Anda di halaman 1dari 2

Definisi Faktur Pajak (2/2)

Bagaimana proses pengadaan dan atau penerbitan faktur pajak?


Faktur Pajak Standar

Pengadaan Faktur Pajak Standar dilakukan oleh PKP dan dapat dibuat dengan
menggunakan komputer sepanjang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
Kep. Dirjen. Pajak No. Kep-53/PJ./1994 tanggal 29 Desember 1994.

Sebelum PKP mencetak Faktur Pajak Standar, diharuskan melaporkan nomor seri
Faktur Pajak Standar yang akan diterbitkan kepada Kepala KPP tempat PKP
dikukuhkan.

Apabila diinginkan, PKP dapat menyesuaikan ukuran kolom-kolom Faktur Pajak,


namun tidak diperkenankan menambah atau mengurangi kolom yang sudah ada.

Tidak diperkenankan menghilangkan kolom PPn BM, meskipun PKP tidak terutang
PPn BM.

Identitas PKP yang menerbitkan Faktur Pajak dan nomor seri Faktur Pajak dapat
dicetak.

Pada ruangan-ruangan yang masih kosong dalam formulir Faktur Pajak atau di
halaman sebaliknya dapat diisi dengan logo, nomor ijin usaha, nomor telepon, nomor
faktur penjualan, dan tanggal jatuh tempo pembayaran, sepanjang penempatannya
tidak mengubah bentuk dan ukuran Faktur Pajak.

Faktur Pajak Sederhana

Faktur Pajak Sederhana hanya dapat diterbitkan oleh PKP yang melakukan
penyerahan BKP dan/atau JKP kepada pembeli BKP dan/atau JKP yang tidak
diketahui identitasnya secara lengkap atau penyerahan BKP/JKP secara langsung
kepada konsumen akhir.

Kapan saat pembuatan faktur pajak?

Faktur Pajak Standar harus dibuat selambat-lambatnya: a) Pada akhir bulan


berikutnya setelah bulan penyerahan BKP dan/atau JKP; b) Pada saat penerimaan
pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP
dan/atau JKP; c) Pada saat pembayaran termijn dalam hal penyerahan sebagian tahap
pekerjaan; d) Pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Pemungut PPN.

Faktur Pajak Gabungan harus dibuat selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya
setelah bulan penyerahan BKP dan/atau JKP.

Faktur Pajak Sederhana: a) Harus dibuat pada saat penyerahan BKP dan/atau JKP; b)
Pada saat pembayaran apabila pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP
dan/atau JKP.

Bagaimana tata cara penggantian/pembetulan faktur pajak standard?


1. Penggantian Faktur Pajak Standar yang hilang

PKP pembeli mengajukan permohonan tertulis kepada PKP penjual dengan tindasan
kepada Kepala KPP tempat PKP pembeli dan PKP penjual dikukuhkan sebagai PKP.

Berdasarkan permohonan tertulis dari PKP pembeli, PKP penjual membuat copy dari
arsip Faktur Pajak Standar yang disimpan untuk dilegalisir oleh KPP tempat PKP
penjual dikukuhkan.
Copy dibuat rangkap 2 (dua) yaitu: a) Lembar ke-1: Diserahkan ke PKP pembeli
melalui PKP penjual, sebagai pengganti Faktur Pajak yang hilang: b) Lembar ke-2:
arsip.

Legalisir diberikan oleh KPP tempat PKP penjual dikukuhkan setelah meneliti SPT
Masa PPN dari PKP penjual tersebut.

KPP tempat PKP pembeli dikukuhkan, wajib melakukan penelitian atas SPT Masa
PPN dari PKP pembeli, apakah Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut telah
dikreditkan sebagai Pajak Masukan atau belum.

2. Pembetulan Faktur Pajak Standar yang rusak atau cacat atau salah dalam
pengisian/penulisan.

Dapat diganti dengan cara PKP penjual membuat Faktur Pajak Standar sebagai
pengganti.

Tidak diperkenankan dengan cara menghapus atau mencoret atau dengan cara lain.

Penerbitan Faktur Pajak Pengganti dilaksanakan seperti halnya Faktur Pajak Standar
biasa.

Faktur Pajak Standar pengganti diisi berdasarkan keterangan yang seharusnya dan
dilampiri dengan Faktur Pajak Standar yang rusak atau cacat atau salah dalam
penulisan/pengisian tersebut.

Faktur Pajak Standar pengganti

- See more at: http://keuanganlsm.com/definisi-faktur-pajak-22/#sthash.ZC2MR700.dpuf

Anda mungkin juga menyukai