Anda di halaman 1dari 19

Arti Warna Bunga Mawar

1.Mawar Merah
Pada dasarnya warna merah itu artinya berani. Tapi kalau diartikan sebagai warna
bunga, warna merah tuh melambangkan rasa cinta dan sayang. Dan rasa cinta itu
cenderung terkait dengan hubungan laki-laki dan perempuan.

Warna bunga merah juga bisa diartikan sebagai cinta dengan rasa respect yang
tinggi.
2.Mawar Pink
Warna ini paling tepat untuk mengungkapkan perasaan suka pada seseorang. So
kalau mau menyampaikan perasaan suka sama seseorang, warna pink adalah
warna yang paling cocok.

Warna pink juga bisa diartikan terima kasih dan rasa syukur yang mendalam.

3.Mawar Putih
Kita semua pasti punya sahabat! So enggak ada salahnya kan ngirim bunga ke sahabat
sendiri? Nah, bunga yang paling tepat buat sahabat adalah warna putih, karena putih
mencerminkan persahabatan sejati.

Warna putih juga berarti ketulusan cintamu dan pedulimu dengan orang lain.

4.Mawar Kuning
Kalau kita ingin berkenalan dengan seseorang, bisa dimulai dengan bunga warna kuning
karena bunga kuning menandakan perkenalan. Tapi tidak sedikit orang yang
mempersepsikan bunga kuning sebagai ungkapan benci dan cemburu. So be careful

Warna kuning juga diartikan fleksibilitas dan kebebasan.

5.Mawar Hitam
Rasa benci itu manusiawi Cara ngungkapinnya pun berbeda-beda, ada yang diungkapkan
langsung, ada juga yang hanya dipendem sendiri. Nah, daripada capek hati, rasa benci itu
juga bisa diungkapkan dengan mengirim bunga warna hitam.

Sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2009/07/arti-warna-bunga-mawar

CEMARA
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian
besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama,
termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Klasifikasi ilmiah dari tanaman cemara adalah sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
R.Br. dalam Flinders

: Tumbuhan
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Fagales
: Casuarinaceae

Dari sekitar 70 jenis tetumbuhan yang pernah dikenal di dunia, hanya sebagian kecil saja
yang tumbuh di Indonesia. Selain tumbuh di hutan, cemara kini menjadi tanaman hias.
Bentuk cemara yang sangat artistik untuk penataan sebuah taman. Dibentuk sedemikian rupa
dalam gaya seni jepang yang bernama bonsai. Jenis cemara asli Indonesia untuk dibuat
bonsai yang paling bagus adalah cemara udang, berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.

Macam-macam cemara yang dikenal dan tumbuh di Indonesia, yaitu:


No

Nama Indonesia

Nama Latin

Cemara angin

Casuarina equisetifolia

Cemara Duri

Juniperus rigida

Cemara Embun

Casuarina equisetifolia

Cemara Kipas

Casuarina equisetifolia

Cemara Laut

Casuarina equisetifolia

Cemara Norfolk

Araucaria heterophylla

Cemara Pinus

Casuarina cunninghamiana

Cemara Pua Pua

Juniperus chinensis

Cemara Putih

Casuarina equisetifolia

10

Cemara Udang

Casuarina equisetifolia

Mangga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Mangga

Buah mangga gedong gincu,


dari Tomo, Sumedang

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Sapindales
Famili:
Anacardiaceae
Genus:
Mangifera
Spesies:
M. indica
Nama binomial
Mangifera indica
L.

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku
Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia
menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis
dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama
ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari
India.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam
berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pemeliharaan
o 1.1 Bunga
o 1.2 Buah

2 Kandungan Gizi Buah Mangga

3 Hasil dan kegunaan

4 Trivia

5 Jenis yang berkerabat

6 Rujukan

7 Bahan bacaan

8 Pranala luar

[sunting] Pemeliharaan

Pohon mangga tua di tengah kota

Bunga mangga yang berkarang

Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak,
bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah,
oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan
banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang)
yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6
m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman
lebih kurang 30-60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi
dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya.
Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 8-40 cm,
agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun
bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi
bentuk daun mangga:

Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.

Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.

Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.

Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di
kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun
atau lebih.

[sunting] Bunga
Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang
dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi
sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga
majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang
utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang
bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai
cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum
bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa
mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang
hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih
banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan

terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari


varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kirakira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan
berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5
daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan
pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua.
Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi
menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang
lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni
kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerahmerahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk
memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik.
Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu
piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang
bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.

