Anda di halaman 1dari 1

Selain sebagai seorang pendidik yang hebat, Syekh Salim juga seorang pengamat politik

Islam yang sangat disegani, beliau banyak memiliki gagasan dan sumbangan pemikiran
yang menjembatani persatuan umat Islam dan membangkitkan mereka dari
ketertinggalan. Di samping itu beliau juga banyak memberikan dorongan kepada umat
Islam agar melawan para penjajah yang ingin merebut daerah-daerah Islam.
Pada suatu ketika Syekh Salim diminta oleh kerajaan Kasiriyyah yang terletak di daerah
Yaman agar membeli peralatan perang tercanggih pada saat itu, maka beliau berangkat ke
Singapura dan India untuk keperluan tersebut. Pekerjaan beliau ini dinilai sangat sukses
oleh pihak kerajaan yang kemudian mengangkat beliau sebagai staf ahli dalam bidang
militer kerajaan. Dalam masa pengabdiannya kepada umat melalui jalur birokrasi beliau
tidak terpengaruh dengan cara-cara dan unsur kedholiman yang merajalela di kalangan
mereka, bahkan beliau banyak memberikan nasehat, kecaman dan kritikan yang
konstruktif kepada mereka.
Pada tahun-tahun berikutnya Syekh Salim diangkat menjadi penasehat khusus Sultan
Abdullah bin Muhsin. Sultan tersebut pada awalnya sangat patuh dan tunduk dengan
segala saran, arahan dan nasehat beliau. Namun sayang, pada tahun-tahun berikutnya ia
tidak lagi menuruti saran dan nasehat beliau, bahkan cenderung meremehkan dan
menghina, kondisi tersebut semakin memburuk karena tidak ada pihak-pihak yang
mampu mendamaikan keduanya, sehingga pada puncaknya hal itu menyebabkan
keretakan hubungan antara keduanya. Dengan kejadian tersebut, apalagi melihat sikap
sultan yang tidak sportif, maka Syekh Salim memutuskan untuk pergi meninggalkan
Yaman. Dalam situasi yang kurang kondusif akhirnya beliau meninggalkan kerajaan
Kasiriyyah dan hijrah menuju India. Periode ini tidak jelas berapa lama beliau berada di
India, karena dalam waktu berikutnya, beliau hijrah ke negara Indonesia, tepatnya di
Batavia atau Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai