3.1.
KUA 2014
III - 1
kemiskinan, berbasis pada sumber daya yang ada. Pertumbuhan ekonomi yang
didorong dengan stimulus APBD Kota Sukabumi kepada sektor riil melalui
belanja daerah langsung dan tidak langsung diharapkan mampu menggerakkan
semua sektor produksi, terutama pertanian dan perdagangan.
Dari sisi penawaran, sektor-sektor perekonomian yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang berarti masih didominasi oleh sektor bangunan,
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi,
sektor jasa keuangan, dan sektor jasa-jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut
merupakan sektor-sektor basis yang diperkirakan masih menjadi leading sector
pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi pada Tahun 2013 dan 2014. Dominasi
sektor-sektor tersebut juga masih akan mampu meningkatkan penyerapan
tenaga kerja meskipun belum signifikan sehingga secara bertahap masalah
pengangguran dapat dikurangi. Sektor-sektor lain yang diasumsikan dapat
tumbuh positif berdasarkan potensi yang ada adalah sektor industri dimana
akhir-akhir ini muncul kelompok baru yang dikenal dengan Sektor Industri Kreatif
yang dapat menjadi alternatif dalam pengembangan sektor industri dan
perdagangan di Kota Sukabumi ke depan.
Disamping itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekaligus
mendorong peningkatan perekonomian, bantuan langsung kepada masyarakat
dalam rangka pemberdayaan ekonomi yang sudah berjalan masih diperlukan
dan akan terus dilanjutkan, namun pemberian subsidi tersebut akan terus
dievaluasi agar lebih selektif sehingga tepat sasaran. Sementara itu, dalam
rangka memenuhi kebutuhan yang penting dan mendesak, pengusulan bantuan
baru
dimungkinkan
dengan
memperhatikan
bahwa
pemberian
subsidi
III - 2
tahun 2013 dan 2014 yang juga akan turut mempengaruhi pola tanam petani,
maupun siklus pengelolaan air baku, dan yang lebih luas akan berpengaruh
pada permasalahan ketahanan pangan,
Fluktuasi harga minyak dunia dan tingkat volatilitas rupiah terhadap dollar masih
cukup tinggi, masih didominasinya arus modal masuk yang bersifat jangka
pendek, masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang mungkin akan
terjadi akan banyak berpengaruh terhadap dinamika perekonomian Kota
Sukabumi secara umum dan pembebanan terhadap RAPBD Kota Sukabumi,
3.2.
Laju Inflasi
Dari hasil evaluasi terhadap kondisi perekonomian makro dapat dilihat
kecenderungan Laju Inflasi di Kota Sukabumi 2 (dua) tahun terakhir dimana Laju
Inflasi Kota Sukabumi masih berada di atas rata-rata Laju Inflasi Jawa Barat, hal
ini harus disikapi dengan baik dan dicarikan solusi yang multi sektor, dengan
telah terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi,
diharapkan upaya pengendalian Laju Inflasi terutama yang berkaitan dengan sisi
permintaan dan penawaran komoditi di Kota Sukabumi dapat berjalan dengan
baik. Laju Inflasi Kota Sukabumi didominasi oleh kelompok bahan makanan dan
sandang yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Namun
demikian dalam diharapkan Laju Inflasi dapat ditekan tidak melebihi angka 5 %
KUA 2014
III - 3
dengan asumsi bahwa tidak ada faktor eksternal maupun internal yang
mengganggu baik dari sisi penawaran maupun permintaan seperti arus distribusi
dan ketersediaan barang di pasaran. Penetapan laju inflasi Kota Sukabumi
dibawah 5%, merupakan upaya dalam meningkatkan gairah untuk bekerja dan
melaksanakan diversifikasi usaha, menabung dan mengadakan investasi yang
berdampak
pada
peningkatan
pendapatan
masyarakat
dan
daerah.
KUA 2014
III - 4
Hasil Pajak / Dana Bagi Hasil Bukan Pajak diasumsikan akan mengalami
peningkatan terutama dari Provinsi akibat diberlakukannya pajak progresif
kendaraan bermotor.
Dari sisi Belanja Daerah diasumsikan akan mengalami penambahan terutama
pada Belanja Tidak Langsung pada pos Belanja Pegawai yang disebabkan oleh
Pemilu 2014 yang diperkirakan akan banyak menyedot Anggaran Belanja
Daerah.
Dari sisi Pembiayaan Daerah, diasumsikan masih berasal dari penerimaan
pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran
sebelumnya dan pengeluaran pembiayaan diasumsikan dari pos Pembentukan
Dana Cadangan dan Penyertaan Modal (investasi) Daerah.
3.3.
Lain-lain asumsi
Pada Tahun Anggaran 2014 ada beberapa asumsi yang terkait dengan
kabijakan pemerintah pusat diantaranya adalah kenaikan gaji PNS yang
tentunya harus dialokasikan dalam RAPBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran
2014.
Asumsi lainnya yang merupakan pendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi
di Kota Sukabumi adalah keterlibatan pihak ketiga dalam pembiayaan atas
aktifitas yang dilaksanakan oleh masyarakat. Keterlibatan pihak ketiga dalam
pembiayaan merupakan salah satu bentuk stake holder dalam pembangunan di
Kota Sukabumi. Bentuk keterlibatannya yang dimaksud adalah penyediaan
kredit oleh pihak perbankan kepada aktifitas masyarakat yang produktif dan
bantuan keuangan atau bantuan infrastruktur dari perusahaan yang biasa
KUA 2014
III - 5
KUA 2014
III - 6