18. 18. Contoh Aplikasi Disconncting Switch (DS) dalam suatu Switch Gear L DS CB DS B
CB A T
19. 19. Rating Pemutus Daya Rating ini berhubungan dengan nilai-nilai karakteristik yang
membatasi kondisi kerja dimana pemutus daya tersebut dipasang. Pemutus Daya juga
harus memutuskan arus secara aman.
20. 20. Pembagian dari pemutus daya antara lain : Rating tegangan Rating arus
kontinyu Rating arus pemutus Rating kapasitas pemutus
21. 21. Alat-alat Pelindung dan Alat Ukur Switch Gear Alat Pelindung Alat pelindung
merupakan suatu alat yag melindungi peralatan tenaga listrik dengan membatasi surja
(Surge) tegangan lebih yang datang dan menagalirkannya ke tanah.
22. 22. Adapun Beberapa Jenis Alat Pelindung adalah : 1. Arrester, adalah suatu alat proteksi
yang melindungi tegangan lebih abnormal yang bersifat surja (kejutan). 2. Sela Batang,
adalah suatu alat pelindung yang paling sederhana yang terdiri dari 2 buah batang logam
yang mempunyai penampang tertentu. 3. Sela sekring, adalah sela batang yang
dihubungkan secara seri dengan sekring yang digunakan untuk menangani arus susulan
(power follow) yang diakibatkan oleh percikan api. 4. Tabung pelindung, digunakan untuk
melindungi isolator saluran transmisi, DS, isolator rel (Bus).
23. 23. Contoh salah satu bentuk Arrester
24. 24. Alat Ukur Swirch Gear Seperti yang diketahui bahwa tegangan pada Switch Gear
merupakan tegangan tinggi, sehingga untuk mengukur arus dan tegangannya maka
besaran ukur tersbut haruslah ditransformasikan terlebih dahulu ke trafo ukur ke harga
yang lebih kecil yang selanjutnya dimasukkan ke dalam relay-relay dan alat ukur lainnya.
25. 25. Macam-macam Transformator Ukur terbagi atas 2, yakni: Transformator Ukur
Tagangan Berfungsi untuk merubah tegangan jaringan ke arah yang rendah dan sebagai
alat proteksi dengan memperlihatkan kemampuan beban trafo. Transformator Ukur
Arus Trafo ini bertujuan untuk mennurunkan arus besar/tinggi pada tegangan
tinggi/menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah.
26. 26. JENIS GANGGUAN PADA SWITCH GEAR Pada suatu jaringan Transmisi pastilah
banyak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kerja dari suatu Switch Gear dengan kata
lain kondisi abnormal pada Switch Gear baik itu gangguan yang berasal dari dalam
(internal) maupun gangguan dari luar (eksternal).
27. 27. Gangguan Terhadap Tegangan Lebih Gangguan Tegangan Lebih Kilat Gangguan
ini timbul akibat sambaran petir sehingga mengakibatkan tegangan lebih . Gangguan
Tegangan lebih Switching (TLS) Gangguan ini timbul akibat penyambungan dan
pemutusan saluran daya. Gangguan Tegangan Lebih Temporer (TLR) Gangguan ini
terjadi akibat proses switching seperti pelepasan suatu beban yang sangat besar.
28. 28. Macam-macam bentuk gelombang TLS a. Gelombang pemutus arus hubung singkat.
b. Gelombang pemasukan kembali. c. Gelombang pengisian daya pada saluran. 642
86420 6420
29. 29. Gangguan Arus Hubung Singkat Gangguan ini timbul akibat terjadinya hubung
singkat, baik itu fasa ke fasa ataupun fasa ke tanah. Gangguan arus hubung singkat ini
berakibat secara thermis maupun mekanis terhadap peralatan- peralatan yang dilaluinya.
30. 30. Gangguan Beruntun Terjadi karena adanya tegangan lebih akibat pemutusan trafo
tak berbeban yang dapat menagkibatkan flash over disuatu tempat yang akhirnya
berakibat hubung singkat penuh. Untuk mengatasi gangguan beruntun, maka ada 3
macam langkah proteksi yaitu :
31. 31. Pemutusan Trafo Pada Beban Nol Tegangan tinggi yang timbul di atasi dengan satu
cara yakni dengan tahanan paralel dengan kontak-kontak PD untuk menyerap energi L
pada trafo sehingga lebih dapat ditekan. Pemutusan Jaringan Transmisi Tak Berbeban
Bila tegangan antara 1 dan 2 cukup besar maka akan terjadi restrike dalam PD dimana
energi yang tersimpan dalam C akan discharge kembali dalam bentuk osilasi.
Pemutusan Dalam Keadaan Out of Phase Umumnya dipasang pada sistem yang besar
dimana banya terdapat pusat pembangkit, dimana salah satu pembangkit mengalami out
of phase terhadap pembangkit lainnya.
32. 32. SISTEM PROTEKSI PADA SWITCH GEAR 1. Proteksi Over Current Dimana jika arus
yang melewati suatu alat melampaui suatu nilai tertentu maka akan memicu terjadinya trip
dengan bekerjanya saklar dimana waktu pengoperasiannya biasanya dibuat bertingkat
dan diberikan kelonggaran waktu pengoperasian pada CB.
33. 33. 2. Overcurrent dan Directional Untuk memperoleh diskriminasi di dalam suatu sistem
loop diperlukan suatu sifat directional tambahan, rele-rele overcurrent directional dan
nondirectional mempunyai waktu pada suatu gangguan teretentu
34. 34. 3. Proteksi Jarak Dimana jarak antara suatu tempat gangguan dan awal saluran
berbanding lurus dengan impendansi yakni rasio antara nilai tegangan dan arus.
Karakteristik pengaman ini memiliki 3 ciri dasar yaitu harus responsif terhadap ; arah,
jarak, dan waktu.
35. 35. 4. Sistem Proteksi Unit Pada suatu loop atau tiap-tiap bagian dari elemen yanmg
terpisah dari sistem diputuskan atau dihubungkan jika terjadi gangguan dari dalam dan
pihak bagian yang dilindungi harus tetap terhubung dengan laluan arus yang mengalir
kedalam suatu gangguan dari luar.
36. 36. 5. Sistem Rel Differensial Jika arus mempunyai harga dan fasa yang sama maka rele
tidak bekerja, namun jika terjadi gangguan didalam Zona yang dilindungi maka rele akan
bekerja. Arus sirkulasi ini biasanya digunakan pada generator, feeder- feeder, trafo arus
dan busbar serta mneyediakan selektifitas yang sangat baik.
37. 37. 6. Proteksi Arus Pembawa Pada sistem arus pembawa, suatu sinyal frekuensi dalam
band 80 500kHz dan bertingkat daya rendah dikirim melalui via konduktor lin daya dan
biasanya sinyal frekuensi tinggi diinjeksi pada lin daya dengan kapasitor gandeng dan
dikopel dengan konduktor satu fasa antara 2 konduktor.
38. 38. 7. Proteksi Busbar Dalam hal ini biasanya digunakan sistem proteksi relay differensial,
dikarenakan seslektifitasnya yang sangat baik. Apabila terjadi gangguan- gangguan pada
busbar maka semua hubungan ke bus-bus dari sumber harus diputus untuk mengisolasi
gangguan pada busbar.
39. 39. 8. Penangkal Surja Sistem ini memiliki sifat-sifat antara lain: 1. Dapat memberikan
respon yang cepat terhadap terjadinya tegangan surja 2. Memiliki karakteriostik R yang
non-linier 3. Memiliki kemampuan termal yang tinggi untuk dapat menyerap energi petir 4.
Tidak tergantung pada polaritas tegangan surja 5. Memiliki kemampuan memadamkan
arus lanjut yang besar bilamana tegangan surja telah lewat
40. 40. 9. Kawat Petir Kawat petir memiliki fungsi antara lain: Bertindak sebagai perisai bagi
konduktor daya terhadap sambaran petir Bilamana mengenai petir dapat dengan cepat
mengalirkannya ke tanah Terdapat hubungan dielektrik dan magnetik antara kawat petir
dan konduktor daya, yang memngkinkan terjadinya kerusakan pada isolasi
41. 41. HUBUNGAN KERJA SWITCH GEAR Hubungan Kerja Switch Gear Dengan
Transformator. Antara Switch Gear dengan transformator daya saling terinterkoneksi
dalam suatu jaringan tegangan tinggi, dimana arus yang berasal dari pusat pembangkit
terutama transformator akan mengalirkannnya ke Switch Gear. Sehingga Switch Gear
dalam hal ini selain sebagai pengaman juga sebagai penyalur/pendistribusi daya selama
CB tertutup hingga ke konsumen.
42. 42. Hubungan Kerja Switch Gear Terhadap Jaringan Tegangan Tinggi Hubungan yang
terinterkoneksi dimana dari Switch Gear, daya yang diterima akan disalurkan dari trafo
menuju jaringan tegangan tinggi yang sebelumnya diturunkan arus dan tegangannya
terlebih dahulu.
43. 43. KESIMPULAN 1. Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat
memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik pada kondisi yang diinginkan
sehingga menghasilkan pelayanan yang handal. 2. Memberikan kontiunitas pelayanan
daya listrik. 3. Tingkat keandalan dan efisiensi dalam penyaluran daya listrik semakin baik
dan terjamin. 4. Melindungi peralatan dari gangguan yang berakibat fatal.