataupun keloid yang selain dapat mengganggu

banyak yang tidak berkeratin bersifat lembap, misalnya di

secara

rongga mulut, vagina, saluran anus, dan esofagus.Sesuai

menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal dan

dengan jumlah lapisannya yang banyak, jaringan ini

nyeri.Terdapat

berperan sebagai alat lingkungan, misalnya dari gesekan.

pembedahan, terapi radiasi, injeksi steroid, pressure

estetika,

secara

beberapa

fungsional
pilihan

juga

terapi,

dapat
meliputi

therapy, krioterapi, dan terapi laser.Saat ini terdapat


2) Epitel kubus lapis banyak
Sesuai dengan namanya, jaringan ini

kecenderungan untuk memilih terapi yang bersifat tidak


invasif

namun

efektif

untuk

mencegah

dan

tersusun atas beberapa lapis sel berbentuk kubus.

menatalaksana jaringan parut abnormal.Penggunaan

Struktur jaringan ini sesuai untuk perlindungan dan fungsi

Silicone Gel Sheet merupakan kemajuan baru dalam

ekskresi.Jaringan ini terdapat pada mulut, kerongkongan,

penatalaksanaan

dan kelenjar keringat pada kulit.


3)Epitelbatang lapis banyak

hipertrofik.Selain penggunaannya yang bersifat non-

Terdapat di laring, faring, uretra,


saluran kelenjar ludah, dan kelenjar susu. Seperti pada
epitel batang selapis, jenis epitel ini juga berfungsi untuk
sekresi dan pergerakan dengan silia yang dimiliki selnya.
Selain yang sudah disebutkan di atas,
terdapat dua jenis epitel lapis banyak yang memiliki
struktur yang khas seperti berikut.
a .Epitel batang lapis banyak semu.
Struktur sel epitel ini hampir mirip
dengan epitel batang lapis banyak. Perbedaannya adalah
epitel ini terdiri atas satu lapis sel yang tingginya tidak
sama. Dapat ditemukan di saluran reproduksi jantan dan

keloid

dan

jaringan

parut

invasif dan sederhana, Silicone Gel Sheet juga memiliki


efektivitas yang tinggi (Ismail, 2011).
Keloid dan jaringan parut hipertrofik adalah
jaringan parut abnormal yang umum dijumpai dalam
proses penyembuhan kulit yang disebabkan oleh sintesis
dan deposisi yang tidak terkontrol dari jaringan kolagen
pada dermis (Ismail, 2011).
Luka pada kulit seperti luka bakar, insisi
pembedahan, ulkus dan lain-lain diperbaiki melalui
deposisi dari komponen yang akan membentuk kulit baru.
Komponen tersebut meliputi pembuluh darah, saraf, serat
elastin (memberi elastisitas kulit), serat kolagen (memberi
ketegangan

kulit),

dan

gliko-saminoglikan

yang

6
membentuk matriks di mana serat-serat struktural, saraf

pucat, datar, lunak, dan tidak bergejala, namun secara

dan pembuluh darah berada (Ismail, 2011).

estetik dapat mengganggu. Striae jaringan ikat pada ibu

Pada beberapa orang, jaringan parut yang

hamil merupakan salah satu contoh Widened scars yang

terbentuk akibat proses penyembuhan luka tumbuh

terjadi akibat luka pada dermis dan jaringan subkutan.

secara abnormal menghasilkan jaringan parut hipertrofik

Pada awalnya jaringan parut tersebut berwarna merah,

atau keloid. Jaringan parut abnormal tersebut dapat

namun akan semakin memudar (Ismail, 2011).

menyebabkan gangguan psikis dan fungsional pada

Kontraktur adalah pemendekkan permanen dari

pasien dan penatalaksanaannya relatif sulit (Ismail,

jaringan parut yang dapat mengganggu pergerakan

2011).

normal.Kontraktur cenderung terjadi pada luka di daerah

Tipe Jaringan Parut

persendian atau ketika terdapat kehilangan kulit yang

Jaringan parut dapat diklasifikasikan menjadi

luas seperti pada luka bakar (Ismail, 2011).

beberapa bentuk, seperti keloid, jaringan parut hipertrofik,

Luka

jaringan parut atrofik, widened (stretched) dan kontraktur.

2.3.1 Definisi

Jaringan parut hipertrofik adalah lesi yang menimbul.Hal

Luka atau cedera

adalah kerusakan pada

itu muncul akibat produksi berlebihan kolagen pada luka

struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan suatu

yang menyembuh.Jaringan parut hipertrofik berwarna

paksaan atau tekanan fisik dan kimiawi ( Kuraesin, 2007).

merah, menimbul, nodular dan kadang-kadang terasa

2.3.2 Macam-macam Luka

gatal atau nyeri.Jaringan parut tetap terlokalisir pada

Luka

daerah luka dan tidak meluas ke kulit sekitarnya.Selain

bagian,yaitu:

itu, jaringan parut hipertrofik dapat membaik secara

spontan (Ismail, 2011).

dapat

dikelompokkan

menjadi

Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang disebabkan

Keloid juga merupakan lesi yang menimbul,

oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang

terjadi akibat produksi berlebihan dari kolagen, tetapi

yang ahli di bidangnya sehingga resiko yang dihadapi

memiliki karakteristik yang berbeda dari jaringan parut

pasien akan sangat kecil karena aspek kontaminasi dan

hipertrofik.Keloid dapat meluas melewati batas luka yang

kebersihan luka sangat diperhatikan( Kuraesin, 2007).

sebenarnya dan menginvasi kulit di sekitarnya.Keloid


lebih sering terjadi pada kulit gelap dan terjadi pada
pasien berumur 10-30 tahun.Pasien juga biasanya

Luka bersih terkontaminasi

memiliki riwayat terjadiya keloid dalam keluarga.Keloid

Luka bersih terkontaminasi adalah luka

dapat terjadi setelah pembedahan atau trauma, pada

yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang

tempat suntikan vaksinasi dan setelah pembuatan lubang

dilakukan oleh seorang yang ahli di bidangnya, tetapi

di telinga untuk anting-anting (Ismail, 2011).

terkontaminasi

pada

saat

dilakukannya

Jaringan parut atrofik muncul sebagai indentasi

pembedahan.Luka jenis biasanya terjadi di dalam kamar

pada kulit di sekitarnya.Salah satu contoh jaringan parut

operasi atau pada saat pasien dirawat diruang perawatan

atrofik adalah tanda bekas vaksinasi cacar dan beberapa

pasca pemulihan operasi( Kuraesin, 2007).

jaringanparut akibat jerawat (Ismail, 2011).

Widened scars muncul ketika luka mengalami


peregangan

akibat

tegangan

disebabkan

oleh

pergerakan)

kulit

(yang

Luka kotor
Luka kotor adalah luka yang disebabkan

dapat

suatu kejadian yang tidak disengaja seperti kecelakaan

proses

sehingga mengakibatkan patah tulang terbuka dan luka

penyembuhan. Pada awalnya jaringan parut nampak

sobekan, terbuka,atau memar. Sehubungan dengan

normal, tetapi selanjutnya melebar dalam waktu 2-3

penyebabnya yang di luar dugaan,kita tidak dapat

minggu setelah pembedahan.Widened scars umumnya

mempersiapkan

selama

segala

sesuatunya

sehingga

7
memungkinkan adanya mikroorganisme atau kotoran

Pada suatu luka bakar terdapat keadaan

yang masuk dan menempel pada luka tersebut.

yang sama halnya seperti pada luka amputasi dan luka

Pada akhirnya akan menyebabkan infeksi

dekubitis.Pada suatu amputasi, sering mengenai bidang

pada luka tersebut sehingga waktu penyembuhannya pun

luas yang menyebabkan penyembuhannya tidak begitu

bermacam-macam tergantung dari berapa besar infeksi

cepat.

yang ditimbulkan luka tersebut ( Kuraesin, 2007).


4

2.3.3 Fase penyembuhan luka

Luka kotor terkontaminasi

Ada tiga fase reaksi jaringan tubuh terhadap

Luka kotor terkontaminasi adalah luka kotor


yang sudah terkontaminasi atau luka operasi yang sudah

luka yaitu:
1

terkontaminasi pada saat melakukan operasi.

Fase 1
Selama beberapa hari pada minggu pertama akan
memasuki

Luka tersebut sudah bernanah dan sudah


khusus

untuk

mencegah

terjadinya

meningkatkan
2

1,fibrioblast

patah tulang dan sebagainya(Tarigan, 2007).

membantu

karena suatu kesengajaan seperti pada tindakan operasi.


Di sini orang ingin membuat suatu luka yang sedemikian

ke

proses

berubah

daerah

pada

menjadi

fase

jaringan

seperti:
1

terjadi akibat pembedahan.


Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat
benturan

mempunyai efek negatif terhadap penyembuhannya.Luka

oleh

suatu

tekanan

dan

dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan

tusuk biasanya sangat dalam yang bmenyebabkan


3

tusuk empunyai permukaan yang rata.Luka penetrasi

lunak, perdarahan dan bengkak.


Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit
bergesekan dengan benda lain yang biasanya

terjadi jika suatu benda (misalnya peluru) yang masuk


tidak

Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena


teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang

terhadap penyembuhannya(Tarigan, 2007).


Luka robek juga dapat dalam akan tetapi

luka

terjaga

Penyebab terbentuknya luka di antara lain

dalam dari luka laserasi/ lecet dan mempunyai dinding-

dalam tubuh. Di sini jaringan-jaringan yang ada di

tetap

2.3.4 Penyebab terbentuknya luka

Suatu luka terpotong adalah suatu luka yanng lebbih

jaringan-jaringan yang ada di dalamnya rusak.Luka-luka

agar

dengan

normal(Kuraesin, 2007).

adalah luka laserasi yang terjadi pada permukaan kulit.

mempunyai dinding-dinding luka yang tidak rata. Ini

jaringan

luka

jaringan kulit sehingga kembali pada keadaan

luka traumatis. Bentuk luka yang paling sering menonjol

dinding luka yang licin, ini membuat efek yang positif

penyembuhan

secara bertahap akan mengembalikan kelenturan

merupakan penyebab dari kecelakaan, kita sebut sebagai

dinding-dinding

darah

kolagen yang cukup,selanjutnya jaringan kolagen itu

Luka terbuka yang di buat dengan tidak sengaja,

dan

yang

kelenturannya(Kuraesin, 2007).
Fase 3
Proses pada fase ini adalah pembentukan jaringan

rupa agar luka ini dengan secepatnya dapat sembuh.

rusak,

akan

mempertahankan

jaringan selaput lendir rusak. Kerusakan ini dapat terjadi

rata(Tarigan, 2007).

jaringan

kolagen.Kolagen adalah sel protein yang berfungsi

Luka terbuka
Luka terbuka adalah luka dimana kulit atau

dalamnya

suplai

luka(Kuraesin, 2007).
Fase 2
Selama berlangsungnya

yang ada permukaan tidak rusak, seperti keseleo, terkilir,

fase

terkumpul dan terdapatnya sel fibroblast yang dapat

2007).
Luka tertutup
Luka tertutup adalah luka dimana jaringan

atau

tersayat disebabkan massa cairan tubuh yang

pembusukan pada jaringan tubuh lainnya( Kuraesin,


5

inflamasi

pembengkakan.pembengkakan

membentuk lubang yang kotor sehingga membutuhkan


perawatan

fase

dengan benda yang tidak tajam.


Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat
adanya benda, seperti peluru atau pisau yang

masuk kedalam kulit dengan diameter yang

Faktor-faktor lokal yang merugikan pada tempat luka

kecil.
Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat

yang dapat memperlambat penyembuhan meliputi

benda yang tajam seperti oleh kaca atauoleh


6

kawat.
Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka

Hipoksia,dehidrasi, eksudat yang berlebihan, turunnya


temperatur, jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan,

yang menembus organ tubuh biasanyapada

adanya benda asing dan trauma yang berulang.


1 Kurangnya suplai darah dan pengaruh hipoksia
Luka dengan suplai darah yang buruk sembuh

bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi

dengan lambat. Jika faktor-faktor esensial untuk

pada

penyembuhan

bagian

ujung

biasanyalukanya

akan

melebar.(Ismail, 2004)

seperti

oksigen,,asam

amino,

vitamin dan mineral sangat lamban mnecapai luka

2.3.5 Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses

karena

lemahnya

penyembuhan luka

penyembuhan

luka

vaskularisasi,
tersebut

akan

maka
terhambat

Pengaliran darah lokal. Ini harus seoptimal

meskipun pada pasien-pasien yang nutrisinya

mungkin dalam proses penyembuhan yang baik;


Ada/tidak adanya edema. Adanya edema dapat

baik.
2 Dehidrasi
Jika luka terbuka dibiarkan terkena udara,maka

menghalangi penyembuhan luka karena dengan


3

demikian pengaliran darah akan terganggu;


Zat-zat pembakar dan pembangun. Zat-zat ini

lapisan tersebut, sampai sel-sel tersebut mencapai

makanan yang dikomsumsi;


Kebersihan luka. Luka yang bersih akan lebih

kondisi lembab yang memungkinkan mitosis dan

terdapat nekrosisnya;
Besarnya luka. Luka yang besar akan lebih lama
sembuhnya dari pada luka yang kecil, dimana

epitel pada tepi luka bergerak kebawah, dibawah

harus ada dalam kadar yang cukup dalam

cepat sembuh daripada luka yang banyak


5

lapisan permukaanyan akan mongering. Sel-sel

tepi luka itu lebih berdekatan.


Kering atu tidaknya luka. Luka yang kering akan

migrasi sel-sel untuk menembus permukaan yang


rusak (silver,1980). Waktu yang panjang akibat
membiarkan luka itu mongering mengakibatkan
lebih

banyak

jaringan

yang

hialang

dan

menimbulkan jaringan parut, yang akhirnya dapat


menghambat penyembuhan (Turner,1985). Jika

lebih cepat sembuh daripada luka yuang basah,

sebuah luka dipertahankan tetap lembab dibawah

karena luka kering akan lebih cepat tumbuh

pembalut semipermeabel atau pembalut oklusif,

lapisan

maka penyembuhan dapat terjadi jauh lebih

granulasi

di

bawah

keropeng

luka(Stevens P.J.M., dkk, 1999).

cepat(winter,1978).
3 Eksudet berlebihan
Terdapat suatu keseimbangan yang sangat halus
antara kebutuhan akan lingkungan luka yang

2.3.6 Faktor-faktor yang dapat memperlambat


penyembuhan luka
Banyak
memperlambat

faktor-faktor

penyembuhan

luka.

yang

lembab
dapat

Faktor-faktor

tersebut dapat dibagi ke dalam faktor yang ada


hubungannya dengan pasien(intrinsik), seperti kondisi
lokal yang merugikan pada tempat luka dan sejumlah
kondisis medis yang dapat menyebabkan lingkungan

dan

kebutuhan

untuk

mengeluarkan

eksudat berlebihan yang dapat mengakibatkan


terlepasnya jaringan. Eksotosin dan sel-sel debris
yang

berada

memperlambat

didalam
penyembuahn

eksudat
dengan

dapat
cara

mengabdikan respons inflamasi.


4 Turunnya temperatur
5 Aktifitas fagositik dan aktifitas mitosis secara khusus

sekitar yang buruk bagi penyembuhan luka, serta faktor-

mudah

terpengaruh

terhadap

penurunan

faktor eksternal seperti pengelolaan luka yang kurang

temperatur pada tempat luka. Apabila luka basah

tepat , efek terpai lainnya yang tidak menguntungkan.


Faktor-faktor lokal yang merugikan pada tempat luka

dibiarkan terbuka lama pada saat mengganti


balutan, maka temperature permukaan dapat

9
menurunsampai paling rendah 12oC . pemulihan

orang

jaringan ke suhu tubuh dan aktifitas mitosis

besar(kiney,1980). Defisiensi protein tidak hanya

sempurna, dapat memakan waktu sampai 3 jam

memperlambat

(Turner,1982)
6 Jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan dan benda

mengekibatkan

luka

dapat

luka

tersebut

tetapi
sembuh

yang
juga
dengan

dan

mineral

tertentu

juga

diperlukan

untuk

infeksi klinis.Demikian juga, adanya segala bentuk


benda asing (Burke, 1980).Oleh krena itulah,

gangguan imun, diabetes atau infeksi kronis akan

maka

meperlambat penyembuhan karena berkurangnya

sangat

penting

organic

untuk

dan

mengeluarkan

anorganik

secepat

mungkin dengan trauma yang minimum terhadap

jaringan yang utuh.


7 Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Hematoma

efisiensi system imun.


Pengaruh fisiologis dari proses penuaan normal
Terdapat perbedaan yang signifikan di dalam struktur
dan karakteristik kulit sepanjang rentang kehidupan
yang disertai dengan perubahan fisiologis normal

dapat mneyebabkan komplikasi melalui cara

berkaitan dengan usia yang terjadi pada system tubuh

beberapa cara :
Hematoma menyediakan media pembiakan

lainnya, yang dapt

1
2
3

yang sangat baik bagi mikroorganisme


Meningkatkan regangan pada luka
Hematoma bertindak seperti sebuah benda
asing,

yang

dapat

menyebabkan

terhadap
5

fibrosis

pengaruh

buruknya

penyembuhan

kondisi-kondisi

luka,

mekanisme

tersebut

terhadpa

pada

efisiensi

mekanisme

beberapa

keadaan,dapat

luka.

Obat-obat

memperlambat

sitotoksik

seperti

penyembuhan

luka

karena

ibat

tersebut

menganggu poliferasi sel. Terapi steroid jangka


panjang juga dapat memperlambat penyembuahan,
tetapi hanya fase inflamasi dan fase poliferatif yaitu
dengan cara menekan multiplikasi fibroblast dan

tersedianya subtansi-substansi yang diperlukan untuk

system kolagen. Obat-obat inflamasi non-steroid

proses penyembuhan luka, seperti oksigen, asam amino,

kolagen,

dan

vinkristin mempunyai pengaruh yang sangat kentara

kelembutan penyembuhan luka terjadi akibat kurang

pembentukan

cedera

penyembuhan

penyembuhan luka, seringkali kompleks tetapi beberapa

vitamin dan mineral


Penurunan suplai oksigen
Oksigen meminkan peranan

mempengaruhi predisposisi

penyembuhan luka
Pengaruh yang merugika dari terapi lain.
Obat-obat sitotosik, radioterapi, dan terapi steroid
dalam

jaringan parut yang berlebihan


8 Trauma dapat berulang
Faktor-faktor patologis umum
Sejumlah kondisi medis berhubungan
dengan

tampaknya mempunyai pengaruh yang tidak begitu


penting terhadap penyembuhan luka dalam dosis

pentig

kapiler-kapiler

di

terapeutik normal (Westaby,1985)


