DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahnya. 2008. Jakarta: Departemen Agama Republik

Indonesia.

Abdur R. 1992. Tindak pidana dalam syariat islam. Jakarta: Rineka Cipta

Anonim. 2003. Kajian Fiqih. http://www.fikihkontemporer.com/2003/. Diakses

pada 07 Desember 2015

BNN. 2015. Laporan akhir survei nasional perkembangan penyalahgunaan

narkoba tahun anggaran 2014. Jakarta: BNN RI

Budiawan, RN. 2008. Peran toksikologi forensik dalam mengungkap kasus

keracunan dan pencemaran lingkungan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 1(1):35-39.

Chiappin et al. 2007. Saliva specimen: A new laboratory tool for diagnostic and
basic investigation. Clinica Chimica Acta 383 p.3040. April.

Darmono. 2006. Toksikologi narkoba dan alkohol: Pengaruh neurotoksisitasnya

pada saraf otak. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Devaraj, SD. 2013. Salivary biomarkers: A review. J. Pharm. Sci. & Res.
Vol.5(10). p 210 212.

Dimaio, VJ and Dimaio D. 2001. Forensic Pathology. Second edition. New York:
CRC PRESS

Gadro, SA. 1999. Peran odontologi forensik sebagai salah satu sarana
pemeriksaan identifikasi jenasah tak dikenal. Berkala Ilmu Kedokteran.
Vol. 31, No. 3. p. 196. September.

Hakim A. 2013. Obat dan kesehatan dalam Islam.

73

Hold et al. 1996. Saliva as an analytical tool in toxicology. Netherlands:

Department of Analysis and Toxicology in Utrecht University

Ikawati Z. 2010. Cerdas mengenali obat. Yogyakarta: Kanisius

Kayser et al. 2011. Improving human forensics through advances in genetics,

genomics and molecular biology. Nat. Rev. Genet. 12, 179-192

Madalli et al. 2013. Saiva- A diagnostic tool. IOSR Journal of Dental and Medical
Sciences (IOSR-JDMS). Volume 11, Issue 6, p 96-99. Nov.-Dec.
Manela C. 2015. Pemilihan, penyimpanan dan stabilitas sampel toksikologi pada
korban penyalahgunaan narkotika. Jurnal Kesehatan Andalas: 4(1).

Mardani. 2008. Penyalahgunaan narkoba dalam perspektif hukum islam dan

hukum pidana nasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Marti-Alamo et al. 2012. Saliva as a diagnostic fluid. Literature review. J Clin

Exp Dent. 4(4):e237-43. May.

Mittal et al. 2011. The diagnostic role of saliva- Review. J Clin Exp Dent
3(4):e314-20. August.

Pink et al. 2009. Saliva as a diagnostic medium. Biomed Pap Med Fac Univ
Palacky Olomouc Czech Repub. 153(2):103110. May.

Rai et al. 2008. Saliva as a diagnostic tool in medical science: a review study.
Advances in Medical and Dental Sciences, 2(1): 9-12

Romero et al. 2011. Evaluation of the potential of indigeous calcareous shale for
neutralization and removal of arsenic and heavy metals from acid mine
drainage in the taxco mining area, Mexico. Arc Environmental
Contaminant Toxicol. 60. p. 191-203

74

Sayid S. 1984. Fikih sunnah. Bandung: PT. Al-Maarif.

Sherwood L. 2011. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC

Suhel M. 1990. Temu ilmiah kedokteran forensik penerbangan. Jakarta

Syafii. 2009. Penyalahgunaan narkoba dalam perspektif hukum positif dan hukum
islam. Hunafa Jurnal. p. 219-231

Verstraete, AG. 2004. Detection times of drugs of abuse in blood, urine, and oral
fluid. Ther Drug Monit. Vol. 26, No. 2. April.

Vikler et al. 2009. Analysis of body fluids for forensic purposes: From laboratory
testing to non-destructive rapid confirmatory identification at a
crimescene. Forensic Sci. Int. 188, 1-17

Wirasuta, M.A.G. 2008. Analisis toksikologi forensik dan interpretasi temuan

analisis. Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 1(1):47-55

Wong, DT. 2006. Salivary diagnostics powered by nanotechnologies, proteomics

and genomics. JADA, VOL 137. p. 318-319. March.
Wulansari DA. 2007. Manfaat dan peran odontologi forensik. Jakarta: Fakultas
Kedokteran UPN.

Zainudin A. 2007. Hukum pidana islam. Jakarta: Sinar grafika

Zuhroni. 2003. Islam untuk disiplin ilmu kesehatan dan kedokteran 2. Jakarta:
Departemen Agama RI

Zuhroni. 2008. Pandangan islam terhadap masalah kedokteran dan kesehatan.

Jakarta: Universitas YARSI

Zuhroni. 2010. Pandangan islam terhadap masalah kedokteran dan kesehatan.

Jakarta: Universitas YARSI

75