Anda di halaman 1dari 3

Gempa Bumi Guncang Aceh

Selasa, 24 Maret 2009 - 11:46 wib

Muhammad Saifullah - Okezone

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,2 skala Richter mengguncang bumi Serambi Makkah, Nangroe
Aceh Darussalam (NAD) sekira pukul 11.35 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa
(24/3/2009) gempa yang berpusat di 136 kilometer Barat Daya Banda Aceh itu diperkirakan tidak
akan menimbulkan gelombang tsunami.

Lokasi gempa tepat pada koordinat 4.96 Lintang Utara dan 94.24 Bujur Timur dengan kedalaman
pusat gempa 97 kilometer di bawah permukaan laut.

Tsunami
Terminologi Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang",
sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".

Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat
besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun
setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah.
Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar
pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.

sunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan,
gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang
mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali
tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang
salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave)
untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
BANJIR
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang
meningkat[1]. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat
hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk,
atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun,
yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering
dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.

Banjir di Alicante, Spanyol, 1997.

Hujan muson dapat mengakibatkan banjir besar di negara-negara yang terletak di dekat
khatulistiwa seperti Bangladesh, karena panjangnya musim hujan di sana.

Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar
yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan
dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian
laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di
Bangladesh.

Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti
Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang
menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.

Tanah longsor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah
gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya
yang turut berpengaruh:

 erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang
terlalu curam
 lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
 gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
 gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
 getaran dari mesin, lalu lintas, pengunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
 berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Gunung Meletus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 1980

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh
radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi
aktif.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

 Suhu di sekitar gunung naik.


 Mata air menjadi kering
 Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
 Tumbuhan di sekitar gunung layu
 Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Anda mungkin juga menyukai