Raditerapi
apabial
digunakan

dalam

baru,

dan

keruskan local,dapat memperlambat penyembuhan

dan hunt,1990). Jumlah oksigen yang dikirimkan

dan juga dapat menyebabkan kelemahan yang

untuk sebuah luka tergantung pada tekana parsial

berkepanjangan di dalam jaringan, khusunya pada

oksigen didalam darah, tingkat perfusi jaringan dan


volume darah total.
malnutrisi
salah satu dari penyebab terbanyak terlambatnya
penyembuhan adalah malnutrisi. Kebutuhan protein
dan kalori hamper pasti menjadi lebih tinggi daripada

dalam

penyebuhan penyakit keganasan dapat menghasilaka

perbaikan epitel serta pengendalian infeksi (la van

penyembuhan

luka

penyembuhan yang optimal.


Penurunan daya tahan terhadap infeksi
Penurunan daya tahan terhadap inffeksi seperti

kontaminan

terdapat

all.,1983)masukan dan absorbs yang cukup vitamin

memperlambat

penyembuhandan meningkatkan resiko terjadinya

ketika

kekuatan regangan yang menyusut (Steiger et

asing
Jaringan nekroik dan krusta yang berlebihan
ditempat

normal

jaringan kulit (Irvin, 1981)


Penatalaksanaan luka yang tidak tepat
Gagal mengidentifikasi penyebab yang mendasari
sebuah luka atau gagal untuk melakukan identifikasi
masalah local di tempat luka, penggunaan antiseptic

10
yang tidak bijaksana, pengunaan antibiotic topical

yang kurang tepat dan ramuan obat perawatan luka


lainnya serta teknik pembalutan luka yang kurang
hati-hati

adalah

penyebab

dokter
4 Pertolongan pertama pada Luka bakar yang dapat

terlambatnya

penyembuhan yang dapat dihindarkan


2.3.7 Penanganan pertama dan perawatan pada luka
Pertolongan pertama terhadap luka bertujuan untuk

dilakukan adalah:
1

selimut atau bahan lain yang tidak dapat


terbakar. Janganlah Anda menyiram air jika di

infeksi, serta mencegah parahnya kerusakan jaringan.


1 Pertolongan pertama pada Luka tergores (lecet).
1
Cuci luka di bawah kran air yang mengalir atau

sekitarnya

Jika bagian badannya yang terbakar, janganlah

mencegah terjadinya infeksi. Caranya:


Tekan luka dengan kapas dilapis kain kassa
3
4

menjadi tempat persembunyian kuman. Lebih

saat setelah darah berhenti.


Bila kapas atau saputangan telah basah,

baik mengolesi luka bakar dengan salep


antibiotika yang dianjurkan oleh dokter.

jangan ganti dengan yang baru tambahkan

tungkai, angkat bagian yang luka ke atas

5 Pertolongan pertama pada luka memar yang dapat


dilakukan adalah:
1

dengan es di sekeliling daerah yang kena

menghentikan pendarahan. Akan tetapi, jangan

benturan. Tindakan ini membantu mengerutkan

tinggikan lengan atau tungkai bila Anda

pembuluh darah dan mengurangi perdarahan

mencurigai ada tulang yang patah.


Bila luka terlihat cukup dalam, pergilah segera

di
2

dengan perban.
3 Pertolongan pertama pada luka tertusuk

yang dapat

dilakukan adalah:
Bersihkan luka dengan air hangat. Bila tidak
ada air hangat bisa dibersihkan di bawah kran
air.
Untuk mencegah infeksi, berilah alkohol di

bawah

kulit,

serta

mengurangi

pembengkakan.
Bila timbul pembengkakan yang besar dan
setelah terjadi kejadian si anak muntah-

dijahit. Bila tidak, segeralah obati dan bungkus

agar memar tidak bertambah luas, kompreslah

hingga posisinya lebih tinggi untuk membantu

ke dokter, karena mungkin harus segera

odol

ahli percaya bahwa zat-zat semacam itu dapat

saputangan di tempat luka hingga beberapa

Anda mencoba membuka pakaiannya.


