Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis

Pada dasarnya, manifestasi klinik awal yang akan kita temukan tentunya
adalah deskolorasi kuning di kulit, sclera, ataupun membran mukosa yang dapat
kita lihat. Memang ikterus neonatorum bisa saja merupakan hal fisiologis maupun
patologis. Ikterus selama usia minggu pertama terdapat pada sekitar 60% bayi
cukup bulan dan 80% bayi preterm. Manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh akibat
ikterus juga bisa berbahaya, salah satunya yaitu ensefalopati bilirubin (kernikterus)
yaitu manifestasi klinis yang timbul akibat efek toksis bilirubin pada sistem saraf
pusat di ganglia basalis dan beberapa nuklei batang otak. Berikut akan dibahas
berbagai manifestasi yang bisa terjadi pada ikterus neonatorum:
1. Fisiologis
Pada ikterus yagng fisiologis, maka kita hanya akan menemukan deskolorasi
kuning di bagian-bagian tubuh neonates. Pada dasarnya untuk bayi aterm,
bilirubin serum akan mulai menurun setelah hari ke 7, sedangkan untuk bayi
premature akan menurun kurang dari 14 hari. Untuk itulah apabila terjadi
perpanjangan waktu ikterus lebih dari waktu diatas, maka kita harus mencurigai
adanya ikterus patologis.
Penilaian klinis yang dapat kita lihat yaitu dengan laju sefalokaudal
- Wajah
: 5mg/dl
- Dada atas
: 10mg/dl
- Abdomen dan paha atas : 15mg/dl
- Telapak kaki
: 20mg/dl
2. Manifestasi Kernikterus
Beberapa manifestasi klinik yang harus kita waspadai adalah manifestasi yang
mengarah pada kernikterus/bilirubin ensepalopati. Beberapa manifestasi yang
terlihat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
- Tahap 1 = Letargi, Hipotoni, refleks hisap buruk
- Tahap 2 = Demam, Hipertoni, opistonosus
- Tahap 3 = Kondisi terlihat membaik
- Sekuele = Kehilangan pendengaran sensorineural, serebral palsy
koreoatetoid, dan abnormalitas
daya pandang

Anda mungkin juga menyukai