Anda di halaman 1dari 4

INTERRUPT DRIVEN

a*

Chairul Chamdi , Nugroho Adhi


Santosob.
Chairul Chamdi (Mahasiswa Politeknik
Harapan Bersama).
email :chairulchamdi07@yahoo.co.id

2. Kerangka Teori
Dalam teknik ini kendali perintah masih
menjadi
tanggung
jawab
control
processor unit (CPU), baik pengambilan
perintah dari memori maupun pelaksanaan
isi perintah tersebut. Terdapat selangkah
kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu
control processor unit (CPU) melakukan
multitasking beberapa perintah sekaligus
sehingga tidak ada waktu tunggu bagi
control processor unit (CPU).

Nugroho Adhi Santoso (Dosen Politeknik


Harapan Bersama).

Cara kerja teknik interupsi di sisi modul


input/output adalah modul input/output
menerima

perintah,

missal read.

Kemudian

modul

input/output

melaksanakan perintah pembacaan dari


1.

Pendahuluan

peripheral dan meletakkan paket data


keregister data

Teknik interrupt driven Input/Output


memungkinkan proses tidak membuang
buang waktu. Prosesnya adalah control
processor unit (CPU) mengeluarkan
perintah
input/output
pada
modul
input/output,
bersamaan
perintah
input/output
dijalankan
modul
input/output maka control processor unit
(CPU) akan melakukan eksekusi perintah
perintah lainnya. Apabila modul
input/output telah selesai menjalankan
instruksi yang diberikan padanya akan
melakukan interupsi pada control
processor unit (CPU) bahwa tugasnya
telah selesai.

modul

input/output,

selanjutnya modul mengeluarkan sinyal


interupsi ke control processor unit (CPU)
melalui saluran kontrol. Kemudian modul
menunggu

datanya

diminta

control

processor unit (CPU). Saat permintaan


terjadi,

modul

meletakkan

data

pada bus data dan modul siap menerima


perintah selanjutnya.

3. Perancangan

4. Hasil Pembahasan

Pengolahan interupsi saat perangkat


input/output telah menyelesaikan sebuah
operasi input/output adalah sebagai
berikut : Perangkat input/output akan
mengirimkan sinyal interupsi ke control
processor unit (CPU). control processor
unit (CPU) menyelesaikan operasi yang
sedang dijalankannya kemudian merespon
interupsi. control processor unit (CPU)
memeriksa interupsi tersebut, kalau valid
maka
control
Processor
akan
mengirimkan sinyal acknowledgmentke
perangkat
input/output
untuk
menghentikan
interupsinya.
control
processor unit (CPU) mempersiapkan
pengontrolan transfer ke routine interupsi.
Hal yang dilakukan adalah menyimpan
informasi
yang
diperlukan
untuk
melanjutkan operasi yang tadi dijalankan
sebelum adanya interupsi. Informasi yang
diperlukan adalah Status processor,
berisi register yang
dipanggil
PSW
(program status word). Lokasi intruksi
berikutnya
yang
akan
dieksekusi. Informasi tersebut kemudian
disimpan dalam stack pengontrol sistem.
Kemudian control processor unit (CPU)
akan menyimpan PC (program counter)
eksekusi sebelum interupsi ke stack
pengontrol bersama informasi PSW.
Selanjutnya mempersiapkan PC untuk
penanganan interupsi. Selanjutnya control
processor unit (CPU) memproses interupsi
sempai selesai. Apabila pengolahan
interupsi selasai, control processor unit
(CPU) akan memanggil kembali informasi
yang telah disimpan pada stack pengontrol
untuk meneruskan operasi sebelum
interupsi.Terdapat bermacam teknik yang
digunakan control processor unit (CPU)
dalam menangani program interupsi ini
adalah multiple interrupt lines, software
poll, daisy Chain, arbitrasi bus.

Teknik yang paling sederhana adalah


menggunakan saluran interupsi berjumlah
banyak (Multiple Interrupt Lines) antara
control processor unit (CPU) dan modul
modul input/output. Namun tidak praktis
untuk
menggunakan
sejumlah
saluran bus atau pin control processor unit
(CPU) ke seluruh saluran interupsi modulmodul Input/Output.
Alternatif
lainnya
adalah
menggunakan software poll. Prosesnya,
apabila control processor unit (CPU)
mengetahui adanya sebuah interupsi,
maka control processor unit (CPU) akan
menuju ke routine layanan interupsi yang
tugasnya melakukan pollseluruh modul
input/output untuk menentukan modul
yang melakukan interupsi.
Kerugian softwar poll adalah memerlukan
waktu yang lama karena harus
mengidentifikasi seluruh modul untuk
mengetahui modul input/output yang
melakukan interupsi. Teknik yang lebih
efisien
adalah daisy
chain,
yang
menggunakan hardware poll. Seluruh
modul input/output tersambung dalam
saluran interupsi control processor unit
(CPU) secara melingkar (chain). Apabila
ada permintaan interupsi, maka control
processor unit (CPU) akan menjalankan
sinyal acknowledge yang berjalan pada
saluran interupsi sampai menjumpai
modul input/output yang mengirimkan
interupsi.
Teknik
berikutnya
adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini,
pertama tama modul input/output
memperoleh kontrol bus sebelum modul
ini menggunakan saluran permintaan
interupsi. Dengan demikian hanya akan
terdapat sebuah modul input/output yang
dapat melakukan interupsi.

5. Kesimpulan

Biodata Penulis :

Jadi
teknik interrupt

driven
Input/Output memungkinkan proses tidak
membuang buang waktu. Prosesnya
adalah control processor unit (CPU)
mengeluarkan perintah input/output pada
modul input/output, bersamaan perintah
input/output
dijalankan
modul
input/output maka control processor unit
(CPU) akan melakukan eksekusi perintah
perintah lainnya.

Nama: Chairul Chamdi

Daftar Pustaka

Mulyoharjo Pemalang

1. http://isma-

Nim: 14040259
Kelas : 1 G
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 19
April 1996
Alamat :Jl. Semeru Gg II RT 01/18

Email : chairulchamdi07@yahoo.co.id

panji.blogspot.com/2011/12/interr
upt-driven-io.htmlInterrupt-Driven

No. HP :085227972301

Input /

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


Allah SWT, orang tua, dosen pengampu,
dan teman-teman yang sudah membantu
dalam pembuatan jurnal ini. Semoga
jurnal ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan dengan bijaksana.
Penulis menyarankan kepada dosen
pengampu ketika menjelaskan mata kuliah
kepada mahasiswa, dengan suara yang
lebih keras agar mahasiswa dapat dengan
mudah memahami apa yang dijelaskan
dosen. Terima kasih.

HALAMAN PERSETUJUAN
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Nama : Nugroho Adhi Santoso

Tanda Tangan : ..................................

Anda mungkin juga menyukai