Segera bawa penderita ke dokter.
Pemberian kecap, mentega atau

sebaiknya tidak dilakukan, karena sebagian

sampai darah berhenti dan biarkan kassa atau

kapas di atasnya.
Bila pendarahan terjadi di daerah lengan atau

tersengat listrik.
Segera setelah api padam, dinginkan daerah

dilakukan pada luka bakar dengan sebab lain.

jangan pakai bahan yang berbulu. Tekan terus

yang

kurang 10-15 menit. Hal yang sama juga

pertama bertujuan menghentikan perdarahan dan

atau saputangan yang bersih. Sebaiknya

benda-benda

yang terbakar dengan air yang mengalir lebih

sejenisnya, lalu biarkan sebentar agar kering.


2 Pertolongan pertama pada luka teriris pertolongan

terdapat

mengandung aliran lsitrik, karena ia bisa

bersihkan dengan lap bersih dan air dingin,


2

Bila penyebabnya karena api yang masih


menyala, bungkuslah tubuh anak dengan

menghentikan perdarahan, mencegah terjadinya

segala kotoran terlepas dari permukaan kulit.


Bila luka tidak parah, berikan obat merah atau

Bila luka cukup dalam, bawalah segera ke

muntah, segera bawa ke dokter.


Pada anak yang jatuh, seringkali

tidak

diketahui apakah ia mengalami patah tulang


atau tidak, karena hal ini tidak segera nyata
terlihat. Oleh karena itu, bila anak baru
mengalami

jatuh

yang

keras

posisinya, atau mengalami

atau

aneh

pukulan yang

sekitar daerah yang kena luka dan tutuplah

keras, bertindaklah hati-hati. Daerah yang

dengan pembalut.

terkena sedapat mungkin jangan digerakkan.

11
4

Bila Anda mencurigai adanya tungkai yang

mengangkut sel-sel yang mati dan rusak. di daerah luka

patah, bungkuslah tungkai yang patah ke

akan terbentuk jaringan dari serat-serat protein (fibrin).

tungkai sebelahnya dengan sehelai kain dan

Jaringan ini nanti akan membentuk suatu lapisan yang

berikan bantalan di antaranya. Kemudian

keras yang melindungi luka tersebut. Pada saat yang

bawalah segera ke dokter.


Bila terjadi kecelakaan akibat pukulan pada

bersamaan akan tumbuh pada tepi-tepi luka suatu

daerah kepala, perhatikan tanda-tanda yang


menyertainya. Misalnya pusing, mengantuk,
sakit kepala, napas pendek atau berbunyi,
keluar cairan atau darah dari hidung, mulut
6

atau telinga, segera bawa ke dokter.


Ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter bila
anak jatuh atau kena pukul bagian kepalanya,
karena anak sulit menjelaskan tanda-tanda

yang timbul sesudahnya (Tarigan, 2007).


2.3.8 Indikator luka sembuh
Melihat bahwa pada luka terjadi
kerusakan pada jaringan maka tubuh akan bereaksi sama
seperti

yang

terjadi

pada

peradangan.

Pembuluh-

pembuluh darah di daerah yang terluka akan melebar dan

jaringan garanulasi. Jika luka itu bersih dan karena


adanya jaringan-jaringan mati (nekrosis) yang lebih
sedikit pada luka tersebut, maka pertumbuhan dari
jaringan granulasi itu yang terdiri dari pembuluhpembuluh dara dan jaringan-jaringan ikat akan berjalan
dengan lebih baik. Jika pada seluruh permukaan luka
sudah terbentuk jaringan granulasi maka keropeng luka
akan terlepas. Kemudian akan terbentuk bekas luka
tertutup oleh lapisan kulit yang tipis (bekas luka yang
tertutup lapisan kulit itu adalah lapisan granulasi). Tandatanda bekas ini akan memudar dan berkerut (Stevans, F.
Bordui, J.A.G. van der Weyde, 1997).

Anda mungkin juga menyukai