Anda di halaman 1dari 24

PAP SMEAR

BLOK 24
SKILL LAB

DEFINISI
Pap Smear adalah pemeriksaan
usapan pada leher rahim untuk
mengetahui adanya perubahan selsel yang abnormal yang diperiksa
dibawah mikroskop.

TUJUAN PAP SMEAR


1. Menemukan sel abnormal atau sel yang
dapat berkembang menjadi kanker
termasuk infeksi HPV
2. Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini
sangat penting ditemukan sebelum
seseorang menderita kanker
3. Mendeteksi kelainan kelainan yang
terjadi pada sel-sel leher rahim
4. Mendeteksi adanya kelainan praganas atau
keganasan servik uteri

SASARAN PAP SMEAR


wanita
menikah
sudah pernah melakukan hubungan
seksual

American Cancer Society menganjurkan:


1. Pap test setahun sekali wanita umur 40-60 tahun dan wanita
di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
2. Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering
menjalankan pap test
The British Medical Association Family Health Encyclopedia
1. wanita harus melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah
melakukan hubungan seksual,
2. Pap Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama
dan hasil diberikan adalah normal pada selang waktu 3
tahunan selama masa hidupnya.

SYARAT PENGAMBILAN SEDIAAN


Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah
menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi
berikutnya.
Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24
jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan
kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam
sebelumnya.
Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan
ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.

Syarat pengambilan sediaan


Apabila pasien mengalami gejala
perdarahan diluar masa haid dan
dicurigai penyebabnya kanker leher
rahim, sediaan pap smear harus
dibuat saat itu walaupun ada
perdarahan
pasien yang sudah menopause, pap
smear dapat dilakukan kapan saja

TEKNIK PENGAMBILAN SEDIAAN


Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan
pap test yaitu :
1. Formulir konsultasi sitologi.
2. Spatula ayre yang dimodifikasi dan
cytobrush.
3. Kaca benda yang pada satu sisinya telah
diberikan tanda/label.
4. Spekulum cocor bebek (gravels) kering.
5. Tabung berisikan larutan fiksasi alcohol 95
%.

Alat Pengambilan Contoh

Cara pengambilan sediaan


1. Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa sudah
melakukan informed consent, label wadah
specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi
label yang menulis tanggal dan nama serta nomor
identitas wanita.
2. Gunakan sarung tangan.
3. Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi
serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh
pajanan yang diperoleh. Pastikan secara cermat
membuang setiap materi yang menghalangi
visualisasi serviks/ mengganggu studi sitologi.

Lanjutan Cara pengambilan sediaan


4. Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut

untuk apusan pap dapat digunakan :


(1) Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang
ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai dan masuk
ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil spesimen
kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran
penuh
(2) Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan
normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran
serviks 2 cm dan putar 360 derajat.
(3) Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran
serviks dan putar 90-180 derajat
(4) Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan
spatula.

Lanjutan Cara pengambilan sediaan

5. Sebarkan sel-sel pada preparat yang


sudah diberi label.
6. Segera semprot preparat dengan
bahan fiksasi/ masukkan bahan
tersebut didalam tabung berisi
larutan fiksasi.
7. dapat dimasukkan dalam
amplop/pembungkus yang dapat
menjamin kaca sediaan tidak pecah

KLASIFIKASI PAP SMEAR


Menurut Papanicolau:
1. Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
2. Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik,
akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
3. Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan
tetapi tidak konklusif keganasan.
4. Kelas IV : Gambaran sitologi yang
mencurigakan keganasan.
5. Kelas V : Gambaran sitologi yang
menunjukkan keganasan.

Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou

1. Kelas I : Identik dengan normal smear


pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
2. Kelas II : Menunjukkan adanya infeksi ringan non
spesifik, kadang disertai:
(1) Kuman atau virus tertentu.
(2) Sel dengan kariotik ringanPemeriksaan
ulang 1 tahun lagi, pengobatan yang sesuai
dengan kausalnya, Bila ada erosi atau radang
bernanah pemeriksaan ulang 1 bulan setelah
pengobatan.
3. Kelas III : Ditemukannya sel diagnostik sedang
dengan keradangan berat. Periksa ulang 1 bulan
sesudah pengobatan

Interpretasi hasil pap test menurut


Papanicolaou
4. Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang
mencurigakan ganas dalam hal demikian
dapat ditempuh 3 jalan, yaitu:
(1) Dilakukan biopsi.
(2) Dilakukan pap test ulang segera, dengan
skreping lebih dalam diambil 3 sediaan
(3) Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
5. Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas.
Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan
seperti pada hasil kelas IV untuk konfirmasi.

Pembacaan
Bethesda 2001

Tes Pap Normal


Negatif untuk lesi intraepitel atau
keganasan
Ditemukan kelainan non
keganasan :
Perubahan sel reaktif
Sel Glanduler pada status sesudah
histerektomi
Atrofi

Lain
Sel Endometrium (wanita 40 thn)

Abnormalitas sel epitel :


Skuamosa
Atypical squamous cells
ASC-US: undetermined significance
ASC-H: cannot exclude HSIL

LSIL: low grade (CIN 1)


HSIL: high grade (CIN 2 - 3)
Squamous cell carcinoma

Abnormalitas sel epitel:


Glanduler
Atypical endocervical, endometrial
atau glandular cells (NOS)
Atypical endocervical atau glandular favor neoplastic
Endocervical adenocarcinoma in situ
Adenocarcinoma: endocervical,
endometrial atau extrauterine

FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA


HASIL PAP SMEAR

1. Konseling pra pengambilan sediaan


yang kurang tepat
2. Cara pengambilan sediaan
3. Petugas kesehatan
4. Sarana prasarana dan tenaga ahli
laboratorium
5. Faktor karakteristik pasien

FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA


HASIL PAP SMEAR
5. Faktor karakteristik pasien:
Umur Perubahan sel-sel abnormal pada mulut
rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55
tahun dan memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk
menderita kanker mulut rahim (serviks)
Paritas
Sosial ekonomi
Usia wanita saat menikahUsia menikah <21
tahun mempunyai risiko lebih besar mengalami
perubahan sel-sel mulut rahim

Anda mungkin juga menyukai