Anda di halaman 1dari 9

Polimer Lateks Penguat Kontruksi

Jalan Raya

Arifin Hadinur

(114110005)

LATAR BELAKANG
Tanah dasar atau sub-grade merupakan bagian terpenting
pada dasar konstruksi sebuah jalan karena bagian ini
berfungsi sebagai penahan beban lalu lintas terbesar.
Standardisasi untuk nilai pemadatan subgrade ini, dikenal
dengan istilah CBR (California Bearing Ratio). Kekuatan tanah
akan maksimum bila pori-pori diisi dengan bahan yang dapat
menggantikan udara dan sekaligus dapat merekat antara
butiran yang satu dengan yang lainnya.

K. Moto, V. Julian, Syamsudin T. A. Wiradi1dan S. R. Wijaya


1. Materials Technology, Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
2. The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering, Karawaci, Banten, Indonesia

Mikrostruktur tanah yang terdiri dari


butiran-butiran dengan pori-pori yang
terisi udara atau air.

Proses Pembutan
VAM (Vinyl Acetate Monomer) dan MMA (Methacrylic Monomer)
di kopolimerisasi
Surfaktan dan Katalis
didropping di dalam
Emulsifier (reactor)
Aging

Cooling

Polimer emulsi terbentuk

diukur spektrum absorpsi dg FTIR


(Fourier Transform Infrared)

Tanah yang sudah kering

di dalam Oven

Menghitung kadar air optimum dalam tanah

Jumlah air ini digantikan dengan polimer dengan jumlah yang


sama dengan kadar air optimum.

Kurva FTIR
terhadap variasi Tg (Temperatur Glass)

Kesimpulan
Polimer binder mempunyai hasil terbaik pada Tg 16.73,
sehingga dijadikan sebagai formula tetap untuk pembuatan
polimer lateks.
Puncak-puncak dengan nilai tersebut merupakan puncak yang
menggambarkan terbentuknya ikatan C=O dan -C-O-C- yang
merupakan ikatan khas dari gugus-gugus yang bersifat perekat.
Polimer binder yang diaplikasikan kedalam tanah mempunyai
hasil terbaik (mempunyai nilai CBR tinggi dan bersifat stabil)
pada nilai Tg antara 9.8 - 19.6, yaitu sekitar 15-18 %
dibadingkan dengan tanah tanpa polimer (6-10%).

SEKIAN,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai