Anda di halaman 1dari 6

Bagaimana Mencatat Pengeluaran

Sebelum Perusahaan Beroperasi?


Kembali ke persoalan utama, yaitu: pengeluaran-pengeluaran sebelum
perusahaan beroperasi. Untuk sungguh-sungguh memahami persoalan ini,
ada beberapa aspek mendasar yang musti diketahui terlebih dahulu, antara lain:

Aspek akuntansisudah pasti

Aspek perpajakanjuga sudah pasti

Aspek legal (hukum), terutama sekali terkait dengan badan usaha


prosedur akuntansi dan perpajakan patokan dasarnya memang masalah

legalitas.
Dalam artian, mau dicatat (diperlakukan) seperti apapun tak masalah, sepanjang
ketiga aspek itu tidak dilanggaraccountable sekaligus bisa
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Mengapa sangat terkait dengan persoalan legalitas (hukum)? Karena pendirian usaha
pada dasarnya bukan hanya sekedar event (kejadian) ekonomis. Melainkan sekaligus
merupakan kejadian hukum. Tentu harus sangat memperhatikan aspek hukum, dalam
hal ini.

Cara Menentukan Apakah


Pengeluaran Masuk Buku
Perusahaan Atau Tidak
Sebelum berpikir tentang bagaimana mencatat pengeluaran pra-operasi (preoperation), ada satu pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu: Bentuk
badan usahanya apa? Usaha dagang (UD milik perseorangan)? CV
(persekutuan)? atau Perseroan Terbatas (PT)?
Jika itu usaha perseorangan, berarti tidak jadi masalah mau dicatat seperti apa
saja silahkan, yang penting jelas dan bisa dipahami. Saya katakan boleh-boleh
saja karena perusahaan perseorangan sesungguhnya tidak ada kewajiban untuk
membuat pembukuan (kecuali untuk urusan cari kredit bank).
Tetapi jika bentuk badan usahanya adalah persekutuan/kongsi (CV
misalnya) atau Perseroan Terbatas, nah ini tidak boleh main catat saja. Segala

sesuatunya musti jelas, karena memang ada peraturan yang harus ditaati. Ada
hak-dan-kewajiban antar anggota persekuan (atau pemegang saham) yang
berpotensi menjadi sengketa di kemudian hari jika tidak tercatat dengan baik
sesuai aturan yang ada.

Catatan: Adanya potensi sengketa itulah mengapa


perusahaan persekutuan dan perseroan terbatas
TIDAK BOLEH mencampur-adukan antara keuangan
pribadi dengan keungan perusahaan.
Hubungannya dengan mencatat transaksi apa? pasti ada yang ingin bertanya
seperti itu.
Nah ini dia yang sering saya sebut orang accounting yang cuma mau jadi tukang
jurnal. Kalau tidak mau diberi julukan seperti itu ya tunjukan bahwa sebutan itu
tidak benar. Untuk menunjukan itu, pahami dahulu persoalannnyajangan mau
main catat saja. Kalau main catat saja, nanti ditanya apa yang dicatat?-pun
tidak tahu, bukan cuma susah naik gaji, tapi juga memalukan. Benar tidak?
Inilah inti masalah pencatatan pengeluaran-pengeluaran sebelum operasi,
yaitu: apakah pengeluaran tersebut masuk beban perusahaan yang akan
dioperasikan atau tidak? Dengan kata lain, apakah boleh dimasukan ke dalam
buku perusahaan atau tidak?
Jawabannya: TERGANTUNG (bukan tergantung pada cantolan lho). Maksud saya,
tergantung:

Tanggal Transksi

Tanggal Pendirian perusahaan

Pengluaran Untuk Keperluan Apaterkait urusan apa

Ada beberapa langkah yang harus dilalui untuk tahu persis cara mencatat
pengeluaran-pengeluaran sebelum operasi:

Langkah-1. Kumpulkan nota-notanya dan buat daftar Catat di Excel saja


dahulu (tanggal berapa, transaksi apa, untuk urusan apa, nilai transaksinya berapa),
dibuatkan daftar juga boleh. Ingat: pengeluaran tanpa bukti transakasi jangan
diterima. Katakan sama bossnya, jika mau dicatat harus ada bukti transaksi.

Langkah-2. Minta photo copy akte pendirian perusahannya Cari TANGGAL


PENDIRIAN perusahaan.

Langkah-3. Bandingkan tanggal transaksi dengan tanggal pendirian


perusahaan Buat 2 kelompok: mana pengeluaran yang tanggal notanya SEBELUM
tanggal pendirian perusahaan, dan mana yang SESUDAH-nya.

Langkah-4. Tentukan mana yang masuk buku mana yang tidak Nota yang
tanggalnya SESUDAH tanggal pendirian perusahaan masuk ke buku perusahaan,
sedangkan yang SEBELUM? Masih tanda tanya. Tahan dahulu.

Dari keempat langkah di atas, pasti sudah bisa diketahui yang mana masuk ke
buku perusahaan. Bukan hanya itu, tetapi di mata atasan (boss) anda terlihat
sebagai orang yang sungguh berhati-hati, sekaligus bertanggung-jawab. Pantas
dipercaya untuk urus uang perusahaan. Selanjutnya tinggal membuat jurnalnya.
Lanjut.

Membuat Jurnal Pengeluaran Sebelum


Perusahaan Beroperasi
Sudah tahu prosedur menjurnal? Jika masih ragu-ragu (atau sekedar penasaran)
silahkan baca tulisan saya sebelumnya mengenai Cara Mudah Membuat
Jurnal. Ada baiknya jika saya ulang sedikit:
Mau membuat jurnal:
Langkah-1. Kumpulkan nota yang ini sudah dilakukan tadi
Langkah-2. Analisa isi bukti transaksi Transksi apa, untuk keperluan apa,
sehingga tahu akan masuk akun apa. Dalam kasus ini, yang namanya
pengeluaran kemungkinnnya hanya 2:

Dibiayakan secara bertahap melalui pengalokasianmasuk kelompok aktiva


(aset) dahulu.; atau

Dibiayakan sekaligusalias masuk kelompok biaya

Langkah-3. Buat Jurnal Sekalilagi, khusus dalam kasus ini, ada dua kelompok
pengeluaran saja, yaitu:
(1). Untuk pengeluaran yang ADA kaitannya dengan peroleh (pembelian)
aktiva tetap, sudah pasti masuk ke kelompok aktiva tetap. Jika itu biaya
perolehan (pembelian) aktiva ya catat sebagai aktivatermasuk pengeluaran
yang terkait dengan perolehan aktiva. Misalnya:
Bayar notaris untuk pembuatan akte sewa tempat usaha selama 5 tahun, ada
kaitannya dengan aktiva tak berwujud (Hak Sewa) sehingga dicatat sebagai
aktiva dengan jurnal:
[Debit]. Hak Sewa = xxxx
[Kredit]. Kas = xxxx
Atau bayar tukang instalasi listrik, ada kaitannya dengan aktiva bangunan, maka
dicatat sebagai penambah aktiva bangunan, dengan jurnal:
[Debit]. Aktiva Bangunan = xxxx
[Kredit]. Kas = xxxx
Atau memperluas tempat parkr, ada kaitannya dengan perolehan bangunan
juga dicatat ke aktiva bangunan. Dan yang sejenisnya.
(2) Sedangkan untuk pengeluaran-pengeluran yang TIDAK ada kaitannya
dengan perolehan aktiva tetap, maka masuk kelompok BIAYA? Jawabannya:
Iya. TETAPI, karena perusahaan belum beroperasimasih dalam persiapan,
maka TIDAK BISA dibiayakan pada saat itu juga. Kenapa? Jangan lupa: matching
principlesetiap biaya harus bisa dihubungkan dengan pendapatan yang akan
timbul. Dalam hal ini, karena perusahaan belum beroperasi berarti
pendapatannya belum ada, sehingga biayanya belum bisa dihibungkan dengan
pendapatan. Artinya: Biaya belum boleh diakui sebagai biaya.

Lalu diakui sebagai apa? Buat akun Biaya Dibayar Di Muka sering disebut
Prepaid. Walaupun sebutannya Biaya Dibayar Dimuka ini bukan kelompok
akun di Lapora Laba Rugi, melainkan masuk kelompok Neraca (biasanya
ditempatkan satu baris di bawah kelompok Piutang). Jurnalnya:
[Debit]. Biaya Dibayar Di Muka Listrik = xxxx (masuk ke Neraca)
[Kredit]. Kas = xxxx
Nah, nanti jika perusahaan sudah mulai beroperasi baru dipindahkan ke
kelompok biayaalias dibiayakan, dengan jurnal:
[Debit]. Biaya Listrik = xxxx (masuk Laporan Laba Rugi)
[Kredit]. Biaya Dibayar Di Muka Listrik = xxxx
Dengan begitu, maka saldo akun Biaya Dibayar Dimuka akan menjadi nol
(terhapus).

Tips: Jika saldo akun Biaya Dibayar Dimuka-nya


cukup besarkarena proses persiapan
operasinya cukup lama, maka biayakan secara
bertahap, tidak apa-apa. Yang penting terus
dibiayakan setiap bulan hingga saldonya bernilai
nol.
Bagaimana sampai di sana?
Oke. MASIH ada satu hal yang mengganjal, ingat tadi ada pengeluaranpengeluaran SEBELUM tanggal pendirian perusahaan, bukan? Bagaimana
nasibnya?

Cara Menangani Pengeluaran Sebelum


Tanggal Pendirian Perusahaan
Bicarakan dengan pimpinan perusahaan. Sampaikan sama beliau, karena itu
pengeluaran terjadi sebelum tanggal pendirian maka tidak bisa diakui sebagai

pengeluaran perusahaan. Jika beliau memaksa harus dimasukan, saya ada


trick-nya:
Biasanya ada hubungannya dengan perolehan Aktiva. Jika iya, masukan ke
Aktiva tetapi lawannya JANGAN kas, melainkan Modal. Artinya: pengeluaran
tersebut dianggap sebagai modal (modal bentuknya tidak selalu dalam kas,
aktiva tetap juga boleh).
Masalahnya: apakah pemegang saham lainnya setuju? Apakah jumlah setoran
modal di akte pendirian perusahaan bisa diubah? Nah, sampaikan hal itu pada
pimpinan: Apakah beliau bersedia membuatkan akte perubahan?

Itu sebanya tadi saya menekankan aspek legalitas


(hukum) karena ada kaitannya dengan hak-dankewajiban anggota persekutuan.
Jika nilainya cukup besar, mungkin beliau bersedia, ya tidak apa-apa, malah
bagus. Justru inilah yang paling benar. Tetapi kalau nilainya kecil, sudah pasti
beliau tidak bersedia. Kalau tidak bersedia ya mau bagaimana lagipasti beliau
bisa mengerti bahwa pengeluaran sebelum tanggal pendirian memang tidak
bisa dimasukan ke dalam buku perusahaan. Bagaimana? Mudah bukan?
Selamat bekerja. Sukses selalu.

Anda mungkin juga menyukai