Anda di halaman 1dari 3

Topic 07 Planning and Budgeting

a. Proses budgeting di Citibank Indonesia


Pertama ketika kantor pusat mengirimkan instruksi ke uni-unit operasi yang berisi format , waktu
anggran dan masalah-masalah yang perlu ditangani serta tujuan jangkan panjang yg dianalisis
seperti :
Pertumbuhan : 12-15 % per tahun

Tolak ukur untuk menilai kinerja perusahaan

ROA: 1.25 %

atau cabang internasional

ROE: 20 %
Target-target diatas rata-rata dipakai oleh Citibank secara keseluruhan, meskipun pada kantor
cabang terkadang bisa menentukan target yang lebih tinggi. Pada saat manajer operasional
menerima instruksi anggaran, mereka akan memiliki hasil untuk setengah tahunan hingga juni,
sedangkan dari bulan juli mereka akan mempersiapkan perkiraan untuk sisa tahun berjalan serta
anggaran untuk tahun berikutnya. Titik awal dari penyusunan anggaran adalah proyeksi dari
hubungan masing2 akun utama sampai pemjumlahan dari proyeksi hubungan akun tsb bisa di
rekonsiliasi dengan batas bawah pusat laba yang diinginkan
Tinjauan formal dari anggaran tahunan diadakan sesuai jadwal berikut :
Tingkat tinjauan

Waktu

Divisi

Akhir September

Grup

Pertengahan
oktober

Bank institusi

Akhir oktober

Jika tinjauan atas sovereign risk untuk entitas tersebut belum dibuat, maka anggaran akan diajukan
dengan asumsi bahwa batas risiko akan disetujui ketika anggarah diserahkan, jika asumsi ini tidak
benar anggaran tersebut harus direvisi sebelum dimasukan kedalam anggaran konsolidasi
perusahaan. Dan kinerja akan diawasi lalu dibandingkan dengan anggaran setiap bulannya selama
tahun berjalan.

b. Berikan pendapat Anda mengenai proses Budgeting diatas


Proses budgeting yang dilakukan oleh Citibank seharusnya sudah dapat mendukung kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang, dapat dilihat dalam proses budgeting di atas manajemen operasi
mempersiapkan prarkira tentang sisa anggaran dari tahun berjalan yang dapat digunakan untuk
menjadi landasan kebijakan anggaran perusahaan periode selanjutnya. Citibank juga melakukan
pengawasan dengan melakukan tinjauan kinerja dan revisi anggaran secara resmi di tempat. Dan

Citibank telah membuat jadwal untuk tinjauan formal per Divisi, Grup dan Bank Institusi
secara teratur.
c. Identifikasikan permasalahan apa saja yang dihadapi Citibank Indonesia pada tahun 1983

Kekhawatiran tentang rasio pengembalian risiko di cabang

Tingkat pergantian staf yang cukup tinggi

Keluarnya kepala staf dan dua karyawan senior yang mempengaruhi

laju pertumbuhan

perusahaan

Penerapan anggaran dengan batas sovereign risk dibaawh normal atau tidak sesuai dengan yang
ditetapkan sebelumya oleh Mistri (Manajer CITIBANK Indonesia) yaitu anggaran yang agresif

Pertumbuhan hingga bulan oktober pada institusional Bank 1983 tidak ada peningkatan
signifikan

Mehli Mistri selaku manajer wilayah Citibank untuk Indonesia tidak sepaham dan berbeda
tinjauan terhadap anggaran dengan David Gibson selaku kepala divisi Citibank Asia Tenggara
yaitu menningkatkan tingkat keuntungan pada Citibank Indonesia.

d. Berikan penjelasan singkat mengenai penyebab permasalahan tersebut

Perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik dibuktikan dengan menurunnya harga minyak
secara signifikan pada tahun 1983

Penerapan cara untuk mempertahankan pegawai yaitu dengan menaikan tingkat kompensasi
atau bersaingan hanya dengan gaji pokok pegawai yg kurang berhasil yang berimbas pada
persaingan karir di tempat lain yang lebih baik, meskipu Citibank telah memberikan pelatihan
dan pembekalan sangat baik kepada pegawainya

Sovereign risk yaitu risiko yang terjadi bila pelunasan kembali pinjaman kepada foreign lenders
atau investors terkendala oleh adanya pembatasan (restictions) intervensi atau pun campur

tangan (interference) dari foreign goverments. Hal ini tentu saja berlaku pada perbankan yang
melakukan kegiatan operasional secara internasional dimana pinjamannya ditujukan bagi
perusahaan-perusahaan di negara-negara lain.

Regards,
Mochamad Yoga Prasetio
1601229455

Anda mungkin juga menyukai