[sunting] Buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan
bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya
mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,
yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila
masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau
tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna
putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri
dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

[sunting] Kandungan Gizi Buah Mangga


Nilai Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal), Karbohidrat 17,00
g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg
(4%),Beta-karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2)
0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%),
Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium
10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg (2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg
(3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa. [1]

[sunting] Hasil dan kegunaan

Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan
segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang
muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan
dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan
buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau
muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan
pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup
kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini
juga dapat dijadikan arang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang
bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen,
sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.[2]
Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara India, Tiongkok, Meksiko, Thailand,
Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina, dan Bangladesh. Total produksi dunia di tahun 80an
sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat
dunia. Artinya, sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.
Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika Serikat dan
Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di Asia.
Gambaran produksi mangga tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah.
Sepuluh Produsen Mangga Teratas tahun 2007
Negara
India

Produksi dalam Ton

Catatan

13.501.000

Republik Rakyat Cina

3.752.000

Meksiko

2.050.000

Thailand

1.800.000

Pakistan

1.719.180

Indonesia

1.620.000

Brasil

1.546.000

Filipina

975.000

Nigeria

734.000

Vietnam

370.000

33.445.279

Dunia

Tanpa simbol = data resmi

P = data resmi, F = perkiraan FAO

* = data tak resmi/setengah resmi

C = data hasil perhitungan

A = data gabungan (resmi, tak resmi, dan atau hasil perhitungan)

Sumber
Food And Agricultural Organization of United Nations: Economic And Social
Department: The Statistical Division

[sunting] Trivia
Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi, khususnya di pelbagai negara di Asia
bagian selatan. Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional. Dalam kitab suci Weda
agama Hindu, mangga dianggap sebagai hidangan para dewa. Daun-daun mangga kerap
digunakan secara ritual dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.

[sunting] Jenis yang berkerabat


Mangga sekerabat dengan bacang (M. foetida), kemang (M. kemanga), kuweni (M. odorata),
kasturi dan banyak lagi. Daftar kerabat mangga selengkapnya dapat dilihat pada uraian
mengenai marga Mangifera.

KETAPANG
Ketapang
Terminalia catappa L. Nama umum
Indonesia:
Ketapang
Inggris:
tropical almond, India-almond
Pilipina:
Talisay
Cina:
lan ren

Ketapang
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)


Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Combretaceae
Genus: Terminalia
Spesies: Terminalia catappa L.
Kerabat Dekat
Joho Keling, Belawan, Ketapang Hutan, Kalumpit

Ketapang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
?
Ketapang

Ketapang, Terminalia catappa


menurut F.M. Blanco, Flora de
Filipinas

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Myrtales
Famili:
Combretaceae

Genus:
Terminalia
Spesies:
T. catappa
Nama binomial
Terminalia catappa
L.

Sinonim
Terminalia moluccana Lamk.
Terminalia procera Roxb.
Terminalia latifolia Blanco,
non Swartz

Untuk arti yang lain, lihat Ketapang (disambiguasi).


Lihat pula: Ketapang (kota)
Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang
rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap
dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Selain nama ketapang dengan
pelbagai variasi dialeknya (misalnya Bat.: hatapang; Nias: katafa; Mink.: kataping; Teupah:
lahapang; Tim.: ketapas; Bug.: atapang; dll.), pohon ini juga memiliki banyak sebutan
seperti talisei, tarisei, salris (Sulut); tiliso, tiliho, ngusu (Maluku Utara); sarisa, sirisa,
sirisal, sarisalo (Mal.); lisa (Rote); kalis, kris (Papua Barat); dan sebagainya.[1]
Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal dengan nama-nama Bengal almond, Indian
almond, Malabar almond, Singapore almond, Tropical almond, Sea almond, Beach almond,
Talisay tree, Umbrella tree, dan lain-lain.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pemerian botanis

2 Penyebaran dan ekologi

3 Manfaat

4 Jenis yang berkerabat

5 Catatan kaki

6 Pranala luar

[sunting] Pemerian botanis

Perawakan
Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang
dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda
sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar
papan), tingginya bisa hingga 3 m.[2]
Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau
hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 825(38) x 514(19) cm, dengan ujung
lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk
jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa
kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok.[2][3]

Daun-daun kemerahan, hampir gugur


Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 825 cm,
hijau kuning[2]. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng,
48 mm, putih[3] atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. Buah batu
bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,57 x 45,5 cm, hijau-kuning-merah, atau
ungu kemerahan jika masak.[2][3]

[sunting] Penyebaran dan ekologi

Bulir bunga ketapang, dihinggapi sejenis lalat apung


Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan di wilayah ini,
kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang didapati di alam. Pohon ini biasa
ditanam di Australia bagian utara dan Polinesia; demikian pula di India, Pakistan,
Madagaskar, Afrika Timur dan Afrika Barat, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan.[4]
Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 m
dpl.; curah hujan antara 1.0003.500 mm pertahun, dan bulan kering hingga 6 bulan[2].
Ketapang menggugurkan daun hingga dua kali setahun, sehingga tumbuhan ini bisa tahan
menghadapi bulan-bulan yang kering[5]. Buahnya yang memiliki lapisan gabus dapat
terapung-apung di air sungai dan laut[3] hingga berbulan-bulan, sebelum tumbuh di tempat
yang cocok. Buahnya juga disebarkan oleh kelelawar.

[sunting] Manfaat

Buah dan biji


Pepagannya dan daun-daunnya dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit, sebagai bahan
pewarna hitam, dan juga untuk membuat tinta[1]. Pepagan menghasilkan zat pewarna kuning
kecoklatan sampai warna zaitun, dan mengandung 1123% tanin; sementara daun-daunnya
mengandung 12 macam tanin yang dapat dihidrolisis[4]. Dalam pada itu populer keyakinan di
kalangan penggemar ikan hias bahwa menaruh daun-daun ketapang kering di akuarium,
khususnya ikan cupang (Betta spp.), dapat memperbaiki kesehatan dan memperpanjang umur
ikan[6].
Kayu terasnya merah bata pucat hingga kecoklat-coklatan, ringan sampai sedang, BJ-nya
berkisar antara 0,4650,675; cukup keras dan ulet, namun tidak begitu awet[4]. Kayu ini
dalam perdagangan dikenal sebagai red-brown terminalia, dan digunakan sebagai penutup
lantai atau venir[7]. Di Indonesia, kayu ini digunakan dalam pembuatan perahu dan juga untuk
ramuan rumah [1].
Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari, dan
digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue[1]. Inti bijinya yang kering
jemur menghasilkan minyak berwarna kuning hingga setengah dari bobot semula. Minyak ini
mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat (55,5%), asam oleat (23,3%), asam
linoleat, asam stearat dan asam miristat. Biji kering ini juga mengandung protein (25%), gula
(16%), serta berbagai macam asam amino.[4]

[sunting] Jenis yang berkerabat

Ranting yang gugur daun bersemi kembali


Nama ketapang juga digunakan untuk menyebut T. gigantea V.Sl., yang tumbuh di tempat
berpaya-paya di Simeulue bagian selatan[1]. Kerabat dekatnya yang mirip ketapang, di
antaranya[2]:

T. littorea, memiliki bulir bunga yang lebih pendek dan begitu juga buahnya (kecil, <
2,5 cm).

T. glabrata, memiliki tangkai daun yang panjang (1,52,5 cm), pangkal helaian daun
tidak berbentuk jantung, dan buah yang relatif lebih kecil dan menyegi.

Jenis lain, T. bellirica Roxb. yang dikenal sebagai jaha atau joho lawe (Jw.) menghasilkan
buah yang digunakan sebagai bahan jamu, bahan penyamak dan bahan pewarna[1].

JAMBU AIR
1. SEJARAH SINGKAT
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman
pekarangan
untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan,
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan
potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.
Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah
akan mempercepat busuk buah.

2. JENIS TANAMAN
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yang banyak ditanam, tetapi keduanya tidak
begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum
(jambu air kecil) dan Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air
besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel dan Cincalo (merah

dan hijau/putih) dan Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan),
Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng
(super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yang paling komersil
adalah Cincalo dan Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam (merah
dan
putih).

3. MANFAAT TANAMAN
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli,
jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai buah meja jambu air juga telah
menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia
yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C.
Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga
untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai
obat.

MAHONI

Mahoni
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
?
Mahoni

Mahoni sebagai tanaman pelindung.

Status konservasi

Rentan (IUCN 2.3)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
(tidak
Eudicots
termasuk)
(tidak
Rosids

termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Sapindales
Meliaceae
Swietenia
S.
macrophylla
Nama binomial
Swietenia macrophylla
King

Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup 50 genera dan 550 spesies tanaman
kayu. [1]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Morfologi dan penyebaran

2 Manfaat

3 Syarat Tumbuh

4 Referensi

[sunting] Morfologi dan penyebaran


Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter
mencapai 125 cm. [2]Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.[2] Kulit luar berwarna
cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu
dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah
tua.[2] Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning
kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan.[3]
Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam
atau cokelat.[4] Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain
yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.[5] Tanaman
yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat
dengan pantai.[6]

[sunting] Manfaat

Buah mahoni untuk pengobatan


Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai
pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.[7] Daun-daunnya bertugas
menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen
(O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.[7] Ketika hujan turun, tanah dan akarakar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.[7]Buah
mahoni memiliki zat bernama flavonolds dan saponins.[8] Flavonolds sendiri dikenal berguna
untuk melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan
tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat.[8] Khasiat flavonolds ini
juga bisa untuk mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi
rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan
radikal bebas.[8] Sementara itu, saponins memiliki khasiat sebagai pencegah penyakit sampar,
bisa juga untuk mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan,
mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses
pembekuan darah.[9] Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan
pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini
bukanlah tanaman yang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya,
Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang
jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir
ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang
ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah
berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki
sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah
kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni
akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga
blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.
[10]

[sunting] Syarat Tumbuh


Mahoni dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai dan menyukai tempat
yang cukup sinar matahari langsung. Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu
bertahan hidup di tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan,
mahoni masih mampu untuk bertahan hidup. [10] Syarat lokasi untuk budi daya mahoni
diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah hujan 1.524-5.085
mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C. [11]

Anda mungkin juga menyukai